Anda di halaman 1dari 20

EVALUASI GRANUL

By
Robby Candra Purnama, M.Kes., Apt.
Evaluasi granul
 Beberapa parameter uji sediaan granul
diantaranya adalah granulometri, BJ, kadar
pemampatan, metode alir, kompresibilitas
dan kelembaban.
Granulometri
 Granulometri adalah analisis ukuran dan
repartisi granul (penyebaran ukuran-
ukuran granul)
 Dalam melakukan analisis granulometri
digunakan susunan pengayak dengan
berbagai ukuran
Lanjutan…
 Mesh terbesar diletakkan paling atas dan
dibawahnya disusun pengayak dengan
mesh yang makin kecil
 Tujuan granulometri adalah untuk
melihat keseragaman dari ukuran granul
Lanjutan…
 Diharapkan ukuran granul tidak terlalu
berbeda. Granulometri berhubungan
dengan sifat aliran granul.
 Jika ukuran granul berdekatan, aliran akan
lebih baik. Diharapkan ukuran granul
mengikuti kurva distribusi normal.
Kadar Air
 Susut pengeringan diukur dengan alat
Moisture Balance. Kadar air yang baik
untuk granul tablet adalah 2 – 5 %. Atau
menggunakan oven ( gravimetri ).
Bobot Jenis Sejati
 Perhitungan Bobot Jenis dilakukan dengan
menggunakan alat piknometer
 Ditimbang bobot piknometer kosong,
masukkan 1 gram granul pada piknometer
yang telah ditimbang tadi
 Kemudian masukkan 1 gram granul dan
cairan pendispersi pada piknometer yang
kedua
 berikutnya masukkan cairan pendispersi pada
piknometer ketiga, catat hasil yang diperoleh
Rumus
Bj = (B – a) x Bj cairan pendispersi
(B+d)–(a+c)
Dimana :
 a = Bobot piknometer kosong
 B = Bobot piknometer 1 gram granul
 c = Bobot piknometer 1 gram granul dan
cairan pendispersi
 d = Bobot piknometer cairan pendispersi.
Bobot Jenis Nyata
 BJ nyata dapat dilakukan dengan
menggunakan alat yaitu gelas ukur, dengan
cara ditimbang bobot granul, misalnya 50
gram dimasukkan kedalam gelas ukur.
 Kemudian dimasukkan kedalam rumus
Rumus
 P= W
V
Dimana :
 W = Bobot granul setelah ditimbang
 V = Volume granul tanpa pemampatan
Bobot Jenis Mampat
 BJ mampat dapat dilakukan dengan alat
gelas ukur, dengan cara ditimbang bobot
ganul yang akan dilakukan evaluasi
 Kemudian dimasukkan kedalam gelas ukur,
dan lihat volume granul setelah dilakukan
500 kali katuk pada gelas ukur tersebut
Rumus
 Pn = W
Vn
Dimana :
 W = Bobot granul setelah ditimbang
 Vn = Bobot granul setelah dilakukan
pemampatan
Kompresibilitas
 Merupakan pengukuran persen
kemampatan. Pada uji ini menggunakan
gelas ukur bervolume besar, kemudian
seluruh granul dimasukkan ke dalam gelas
ukur.
 Tinggi awal granul dicatat, kemudian gelas
ukur diketuk-ketukkan sebanyak 500 kali
ketukan dengan kecepatan konstan.
Rumus
 % K = T1 – T0 x 100%
T1
T1 :Tinggi setelah perlakuan
T0 : Tinggi Awal
Nilai % K :
 5-15 % aliran sangat baik
 16-25% aliran baik
 ≥ 26% aliran buruk
Aliran Granul
 Metode Corong
Menggunakan corong yang dipasang pada
statif yang diletakkan dengan ketinggian
tertentu. Awalnya granul ditimbang, berat
granul dicatat sebagai m. Lalu granul
tersebut dialirkan melalui corong dan
ditampung pada bagian bawahnya.
Lanjutan
Waktu yang diperlukan granul untuk
melewati corong dicatat sebagai t. Untuk
100 gram granul, aliran yang baik apabila ≤
10 detik.
Lanjutan
 Metode Sudut Istirahat (a)
Menggunakan corong yang dipasang pada
statif yang diletakkan dengan ketinggian
tertentu. Kemudian granul dialirkan
melalui corong dan ditampung pada bagian
bawahnya. Gundukan yang tertampung lalu
diukur tinggi (dicatat sebagai h dalam cm)
dan diameternya (dicatat sebagai d dalam
cm)
Rumus
 tan a = h / d

Dimana :
 a : sudut diam
 h : tinggi gundukan (cm)
 d : diameter gundukan (cm)
Lanjutan…

tan a SIFAT ALIR

25 – 30 sangat mudah mengalir

30 – 40 mudah mengalir

40 – 45 mengalir

>45 kurang mengalir


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai