Anda di halaman 1dari 41

Syamsyuriyana Sabar, S.Kep., Ns., M.

Kep

SISTEM MUSKULOSKELETAL
Introduction

• Sistem Skeletal memiliki 206 tulang yang


terbagi menjadi 2 kategori mayor
berdasarkan posisi “ Aksial dan
apendikular”
• Tulang Aksial : 80 tulang (tengkorak,
columna vertebral, dan tulang dada)
• Tulang apendikular : 126 tulang (tulang
ekstremitas, bahu dan pelvis)
TULANG BERDASARKAN
BENTUK
Tulang Panjang Tulang pendek Tulang Pipih Tulang Irregular

• Lebih panjang • Tidak memiliki • Melindungi • Memliki


daripada axsis yang bagian tubuh berbagai
lebarnya panjang yang lunak macam bentuk
• Ditemukan di • Berbentuk • Memberikan • Contoh : tulang
ekstremitas kubus permukaan belakang,
atas dan bawah • Contoh : karpal yang luas untuk tulang wajah
• Jenis : dan tarsal melekatnya otot dan pelvis
Humerus, • Contoh : rusuk,
radius, ulna, cranium,
femur, tibia, scapula,
fibula,
metatarsal,
metacarpal dan
falangs
Introduction
• Sistem Musculoskeletal tersusun atas
tulang dan system skeletal, kartilago
(jaringan ikat), ligament, tendon, dan otot
serta sendi skeletal
Introduction (cont..)
JENIS OTOT TUBUH

Jenis penjelasan contoh


Otot lurik, volunteer
Bisep, trisep, deltoid,
Otot Skeletal (bergerak secara
maksimus gluteus
sadar)
Otot pada dinding
Tidak berlurik,
Otot Polos kandung kemih,
involunter
lambung dan bronki
Otot Jantung Lurik, involunter Otot jantung
Fungsi Otot Skeletal
Fungsi
Kemampuan Untuk menerima dan
Eksitabilitas
merespon terhadap Stimulus
Kemampuan untuk merespon terhadap
Kontraktilitas stimulus dengan memaksakan
pemendekan
Kemampuan untuk merespon terhadap
Ekstensibilitas stimulus dengan memperpanjang dan
relaksasi
Kemampuan untuk melanjutkan panjang
Elastisitas rehatnya setelah memendek dan
memanjang
GERAKAN SENDI

Gerakan Pejelasan
Fleksi Menekuk Tungkai Pada Sendi
Ekstensi Meluruskan tungkai pada sendi
Rotasi Internal Gerakan kedalam/keluar terhadap
/Eksternal aksis sentral
Sirkumduksi Gerakan dalam lingkaran
Abduksi Gerakan tungkai menjauh dari tengah
tubuh
Adduksi Gerakan tungkai ke arah tengah tubuh
Skeletal Muscle Movements

10 Copyright © 2016 by Elsevier, Inc. All rights reserved.


Copyright © 2012, 2008, 2004, 2000, 1996, 1993 by Saunders, an affiliate of Elsevier
Inc.
Pengkajian Sistem
Musculoskeletal
Keluhan Utama Pertanyaan Terkait
Nyeri  OPQRSTU
 Sendi tertentu
 Konstan at episodic
 Faktor yang menambah dan
Kaku Sendi mengurangi nyeri
 Krepitus
 Kelemahan
 deformitas
 Riwayat nyeri punggung at cedera
 Lokasi nyeri punggung /cedera
 Penyebaran nyeri
Perubahan sensori  Kesulitan proses ambulasi
 Hilangnya sensasi nyeri
 Perasaan terbakar
 kesemutan
PAIN ASSESMENT
Pengkajian Sistem
Musculoskeletal
Keluhan Utama Pertanyaan Terkait
 Lokasi
 Durasi
 Onset tiba-tiba / bertahap
 Keterbatasan ADL
 Hubungan dengan aktivitas
Pembengkakan
 Keterkaitan dengan
panas/kemerahan
 Cedera, operasi, pemasangan gips
dalam waktu dekat, dapat diredakan
dengan elevasi

 Lokasi
 Tiba-tiba atau bertahap
Deformitas / imobilisasi
 Keterbatasan ADL/ROM
 Alat bantu yang digunakan
Pengkajian Sistem
Musculoskeletal
Keluhan Utama Pertanyaan Terkait
 Lokasi
 Durasi
 Alat implant
 Pembedahan yang baru dilakukan
 Akut atau kronis
Infeksi  Uji diagnostic
 Nyeri yang menembus
 Demam / kedinginan
 Infeksi local operasi
 Karakteristik cairan luka
 Riwayat yang sama sebelumnya
PEMERIKSAAN FISIK
Teknik /temuan Normal Temuan Abnormal
Pengkajian Gaya Berjalan dan Postur  Kekakuan Sendi, nyeri dan
Tubuh deformitas
 Inspeksi postur tubuh dan gaya  Lordosis, scoliosis dan kifosis
berjalan (postur tubuh tegak, gaya
berjalan halus dan mantap)
Pengkajian Sendi  Penyakit sendi dapat
 Inspeksi sendi mengenai adanya dimanifestasikan dengan beberapa
deformitas, pembengkakan deformitas seperti kerusakan
ataukemerahan sendi (tidak tampak jaringan atau kontraktur
adanyan deformitas,  krepitasi
pembengkakan atau kemerahan
sendi
Pengkajian Rentang Gerak Sendi “UJIAN”
PEMERIKSAAN FISIK
Teknik /temuan Normal Temuan Abnormal
Pengkajian Khusus
Pemeriksaan Phalen  Baal dan sensasi terbakar pada
“minta pasien untuk menahan pergelangan jari selama pemeriksaan phalen
tangan pada posisi fleksi selama 60 detik “ dapat mengindikasikan carpal
Normal : tidak ada kesemutan, baal atau tunnel syndrome
nyeri
Pemeriksaan McMurray  Nyeri, mengunci
“ketika berbaring, minta pasien untuk (ketidakmampuan untuk
menurunkan lutut yang fleksi ke arah pusat melakukan ekstensi penuh lutut)
tubuh. Stabilkan lutut dengan satu tangan, atau suara meletus dapat
dan berikan tekanan pada tungkai bawah mengindikasikan cedera pada
dengan satu tangan lain meniscus, diskus jaringan
Normal : seharusnya tidak ada nyeri atau kartilago pada lutut
bunyi klik
PEMERIKSAAN FISIK

• MENGUKUR KEKUATAN OTOT


0 (Zero) : kontraksi (-) saat dipalpasi, paralisis
1 (Trace):kontraksi (+), tapi gerakan (-)
2 (Poor):mlkkn. ROM scr penuh dengan bantuan
3 (Fair): ROM (+), lawan gravitasi (+), tahanan(-)
4 (Good) : ROM (+), gravitasi (+), melawan
tahanan sedang
5 (Normal) : ROM (+), lawan gravitasi (+), lawan
tahanan penuh.
ASUHAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN FRAKTUR
DEFINISI
• Fraktur merupakan rusak atau terputusnya kontinuitas
tulang dan mengakibatkan terganggunya kebutuhan
manusia untuk mobilisasi dan sensasi (Ignatavicius &
Workman, 2010)
ETIOLOGI

• Kondisi yang dapat merubah komposisi dan


Faktor biologis kekuatan tulang, misalnya Usia

Faktor • besarnya tekanan, durasi dan arah dari


eksternal tekanan

• karakteistik tulang seperti kemampuan


Faktor internal absorpsi energi, elastisitas, kekuatan tulang,
ukuran dan densitas tulang.

Faktor • aktifitas yang berisiko tinggi (penerjun


lingkungan payung, skeatboard).
Patofisiologi
• ..\..\download\KONSEP MAP
FRAKTUR.pub
Manifestasi klinis

nyeri
Kehilangan
deformitas
fungsi

Syok krepitasi
hipovolemik
Manifestasi

Mati rasa bengkak

Pergerakan
echymosis
abnormal
Proses penyembuhan fraktur

Stage Description Length


I Terjadi hematom pada daerah fraktur 1 – 3 Hari
II Pembentukan fibrokartilago – jaringan 3 hari – 2 minggu
bergranulasi
III Pembentukan kalus 2 – 6 minggu
IV Ossifikasi – kalus berada pada ruang antara 3 mgg – 6 bln
fragmen fraktur ; kalus akan berubah
menajdi tulang
V Konsolidasi dan remodeling – tulang 6 mggu - 1 thn
bersatu kembali dan kembaki ke fungsi
semula
Penatalaksanaan Fraktur
• Pilihan pengobatan untuk fraktur berdasarkan pada prinsip
yang berhubungan dengan factor biomekanik dan
musculoskeletal
• Pilihan yang spesifik tersedia untuk beberapa klien tertentu
tergantung pada jenis fraktur, lokasi dan cedera yang
menyertainya
• Fraktur mungkin membutuhkan penangan melalui close
reduction, traksi, splinting, bidai, fiksasi internal, fiksasi
eksternal, amputasi atau kombinasi dari beberapa tindakan
tersebut. Dasar dari pengobatan fraktur adalah reduksi dan
imobilisasi
penanganan pada fraktur femur
(Hamblen dan Simpson (2007)
a. Pengobatan Konservatif menggunakan traksi
dan pembidaian
b. Rehabilitasi
c. Cast atau functional bracing

d. Fiksasi eksternal
e. Fiksasi internal
komplikasi
1. Syok Hipovolemik
2. Emboli Lemak
immediate 3. Cedera pada saraf
complication 4. Sindrom Kompartmen
5. Trombosis Vena Dalam
6. Infeksi

komplikasi
1. Joint Stiffness
2. Post-Traumatic Arthritis
3. CRPS (reflex sympathetic
delayed dystrophy)
complication 4. Myositis ossificans
5. Delayed Union
6. Non-Union
7. Malunion
Open Reduction and Eksternal Fixation
(OREF)
Open Reduction and Internal Fixation
(ORIF)
• ORIF adalah operasi untuk memperbaiki patah
tulang.
• Open Reduction (Reduksi terbuka) berarti dokter
membuat sayatan untuk mencapai tulang dan
memindahkan tulang kembali ke posisi normal.
• Internal Fixation berarti metal screws, plates,
jahitan, atau batang (rod) yang ditempatkan pada
tulang untuk tetap di tempat selama proses
penyembuhan.
Indikasi ORIF

• Tulang terpecah menjadi banyak potongan


• tulang terlepas dari kulit
• Tulang tidak tersusun dengan benar
• Closed reduction (tanpa membuka kulit) telah
dilakukan sebelumnya dan fraktur tidak
sembuh dengan baik
• Sendi mengalami dislokasi
Metode ORIF

Intramedullary (IM) Rod


/ Intramedullary Nailing

Metode ORIF Plates

Screws
Jenis implant yang digunakan
Intramedullary nail/ Kuschner nail (K-Nail)
Perawatan Post Operative
• Jika sudah mungkin untuk mengamankan fiksasi
dengan nail yang kuat diameter yang memadai tidak
perlu untuk mengibolisasi paha di gips atau bidai.
• Latihan awal dilakukan ketika pasien berbaring
ditempat tidur. latihan dilakukan untuk pinggul dan
sendi lutut serta otot yang terkait.
• Latihan berjalan dimulai dengan bantuan kruk pada 2
atau 3 minggu setelah operasi atau terkadang dapat
lebih cepat.
Hasil radiologi pre operasi tanggal
30 juni 2012 :
Foto kedudukan post orif tanggal
30 juni 2012 :
Foto post orif tanggal 1 januari 2013
(perkembangan penyembuhan tulang) :

Anda mungkin juga menyukai