Anda di halaman 1dari 32

GM. Wibowo, S.Pd, M.Sc.

(Medical Technology)
Jurusan Teknik Radiodiagnostik & Radioterapi
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
(email:gatotmurtiw@gmail.com ; Tlp:+62-24-7471258; 081575976391)
Jaminan Mutu-JM (Quality Assurance-QA)
adalah suatu program menyeluruh,
meliputi Kendali Mutu (Quality Control-QC)
meluas hingga ke administratif, metode
pelatihan, perawatan dan pencegahan
JM radiologi adalah suatu alat manajemen
untuk membantu dokter spesialis radiologi
dan mitra kerjanya menyelenggarakan
proses citra diagnostik dengan keefektifan
dan risiko sekecil mungkin maupun
ketidaknyamanan terhadap pasien
DIAGNOSA PASIEN YANG
TEPAT DAN AKURAT
TUJUAN
PROGRAM
JAMINAN MUTU
 Mengurangi paparan radiasi;
 Peningkatan citra diagnostik;
 Siasat penekanan biaya.
UJI KEPATUHAN (QC-Tests)

• serangkaian uji standar untuk mendeteksi


penyimpangan fungsi kinerja optimum pesawat sinar-x
• Untuk tindakan perbaikan yang dimungkinkan sebelum
terjadi kerusakan kualitas citra secara signifikan
• Dapat mendeteksi kerusakan kecil sebelum terjadi
kerusakan berat / breakdown.
UJI KEPATUHAN (QC-Tests)
• Di negara maju (Eropa, Amerika dan Kanada) Uji
kepatuhan telah diterapkan sejak dua belas tahun yang
lalu
• Di Indonesia Uji Kepatuhan belum dilaksanakan

sudah saatnya diberlakukan dengan didukung oleh


suatu regulasi dalam bentuk Peraturan Kepala
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Peraturan. Ka.
BAPETEN) Kepkemenkes No. 1250 & 1014/2008,
erka No. 8 & 9/2011, Perka No. 2/2018
?

• Pengkajian di Australia dan negara lainnya menunjukkan


bahwa kinerja pesawat sinar-x yang buruk dapat
menyebabkan kontribusi paparan radiasi yang tidak perlu
terhadap pasien
• Adanya kecenderungan bahwa PJM menjadi keharusan
(mandatory) untuk radiologi medik di beberapa negara
• Temuan inspeksi selama puluhan tahun dan Pengkajian th.
2004 oleh BAPETEN menunjukkan bahwa terdapat sejumlah
pesawat sinar-x dengan kinerja buruk
 Umur Pesawat yang Tua (sekitar 20 thn – 40 thn);
 Modifikasi pesawat dengan cara penggantian komponen
atau “cannibal” misalnya penggantian tabung, kolimasi dan
panel kontrol;
 Komponen atau subkomponen pesawat sinar-x tidak ada
atau rusak, misalnya tanpa kolimasi, lampu kolimasi mati,
dsb;
 pesawat sinar-X portable dan mobile dengan arus tabung
yang sangat kecil (10 mA, 20 mA dan 30 mA) digunakan
untuk kegiatan radiologi rutin;
 penggunaan pesawat sinar-X portable dan mobile tidak
hanya untuk prosedur emergensi atau pasien cito bed
tetapi juga untuk kegiatan radiologi rutin;
 pesawat sinar-X untuk pemeriksaan umum digunakan
untuk gigi;
 akurasi kolimasi, akurasi tegangan tabung, akurasi
pencatat waktu tidak sesuai parameter keselamatan
Sebelum Pesawat Sinar-X digunakan
Pengujian Reguler
 Mammografi tiap 12 bulan (1 tahun)
 C-arm atau U-arm fluoroskopi (Fixed atau mobile) tiap 12
bulan (1 tahun)
 Fluoroskopi lain tiap 24 bulan (2 tahun)
 Radiografi tiap 24 bulan (2 tahun)
 CT. Scan tiap 24 bulan (2 tahun)
 Gigi tiap 36 bulan (3 bulan)
 Ahli, Terlatih dan ditunjuk oleh BAPETEN
 Lulus Ujian sesuai yang disyaratkan
 Sarjana Fisika, Sarjana Terapan D IV yang
mempunyai keahlian dalam bidang radiasi
kesehatan.
QA, QC dan Compliance tests
test
Quality assurance
• Program manajemen yang dimanfaatkan
untuk memastikan kesempurnaan
pelayanan kesehatan dengan menggunakan
sistem pengumpulan data dan evaluasi data
(QA) radiologi: yang sistematik (Adler, A. M. & Carlton, R.
2001).

