Anda di halaman 1dari 27

Bab 18

Keterbukaan dalam
Pasar Barang & Pasar Keuangan
Keterbukaan Pasar
1. Keterbukaan di pasar barang
2. Keterbukaan di pasar keuangan
3. Keterbukaan di pasar faktor produksi

BAB 18 Keterbukaan dalam Pasar Barang & Pasar Keuangan 2


Keterbukaan di Pasar Barang
1. Keterbukaan di pasar barang:
Kemampuan konsumen dan perusahaan untuk
memilih antara barang domestik dan barang asing.
– Di negara manapun (bahkan yang paling berkomitmen
terhadap perdagangan bebas) pilihan ini tidak sama sekali
bebas dari batasan:
• bea (tariffs)—pajak atas barang impor,
• kuota (quotas)—batasan kuantitas barang yang dapat diimpor.
– Di sebagian besar negara, rata-rata bea bernilai rendah
dan semakin rendah.

BAB 18 Keterbukaan dalam Pasar Barang & Pasar Keuangan 3


Keterbukaan di Pasar Keuangan
2. Keterbukaan di pasar keuangan:
Kemampuan investor keuangan untuk memilih
antara aset domestik dan aset asing.
– Hingga kini (bahkan beberapa negara terkaya di dunia,
seperti Prancis dan Italia) memiliki pengendalian
modal/capital control—batasan aset asing yang dapat
dimiliki penduduk mereka dan aset domestik yang dapat
dimiliki orang asing.
– Batasan itu makin menghilang—
pasar keuangan dunia semakin terintegrasi.

BAB 18 Keterbukaan dalam Pasar Barang & Pasar Keuangan 4


Keterbukaan di
Pasar Faktor Produksi
3. Keterbukaan di pasar faktor produksi:
Kemampuan perusahaan untuk memilih di mana
akan berproduksi dan kemampuan pekerja untuk
memilih di mana akan bekerja.
– Perusahaan multinasional mengoperasikan pabrik di
berbagai negara, dan memindahkan operasi ke seluruh
dunia, untuk mengambil keuntungan dari biaya produksi
yang rendah.

BAB 18 Keterbukaan dalam Pasar Barang & Pasar Keuangan 5


Bab 18 Keterbukaan dalam Pasar
Barang & Keuangan
1. Keterbukaan di Pasar Barang 6
2. Keterbukaan di Pasar Keuangan 15
3. Kesimpulan dan Pandangan ke Depan 25

6
Indeks Keterbukaan
• Dengan globalisasi, volume perdagangan
(rata-rata rasio ekspor dan impor terhadap GDP)
tidak selalu merupakan ukuran yang baik bagi
keterbukaan.
• Indeks keterbukaan yang lebih baik adalah proporsi
output agregat yang dibentuk dari barang yang
dapat diperdagangkan (tradable goods)—barang
yang bersaing dengan barang asing, di pasar domestik
maupun pasar asing.

BAB 18 Keterbukaan dalam Pasar Barang & Pasar Keuangan 7


Membeli Barang Domestik
atau Barang Asing
• Pusat dari keputusan untuk membeli barang domestik
atau barang asing adalah harga barang domestik
dibandingkan dengan barang asing.
– Harga relatif tersebut dapat disebut sebagai kurs/nilai
tukar riil (real exchange rate).

BAB 18 Keterbukaan dalam Pasar Barang & Pasar Keuangan 8


Kurs Nominal
• Kurs nominal (nominal exchange rate), E :
Harga mata uang domestik dalam mata uang asing.
– Dari sudut pandang Amerika Serikat, kurs nominal antara
A.S. dan Inggris adalah harga dari dolar dalam
poundsterling.

BAB 18 Keterbukaan dalam Pasar Barang & Pasar Keuangan 9


Kurs Nominal:
Apresiasi & Depresiasi
• Apresiasi nominal (apresiasi, singkatnya):
Peningkatan harga mata uang domestik terhadap mata
uang asing.
– Apresiasi berhubungan dengan peningkatan kurs.

• Depresiasi nominal (depresiasi, singkatnya):


Penurunan harga mata uang domestik terhadap mata
uang asing.
– Depresiasi berhubungan dengan penurunan dalam kurs.

BAB 18 Keterbukaan dalam Pasar Barang & Pasar Keuangan 10


Kurs Tetap:
Revaluasi & Devaluasi
• Kurs tetap (fixed exchange rates):
Sistem di mana dua atau lebih negara
mempertahankan kurs yang konstan terhadap mata
uang mereka.
– Peningkatan kurs disebut revaluasi (revaluations),
bukan apresiasi.
– Penurunan kurs disebut devaluasi (devaluations),
bukan depresiasi.

BAB 18 Keterbukaan dalam Pasar Barang & Pasar Keuangan 11


Kurs Riil
• Kurs riil:
Harga relatif barang domestik terhadap barang asing.
– Kurs nominal dikalikan tingkat harga domestik dibagi
tingkat harga asing.

• ?

BAB 18 Keterbukaan dalam Pasar Barang & Pasar Keuangan 12


Apresiasi & Depresiasi (Riil)
• Apresiasi riil:
Peningkatan harga relatif barang domestik terhadap
barang asing—peningkatan kurs riil.
• Depresiasi riil:
Penurunan harga relatif barang domestik terhadap
barang asing—penurunan kurs riil.

BAB 18 Keterbukaan dalam Pasar Barang & Pasar Keuangan 13


Kurs Riil Multilateral
• Kurs riil multilateral (kurs riil):
Rata-rata tertimbang dari kurs riil bilateral,
dengan beban masing-masing negara asing
sama dengan bagiannya dalam perdagangan.
– Semua ini adalah nama untuk harga relatif barang A.S.
terhadap barang asing:
• Kurs riil multilateral A.S.
• Kurs riil tertimbang perdagangan A.S.
• Kurs riil efektif A.S.

BAB 18 Keterbukaan dalam Pasar Barang & Pasar Keuangan 14


Bab 18 Keterbukaan dalam Pasar
Barang & Keuangan
1. Keterbukaan di Pasar Barang 6
2. Keterbukaan di Pasar Keuangan 15
3. Kesimpulan dan Pandangan ke Depan 25

15
Pertukaran Valuta Asing
• Karena istilah membeli atau menjual aset asing
mengimplikasikan membeli atau menjual
mata uang asing—terkadang disebut
pertukaran valuta asing (foreign exchange),
volume transaksi di pasar valuta asing memberikan
pengetahuan akan pentingnya transaksi keuangan
internasional.

BAB 18 Keterbukaan dalam Pasar Barang & Pasar Keuangan 16


Neraca Pembayaran
• Neraca pembayaran (balance of payments)
mencatat transaksi suatu negara dengan negara lain.
– Neraca pembayaran memiliki dua bagian, yang dipisahkan
oleh sebuah garis—masing-masing transaksi disebut
sebagai di atas garis pembatas (above the line) atau
di bawah garis pembatas (below the line).
• Transaksi-transaksi di atas garis pembatas mencatat pembayaran
kepada dan dari seluruh dunia—transaksi berjalan
(current account).
• Transaksi di bawah garis pembatas disebut transaksi modal
(capital account).

BAB 18 Keterbukaan dalam Pasar Barang & Pasar Keuangan 17


Neraca Pembayaran:
Transaksi Berjalan
• Neraca transaksi berjalan = jumlah
neraca perdagangan, pendapatan bersih, dan
transfer bersih yang diterima negara dari negara lain.
– Penduduk A.S. menerima penghasilan dari aset asing,
penduduk asing menerima pendapatan dari aset A.S.—
neraca pendapatan (income balance).
– Negara memberi dan menerima bantuan luar negeri—
nilai bersihnya dicatat sebagai
transfer bersih yang diterima (net transfers received).

BAB 18 Keterbukaan dalam Pasar Barang & Pasar Keuangan 18


Transaksi Berjalan
• Jumlah pembayaran bersih kepada dan dari negara
lain disebut neraca transaksi berjalan (current
account balance).
– Pembayaran bersih dari negara lain bernilai positif,
negara menjalankan surplus transaksi berjalan
(current account surplus);
pembayaran bernilai negatif,
negara menjalankan defisit transaksi berjalan
(current account deficit).

BAB 18 Keterbukaan dalam Pasar Barang & Pasar Keuangan 19


Neraca Pembayaran:
Transaksi Modal
• Saldo transaksi modal = aliran modal dari seluruh
dunia dikurangi aliran modal ke seluruh dunia.
– Arus modal bersih (net capital flows):
Peningkatan utang asing bersih A.S.—peningkatan
kepemilikan asing terhadap aset A.S. dikurangi
peningkatan kepemilikan A.S. terhadap aset asing.
• Nama lainnya neraca transaksi modal (capital account balance):
Arus modal bersih positif—surplus transaksi modal; arus modal
bersih negatif—defisit transaksi modal.

BAB 18 Keterbukaan dalam Pasar Barang & Pasar Keuangan 20


Diskrepansi Statistik
• Jumlah transaksi berjalan dan modal dibentuk
dengan menggunakan sumber yang berbeda.
– Meski seharusnya sama tapi, umumnya, keduanya berbeda.
• Perbedaan di antara keduanya disebut diskrepansi statistik
(statistical discrepancy).
– Ini pengingat bahwa, bahkan di negara kaya seperti
Amerika Serikat, data ekonomi masih jauh dari sempurna.

BAB 18 Keterbukaan dalam Pasar Barang & Pasar Keuangan 21


Transaksi: Defisit & Surplus
• Transaksi berjalan dan transaksi modal adalah
cerminan satu sama lain.
– Terlepas dari masalah statistik,
transaksi berjalan ditambah transaksi modal harus = nol.
• Defisit transaksi berjalan didanai oleh arus modal bersih dari
negara lain,
begitu pula dengan transaksi surplus modal.
• Serupa dengan itu,
surplus transaksi berjalan berkaitan dengan defisit transaksi modal.

BAB 18 Keterbukaan dalam Pasar Barang & Pasar Keuangan 22


Aset Domestik vs Asing
• Pengembalian yang diharapkan dari memegang
obligasi satu tahun A.S. dibandingkan dengan Inggris:
• ?

BAB 18 Keterbukaan dalam Pasar Barang & Pasar Keuangan 23


Paritas Suku Bunga
• Paritas suku bunga tak terlindung (singkatnya,
paritas suku bunga), atau kondisi paritas suku bunga
(interest parity condition):
Kondisi arbitrase, bahwa tingkat pengembalian yang
diharapkan terhadap mata uang domestik pada
obligasi domestik dan obligasi asing harus sama.
– Paritas suku bunga mengimplikasikan,
suku bunga domestik kurang lebih =
suku bunga asing dikurangi tingkat apresiasi yang
diharapkan dari mata uang domestik.

BAB 18 Keterbukaan dalam Pasar Barang & Pasar Keuangan 24


Bab 18 Keterbukaan dalam Pasar
Barang & Keuangan
1. Keterbukaan di Pasar Barang 6
2. Keterbukaan di Pasar Keuangan 15
3. Kesimpulan dan Pandangan ke Depan 25

25
Keterbukaan di Pasar Barang
• Keterbukaan di pasar barang memungkinkan
masyarakat dan perusahaan untuk memilih antara
barang domestik atau barang asing.
– Pilihan tersebut terutama bergantung kepada kurs riil—
harga relatif barang domestik terhadap barang asing.

BAB 18 Keterbukaan dalam Pasar Barang & Pasar Keuangan 26


Keterbukaan di Pasar Keuangan
• Keterbukaan di pasar keuangan memungkinkan
investor untuk memilih aset domestik atau aset asing.
– Pilihan tersebut khususnya bergantung pada tingkat
pengembalian relatif, yang bergantung pada
• suku bunga domestik dan suku bunga asing,
• tingkat apresiasi yang diharapkan dari mata uang domestik.

BAB 18 Keterbukaan dalam Pasar Barang & Pasar Keuangan 27

Anda mungkin juga menyukai