Anda di halaman 1dari 21

TUGAS MATA KULIAH

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

PENGEMBANGAN KARYAWAN MELALUI


PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Nama :
NPM :
Dosen Pengampu :
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiarat Tuhan Yang Maha Esa yang telah


memberikan rizki dan kenikmatan sehingga kita semua dapat
menyeleaikan tugas-tugas kita dengan sebaik-baiknya.
Terimakasih kepada Dosen Pengajar Mata Kuliah MSDM yang
telah membimbing kami sehigga Tugas Makalah Manajemen Sumber
Daya Manusia ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada semua pihak
yang telah banyak membantu dalam penyelesaian tugas makalah
Manajemen Sumber Daya Manusia ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, oleh
karena itu saran-saran yang dapat menyempurnakan atau menjadikan
makalah ini lebih baik sangat saya harapkan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Terima kasih
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia merupakan salah satu aset terpenting bagi suatu
organisasi atau perusahaan, peranan sumberdaya manusia bagi perusahaan
tidak hanya dapat dilihat dari hasil produktivitas kerja, tetapi juga dapat
dilihat dari kualitas kerja yang dihasilkan. Bahkan lebih jauh keunggulan
suatu perusahaan sangat ditentukan oleh keunggulan daya saing manusianya,
bukan ditentukan lagi oleh sumberdaya alamnya.
Untuk memberdayakan SDM bermutu agar tidak menjadi beban,
melainkan jadi modal perusahaan/organisasi, diperlukan dua kriteria, yakni
mereka yang mempunyai motivasi kerja tinggi dan kemampuan unggul.
Kadarnya bisa berbeda-beda, tergantung skala organisasi, tantangan yang
dihadapi, serta rencana strategis pengembangan SDM. Motivasi kerja tinggi,
merupakan akumulasi peran dan keterlibatan SDM di dalam organisasi
tersebut.
Berkaitan dengan uraian tersebut, maka penulisan makalah ini
mengambil tema tentang pengembangan karyawan melalui pendidikan dan
pelatihan baik secara formal maupun informal, yang dilaksanakan secara
simultan berkelanjutan.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalahnya adalah:

1. Bagaimana peranan pendidikan dan pelatihan dalam pengembangan


karyawan?
2. Metode pendidikan dan pelatihan apa saja yang berperan meningkatkan
kompetensi karyawan?
3. Kendala apa saja yang dialami pada program pendidikan dan pelatihan
dalam pengembangan karyawan?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan uraian perumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan
ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui peran pendidikan dan pelatihan dalam pengembangan
karyawan.
2. Mengetahui metode pendidikan dan pelatihan yang digunakan untuk
meningkatkan kompetensi karyawan.
3. Mengetahui kendala apa saja yang dialami pada program pendidikan dan
pelatihan dalam pengembangan karyawan.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengembangan Sumber Daya Manusia
1. Pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia
Menurut Mangkunegara (2013:56) sumber daya manusia adalah
seluruh kemampuan atau potensi penduduk yang berada di dalam suatu
wilayah tertentu beserta karakteristik atau ciri demografis, sosial maupun
ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan.
Jadi membahas sumber daya manusia berarti membahas penduduk
dengan segala potensi atau kemampuannya. Potensi manusia menyangkut
dua aspek yaitu aspek kuantitas dan kualitas.
Sementara Ruki (2006:227) mendefinisikan pengembangan sumber
daya manusia sebagai suatu proses belajar dan berlatih secara sistematis
untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja mereka dalam pekerjaannya
sekarang dan menyiapkan diri untuk peran dan tanggung jawab yang
akan datang. Melalui pengembangan karyawan sekarang, bagian
personalia mengurangi ketergantungan perusahaan pada penyewa
karyawan baru. Apabila para karyawan dikembangkan sebaik-baiknya,
maka lowongan-lowongan jabatan yang ditemukan melalui perencanaan
sumber daya manusia mungkin lebih banyak diisi dari dalam.
2. Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi, tujuan
pokoknya adalah dapat ditingkatkannya kemampuan, keterampilan dan
sikap karyawan/anggota organisasi sehingga lebih efektif dan efisien
dalam mencapai sasaran-sasaran program atau tujuan organisasi (Martoyo,
2012:70). Sedangkan Mukijat (2011:46) menyatakan tujuan
pengembangan sumber daya manusia adalah memperbaiki tingkat
efektivitas kinerja karyawan dalam mencapai hasil yang ditetapkan. Sifat
pengembangan adalah pengembangan pengetahuan, pengembangan
keterampilan, perubahan sikap.
Pengembangan SDM tujuannya meningkatkan kualitas
profesionalisme dan keterampilan para pegawai dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya secara optimal. Dengan mengembangkan kecakapan
pegawai dimaksudkan sebagai setiap usaha dari pimpinan untuk
menambah keahlian kerja tiap pegawai sehingga di dalam. melaksanakan
tugas-tugasnya dapat lebih efisien dan produktif. Oleh karena itu,
organisasi perlu terus melakukan pengembangan SDM, karena investasi di
dalam pengembangan SDM merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk
memperbaiki kapasitas produktif dari manusia.
3. Jenis Pengembangan Sumber Daya Manusia
Wirawan (2015:193-195) mengelompokkan jenis-jenis
pengembangan sumber daya manusia menjadi pelatihan (training),
pendidikan (education), dan pengembangan (development)
a. Pelatihan (training)
Pelatihan adalah PSDM yang dirancang khusus untuk mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, kompetensi, sikap dan perilaku pegawai
dalam rangka mengembangkan kinerja para pegawai dalam rangka
melaksanakan pekerjaannya yang sedang mereka lakukan sekarang.
b. Pendidikan (education)
Pendidikan adalah PSDM yang ditujukan untuk mempersiapkan
pegawai untuk pekerjaan baru yang akan ditugaskan kepadanya.
c. Pengembangan (development)
Pengembangan adalah PSDM yang dirancang untuk mengembangkan
profesional dan personal para pegawai baik untuk kepentingan
perusahaan atau kepentingan individual pegawai yang terkait secara
tidak langsung dengan pekerjaan.
4. Proses Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sebagaimana dari definisi tersebut. bahwa pengembangan itu
dilakukan atas dasar peningkatan kualitas. Oleh karenanya, diperlukan
proses dalam perjalanan pengembagan itu sendiri. Dalam buku Fondasi
Pengembangan sumber Daya Manusia, Daft (2011:23) menyatakan
terdapat lima fase proses pengembangan sumber daya manusia yakni
a. Analisis
b. Usulan
c. Pembentukan
d. Implementasi
f. Penilaian

Berdasarkan gambaran fase proses tersebut, menunjukkan demikian


sebagai tahap utama dari proses pengembangan sumber daya manusia dan
setiap fase memiliki hubungan yang penting dan krusial bagi tercapainya
hasil yang sesuai dengan harapan. Salah satu permasalahan yang besar
bagi proses ini ialah menghargai semua fase. Selebihnya komitmen
organisasi terhadap HRD bergantuung pada performa positif atas hasil
yang dilaporkan pada fase evaluasi (Daft, 2011: 23).
B. Pendidikan Dan Pelatihan

1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan


Menurut Hasibuan (2016:75), pendidikan dan pelatihan yaitu proses
peningkatan keterampilan kerja baik teknis maupun manajerial.
Pendidikan berorientasi pada teori, dilakukan dalam kelas, berlangsung
lama. Sedangkan pelatihan berorientasi pada praktik, dilakukan
dilapangan, berlangsung singkat. Dengan pendidikan dan pelatihan maka
produktivitas kerja karyawan akan meningkat, kualitas dan kuantitas
produksi semakin membaik.
Sementara Notoatmodjo (2009:16) pendidikan dan pelatihan adalah
upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia, terutama untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian manusia.
Pendidikan di dalam suatu organisasi adalah suatu proses pengembangan
kemampuan ke arah yang diinginkan oleh organisasi. Sedangkan pelatihan
(training) merupakan bagian dari suatu proses pendidikan, yang tujuannya
untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan khusus seseorang
2. Tujuan Pendidikan dan Pelatihan
Menurut Hasibuan (2016:77), ada beberapa tujuan yang ingin dicapai
dengan mengadakan pendidikan dan pelatihan antara lain: produktivitas
kerja, efisiensi, kerusakan, kecelakaan, pelayanan, moral, karier,
konseptual, kepemimpinan, balas jasa, dan konsumen.

3. Metode Pendidikan dan Pelatihan


Menurut Hasibuan (2016:82), ada beberapa metode dalam
pendidikan dan pelatihan, antara lain:
a. Metode Pendidikan, meliputi: (1) Training methods atau class room
method , (2) Understudies, (3) Job rotation and planned progression,
(4) Coaching and Counceling, (5) Junior board of executives or
multiple management, (6) Committee assignment, (7) Business
games, (8) Sensitivity training, (9) Other development method
b. Metode Pelatihan, meliputi: (1) On the job training , (2) Vestibule
school, (3) Demontration and example, (4) Simulation, (5)
Apprenticeship, (6) Classroom methods
PEMBAHASAN
A. Peran Pendidikan dan Pelatihan Dalam Pengembangan Karyawan

Di dalam meningkatkan kualitas SDM diklat mempunyai peran penting


untuk membantu mengembangkan kemampuan. Diklat sangat berpengaruh
dalam meningkatkan kualitas SDM, dan peran diklat memberikan manfaat bagi
peserta diklat. Pentingnya Diklat merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
atau permintaan pasar. Dalam rangka meningkatan sumber daya manusia pada
setiap unit kerja akan berhubungan dengan hakekat pendidikan dan pelatihan.
Hasibuan (2016:69) menyatakan bahwa ”pendidikan adalah suatu proses
untuk meningkatkan keahlian teoritis, konseptual, dan moral pegawai”. Dengan
kata lain 2 orang yang mendapatkan pendidikan secara berencana cenderung
lebih dapat bekerja secara terampil/profesional jika dibandingkan dengan orang
karyawan pada perusahaan yang tidak memberikan kesempatan seperti itu.
Sehingga Diklat dirasa makin penting manfaatnya karena tuntutan pekerjaan dan
jabatan sebagai akibat dari perubahan situasi dan kondisi kerja, kemajuan
teknologi yang semakin hari semakin ketat persaingannya didalam suatu
organisasi.
Diklat merupakan salah satu cara untuk membantu meningkatkan
kualitas SDM menjadi lebih baik. adanya program diklat yang
diselenggarakan akan membantu menggali potensi dalam diri peserta
diklat. Diklat yang diadakan juga tidak terpaku dengan satu diklat, namun
bermacam-macam. Diklat khusus biasanya diikuti oleh mereka yang
menduduki bidang tertentu yang membutuhkan keahlian dibidang tertentu.
Adanya diklat khusus ini membantu karyawan tersebut dapat
meningkatkan kemampuannya dalam menjalankan tugas.
Pendidikan dan pelatihan bagi karyawan baru adalah untuk menguasai
pekerjaannya sedangkan bagi pegawai/pekerja lama untuk meningkatkan
hasil pekerjaan baik sekarang maupun di masa datang, meningkatkan
produktivitas apabila mendapat promosi, hal ini sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Manullang (2014:78) bahwa: ”pendidikan dan pelatihan
pegawai adalah suatu persyaratan pekerjaan yang dapat ditentukan dalam
hubungannya dengan keahlian dan pengetahuan berdasarkan aktivitas yang
sesungguhnya 3 dilaksanakan pada pekerjaan.
Penyelenggara diklat harus terlebih dahulu menetapkan secara jelas
sasaran yang ingin dicapai agar pelaksanaan program diklat dapat
diarahkan ke pencapaian tujuan organisasi.
Selanjutnya peran pendidikan dan pelatihan (diklat) ditunjukkan
dengan tujuan dasarnya yaitu meningkatkan pengetahuan, kemampuan,
sikap dan keterampilan pegawai agar lebih profesional dalam
menjalankan pekerjaannya sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dan
memiliki keterkaitan dengan kinerja pegawai.
Jadi pendidikan dan pelatihan karyawan merupakan suatu
persyaratan pekerjaan untuk memperbaiki penguasaan berbagai
keterampilan, keahlian dan pengetahuan berdasarkan aktivitas kerja yang
sesungguhnya terinci dan rutin agar dapat menjalankan dan
menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Proses atau langkah-
langkah pendidikan dan pelatihan hendaknya dilakukan dengan
memperhatikan sasaran, kurikulum, sarana, peserta, pelatih, dan
pelaksanaan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa program pendidikan
dan pelatihan yang diadakan oleh perusahaan yang tepat dan efektif
mampu meningkatkan kompetensi dan kualitas karyawan sehingga
peningkatan kinerja karyawan akan tercapai secara maksimal, artinya
pendidikan dan pelatihan yang tepat akan berpengaruh positif terhadap
pengembangan kualitas karyawan.
B. Metode Diklat Yang Berperan Meningkatkan Kompetensi Karyawan

Pelaksanaan pengembangan (training and education) harus didasarkan


pada metode-metode yang telah ditetapkan dalam program pengembangan
perusahaan. Program pengembangan ditetapkan oleh penanggung jawab
pengembangan, yaitu manajer personalia dan atau suatu tim. Dalam
program pengembangan telah ditetapkan sasaran, proses, waktu, dan
metode pelaksanaannya. Supaya lebih baik program ini hendaknya disusun
oleh manajer personalia dan atau suatu tim serta mendapat saran, ide,
maupun kritik yang bersifat konstrutif. Metode-metode pengembangan
harus didasarkan kepada sasaran yang ingin dicapai.
Metode diklat dalam pengembangan karyawan terdiri atas:
1. Metode latihan/training
Metode latihan/training diberikan kepada karyawan operasional
2. Metode pendidikan/education
Metode pendidikan/education diberikan kepada karyawan manajerial
1. Metode latihan/training
Metode latihan harus berdasarkan kepada kebutuhan pekerjaan
yang tergantung pada beberapa faktor, yaitu waku, biaya, jumlah
peserta, tingkat pendidikan dasar peserta, latar belakang peserta, dan
lain-lain. Menurut Sikula dalam Munandar (2011:21) metode
latihan/training meliputi:
a. On the job training, yaitu para peserta latihan langsung bekerja di
tempat untuk belajar dan meniru suatu pekerjaan dibawah bimbingan
seorang pengawas dengan cara antara lain:
(1) informal yaitu pelatih menyuruh peserta latihan untuk
memperhatikan orang lain melakukan pekerjaan, kemudian dia
disuruh mempraktekkannya
(2) informal yaitu supervisor menunjuk seorang karyawan senior
untuk melakukan pekerjaan tersebut, sementara para peserta
latihan melakukan pekerjaan sesuai karyawan senior
b. Demonstration and example, yaitu metode latihan yang di lakukan
dengan cara peragaan dan penjelasan bagaimana cara mengerjakan
suatu pekerjaan melalui contoh-contoh atau percobaan yang
didemonstrasikan dan sangat efektif.
c. Classroom methods, yaitu metode pertemuan dalam kelas
meliputi lecture (pengajaran), conference (rapat), programmed
instruction, metode studi kasus, role playing, metode diskusi dan
metode seminar.

2. Metode Pendidikan/Education
Metode pendidikan dalam arti sempit yaitu untuk meningkatkan
keahlian dan kecakapan manajer memimpin para bawahannya secara
efektif. Seorang manajer yang efektif pada jabatannya akan mendapatkan
hasil yang optimal. Menurut Sikula dalam Munandar (2011:23) metode
pendidikan/education meliputi:
a. Training methods atau classroom method,
b. Under study,
c. Job Rotation and Planned Progression,
d. Coaching-counseling,
e. Junior Board of Executive or Multiple Management,
f. Committee Assignment,
g. Business Games,
h. Sensitivity Training,
i. Other Development Method
C. Kendala-kendala Diklat Dalam Pengembangan SDM

Kendala-kendala pengembangan akan menghambat lancarnya


pelaksaan pendidikan dan latihan (diklat), sehingga sasaran yang tercapai
kurang memuaskan berkaitan dengan peserta, atau instruktur, fasilitas
pengembangan, kurikulum, dan dana pengembangan.
1. Peserta
Peserta pengembangan mempunyai latar belakang yang tidak sama atau
heterogen, seperti pendidikan dasarnya, pengalamn kerja, usianya,. Hal
ini akan menyulitkan dan menghambat kelancaran pelaksanaan latihan
dan pendidikan karena daya tangkap, persepsi, dan daya nalar mereka
terhadap pelajran yang diberikan berbeda.

2. Pelatih dan instruktur


Pelatih atau instruktur yang ahli dan cakap mentransfer pengetahuannya
kepada para peserta latihan dan pendidikan sulit didapat. Akibatnya
yang diingikan tidak tercapai.
3. Fasilitas
Fasilitas sarana dan prasarana diklat untuk pengembangan karyawan
yang dibutuhkan untuk latihan dan pendidikan sangat kurang atau tidak
baik. Hal ini akan menyulitkan dan menghambat lancarnya
pengembangan.

4. Kurikulum
Kurikulum yang diterapkan dan diajarkan kurang serasi atau
menyimpang serta tidak sistematis untuk mendukung sasaran yang
diinginkan oleh perkerjaan atau jabatan peserta. Untuk menetapkan
kurikulum dan waktu mengajarkannya sangat sulit.

5. Dana
Dana yang tersedia untuk pengembangan sangat terbatas, sehingga
sering dilakukan secara terpaksa, bahkan pelatih maupun sarananya
kurang memenuhi persyaratan yang dibutuhkan..
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan permasalahan dan pembahasan maka disimpulkan
sebagai berikut:
1. Pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan mempunyai peran yang positif
dalam upaya pengembangan karyawan apabila dilaksanakan secara tepat dan
melalui perencanaan yang tepat pula.
2. Metode pendidikan dan latihan yang digunakan untuk pengembangan karyawan
operasional menggunakan pelatihan/training, sedangkan untuk karyawan
manajerial menggunakan metode pendidikan/education.
3. Kendala-kendala yang sering dialami perusahaan dalam melaksanakan kegiatan
diklat antara lain: peserta, pelatih, fasilitas, kuriklum, dan dana.

B. Saran
Perusahaan harus pintar memilih cara pengembangan yang sesuai dengan tujuan
perusahaan agar hasilnya mencapai sasaran. Potensi setiap karyawan harus
diketahui oleh perusahaan sebelum melakukan program pengembangan karena
dengan mengetahui potensi ini, dapat diarahkan jenjang karir yang sesuai dengan
kemampuannya sehingga dapat menghasilkan produktivitas yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Mangkunegara, AA. Anwar Prabu 2013. Manajemen Sumber Daya


Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Manulang, M. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:
Refika. Aditama.
Martoyo, Susilo. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
BPFE.
Moekijat. 2011. Latihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia,
Bandung: Bandar Maju
Munandar, A. S. 2011. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI-
Press.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Ruky, Achmad S. 2006. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta : PT.
Gramedia.
Wirawan. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia. Jakarta:
PT Raja.

Anda mungkin juga menyukai