Quality control • Bagian dari program QA yang meliputi


teknik monitoring dan pemeliharaan alat
(QC) radiologi : serta sistem radiologi (Papp, J, 2006).

• Adalah jenis uji QC secara periodik,


Compliance test dilakukan oleh lembaga tester eksternal
untuk tujuan legislasi pengendalian radiasi
(uji kepatuhan) oleh Badan Otoritas Pengawasan Ketenaga
Nukliran Nasional/Internasional
radiologi (Hutchinson et.al. 1999; SA:1975, 2000;
Bapeten, 2003)
Proses Kontrol :
Pengantar Kontrol
Kualitas

15
Introduction to Quality 16
Control-Module 6
Learning Objectives
Mentukan kontrol kualitas dan uraikan
hubungannya dengan sistem manajemen mutu
secara keseluruhan.
• Menjelaskan perbedaan dalam pemeriksaan
kuantitatif, kualitatif, dan semi-kuantitatif.

Introduction to 17
Quality Control-
The Quality Management System

Organization Personnel Equipment

Purchasing Process Information


& Control Management
Inventory

Documents Occurrence
& Assessment
Management
Records

Process Customer Facilities


Improvement Service &
Safety

Introduction to 18
Quality Control-
Definition
Quality Control (QC) adalah bagian dari
manajemen kualitas yang berfokus
pada pemenuhan persyaratan kualitas
ISO 9000: 2000 (3.4.10)
QC sedang memeriksa "kontrol" bahan
zat yang dikenal bersama dengan
sampel pasien untuk memantau akurasi
dan ketepatan proses pemeriksaan
lengkap (analitik). 19
Introduction to
Quality Control-
Purpose

Tujuan dari QC adalah untuk mendeteksi


kesalahan dan memperbaikinya sebelum
hasil pasien dilaporkan

Introduction to 20
Quality Control-
Quantitative Examinations
Ukur kuantitas zat tertentu dalam sampel

Pengukuran harus akurat dan tepat

Introduction to 21
Quality Control-
Qualitative Examination Methods
Pemeriksaan yang tidak memiliki hasil
numerik:

• pertumbuhan atau tanpa pertumbuhan


• positif atau negatif
• reaktif atau non-reaktif
• perubahan warna

Introduction to 22
Quality Control-
Semi-quantitative Examination Methods

Hasilnya dinyatakan sebagai perkiraan substansi


yang diukur:
"Jumlah jejak", "jumlah moderat," atau "1+, 2+,
atau 3+"
jumlah sel per bidang mikroskopis
titer dan pengenceran dalam tes serologi

Introduction to 23
Quality Control-
Establish
written include
corrective
policies and
actions
procedures

Lankah-
Review Train
Langkah
QC data all staff
Program QC

Assure
complete
documentation

Introduction to 24
Quality Control-
QC Summary

• Tagian penting dari sistem manajemen mutu


• Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kesalahan
dan menghilangkannya sebelum melaporkan hasil
pasien
• Metode berbeda diterapkan untuk hasil kuantitatif,
kualitatif, dan semi-kuantitatif

Introduction to 25
Quality Control-
Organization Personnel Equipment

Questions?
Purchasing Process Information
& Control Management
Inventory

Comments?
Documents Occurrence
& Assessment
Management
Records

Process Customer Facilities


Improvement Service &
Safety

Introduction to 26
Quality Control-
 QC ~ UJI KESESUAIAN CT SCANNER  PERKA No.
2/2018

 QC ~ UJI KESESUAIAN MRI SCANNER  INTN’L


PUBLICATION
Sejalan dengan rekomendasi BSS No. 115 Tahun 1996 dalam
hal Paparan Medik, maka pemanfaatan sinar-x radiologi
diagnostik harus memenuhi ketentuan proteksi radiasi
meliputi:
• Prinsip proteksi radiasi (justifikasi, limitasi dan optimisasi)
• Proteksi pekerja;
• Proteksi Anggota masyarakat; dan
• Proteksi Pasien.
UK sudah saatnya diberlakukan di Indonesia yang
didukung oleh suatu regulasi dalam bentuk Peraturan
Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Peraturan. Ka.
BAPETEN) tentang Ketentuan Keselamatan pada Instalasi
Radiologi Diagnostik. Namun demikian mengingat
keterbatasan beberapa hal seperti SDM, peralatan dan
persepsi yang sama maka UK ini dapat dilakukan secara
bertahap.

Anda mungkin juga menyukai