Anda di halaman 1dari 30

Nabi diutus untuk menyeru pada jalan

Allah dan diutus sebagai pencerah


kehidupan umat manusia
Kelompok [1]
Muhammad Farikh Fauzi
Yogi Suwarno
Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
IAIN Kediri
Pendahuluan
Al-Qur’an merupakan kitab suci umat islam yang berisi
firman Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW, dengan perantara malaikat Jibril
untuk dibaca, dipahami, dan diamalkan sebagai
petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia. Pada
kali ini kami akan membahas tema tentang Nabi yang
diutus untuk menyeru pada jalan Allah dan diutus
sebagai pencerah kehidupan umat manusia yang
dibahas pada surat Al Ahzab [33] : 45 – 48 dan surat Al-
Ahqaf [46] : 30 – 32.
Nabi diutus Allah ?

1. Apa saja Fungsi diutusnya Nabi oleh Allah


SWT ?
2. Mengapa Al-Qur’an terpilih sebagai
penyempurna kitab-kitab sebelumnya ?
Kajian Tafsir berikut akan mencoba
menjawab sebagian pertanyaan di atas.
‫بسم هللا الرحمن‬
‫الرحيم‬
‫اك شَا ِهدًا َو ُمبَ ِش ًرا‬ ‫س ْلنَ َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬
‫يَا أ َ ِ ُّ ِ ْ َ‬
‫ر‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫ي‬ ‫ب‬‫َّ‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ُّ‬ ‫ي‬‫َ‬
‫َّللاِ ِبإِ ْذ ِن ِه َو ِس َرا ًجا‬
‫﴾ودَا ِعيًا ِإلَى َّ‬ ‫يرا﴿‪َ ٤٥‬‬ ‫َونَ ِذ ً‬
‫ض ًًل‬
‫َّللاِ فَ ْ‬ ‫ين ِبأ َ َّن لَ ُه ْم ِم َن َّ‬ ‫يرا﴿‪َ ﴾٤٦‬وبَ ِش ِر ْال ُمؤْ ِم ِن َ‬ ‫ُم ِن ً‬
‫يرا﴿‪﴾٤٧‬‬ ‫َك ِب ً‬
‫ع أَذَا ُه ْم َوت َ َو َّك ْل‬ ‫ين َودَ ْ‬ ‫ين َو ْال ُمنَافِ ِق َ‬‫َو ََل ت ُ ِطعِ ْال َكافِ ِر َ‬
‫‪Qs. Al-Ahzab [33] : 45 ﴾- ٤٨‬‬ ‫يًل﴿ ‪48‬‬ ‫اَّللِ َو ِك ً‬
‫َّللاِ ۚ َو َكفَ ٰى ِب َّ‬ ‫علَى َّ‬ ‫َ‬
Qs. Al-Ahzab [33] : 45 - 46
‫َاك شَا ِهدًا َو ُمبَ ِش ًرا‬ ْ
َ ‫سلن‬ َ َّ
َ ‫ي ِإنا أ ْر‬ َّ َ
ُّ ‫يَا أيُّ َها الن ِب‬
‫َّللاِ ِبإِ ْذ ِن ِه‬
َّ ‫﴾ َودَا ِعيًا ِإلَى‬٤٥ ‫يرا‬ ً ‫َونَ ِذ‬
٤٦ ‫يرا‬ ً ‫َو ِس َرا ًجا ُم ِن‬
“ Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi
saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan,
dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-
Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi. ”
Makna Ayat
Ayat di atas menegaskan bahwa Hai Nabi Muhammad
sesungguhnya Kami mengutusmu kepada seluruh umat manusia
sebagai yakni untuk menjadi Saksi kebenaran, dan pembawa
berita gembira bagi orang-orang beriman berupa kebahagiaan
duniawi dan ukhrawi dan pemberi peringatan kepada siapa pun
yang enggan menerima tuntunan Allah, serta di samping itu
engkau juga menjadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya
sehingga dengan restu dan izin- Nya itu ringanlah beban tugas
ini atas dirimu dan juga engkau merupakan cahaya yang
menerangi jalan manusia yang diliputi oleh kegelapan syirik dan
kedurhakaan.
Sebagai Saksi
Kata )‫ (شاهدا‬syahidan/saksi adalah siapa yang mendukung
kebenaran yang besar dan menampik pengakuan yang
batil/salah. Dengan demikian Nabi Muhammad SAW. dalam
kedudukan beliau sebagai syahid menjadi bukti kebenaran
agama Islam dan kebenaran yang disampaikan sebelumnya,
sekaligus beliau adalah saksi yang menampik kebatilan yang
ada. Ia dapat juga berarti bahwa menjadi saksi atas umat beliau
dalam pelaksanaan mereka terhadap ajaran Islam, sekaligus
saksi atas para Nabi sebelum beliau atas penyampaian ajaran
para Nabi itu kepada umatnya masing-masing.
Pembawa Kabar Gembira

Kata )‫ (مبشرا‬mubasysyiran/pembawa berita


gembira, adalah penyampaian janji-janji
Allah yang menggembirakan siapa yang
menyambut ajaran Islam.
Pemberi Peringatan
Lawannya adalah )‫ (نذيرا‬nadziran/pemberi
peringatan. Kalau kata mubasysyir
mengandung makna tuntutan untuk
mengamalkan amal-amal kebajikan,
maka kata nadzir mengandung pesan
agar meninggalkan amal-amal buruk.
Penyeru Kepada Allah
Kalimat )‫ (داعيا إلى هللا‬da’iyan ila Allah/penyeru
kepada Allah yakni penyeru untuk menuju
pengamalan agama Allah, dengan jalan
menyembah Allah SWT. semata-mata sambil
meninggalkan segala yang bertentangan
dengan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Izin/Restu
Kata )‫ (بإذنه‬bi idznihi/dengan izin-Nya di
samping mengandung janji kemudahan bagi
Rasul SAW. dalam melaksanakan tugas
dakwah, juga mengisyaratkan bahwa apa yang
beliau serukan itu telah mendapat restu dan
izin Allah SWT. Seruan beliau bukan lahir
dari benak dan pemikiran beliau.
Cahaya yg Menerangi
Kata )‫ (سراجا‬sirajan berarti pelita/lampu. Lampu bisa saja
tidak menyala atau nyalanya redup. Nah, dari sini ayat di
atas menambahkan kata )‫ (منيرا‬muniran yakni bercahaya,
secara terus menerus. Karena itu ayat ini tidak
menggunakan kata matahari karena pada waktu-waktu
tertentu matahari tidak memancarkan cahaya. Penyifatan
Rasul SAW. sebagai pelita yang bercahaya setelah
menjelaskan kedudukan beliau sebagai penyeru,
mengisyaratkan bahwa seruan beliau sangat terang dan
dapat dilihat oleh siapa pun yang membuka matanya.
Qs. Al-Ahzab [33] : 47 - 48
٤٧ ‫يرا‬ َ
ً ‫ضًل ك ِب‬ ً َ َّ َ َّ
ْ ‫ين ِبأن ل ُه ْم ِم َن َّللاِ ف‬ َ ْ‫ؤ‬ ْ
َ ِ‫َوبَ ِش ِر ال ُم ِمن‬
‫ع أَذَا ُه ْم َوت َ َو َّك ْل‬
ْ َ‫ين َود‬َ ‫ين َو ْال ُمنَا ِف ِق‬ َ ‫َو ََل ت ُ ِطعِ ْال َكا ِف ِر‬
٤٨ ‫يًل‬ ً ‫اَّللِ َو ِك‬ َّ ‫علَى‬
َّ ‫َّللاِ ۚ َو َكفَ ٰى ِب‬ َ
“ Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang
mukmin bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar
dari Allah. Dan janganlah engkau [Muhammad] menuruti orang-
orang yang kafir dan orang-orang munafik itu, janganlah kamu
hiraukan gangguan mereka dan bertawakkalah kepada Allah.
Dan cukuplah Allah sebagai Pelindung.“
Makna Ayat
Setelah menjelaskan fungsi-fungsi Nabi
Muhammad SAW, ayat diatas menekankan sekali
lagi secara lebih rinci fungsi beliau sebagai
mubasysyir untuk lebih mengingatkan kaum
muslimin tentang anugerah Allah atas mereka
melalui Nabi yang membawa syariat Ilahi dan yang
mengantar mereka memperoleh kegembiraan dan
keutamaan besar itu.
