Anda di halaman 1dari 35

GANGGUAN WAHAM, GANGGUAN

PSIKOTIK AKUT, & GANGGUAN


SKIZOAFEKTIF
Dr. Erna Herawati, Sp.K.J.
FK UMS 2018
F22. GANGGUAN WAHAM MENETAP
Sekelompok
gangguan jiwa
yang berlangsung
lama,
A.PENGERTIAN dengan waham-
GANGGUAN waham
WAHAM dan merupakan satu-
MENETAP satunya gejala klinik
yang khas atau yang
serta tidak dapat mencolok
digolongkan
sebagai gangguan
organik, skizofrenik
atau afektif.
eh218@ums.ac.id
MACAM DELUSI/WAHAM
Persecutory/ • keyakinan bahwa dia akan
dirugikan oleh suatu individu,
penganiayaan organisasi atau kelompok.
• keyakinan bahwa isyarat,
Referensial komentar, atau isyarat lingkungan
diarahkan pada dirinya

Grandiose/ • keyakinan bahwa dirinya memiliki


kebesaran kemampuan, kekayaan, atau
ketenaran yang luar biasa.

Erotomania • keyakinan salah bahwa orang lain


jatuh cinta padanya.

Nihilistik • keyakinan bahwa malapetaka besar


akan terjadi.

Somatik • keyakinan yang terfokus pada


fungsi atau sensasi tubuh. eh218@ums.ac.id
EPIDEMIOLOGI GGN WAHAM
Rasio perempuan-
Prevalensi di AS laki-laki telah
Perbedaan gender
diperkirakan sekitar dilaporkan
dalam insiden
0,02%. bervariasi dari 1,18-
3:1.

Perbedaan usia
Perempuan lebih terkait insidensi:
Pria lebih mungkin
mungkin rata-rata onset
mengembangkan
mengembangkan adalah 40 tahun
delusi paranoid
delusi erotomania. dan berkisar antara
18-90 tahun.

eh218@ums.ac.id
ETIOLOGI
Genetika

• Gangguan delusional memiliki hubungan keluarga yang signifikan dengan


gangguan kepribadian skizoid dan skizotipal.

Faktor biokimia

• Gangguan neurologis, lesi pada ganglia basalis dan lobus temporal paling
sering dikaitkan dengan delusi.
• Hipoperfusi lobus temporal dan parietal  delusi somatik
• Hiperdopaminergic.
• peningkatan prevalensi polimorfisme pada gen reseptor D2 pada asam
amino 311 (substitusi cysteine-for-serine)

Faktor psikologi

• Mereka membuat kesimpulan berdasarkan informasi yang tidak mencukupi,


menghubungkan peristiwa negatif dengan penyebab pribadi eksternal, dan
mengalami kesulitan dalam membayangkan niat dan motivasi orang lain.
eh218@ums.ac.id
TIPE GANGGUAN WAHAM
TIPE EROTOMANIA
Tema utama delusi adalah bahwa orang lain, biasanya
dari status sosial yang lebih tinggi, jatuh cinta kepada
pasien.

Objek khayalan biasanya menikah, secara geografis


dan / atau secara sosial jauh, atau sebaliknya tidak
tersedia.

Biasanya perempuan, meskipun laki-laki mendominasi


dalam sampel forensik.

eh218@ums.ac.id
TIPE GANGGUAN WAHAM
TIPE EROTOMANIA
Erotomania biasanya intens. Tanda-tanda penolakan cinta oleh
objek cinta yang diinginkan secara delusional sering secara paradoks,
ditafsirkan secara salah sebagai penegasan cinta.

Pasien dapat mencoba untuk menghubungi objek delusi erotomanik


dengan memulai email dan komunikasi elektronik lainnya, membuat
panggilan telepon, mengirim surat dan hadiah, membuat kunjungan
yang tidak diinginkan, dan bahkan menguntit.

Beberapa kasus mengarah pada perilaku menyerang sebagai hasil


dari upaya untuk mengejar objek cinta delusional atau mencoba
untuk "menyelamatkan" dia dari bahaya yang dibayangkan.

eh218@ums.ac.id
Tipe kebesaran (Grandiose)

Pasien percaya bahwa mereka memiliki


bakat yang hebat dan tidak dikenal, telah
membuat beberapa penemuan penting,
memiliki hubungan khusus dengan orang
yang menonjol, dan / atau memiliki
wawasan keagamaan khusus.

Bisa pada ggn manik & Skizofrenia paranoid

eh218@ums.ac.id
Tipe cemburu
Istilah terkait termasuk paranoia konjugal, sindrom Othello, dan
kecemburuan patologis atau morbid.

Tema utama dari delusi adalah bahwa pasangan atau kekasih pasien
tidak setia.

Beberapa tingkat perselingkuhan mungkin sebenarnya terjadi; namun,


pasien dengan kecemburuan delusional mendukung tuduhan mereka
dengan interpretasi delusional "bukti" yang mungkin tidak berbahaya
(misalnya, pakaian berantakan, bintik-bintik pada lembaran).

Kecemburuan dapat membangkitkan kemarahan dan memberdayakan


individu yang cemburu dengan rasa kebajikan untuk membenarkan
tindakan agresi terhadap pasangan dan / atau kekasih yang
dibayangkan.

Gangguan ini dapat menyebabkan tindakan kekerasan, termasuk bunuh


diri dan pembunuhan. eh218@ums.ac.id
Tipe penganiayaan
Jenis gangguan delusional yang paling umum.

Pasien percaya bahwa mereka sedang dianiaya dan dirugikan.

Berbeda dengan delusi penganiayaan skizofrenia, yang mungkin


secara fundamental aneh/bizarre, delusi ini sistematis, koheren,
dan dibela dengan logika yang jelas. Jika tidak, tidak ada
kerusakan dalam fungsi sosial dan / atau kepribadian yang
diamati.

Pasien sering mengalami beberapa tingkat tekanan emosional


seperti lekas marah, marah, dan kesal. Dalam situasi ekstrem,
mereka mungkin menggunakan kekerasan terhadap mereka yang
mereka yakini mengancam dan / atau menyakiti mereka.
eh218@ums.ac.id
Jenis somatik

Keyakinan inti dari tipe ini adalah delusi tentang


fungsi dan sensasi tubuh.

Yang paling umum adalah keyakinan bahwa


seseorang penuh dengan serangga atau parasit,
yang lain berdelusi mengeluarkan bau busuk,
bahwa bagian-bagian tubuh tidak berfungsi, bahwa
tubuh atau bagian tubuh yang cacat atau jelek, atau
reduplikasi bagian-bagian tubuh.[1, 13]

eh218@ums.ac.id
Jenis somatik
Pasien sangat yakin dalam sifat "fisik" dari gangguan ini, dibandingkan
dengan pasien dengan presentasi hipokondriak yang mungkin dapat
mengakui bahwa ketakutan mereka memiliki penyakit serius tidak
berdasar.

Pasien ini biasanya pertama kali terlihat oleh dokter kulit, ahli bedah
plastik, ahli urologi, gastroenterologists, dan spesialis medis lainnya. [4]

Pengalaman sensorik yang terkait dengan delusi somatik (misalnya,


sensasi parasit yang merayap di bawah kulit) dipandang sebagai
komponen delusi yang tersistem. [4] Ini harus dibedakan dari delusi
somatik yang aneh yang kadang-kadang terlihat pada skizofrenia
(misalnya, delusi bahwa "koloni lobster" hidup di perut pasien).

eh218@ums.ac.id
Pada pasien dengan gangguan waham
Banyak kemampuan psikososial lainnya tetap utuh, seolah-
olah delusi itu dibatasi.

salah satu perbedaan utama antara gangguan delusional dan


gangguan psikotik primer lainnya.

Namun, individu mungkin jarang mencari bantuan psikiater,


tetap terisolasi, dan sering mendatangi internis, ahli bedah,
dokter kulit, polisi, dan pengacara daripada psikiater.

eh218@ums.ac.id
DIAGNOSIS GANGGUAN WAHAM MENETAP
PPDGJ III
(1) Waham merupakan satu-satunya gejala atau
gejala yang paling mencolok

(2).Sudah berlangsung paling sedikit 3 bulan dan


khas pribadi

(3).Bila terdapat gejala depresi, maka gejala waham


harus tetap ada pada saat depresinya hilang.

(4)Tidak disebabkan penyakit otak, tidak terdapat


halusinasi, dan tanpa riwayat skizofrenia.

eh218@ums.ac.id
eh218@ums.ac.id
PERJALANAN PENYAKIT GANGGUAN WAHAM
MENETAP
1. Kurang dari 25% menjadi skizofrenia

2. Kurang dari 10% menjadi gangguan afektif

3. 50% sembuh untuk waktu yang lama

4. 20% hanya penurunan gejala

5.30% tidak mengalami perubahan gejala

eh218@ums.ac.id
Prognosis ke arah baik
Riwayat pekerjaan Kemampuan
dan hubungan penyesuaian yang Wanita
sosial yang baik tinggi

Onset sebelum 30 Lamanya sakit


Onset tiba-tiba
tahun singkat

Adanya faktor
pencetus

eh218@ums.ac.id
CARA PENANGANAN PASIEN GANGGUAN
WAHAM MENETAP
Indikasi rawat inap

• Mendeteksi penyebab nonpsikiatrik


• Mengamati kemampuan mengendalikan impuls kekerasan
• Menstabilkan hubungan sosial/ kerja

Farmakoterapi

• Antipsikotik adalah obat terpilih untuk penanganan


gangguan waham menetap
• Mulai dengan dosis rendah anti psikotik (Haloperidol 2
mg) dan naikan bertahap.
• Dosis maintenance biasanya rendah
• Bila gagal dengan anti psikotik, maka dihentikan.
eh218@ums.ac.id
Psikoterapi
Terapi individual lebih efektif dari terapi kelompok

Terapi suportif berorientasi tilikan, kognitif, dan perilaku sering


afektif.

Bina hubungan dan kepercayaan

Hindari membicarakan waham pasien, dan tidak boleh


meremehkan ataupun mendukung isi waham tersebut.

Terapi Keluarga  Target hubungan sosial yang baik.

eh218@ums.ac.id
F22 Gangguan Waham Menetap

Terdapat gejala waham yg mencolok &


berlangsung lama sbg satu-2nya gejala klinis yg
khas & bukan gejala dari skizofrenia.

Macamnya :

Ggn waham Ggn waham


Ggn waham
menetap lainnya
menetap YTT

eh218@ums.ac.id
(kurang dari 2
Onset akut
mg)

Ada gejala psikotik yg khas


terkait
Ada stres akut :
tak terkait
Tidak memenuhi kriteria episode manik
atau depresif

Tidak ada penyebab organik


eh218@ums.ac.id
1. Ggn psi polimorfik akut tanpa gej skiz.

2. Ggn psi polimorfik akut dgn gejala


skizofrenia

Macamnya 3. Ggn psi lir skizofrenia akut

4. Ggn psi akut lainnya dgn predominan


waham

5. Ggn psi akut & sementara lainnya


eh218@ums.ac.id
1. Gangguan Psikotik Polimorfik Akut
tanpa Gejala Skizofrenia
(a). Onset harus akut (dari suatu keadaan non psikotik sampai
keadaan psikotik yang jelas dalam kurun waktu 2 minggu atau
kurang);

(b).Harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham yang


berubah dalam jenis dan intensitasnya dari hari ke hari atau
dalam hari yang sama ;

(c).Harus ada keadaan emosional yang beraneka ragam;

(c).Walaupun gejala-gejalanya beraneka ragam, tidak satupun


dari gejala itu ada secara cukup konsisten dapat memenuhi
kriteria skizofrenia atau episode manik atau episode depresif.
eh218@ums.ac.id
Gangguan Psikotik Polimorfik Akut
dengan Gejala Skizofrenia

Disertai gejala-gejala yang Apabila gejala-


Memenuhi
memenuhi kriteria untuk gejala skizofrenia
kriteria yang
diagnosis Skizofrenia yang menetap untuk
khas untuk
harus sudah ada untuk lebih dari 1 bulan
gangguan
sebagian besar waktu maka diagnosis
psikotik
sejak munculnya harus diubah
polimorfik
gambaran klinis psikotik menjadi
akut.
itu secara jelas. skizofrenia.

eh218@ums.ac.id
Gangguan Psikotik Lir – Skizofrenia Akut
Suatu gangguan psikotik akut dengan gejala yang stabil
dan memenuhi kriteria skizofrenia, tetapi hanya
berlangsung kurang dari satu bulan lamanya.

(1).Onset psikotiknya akut (dua minggu


atau kurang)

Pedoman (2). Memenuhi kriteria skizofrenia,


Diagnosis tetapi lamanya kurang 1 bulan.

(3).Tidak memenuhi kriteria psikosis


pilimorfik akut.
eh218@ums.ac.id
Cara Penanganan Gangguan Psikotik
Akut dan Sementara
1. Indikasi rawat inap

• Pemeriksaan dan perlindungan pada pasien.

2. Farmakoterapi

• Obat utama Antipsikotik (Haloperidol)


• Tidak dianjurkan terapi jangka panjang

3. Psikoterapi

• Psikoterapi individual, kelompok, dan keluarga


• Mengatasi stresor dan episode psikotik
• Mengembalikan harga diri dan kepercayaan
eh218@ums.ac.id
GANGGUAN WAHAM TERINDUKSI

PENGERTIAN

Orang-orang yang terlibat


Suatu gangguan waham
dalam waham terinduksi ini
yang terjadi pada dua
biasanya mempunyai
orang atau lebih
hubungan yang sangat erat.

satu individu memang yang lainnya menderita


menderita gangguan waham karena terinduksi
psikotik penderita pertama tadi.

eh218@ums.ac.id
DIAGNOSIS WAHAM TERINDUKSI

(1) Dua orang atau lebih mengalami waham yang


sama dan saling meyakinkan;

(2) Mereka mempunyai hubungan yang sangat erat ;

(3) Terdapat bukti bahwa waham tersebut terinduksi


pada orang yang pasif dari orang yang aktif.

eh218@ums.ac.id
GANGGUAN SKIZOAFEKTIF
A. PENGERTIAN

Suatu gangguan jiwa yang


gejala skizofrenia dan gejala Onset yang tiba-tiba pada
afektif terjadi bersamaan dan masa remaja
sama-sama menonjol.

fungsi pramorbid baik terdapat stresor yang jelas

riwayat keluarga gangguan afektif

Prognosis lebih buruk dari


Prevalensi : ½ % ; lebih gangguan depresif maupun
banyak pada wanita. bipolar ; tetapi lebih baik dari
skizofrenia.
eh218@ums.ac.id
DIAGNOSIS
Gejala Skizofrenia dan gangguan afektif sama-
sama menonjol atau dalam beberapa hari sesudah
yang lain,
Pedoman
Diagnosis
tetapi dalam satu episode penyakit
Gangguan
Skizoafektif
(tidak memenuhi kriteria diagnosis skizofrenia
maupun gangguan afektif).

Gangguan Skizoafektif tipe Manik

Beberapa Tipe
Gangguan Skizoafektif tipe Depresif
Skizoafektif

Gangguan Skizoafektif tipe Campuran


eh218@ums.ac.id
CARA PENANGANAN
1. Penanganan pasien gangguan
skizoafektif meliputi :
• perawatan rumah sakit, medikasi, dan
terapi psikososial.

2.Farmakoterapi
• Gejala manik: antimanik
• Gejala depresi: antidepresan
• Gejala psikotik: antipsikotik (jangka
pendek)

eh218@ums.ac.id
9/22/2019 dr. Erna Herawati, Sp.K.J. 33
9/22/2019 dr. Erna Herawati, Sp.K.J. 34
9/22/2019 dr. Erna Herawati, Sp.K.J. 35

Anda mungkin juga menyukai