Anda di halaman 1dari 18

PEMBERDAYAAN ORANG TUA DALAM

PENCEGAHAN & PENYALAHGUNAAN


NAPZA BAGI TENAGA KESEHATAN
Kpg, 24 s/d 26 juni 2019

Oleh :
Dr. Troice Portiani
Maria meti
PUSK PASIR PANJANG – KOTA KUPANG
Masalah Napza di Indonesia

 Masalah global yg kompleks


 Melibatkan berbagai aspek  bio-psiko-sosial, dampak
buruk, bahkan kematian
 Berkembang mengikuti tren di kota besar & kecil
 Dampak BURUK  TINGGINYA ANGKA KEMATIAN. (
survey BNN : 2014, 33 orang meninggal/hari.
 Survey global  World drug report 2016, pengguna aktif di
dunia thn 2014 ; 257 Juta.
SURVEILANCE
 Pemakai terbanyak ; kelompok umur 20-29 thn, terutama di
kota.
 Remaja / pelajar / mahasiswa ; 3,8 %
 Jenis napza yg terbanyak dipakai ; ganja , sabu, dan lem.
 NAPZA ( narkotika, psikotropika, zat adiktif )
  narkoba
 PUSLITKES UI : 2008 3,6 juta penduduk Indonesia, usia
(15-64 thn) pengguna napza aktif. 35 % ( adiksi ).
 58% terinfeksi  HIV + . (BNN, 2009).
NAPZA

 Adalah ; kelompok senyawa yg memiliki resiko kecanduan


bagi pengguna.
 Zat yg masuk ke dalam tubuh, mempengaruhi sistem saraf
pusat dan syaraf otak yg menyebabkan gangguan fisik, psikis,
dan fungsi sosial.
 Dikenal  MOOD ALTERING DRUGS
 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
psikoaktif  diagnosa menurut DSM IV –TR / PPDGJ III
(ICD-10)
Dasar hukum
 Diatur dlm
 UNDANG-UNDANG no 35 thn 2009, tentang Narkotika,
alkohol dan zat lainnya.

 PERMENKES NO 75 thn 2014 ttg Pusat Kes Masyarakat.


 Obat  Zat psikoaktif
 1. obat bebas  1. alkohol
 2. obat bebas terbatas  2. opioid
 3. obat psikotropika  3. kokain
 4. obat narkotika  4. kafein
 5. nikotin
 6. sedatif
 7.halusinogen
 8. inhalansia
Gambaran klinis
 Progres ketergantungan napza
 Alasan pakai:
 FUN : kumpul2 teman sebaya, pesta
 FORGET : melupakan kesedihan
 FUNCTIONAL : bisnis, prestige
PROGRESI ( proses kecanduan )
1. REKREASIONAL/EKSPERIMENTAL : coba2
2. Penggunaan SITUASIONAL: kebutuhan
3. INTENSIF : kebiasaan
4. KOMPULSIF / ADIKTIF : ketergantungan
Kriteria diagnosa
 Menurut DSM IV
 Toleransi
 Putus zat
 Konsumsi makin banyak
 Keinginan kuat utk memakai napza dan usaha yg sia2 utk
berhenti
 Banyak membuang waktu, usaha mendapatkan napza
 Masalah dlm keh sosial, pekerjaan, keluarga
PERAN SERTA ORANGTUA DLM
PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN
NAPZA PD ANAK & REMAJA

 Peran penting !! ( mikrosistem )


 Pengenalan dini
 Komunikasi efektif
 Mendeteksi perubahan emosi/perilaku anak
 Pencegahannya : Mengenali faktor resiko & faktor protektif
terhadap penggunaan napza
PENCEGAHAN
 Penyuluhan
 Pendidikan afektif
 Keterampilan sosial
 Kegiatan positif
 Pengenalan sedini mungkin
 Intervensi sedini mungkin
Deteksi dini anak/remaja

 Nilai sekolah menurun


 Motivasi menurun
 Sering mengantuk
 Tidak disiplin
 Bolos
 Sering keluar / hang out
 Meninggalkan hobby
 Sering kumpul2 dgn teman2 yg tdk baik
 Jarang ikut kegiatan keluarga , rohani, sosial
 Mengeluh tidak bebas
 Sering pinjam uang
 Pulang larut malam/menginap
 Berubah gaya pakaian, musik dll
 Tidak peduli kerapihan
 Sikap tidak peduli
 Mencari teman baru pemakai napza
 Tidak menyenangkan , kebencian bila ditanyakan tentang
napza
 Mudah tersinggung
 Pola tidur, makan , dll berubah
POLA ASUH POSITIF ORANGTUA
 Berusaha memahami masalahnya
 Mengontrol diri
 Tenang, tidak panik
 Bersikap bijaksana
 Sabar namun tegas
 Komunikasi efektif
 Dukungan
 Negosiasi
 Menetapkan batasan
TERAPI REHABILITASI
REMAJA/ANAK
 1. rawat jalan
 2. Half way house
 3. Rawat Inap
 Penting : pemulihan tdk meninggalkan pendidikan (sekolah )
REHABILITASI PE
CANDU ( NIDA : National Institute On drug
Abuse)
 Terapi variatif & modifikasi
 Terapi harus selalu tersedia
 Terapi terus menerus
 Konseling  penting
 Obat2an
 Detoksifikasi medis
 Monitor
 Assesment terapi HIV, Hep B,c , infeksi lain
 Pemulihan jangka panjang & episode terapi
UPAYA PENANGGULANGAN

 Konsep promotif – preventif – kuratif- rehabilitatif.


 Screening / deteksi dini (ASSIST).
 Progam dari Kementerian kesehatan :
 ASSIST screening
 Identifikasi perilaku & gejala klinis di FKTP
 Mendirikan RSKO ( RS ketergantungan obat )
 Pelayanan keswa
 Institusi IPWL ( institusi penerima wajib lapor)  rs, rs
jiwa, klinik, pusk dll
 Pengendalian & pengawasan peredaran obat.
SAY NO TO DRUGS !!!!!

TERIMA KASIH -

Anda mungkin juga menyukai