Lanjutan...
Kata )‫ (فضًل‬fadhlan/anugerah pada mulanya berarti
kelebihan yakni kelebihan dari apa yang tadinya akan
diberikan. Kalau tadinya Allah telah menjanjikan sesuatu
kepada orang-orang mukmin, maka dengan kelebihan itu,
Dia menganugerahkan tambahan atas apa yang
dijanjikan sebelumnya. Tambahan itu menjadi lebih
banyak lagi dengan adanya kata )‫ (كبيرا‬kabiran yakni besar.
Ada juga yang memahami kata besar di sini dalam arti
banyak atau istimewa.
Kesimpulan 1 :
Ada 4 fungsi Nabi yang di sebutkan di dalam Q.S.
Al-Ahzab ayat 45 dan 46, yaitu :
1. Saksi
2. Pembawa berita gembira
3. Pemberi peringatan, dan
4. Penyeru kepada Allah dengan izin-Nya
Kesimpulan 2 :
Q.S. Al-Ahzab ayat 47 dan 48 menyebut juga 4 hal :
1. Penyampaian berita gembira kepada orang-orang
mukmin.
2. Larangan mengikuti orang-orang kafir dan munafik.
3. Membiarkan gangguan mereka.
4. Bertawakkal kepada Allah.
‫بسم هللا الرحمن‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬
‫الرحيم‬
‫قَالُوا يَا قَ ْومنَا إنَّا س ِم ْعنَا ِكتَابًا أنز َل ِمن بَ ْع ِد‬
‫ِ‬ ‫َ ِ َ‬
‫ق‬
‫ِ‬ ‫ح‬
‫َ‬ ‫ال‬ ‫ْ‬ ‫ى‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫إ‬
‫ِ‬ ‫ي‬ ‫د‬ ‫ِ‬ ‫ه‬‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ي‬ ‫ه‬‫ِ‬ ‫ي‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫د‬ ‫َ‬ ‫ي‬ ‫ْن‬
‫َ‬ ‫ي‬ ‫َ‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫م‬
‫ص ِدق َ‬
‫ل‬ ‫ِ‬ ‫ا‬ ‫ً‬ ‫س ٰى ُم َ‬ ‫ُمو َ‬
‫ي‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫ِ‬ ‫ا‬ ‫َ‬ ‫د‬ ‫وا‬ ‫ُ‬ ‫ب‬ ‫ي‬ ‫ج‬‫ِ‬ ‫َ‬ ‫أ‬ ‫َا‬ ‫ن‬ ‫م‬‫َ‬ ‫و‬‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ق‬ ‫ا‬‫َ‬ ‫ي‬ ‫۝‬ ‫يم‬
‫ٍ‬ ‫ق‬‫ِ‬ ‫َ‬ ‫ت‬ ‫س‬
‫ْ‬ ‫م‬ ‫ُ‬ ‫ق‬
‫ٍ‬ ‫ي‬ ‫ر‬
‫ِ‬ ‫َ‬
‫ط‬ ‫ى‬‫ٰ‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫إ‬
‫ِ‬ ‫و‬
‫َ‬
‫َّللاِ َو ِآمنُوا ِب ِه يَ ْغ ِف ْر لَ ُك ْم ِم ْن ذُنُو ِب ُك ْم َويُ ِج ْر ُك ْم ِم ْن‬ ‫َّ‬
‫ْس‬‫َ‬ ‫ي‬ ‫َ‬ ‫ل‬‫َ‬ ‫ف‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬
‫َّللا‬ ‫ي‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫ِ‬ ‫ا‬ ‫َ‬ ‫د‬ ‫ب‬ ‫ْ‬ ‫ج‬ ‫ِ‬ ‫ُ‬ ‫ي‬ ‫َل‬‫َ‬ ‫ْ‬
‫ن‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫۝‬ ‫يم‬
‫ٍ‬ ‫ل‬
‫ِ‬ ‫َ‬ ‫أ‬ ‫ب‬
‫ٍ‬ ‫ا‬‫َ‬ ‫ذ‬ ‫ع‬
‫َ‬
‫‪Qs. Al‬‬‫ۚ‬ ‫ء‬ ‫ا‬ ‫ي‬
‫‪ُ َ Ahqaf‬‬‫ل‬
‫ِ‬ ‫و‬‫ْ‬ ‫َ‬ ‫أ‬ ‫ه‬
‫ِ‬ ‫ن‬
‫ِ‬ ‫ُو‬ ‫د‬ ‫ن‬‫ْ‬
‫‪[46] : 30-32‬‬ ‫م‬
‫ِ‬ ‫ُ‬ ‫ه‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫ْس‬ ‫َ‬
‫ِب ُم ْع ِج ٍز فِي ْ ِ َ َ‬
‫ي‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫ض‬ ‫ر‬ ‫َ‬ ‫اْل‬ ‫ْ‬
Qs. Al Ahqaf [46] : 30

‫س ٰى‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫د‬


ِ
َ ُ َْ ِ ِ ‫ع‬ ‫ب‬ ْ
‫ن‬ ‫م‬ ‫ل‬
َ ‫ز‬ ْ
‫ن‬ ُ ‫أ‬ ‫ا‬ ً ‫ب‬ ‫ا‬َ ‫ت‬ ِ ْ ِ َ ِ َ ْ َ ‫قَال‬
‫ك‬ ‫َا‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫س‬ ‫ا‬ َّ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫َا‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫و‬ َ ‫ق‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫وا‬ ُ
‫ق‬ ‫ي‬ ‫ر‬‫ط‬َ
ٍ ِ ٰ َِ ِ َ ‫ى‬َ ‫ل‬‫إ‬‫و‬ ‫ق‬ ‫ح‬ ْ
‫ال‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬ ‫إ‬
ِ ‫ي‬ ‫د‬
ِ ‫ه‬ْ َ ‫ي‬ ‫ه‬
ِ ‫ي‬
ْ َ ‫د‬َ ‫ي‬ ‫ْن‬
َ ‫ي‬ َ ‫ب‬ ‫ا‬‫م‬ ً
َ ‫ص ِدق‬
‫ل‬
ِ ‫ا‬ َ ‫ُم‬
Mereka berkata: "Hai kaum kami, sesungguhnya ‫ُم ْست َ ِق ٍيم۝‬
kami telah mendengarkan kitab [Al Quran] yang telah
diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-
kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada
kebenaran dan kepada jalan yang lurus.
}‫ص ِدقًا ِل َما بَ ْي َن يَدَ ْي ِه‬
َ ‫{ ُم‬
yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya. (Al-
Ahqaf: 30)

}‫ق‬ ‫ح‬
ِ َ ْ
‫ال‬ ‫ى‬َ ‫{يَ ْه ِدي ِإل‬
lagi memimpin kepada kebenaran. (Al-Ahqaf: 30)

}‫ق ُم ْست َ ِق ٍيم‬ ‫ي‬


ٍ ِ ‫ر‬‫ط‬َ ‫ى‬َ ‫{ َو ِإل‬
dan kepada jalan yang lurus. (Al-Ahqaf: 30)
m
Qs. Al Ahqaf [46] : 31

‫َّللاِ َو ِآمنُوا ِب ِه يَ ْغ ِف ْر لَ ُك ْم ِم ْن‬


َّ ‫ي‬ َ ‫ع‬ِ ‫ا‬َ ‫د‬ ‫وا‬ ُ ‫ب‬ ‫ي‬ ‫ج‬
ِ َ ‫أ‬ ‫َا‬ ‫ن‬ ‫م‬
َ ‫و‬
ْ َ ‫يَا ق‬
‫ب أ َ ِل ٍيم۝‬ ٍ ‫عذَا‬ َ ‫ذُنُو ِب ُك ْم َويُ ِج ْر ُك ْم ِم ْن‬
Hai kaum kami, terimalah [seruan] orang yang
menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya,
niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan
melepaskan kamu dari azab yang pedih.
َّ ‫ي‬
}ِ‫َّللا‬ َ ‫ع‬
ِ ‫ا‬َ ‫د‬ ‫وا‬ُ ‫ب‬ ‫ي‬ ‫ج‬
ِ َ ‫أ‬ ‫َا‬ ‫ن‬ ‫م‬
َ ‫و‬
ْ َ ‫{يَا ق‬
Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang
menyeru kepada Allah. (Al-Ahqaf: 31)
Makna ayat ini menunjukkan bahwa Nabi
Muhammad SAW diutus pada 2 makhluk jin
dan manusia. Nabi Muhammad SAW menyeru
agar menyembah Allah dan membacakan
kepada mereka Al-Qur’an yang didalamnya
terkandung perintah dan taklif buat kedua
makhluk ini.
}‫{يَ ْغ ِف ْر لَ ُك ْم ِم ْن ذُنُو ِب ُك ْم‬
niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa
kamu. (Al-Ahqaf: 31)
}‫ب أ َ ِل ٍيم‬ َ ‫{ َويُ ِج ْر ُك ْم ِم ْن‬
ٍ ‫عذَا‬
dan melepaskan kamu dari azab yang pedih. (Al-
Ahqaf: 31)
Maksudnya melindungi kalian dari azab-Nya
yang pedih
Qs. Al Ahqaf [46] : 32

‫ْس‬‫ي‬
َ ََ ‫ل‬‫و‬ ‫ض‬
ِ ‫ر‬
ْ َ ْ
‫اْل‬ ‫ي‬ ‫ف‬
ِ ‫ز‬ ٍ ِ ِ َ ‫َّللاِ فَل‬
‫ج‬ ‫ع‬
ْ ‫م‬
ُ ‫ب‬ ‫ْس‬ ‫ي‬َ َّ ‫ي‬ َ ‫ع‬
ِ ‫ا‬َ ‫د‬ ‫ب‬ ْ ‫ج‬ ِ ُ ‫ي‬ َ
‫َل‬ ْ
‫ن‬ ‫َو َم‬
‫ين۝‬ ‫ب‬ ‫م‬
ُ ‫ل‬
ٍ َ
‫ًل‬ ‫ض‬
َ ‫ي‬ ‫ف‬
ِ ‫ك‬
َ ‫ئ‬
ِ َ ‫ل‬ ٰ ‫و‬ُ ‫أ‬ ۚ ‫ء‬
ُ ‫ا‬َ ‫ي‬ ‫ل‬
ِ ‫و‬
ْ َ ‫أ‬ ‫ه‬
ِ ‫ن‬
ِ ‫ُو‬ ‫د‬ ْ
‫ن‬ ‫م‬ ِ ُ ‫ه‬َ ‫ل‬
ٍ ِ
Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang
yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan
melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan
tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu
dalam kesesatan yang nyata".
‫ْس ِب ُم ْع ِج ٍز فِي‬‫ي‬َ
َ ‫َّللاِ فَل‬
َّ ‫ي‬ َ ‫ع‬
ِ ‫ا‬َ ‫د‬ ‫ب‬
ْ ‫ج‬
ِ ُ ‫ي‬ َ
‫َل‬ ْ
‫ن‬ ‫{ َو َم‬
}‫ض‬ ِ ‫اْلر‬ْ
Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang
menyeru kepada Allah, maka dia tidak akan
melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi.(Al-
Ahqaf: 32)
Maknanya adalah bahwa kekuasaan Allah
mencakup dan meliputi mereka
}‫ْس لَهُ ِم ْن دُو ِن ِه أ َو ِليَا ُء‬ َ
َ ‫{ َول‬
‫ي‬
dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. (Al-
Ahqaf: 32)
Maknanya tidak ada seorang pun yg dapat
menyelamatkan mereka dari azab Allah
}‫ين‬ ‫ب‬ ‫م‬ ‫ل‬
ٍ ُِ ٍ َ ‫ًل‬‫ض‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫ك‬ ‫ئ‬َ
ِ َ ِ ‫{أ‬
‫ل‬‫و‬ُ
Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. (Al-
Ahqaf: 32)
Ini mengandung ancaman dan peringatan.
Makna Ayat 30
Kitab yang diturunkan kepada Musa yang kita ketahui
adalah Taurat dan rupanya jin-jin dahulunya pun telah
mendengar tentang Taurat itu. Dan Al-Qur’an
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk
membenarkan kitab-kitab yang terdahulu. Sebab
memang kitab-kitab Allah itu samalah isi semuanya,
memberi petunjuk dan hidayah manusia kepada jalan
yang benar.
Makna Ayat 31
Ayat ini menambah jelas lagi bahwa perhatian mereka sementara
mendengar beberapa ayat yang dibaca oleh Nabi, benar-benar
masuk ke dalam diri jin-jin itu, yang menyebabkan mereka
percaya dan hati mereka belum puas jika kaum mereka belum
percaya sebagai mereka pula. Maka mereka memberikan
harapan keselamatan bagi barangsiapa yang mau percaya dengan
sambungan ucapan dakwah mereka. Niscaya akan diberi
ampunan bagi kamu akan dosa kamu. Inilah harapan yang
pertama, yaitu kalau kiranya selama ini banyak dosa yang
diperbuat maka dengan tobat dan kembali kepada jalan yang
benar, dosa akan diampuni, dada menjadi lapang dan pikiran
terbuka.
Makna Ayat 32
Menurut jalan dan susunan ayat, sampai pada ayat 32
inilah agaknya pembicaraan jin itu, yang tujuh orang
banyaknya. Setelah mereka selesai mendengar bacaan
Rasulullah SAW dalam shalat, mereka pun kembali
kepada kaumnya dan menyampaikan seruan pula agar
kaumnya sesama jin patuh dan taat kepada Allah.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai