Anda di halaman 1dari 38

SELAMAT DATANG

DI DESIMINASI AKHIR
DESA
PADEMONEGORO RW
02 KECAMATAN
SUKODONO
HASIL PRIORITAS MASALAH
Masalah Keperawatan Pentingnya Penyelesaian Perubahan Positif untuk Perbaikan Kualitas Hidup Jika Total Skor dari Masalah
Masalah Penyelesaian di Komunitas Masalah dapat diselesaikan
yang ada
1 : Rendah 0 : Tidak Ada 0 : Tidak ada

2 : Sedang 1 : Rendah 1 : Rendah


3 : Tinggi 2 : Sedang 2 : Sedang

3 : Tinggi 3 : Tinggi
Resiko Penyakit ISPA pada
semua agregat di wilayah
desa Pademonegoro RW 02
berhubungan
ketidakmampuan warga 3 3 3 9
dalam mengelola
lingkungan sekitar.
Resiko terjadinya Stroke
pada agregat Lansia di
desa Pademonegoro RW
02 berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan
2 2 2 6
tentang resiko Hipertensi.

Resiko terjadinya Diare


pada agregat anak sekolah
di wilayah desa

1 1 1 3
Pademonegoro RW 02
berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan
orang tua tentang resiko
diare.
DIAGNOSA PRIORITAS

Resiko Penyakit ISPA pada


semua agregat di wilayah desa
Pademonegoro RW 02
berhubungan dengan ketidak
mampuan warga mengolah
sampah sekitar
INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Demonstrasi kepada masyarakat perihal cara


pengelolaan sampah.
2. Melakukan Penanaman tanaman sekaligus kerja
bakti RW 02
3. Melakukan demonstrasi Perilaku hidup bersih sehat
4. Sosialisasi Bahaya asap rokok dan pengaruhnya
terhadap penyakit ISPA serta pemutaran video.
5. Aksi Pojok Rokok serta bahaya narkoba dari
kapolsek.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Sosialisasi penanganan ISPA karena asap


rokok dan pemutaran video bahaya merokok

Jumat, 06 September 2019 (Pukul 08.00 WIB)


Sosialialisasi bahaya narkoba bagi masyarakat
dan efek dari Narkoba beserta zat
psikotropika

Senin, 09 September 2019 (Pukul 19.00 WIB)


Melakukan Kerja bakti dan penanaman toga di
sepanjang sungai dan pembagian bibit kepada
masyarakat.

Minggu, 08 September 2019, Pukul : 07.30 WIB


EVALUASI KEPERAWATAN
S : (hasil wawancara)
1. Dari 40 siswa yang mengikuti sosialisai beserta pemutaran

video tentang bahaya merokok, sebagian siswa


mengatakan senang diberi pengetahuan lebih tentang
bahaya merokok
2. Dari 34 Remaja yang menghadiri acara sosialisasi bahaya

narkoba terhadap tindak kejahatan, mengerti dengan


hasil sosialisasi dan mengerti efek samping dari
pemakaian narkoba yang disampaikan oleh polsek sukodono
3. Dari 43 masyarakat yang mengikuti kerja bakti dan
penanaman toga , masyarakat mengatakan senang karena
tanamanan tersebut bermanfaat untuk kesehatan
O : (hasil observasi)
1. Saat selesai pemutaran video peserta aktif melakukan
tanya jawab dan sejumlah 5 anak dapat menjelaskan
kedepan kelas tentang pengetahuan merokok
2. Dari 34 remaja yang mengikuti Sosialisasi efek dari
Narkoba dan zat psikotropika. Terdapat 7 remaja yang
bertanya mengenai efek dari penggunaan narkoba
3. Dari 43 masyarakat yang mengikuti kerja bakti dan

penanaman tanaman toga sebagian besar sudah


mengetahui pentingnya kerja bakti dan tujuan penanaman
toga
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Rencana Tindak Lanjut
1. Kepala sekolah atau kader UKS supaya
mengkoordinasi dan mengingatkan akan bahaya
merokok secara rutin setiap bulan di SD
Pademonegoro
2. Warga dapat menghindari pengunaan narkoba,
minuman keras, zat aditif dan psikotropika lain.
Tidak hanya agregat remaja tetapi seluruh
masyarakat
3. Masyarakat diupayakan rutin melaksanakan
kerja bakti dan merawat bibit dengan baik .
RENCANA TINDAK LANJUT
Setelah dilaksanakannya kegiatan intervensi,
implementasi dan evaluasi pada 3 diagnosa prioritas di Desa
Pademonegoro, kami mengajukan permohonan Rencana Tindak
Lanjut kegiatan kepada pihak PUSKESMAS yang diantaranya :

1. Diagnosa Resiko Penyakit ISPA pada semua agregat di


wilayah desa Pademonegoro RW 02 berhubungan
ketidakmampuan warga dalam mengelola lingkungan sekitar
 Mengadakan sosialisasi seputar Bahayanya Asap Rokok
(penyebab, pencegahannya, dan penanganan)
 Mengadakan sosialisasi bahayanya Narkoba

 Melakukan gerakkan 1 hari tanpa merokok


Setelah dilaksanakannya kegiatan intervensi, implementasi dan
evaluasi pada 3 diagnosa prioritas di Desa Pademonegoro, kami mengajukan
permohonan Rencana Tindak Lanjut kegiatan kepada pihak KETUA RW / RT
yang diantaranya berisi :
1. Diagnosa Resiko Penyakit ISPA pada semua agregat di wilayah desa
Pademonegoro RW 02 berhubungan ketidakmampuan warga dalam
mengelola lingkungan sekitar
 Memberikan himbauan kepada warga agar tidak membakar sampah

 Menetapkan jadwal kegiatan kerja bakti di Desa.

 Membentuk tim pengelolaan sampah

 Menyarankan warga untuk membuat tempat sampah supaya bisa


membedakan sampah Organik dan An organik
 Menyediakan smooking area
Setelah dilaksanakannya kegiatan intervensi,
implementasi dan evaluasi pada 3 diagnosa prioritas di Desa
Pademonegoro, kami mengajukan permohonan Rencana Tindak
Lanjut kegiatan kepada pihak DESA yang diantaranya berisi :
1. Diagnosa Resiko Penyakit ISPA pada semua agregat di
wilayah desa Pademonegoro RW 02 berhubungan
ketidakmampuan warga dalam mengelola lingkungan sekitar
 Berkoordinasi dengan masyarakat desa untuk
membentuk koordinator pengolahan sampah
 Bekerjasama dengan Dinas Kebersihan untuk
menanggulangi masalah sampah
 Pengelompokkan dan pengelolaan sampah Organik
dan An organik diolah terlebih dahulu
DIAGNOSA PRIORITAS
2

Resiko terjadinya Stroke pada


agregat Lansia di desa
Pademonegoro RW 02
berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang resiko
Hipertensi
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Senam Hipertensi pada Lansia di RW 02
2. Demonstrasi Pembuatan Jus anti Hipertensi pada
agregat dewasa dan lansia
3. Cek Kesehatan gratis dengan cek gula darah,
kolesterol, dan asam urat serta tensi darah pada
agregat lansia
4. Melakukan penanaman pohon belimbing pada
agregat lansia
5. Melakukan Posyandu Lansia
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Mendemonstrasikan jus buah belimbing dengan


campuran mentimun untuk menurunkan
hipertensi

Kamis, 05 September 2019 (Pukul 08.00 WIB)


Melakukan senam pada lansia

Sabtu, 07 September 2019 (Pukul 06.30 WIB)


Melakukan Cek Kesehatan gratis meliputi cek
tekanan darah dan pemeriksaan kadar gula darah

Sabtu, 07 September 2019 (Pukul 08.00 WIB)


Sosialisasi Bahaya ibu hamil dengan
pre eklampsia dan eklampsia

Selasa, 10 September 2019 (Pukul 09.00 WIB)


EVALUASI KEPERAWATAN
S:
1. Dari 22 masyarakat yang menghadiri acara
demonstrasi jus buah belimbing dengan campuran
mentimun mengatakan berharap setiap bulan ada
penyuluhan tentang pencegahan hipertensi agar
mengerti benar cara pencegahan
2. Dari 50 masyarakat yang mengikuti senam lansia,
terlihat semangat mengikuti kegiatan tersebut dan
salah satu masyarakat mengatakan kegiatan cek
kesehatan ini mampu membantu mengetahui penyakit
pada masyarakat
3. Dari 11 ibu hamil yang mengikuti sosialisasi pengertian
pre eklampsia dan eklampsia, mengatakan mengerti
mengenai penyebab pre eklampsia dan berkeinginan
merubah pola makan dan gaya hidup menjadi lebih baik
lagi
O:
1. Dari 22 masyarakat yang mengikuti demonstrasi jus
anti hipertensi dengan buah belimbing dan campuran
mentimun , 3 diantaranya mampu meragakan pemuatan
jus dan 15 diantaranya bisa menunjukkan makanan yang
memicu hipertensi dan mencegah hipertensi
2. Dari 50 masyarakat yang mengikuti senam lansia,
pemeriksaan darah dan Pemeriksaan Tekanan darah
terdapat 20 orang yang menderita gula darah tinggi
dan 20 orang yang menderita Hipertensi
3. Dari 11 ibu hamil yang mengikuti sosialisasi bahaya pre
eklamsi pada ibu hamil saat diberi pertanyaan, 7
diantaranya bisa menjawab pertanyaan dengan singkat
dan jelas dan 3 orang diantaranya memiliki tekanan
darah tinggi
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Rencana Tindak Lanjut
Warga secara rutin mengontrol kesehatan di
ponkesdes, posbindu ataupun di puskesmas
minimal 1 bulan sekali bagi penderita hipertensi
tetap mengkonsumsi obat secara rutin seumur
hidup
RENCANA TINDAK LANJUT
Setelah dilaksanakannya kegiatan intervensi,
implementasi dan evaluasi pada 3 diagnosa prioritas di Desa
Pademonegoro, kami mengajukan permohonan Rencana Tindak
Lanjut kegiatan kepada pihak PUSKESMAS yang diantaranya :
2. Diagnosa Resiko terjadinya Stroke pada agregat Lansia di
desa Pademonegoro RW 02 berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang resiko Hipertensi
 Mengadakan pemeriksaan rutin tekanan darah minimal
satu bulan sekali
 Mengadakan sosialisasi tentang hipertensi

 Pemberian roti Ibu Hamil secara rutin pada setiap ibu


hamil
 Penggunaan mobil operasional desa untuk menjemput
lansia yang tidak bias datang ke puskesmas
Setelah dilaksanakannya kegiatan intervensi,
implementasi dan evaluasi pada 3 diagnosa prioritas di Desa
Pademonegoro, kami mengajukan permohonan Rencana Tindak
Lanjut kegiatan kepada pihak KETUA RT / RW yang
diantaranya :
2. Resiko terjadinya Stroke pada agregat Lansia di desa
Pademonegoro RW 02 berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang resiko Hipertensi
 Melaksanakan senam khusus untuk kelompok usia lansia
 Berkoordinasi dengan kader kesehatan untuk
memberikan fasilitas kepada agregat Lansia yang
kesulitan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Setelah dilaksanakannya kegiatan intervensi,
implementasi dan evaluasi pada 3 diagnosa prioritas di Desa
Pademonegoro, kami mengajukan permohonan Rencana Tindak
Lanjut kegiatan kepada pihak DESA yang diantaranya :
2. Resiko terjadinya Stroke pada agregat Lansia di desa
Pademonegoro RW 02 berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang resiko Hipertensi.
 Pengadaan dan merutinkan cek kesehatan pada setiap
rumah
 Memfasilitasi warga yang tidak bisa melaksanakan
pemeriksaan tekanan darah secara rutin
 Memfasilitasi warga yang tidak bisa melaksanakan
pemeriksaan tekanan darah secara rutin
 Melaksanakan senam lansia setiap minggu
DIAGNOSA PRIORITAS

Resiko terjadinya Diare pada


agregat anak sekolah di wilayah
desa Pademonegoro RW 02
berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan orang tua tentang
resiko diare
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Demonstrasi Cara cuci tangan yang baik dan
benar untuk mencegah resiko terjadinya diare
pada anak sekolah
2. Melakukan Lomba mewarnai Lingkungan sehat
pada anak sekolah
3. Demonstrasi penyusunan menu sehat pada bekal
anak sekolah pada ibu PKK dengan tema “Bekalku”
4. Demonstrasi penanganan dasar jika anak terkena
diare dengan pembuatan Oralit
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Mendemonstrasikan cara menyusun menu sehat untuk


bekal anak sekolah

Kamis, 05 September 2019 (Pukul 09.00 WIB)


Demonstrasi pembuatan oralit untuk penanganan
pertama pada anak jika terkena diare

Kamis, 05 September 2019 (Pukul 09.45 WIB)


Demonstrasi cuci tangan 6 langkah yang baik dan
benar

Jumat, 06 September 2019 (Pukul 08.00 WIB)


Lomba mewarnai lingkungan sehat

Jumat, 06 September 2019 (Pukul 08.00 WIB)


EVALUASI KEPERAWATAN
S:
1. Dari 22 masyarakat yang mengikuti sosialisasi
tentang menyusun makanan sehat dan pembuatan
oralit, diantaranya mengerti tentang sosialisasi
tersebut
2. Dari 40 siswa SD yang mengikuti pembinaan
kader UKS dan diminta memperagakan 6 langkah
mencuci tangan yang benar, 4 diantaranya bisa
memperagakan cara mencuci tangan
3. Dari 29 siswa SD yang mengikuti lomba mewarnai
lingkungan sehat, 3 siswa senang mendapatkan
hadiah karena dapat mewarnai dengan baik
O:
1. Dari 22 masyarakat yang mengikuti Sosialisasi
dan Demonstrasi tentang Bekal menu sehat dan
pemerian oralit, 8 diantaranya mengerti tentang
pembuatan bekal menu sehat dan pemerian oralit
2. Sebagian siswa berani maju kedepan

mempraktekan cara cuci tangan yang benar


3. Terdapat 3 siswa menunjukan hasil karya
gambarnya mereka kepada teman sekelasnya
A : Masalah Sudah Teratasi
P : Rencana Tindak Lanjut
Warga terutama orang tua lebih
memantau tentang asupan Gizi Seimbang
pada anak usia sekolah
RENCANA TINDAK LANUT
Setelah dilaksanakannya kegiatan intervensi, implementasi
dan evaluasi pada 3 diagnosa prioritas di Desa Pademonegoro, kami
mengajukan permohonan Rencana Tindak Lanjut kegiatan kepada
pihak PUSKESMAS yang diantaranya :
2. Diagnosa Resiko terjadinya Diare pada agregat anak sekolah di
wilayah desa Pademonegoro RW 02 berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan orang tua tentang resiko diare.
 Memberikan sosialisasi tentang bahayanya Diare
(penyebab, resiko, pencegahannya dan
pengobatannya)
 Adanya penanggung jawab program UKS untuk
lebih menggiatkan gerakan “CUCI TANGAN YUK”
bagi semua siswa
 Pemerian bubuk Oralit pada anak yang terkena
Diare
Setelah dilaksanakannya kegiatan intervensi,
implementasi dan evaluasi pada 3 diagnosa prioritas di
Desa Pademonegoro, kami mengajukan permohonan
Rencana Tindak Lanjut kegiatan kepada pihak KETUA
RW / RT yang diantaranya :
2. Diagnosa Resiko terjadinya Diare pada agregat
anak sekolah di wilayah desa Pademonegoro RW
02 berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
orang tua tentang resiko diare
 Bekerjasama dengan pihak PUSKESMAS dan
PONKESDES untuk mengadakan sosialisasi
Penangan Diare dengan benar
Setelah dilaksanakannya kegiatan intervensi,
implementasi dan evaluasi pada 3 diagnosa prioritas di Desa
Pademonegoro, kami mengajukan permohonan Rencana Tindak
Lanjut kegiatan kepada pihak DESA yang diantaranya :
2. Diagnosa Resiko terjadinya Diare pada agregat anak
sekolah di wilayah desa Pademonegoro RW 02
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan orang tua
tentang resiko diare
 Pembuatan sarana wastafel untuk meningkatkan
kebersihan tangan
 Memantau jajanan yang ada di kantin sekolah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai