Anda di halaman 1dari 47

HUKUM PERUSAHAAN :

BADAN USAHA
Disajikan Oleh :
Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.Kn 1
BADAN USAHA
 Tidak Berbadan Hukum
 Perusahaan Perseorangan (UP, UD, misal : home
industry);
 Maatschap;
 Fa;
 CV.
 Berbadan Hukum
 PT;
 Yayasan;
 Koperasi;
 BUMN ( Perusahaan Umum (Perum),
Perusahaan Perseroan (Persero))

2
MAATSCHAP

3
DASAR HUKUM

 Bab VIII Bagian Satu Buku III


KUHPerdata (Ps. 1618 s.d.
1652)

4
ISTILAH, PENGERTIAN & KARAKTER
 Istilah lain :
 Persekutuan  Subekti  Bab VIII Bagian I Buku III
KUHPerdata (Ps. 1618 dst)
 Perserikatan Dagang
 Maatschap  Rudhi Prasetya
 Pengertian :
Persekutuan adalah suatu perjanjian dengan mana dua orang atau
lebih mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu dalam
persekutuan, dengan maksud untuk membagi keuntungan yang
terjadi karenanya. (Ps. 1618 KUHPerdata)
 Pandangan klasik :
Maatschap mrpk bentuk genus (umum) dr Firma dan CV maupun
PT.
 Karakter Maatschap : Maatschap bersifat 2 muka :
1. Bisa u/ kegiatan yg bersifat komersial
2. Bisa u/ kegiatan yg bersifat non komersial, termasuk dalam ini
u/ persekutuan2 menjalankan profesi
 Dalam praktek yg paling banyak dipakai adalah u/ kegiatan non
komersial kegiatan profesi, seperti persekutuan diantara para
lawyer (“associated”, “partner”, “compagnon”), persekutuan
para akuntan. 5
SEKUTU

6
 Ps. 1639 (1) KUHPerdata :
 Semua sekutu adalah pengurus, shg setiap sekutu berhak u/
bertindak.
 Para sekutu dianggap scr bertimbal balik telah memberikan
kuasa kpd sekutu lainnya u/ melakukan pengurusan.
 Apa yg telah dilakukan o/ masing2 sekutu mengikat sekutu
lainnya yg tdk ikut melakukan perbuatan, sekalipun perbuatan
itu dilakukan o/ si sekutu pelaku tanpa persetujuan sekutu
lainnya, dgn tidak mengurangi hak pihak sekutu lainnya itu u/
mengajukan ketidaksetujuannya.
Catatan : ketentuan tsb diatas hanya berlaku sepanjang apa yg
dilakukan tergolong sbg perbuatan pengurusan (daden van
beheren) & bukan perbuatan kepemilikan (daden van
beschikking/daden van eigendom). Jk perbuatan kepemilikan
harus terlebih dahulu mendapat persetujuan sekalian sekutu (Ps.
1639 (4) KUHPerdata)
 Ps. 1639 (2) KUHPerdata :
 Masing2 sekutu diperbolehkan memakai barang2 milik
persekutuan, asal penggunaan itu u/ keperluan persekutuan & tdk
bertentangan dgn kepentingan sekutu lainnya atau akibat dr
penggunaan itu mengakibatkan sekutu lainnya terhalang u/ ikut
menggunakannya.
7
PENDIRIAN
 Dalam KUHPerdata tidak diatur bagaimana cara
mendirikan maatschap.
Karena pd maatschap, hubungan yg terjadi hanya
bersifat intern diantara para sekutu. Dengan
demikian tidak relevan untuk didaftarkan &
diumumkan.
 Meskipun tdk relevan untuk didaftarkan &
diumumkan, tetapi dalam praktek, maatschap
didirikan sampai dengan penandatangan akta
pendiriannya dihadapan Notaris, demikian
mengingat bahwa maatschap adalah suatu
perjanjian dengan mana dua orang atau lebih
mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu dalam
persekutuan, dengan maksud untuk membagi
keuntungan yang terjadi karenanya (Ps. 1618
KUHPerdata). 8
Ketentuan Mengenai
Nama Persekutuan

 Lazimnya menggunakan nama


bersama yaitu nama dr pr
sekutu, & tidak lazim memakai
nama fiktif.
 Misal : “Simon & Situmorang
Associated” atau “Simon dan
Kawan-kawan” atau “Simon and
Partners”, dll.

9
UANG PEMASUKAN
(INBRENG)

10
DASAR HUKUM

 Ps. 1618 KUHPerdata, maatschap adalah suatu


perjanjian dengan mana dua orang atau lebih
mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu
dalam persekutuan, dengan maksud untuk
membagi keuntungan yang terjadi karenanya.
 sesuatu : inbreng (uang pemasukan)  modal
usaha.

 Ps. 1619 ayat 2 KUHPerdata, masing-masing sekutu


diwajibkan memasukkan uang, barang2 atau
kerajinan/tenaga kerja/keahlian ke dalam
persekutuan.

11
WUJUD INBRENG
1. Uang
2. Barang
3. Tenaga kerja/keahlian/nijverheid

a.d. 2.
 Sesuai dgn pembagian “barang” dlm KUHPerdata, barang dpt brp :
1. Barang berwujud
 Inbreng berwujud barang, dpt brp : (Ps. 1631 KUHPerdata)
a. Kepemilikan a/ barang inbreng  barang tsb mjd milik
bersama diantara para sekutu. Risiko a/ kerusakan
atau kelusuhan mjd tgjwb persekutuan.
 Bagaimana apabila inbreng brp tanah atau
kendaraan bermotor, apakah diatasnamakan
persekutuan ?
b. Hanya sekedar penggunaannya  tetap terdaftar a.n.
pemilik semula, tanpa dibaliknama a.n. sekalian
sekutu. (Ps. 1631 ayat 1 KUHPerdata). Risiko a/
kerusakan atau kelusuhan mjd tgjwb pemilik barang.
2. Barang tidak berwujud  barang yg brp hak2, misal : hak
tagihan, HAKI (merek, desain industri, paten, dll), goodwill
(ijin2, relasi2, nama baik, 12
FUNGSI INBRENG
 Ps. 1633 KUHPerdata  sbg dasar
pembagian untung & rugi.
 Bagaimana jk ada sekutu yg hanya memasukkan
tenaga kerja/keahliannya ?
 Pada asasnya para sekutu bebas memperjanjikan
pembagian untung rugi diantara mereka, tetapi
apabila tidak, berlaku ketentuan Ps. 1633 (2)
KUHPerdata  sekutu tsb dianggap telah
memasukkan bagian yg terkecil.
 Yg dilarang adalah apabila memperjanjikan
seorang sekutu yg hanya akan memikul seluruh
kerugian yg timbul, tanpa menikmati keuntungan
 Ps. 1635 KUHPerdata.
13
MAATSCHAP PENUH &
MAATSCHAP KHUSUS

 Pembedaan maatschap berdasarkan kriteria


inbreng : (Ps. 1620 KUHPerdata)
1. Maatschap penuh (algehele maatschap)
 Dimana si sekutu memasukkan semua
harta kekayaannya selama persekutuan
berlangsung (Ps. 1622 KUHPerdata).
2. Maatschap khusus (bijzondere maatschap)
 Suatu maatschap yg inbreng-nya jelas
terdiri dr barang2 ttt (Ps. 1623
KUHPerdata).
 Ps. 1621 & 1622 KUHPerdata  yg
diperkenankan o/ UU hanya maatschap khusus.
14
PEMBUBARAN

15
BERAKHIRNYA MAATSCHAP

 Ps. 1646 KUHPerdata  Maatschap


berakhir :
1. karena waktu yang ditetapkan dalam perjanjian telah
habis;
2. karena musnahnya barang yang dipergunakan untuk
tujuan perseroan atau karena tercapainya tujuan itu;
3. karena kehendak beberapa peserta atau salah
seorang peserta ;
4. karena salah seorang dari peserta meninggal dunia,
di tempat di bawah pengampuan atau bangkrut atau
dinyatakan sebagai orang yang tidak mampu.
 Ps. 1647 KUHPerdata  pengakhiran mell.
Putusan hakim, demikian a/ gugatan salah
seorang sekutu. 16
FIRMA (Fa)
17
DASAR HUKUM

 Segala apa yg diatur dalam


KUHPerdata mengenai Maatschap.
 sebagaimana dimaksud Ps. 1 jo.
Ps. 15 KUHD
 Bab III Bagian I Buku I KUHD (Ps.
15 s.d. 35)
 Perjanjian2 antara para pihak

18
ISTILAH & PENGERTIAN

 Istilah :
 Partnership  sistem common law
 Pengertian :
 Perseroan Firma adalah suatu
perseroan yang didirikan untuk
melakukan suatu usaha di bawah
satu nama bersama. (Ps. 16
KUHD)

19
PENDIRIAN

20
 TATA CARA PENDIRIAN :
1. Ps. 22 KUHD : harus didirikan dgn akta otentik.
2. Ps. 23 KUHD : akta persekutuan yg memuat AD
persekutuan harus didaftarkan pd Kepaniteraan PN yg
berwenang (PN tmp kedudukan persekutuan yg dinyatakan
dalam AD)  u/ dicatat dlm buku daftar khusus.
3. Ps. 28 KUHD  akta pendirian yg memuat AD harus
diumumkan dlm BNRI.
 Apakah mutlak harus dgn akta otentik, didaftarkan &
diumumkan ?
 Ps. 22 KUHD : akan tetapi ketiadaan akta yg demikian
tidak dapat dikemukakan u/ merugikan pihak ke-3.
 Ps. 29 KUHD : jk pendaftaran & pengumuman tidak
dilakukan, mk tdk akan sampai pendirian firma itu tidak
sah, tetapi sekedar berakibat :
1. Firma thd pihak ke3 diadakan scr umum u/ semua jenis usaha
2. Didirikan u/ waktu yg tdk ttt;
3. Tdk ada sekutu yg dikecualikan tdk berhak melakukan
pengurusan
 PRAKTEK : pendirian firma hanya sampai pd pendaftaran PN
sj, tidak ada yg sampai kpd pengumuman dlm BNRI. 21
Ketentuan Mengenai
Nama Persekutuan
 Ps. 16 KUHD : u/ menjalankan firma akan
dipakai nama bersama.
 Misal :
 Firma didirikan o/ Kadir & Mochtar  “Kadir
& Mochtar” atau “Kadir Mochtar Co.”
 Firma didirikan o/ Kadir & anaknya 
“Kadir & Son”.
 Firma didirikan o/ Kadir & saudara  “Kadir
Bersaudara” atau “Kadir & Brother”.
 Oleh karena itu dalam firma tidak diperbolehkan
memakai nama fiktif, misal : Fa. MAJU BERSAMA.

22
SEKUTU
 Ps. 17 KUHD : Semua sekutu adalah pengurus, shg
setiap sekutu berhak u/ bertindak.
 Catatan : ketentuan tsb diatas hanya berlaku
sepanjang apa yg dilakukan tergolong sbg
perbuatan pengurusan (daden van beheren) &
bukan perbuatan kepemilikan (daden van
beschikking/daden van eigendom). Jk perbuatan
kepemilikan harus terlebih dahulu mendapat
persetujuan sekalian sekutu (Ps. 1639 (4)
KUHPerdata)

 Ps. 1 jo. 15 KUHD, ketentuan mengenai sekutu


dalam maatschap, berlaku pula terhadap firma.

23
 Ps. 1639 (1) KUHPerdata :
 Semua sekutu adalah pengurus, shg setiap sekutu berhak u/
bertindak.
 Para sekutu dianggap scr bertimbal balik telah memberikan
kuasa kpd sekutu lainnya u/ melakukan pengurusan.
 Apa yg telah dilakukan o/ masing2 sekutu mengikat sekutu
lainnya yg tdk ikut melakukan perbuatan, sekalipun perbuatan
itu dilakukan o/ si sekutu pelaku tanpa persetujuan sekutu
lainnya, dgn tidak mengurangi hak pihak sekutu lainnya itu u/
mengajukan ketidaksetujuannya.
Catatan : ketentuan tsb diatas hanya berlaku sepanjang apa yg
dilakukan tergolong sbg perbuatan pengurusan (daden van
beheren) & bukan perbuatan kepemilikan (daden van
beschikking/daden van eigendom). Jk perbuatan kepemilikan
harus terlebih dahulu mendapat persetujuan sekalian sekutu (Ps.
1639 (4) KUHPerdata)
 Ps. 1639 (2) KUHPerdata :
 Masing2 sekutu diperbolehkan memakai barang2 milik
persekutuan, asal penggunaan itu u/ keperluan persekutuan & tdk
bertentangan dgn kepentingan sekutu lainnya atau akibat dr
penggunaan itu mengakibatkan sekutu lainnya terhalang u/ ikut
menggunakannya.
24
PERTANGGUNGJAWABAN
DALAM FIRMA

 Dalam Fa, semua sekutu saling


bertanggung-jawab scr tanggung
renteng sampai kpd harta kekayaan
pribadinya u/ seluruh perikatan2
persekutuan (Ps. 18 KUHD).

25
UANG PEMASUKAN
(INBERNG)

26
Dasar Hukum

 Masing-masing anggota wajib


memasukkan uang, barang atau
usaha ke dalam perseroan itu.
(Ps. 1619 ayat 2 KUHPerdata)
 berlaku juga bagi Fa.

27
WUJUD INBRENG
1. Uang
2. Barang
3. Tenaga kerja/keahlian/nijverheid

a.d. 2.
 Sesuai dgn pembagian “barang” dlm KUHPerdata, barang dpt brp :
1. Barang berwujud
 Inbreng berwujud barang, dpt brp : (Ps. 1631 KUHPerdata)
a. Kepemilikan a/ barang inbreng  barang tsb mjd milik
bersama diantara para sekutu. Risiko a/ kerusakan
atau kelusuhan mjd tgjwb persekutuan.
 Bagaimana apabila inbreng brp tanah atau
kendaraan bermotor, apakah diatasnamakan
persekutuan ?
b. Hanya sekedar penggunaannya  tetap terdaftar a.n.
pemilik semula, tanpa dibaliknama a.n. sekalian
sekutu. (Ps. 1631 ayat 1 KUHPerdata). Risiko a/
kerusakan atau kelusuhan mjd tgjwb pemilik barang.
2. Barang tidak berwujud  barang yg brp hak2, misal : hak
tagihan, HAKI (merek, desain industri, paten, dll), goodwill
(ijin2, relasi2, nama baik, 28
FUNGSI INBRENG
 Ps. 1633 KUHPerdata  sbg dasar
pembagian untung & rugi.
 Bagaimana jk ada sekutu yg hanya memasukkan
tenaga kerja/keahliannya ?
 Pada asasnya para sekutu bebas memperjanjikan
pembagian untung rugi diantara mereka, tetapi
apabila tidak, berlaku ketentuan Ps. 1633 (2)
KUHPerdata  sekutu tsb dianggap telah
memasukkan bagian yg terkecil.
 Yg dilarang adalah apabila memperjanjikan
seorang sekutu yg hanya akan memikul seluruh
kerugian yg timbul, tanpa menikmati keuntungan
 Ps. 1635 KUHPerdata.
29
PEMBUBARAN

30
BERAKHIRNYA FIRMA

 Berlaku ketentuan pada Maatschap :


 Ps. 1646 KUHPerdata :
1. karena waktu yang ditetapkan dalam perjanjian telah
habis;
2. karena musnahnya barang yang dipergunakan untuk
tujuan perseroan atau karena tercapainya tujuan itu;
3. karena kehendak beberapa peserta atau salah seorang
peserta;
4. karena salah seorang dari peserta meninggal dunia, di
tempat di bawah pengampuan atau bangkrut atau
dinyatakan sebagai orang yang tidak mampu.
 Ps. 1647 KUHPerdata  pengakhiran mell. Putusan hakim,
demikian a/ gugatan salah seorang sekutu.

31
CV
(COMMANDITAIRE VENNOOTSCHAP)

32
DASAR HUKUM
 Segala apa yg diatur dalam
KUHPerdata mengenai Maatschap.
 sebagaimana dimaksud Ps. 1 jo.
Ps. 15 KUHD
 Bab III Bagian I Buku I KUHD (Ps.
15 s.d. 35)
 Perjanjian2 antara para pihak

33
ISTILAH & PENGERTIAN
 Istilah :
 CV (COMMANDITAIRE VENNOOTSCHAP)  bahasa
Belanda
 Persekutuan atau perseroan komanditer
 Limited Partnership  sistem common law
 Pengertian :
Perseroan yang terbentuk dengan cara meminjamkan uang atau
disebut juga perseroan komanditer, didirikan antara seseorang
atau antara beberapa orang pesero yang bertanggung-jawab
secara tanggung-renteng untuk keseluruhannya, dan satu orang
atau lebih sebagai pemberi pinaman uang.
Suatu perseroan dapat sekaligus berwujud perseroan firma
terhadap pesero-pesero firma di dalamnya dan perseroan
komanditer terhadap pemberi pinjaman uang. (Ps. 19 KUHD)

34
PENDIRIAN
 Mengingat CV diatur 1 titel dgn Firma (Fa & CV
diatur dlm 1 titel ke III, Bagian I, Buku I KUHD) &
mengingat CV merupakan bentuk khusus dr Firma,
maka ketentuan pendirian Firma tersebut di atas
juga berlaku u/ CV.
 Sebagaimana salah 1 karakteristik CV adalah
pembatasan tanggung jawab drpd sekutu diam,
maka agar pembatasan tanggung jawab sekutu
diam itu berlaku, mutlak u/ CV haruslah minimal
dibuat sct otentik & didaftarkan ke PN.
 Ketentuan mengenai nama persekutuan  Ps. 20
KUHD : melarang menggunakan nama sekutu diam
sbg nama persekutuan.
 Dalam praktek, untuk CV seringkali digunakan
nama fiktif, misal : “CV. KARYA BERSAMA”, dll.
35
HUBUNGAN FIRMA & CV
 Pandangan klasik :
Fa mrpk bentuk umum (genus) dr CV & CV mrpk bentuk
khusus (species) dr Fa.
Dlm hubungan itu, Fa & CV diatur dlm 1 titel ke III, Bagian I,
Buku I KUHD
 Dimana letak kekhususan CV dibanding Fa ?
 Dlm Fa, semua sekutu saling bertanggung-jawab scr
tanggung renteng sampai kpd harta kekayaan pribadinya
u/ seluruh perikatan2 persekutuan. (Ps. 18 KUHD)
 Dlm CV ada 2 macam sekutu :
1. Sekutu komplementer/sekutu kerja/sekutu aktif 
bertanggungjawab penuh sampai kepada harta
kekayaan pribadi.
2. Sekutu komanditer/sekutu diam/sekutu pasif 
bertanggungjawab tidak lebih dr bagiannya dlm
persekutuan.
36
ADA FIRMA DI DALAM CV
 Suatu perseroan dapat sekaligus berwujud
perseroan firma terhadap pesero-pesero
firma di dalamnya dan perseroan
komanditer terhadap pemberi pinjaman
uang. (Ps. 19 ayat 2 KUHD)

 Maksudnya :
Manakala dlm CV ada > 1 orang sekutu
kerja, mk dalam hal ini hubungan
diantara para sekutu kerja yg ada
adalah hubungan Fa  berlaku Ps. 18
KUHD.
37
SEKUTU

1. Sekutu komplementer/sekutu
kerja/sekutu aktif, bertugas melakukan
tindakan kepengurusan.

2. Sekutu komanditer/sekutu diam/sekutu


pasif, bertugas melakukan tindakan
pengawasan

38
Terhadap Sekutu komplementer/sekutu
kerja/sekutu aktif, berlaku juga ketentuan :

 Ps. 1639 (1) KUHPerdata :


 Semua sekutu adalah pengurus, shg setiap sekutu berhak u/
bertindak.
 Para sekutu dianggap scr bertimbal balik telah memberikan kuasa
kpd sekutu lainnya u/ melakukan pengurusan.
 Apa yg telah dilakukan o/ masing2 sekutu mengikat sekutu
lainnya yg tdk ikut melakukan perbuatan, sekalipun perbuatan itu
dilakukan o/ si sekutu pelaku tanpa persetujuan sekutu lainnya,
dgn tidak mengurangi hak pihak sekutu lainnya itu u/ mengajukan
ketidaksetujuannya.
Catatan : ketentuan tsb diatas hanya berlaku sepanjang apa yg
dilakukan tergolong sbg perbuatan pengurusan (daden van beheren) &
bukan perbuatan kepemilikan (daden van beschikking/daden van
eigendom). Jk perbuatan kepemilikan harus terlebih dahulu mendapat
persetujuan sekalian sekutu (Ps. 1639 (4) KUHPerdata)
 Ps. 1639 (2) KUHPerdata :
 Masing2 sekutu diperbolehkan memakai barang2 milik persekutuan,
asal penggunaan itu u/ keperluan persekutuan & tdk bertentangan dgn
kepentingan sekutu lainnya atau akibat dr penggunaan itu
mengakibatkan sekutu lainnya terhalang u/ ikut menggunakannya.
39
PERTANGGUNGJAWABAN
DALAM CV
1. Sekutu komplementer/sekutu kerja/sekutu aktif :
bertanggung-jawab scr tanggung renteng sampai kpd
harta kekayaan pribadinya u/ seluruh perikatan2
persekutuan. (Ps. 18 KUHD)
2. Sekutu komanditer/sekutu diam/sekutu pasif :
bertanggungjawab tidak lebih dr bagiannya dlm
persekutuan. (Ps. 20 KUHD)
 Ps. 20 (2) KUHD : sekutu diam tdk boleh melakukan
perbuatan pengurusan, meski diberi kuasa u/ itu.
Apa akibatnya jk larangan itu dilanggar ?
 Ps. 21 KUHD : maka akibatnya sekedar sekutu diam
mjd kehilangan kekebalan tanggung jawabnya yg
terbatas. Sekutu diam mjd dpt dimintai tanggung
jawab scr pribadi u/ seluruh kewajiban persekutuan,
dengan kata lain ia menjadi dianggap sbg sekutu
kerja. 40
UANG PEMASUKAN
(INBRENG)

41
Dasar Hukum

 Masing-masing anggota wajib


memasukkan uang, barang atau
usaha ke dalam perseroan itu.
(Ps. 1619 ayat 2 KUHPerdata)
 berlaku juga bagi CV

42
WUJUD INBRENG
1. Uang
2. Barang
3. Tenaga kerja/keahlian/nijverheid

a.d. 2.
 Sesuai dgn pembagian “barang” dlm KUHPerdata, barang dpt brp :
1. Barang berwujud
2. Barang tidak berwujud  barang yg brp hak2, misal : hak
tagihan, HAKI (merek, desain industri, paten, dll), goodwill
 Inbreng berwujud barang, dpt brp : (Ps. 1631 KUHPerdata)
1. Kepemilikan a/ barang inbreng  barang tsb mjd milik bersama
diantara para sekutu. Risiko a/ kerusakan atau kelusuhan mjd
tgjwb persekutuan.
Bagaimana apabila inbreng brp tanah atau kendaraan bermotor,
apakah diatasnamakan persekutuan ?
2. Hanya sekedar penggunaannya  tanpa dibaliknama a.n.
sekalian sekutu. (Ps. 1631 ayat 1 KUHPerdata).
Risiko a/ kerusakan atau kelusuhan mjd tgjwb pemilik barang.
43
a.d. 3.
 Dlm CV, sekutu diam tdk diperkenankan
memasukkan tenaga atau keahliannya. Mengapa ?
 Konsekuensi :
1. Sgl hasil yg diperoleh o/ si sekutu yg timbul
krn keahliannya, termasuk yg dikerjakannya
di luar persekutuan, tetap dianggap sbg hasil
persekutuan & dibagi diantara sekalian
sekutu
2. Seorang sekutu mjd tdk diperkenankan
menjalankan kegiatan di luar persekutuan yg
bersifat menyaingi (konkurensi) thd
persekutuan.
44
PEMBUBARAN/BERAKHIRNYA CV

45
BERAKHIRNYA CV :
 Berlaku ketentuan pada
Maatschap :
 Ps. 1646 KUHPerdata :
1. karena waktu yang ditetapkan dalam perjanjian
telah habis;
2. karena musnahnya barang yang dipergunakan
untuk tujuan perseroan atau karena tercapainya
tujuan itu;
3. karena kehendak beberapa peserta atau salah
seorang peserta;
4. karena salah seorang dari peserta meninggal
dunia, di tempat di bawah pengampuan atau
bangkrut atau dinyatakan sebagai orang yang
tidak mampu.
 Ps. 1647 KUHPerdata  pengakhiran mell. Putusan
hakim, demikian a/ gugatan salah seorang sekutu. 46
SELAMAT BELAJAR,
SEMOGA SUKSES !!!

47

Anda mungkin juga menyukai