Pengenalan syok
Pengelolaan syok secara
umum
Jenis syok
Pengenalan syok
Kulit :
perabaan akan dinginnya kulit ini
dilakukan terutama pada daerah
tangan atau kaki.
Apabila kita mendapatkan penderita yang
kulit tangan atau kakinya dingin,
dan pada perabaan nadi kecil dan cepat,
maka sebaiknya penderita dianggap berada
dalam keadaan syok.
Macam-macam Penyebab
Syok
a.Syok Hipovolemi
Eksogenus :
cairan keluar dari tubuh misal pada
kasus perdarahan, gastroenteritis
(GE).
Endogenus :
cairan keluar dari intravaskuler masuk
kedalam ekstravaskuler, misal pada
kasus DHF atau DSS, luka bakar, hal ini
terjadi karena adanya peningkatan
permeabilitas pembuluh darah.
b. Syok kardiogenik
Penyebab :
Miokard infark
Gagal jantung
Aritmia
c. Syok obstruktif
Penyebab :
Tamponade pericard
Trombus atau emboli
Aneurysma aorta
d. Syok distribusi
Syok neurogenik
Syok anafilaktik
Syok septic
Gejala danTanda-tanda
syok secara umum
Gejala :
Gelisah , ketakutan
Mual, muntah
- Haus
Tanda :
Keringat dingin
Nadi cepat dan kecil ( takikardi )
Anggota tubuh dingin
Keringat dingin
Pernafasan cepat dan dangkal
Sianosis perifer
Kesadaran menurun
Produksi urine menurun
KLASIFIKASI SYOK
Klas II Klas III Klas IV
Klas I
Darah hilang /cc < 750 750 - 1500 1500-2000 > 2000
Tekanan darah N N ↓ ↓
2. Pemberian cairan
Segera pasang infus dengan kateter vena
nomer 16 atau 18 dan dipasang di dua tempat.
Jenis dan jumlah cairan infus berkolaborasi
dengan dokter dan disesuaikan dengan
penyebab atau jenis syok.
Penyebab dehidrasi :
a. kehilangan air (water depletion)
b. kehilangan natrium (sodium
depletion)
c. kombinasi keduanya (water and
sodium depletion)
Tanda dan gejala
Mulut kering
Rasa haus
Turgor kulit
Kulit lembab dan dingin
Takikardi dan nadi lemah
Produksi urine berkurang (oliguria)
Bola mata lembek
Mata tampak cekung ke dalam
Kondisi tubuh sangat lemah
Pemeriksaan darah
Derajat dehidrasi:
a. Dehidrasi ringan ; kehilangan cairan 2-5 % BB
Tanda dan gejala : membran mukosa kering,
meningkatnya rasa haus, turgor kulit menurun
b. Dehidrasi sedang ; kehilangan cairan 5-8 % BB
Tanda dan gejala : pre syok / syok, turgor kulit
buruk, tekanan darah menurun, takikardi, nadi
lemah, napas cepat, kulit lembab dan dingin.
Pada bayi terdapat fontanel yang cekung.
c. Dehidrasi berat : kehilangan cairan 8 – 10% BB
Tanda dan gejala : tanda dan gejala pada
dehidrasi sedang dengan kesadaran menurun ,
sianosis, dan otot kaku.
Penatalaksanaan:
a. Dehidrasi ringan ; memberikan cairan 50
ml/kgBB per oral setiap interval 4 jam
b. Dehidrasi sedang ; memberikan cairan 100
ml/kg BB atau lebih setiap 4 jam
c. Dehidrasi berat ; dilakukan pemasangan
akses vena, dan pemberian cairan melalui
intravenous. Pada dewasa diberikan bolus
1-2 liter, bila nemodinamik belum stabil
kombinasikan pemberian cairan dengan
koloid.
Keadaan kelebihan cairan tubuh
(overhydration)
Penyebab :
a. Peningkatan tekanan hidrostatik;
gagal jantung kongestif, gagal jantung kiri.
b.Penurunan tekanan osmotik plasma;
kerusakan pada hati, sindrom nefrotik.
c.Obstruksi saluran limfe; kanker payudara,
fibrosis pasca radiasi filariasis
Tanda dan Gejala
a. Pitting edema
b. Gangguan Pertukaran gas : Asfiksia,
anoksia.
c. Hipoalbuninemia
d. Prokinuria
e. Distensi Vena Jugularis
f. Bunyi Ronki pada paru
Penatalaksanaan
Pengertian
Terapi cairan adalah pemberian
cairan intravena untuk mengembalian
volume cairan/darah yang merupakan
salah satu bentuk terapi medis yang
paling efektif dan baik
Tujuan
Akses Vaskular
Tempat untuk akses vena adalah berturut-
turut, vena perifer, vena sektie, dan vena
sentral.
Pada anak kecil kurang dari 6 tahun, intra
osseus, terakhir vena sentral.
Intravena line (I.V. Line) yang
digunakan:
Dewasa; nomor 16, 18, 20
Anak ; nomor 20, 22, 24
Selang Infus
Transfusion set (blood set)
Infusion set
Mikrodrip (burret)
Resusitasi
Terapi cairan resusitasi (pengganti) adalah untuk
menggantikan semua kehilangan abnormal, baik yang
terlihat atau tidak terlihat bila terjadi hipovolemi
Rumatan
Terapi cairan rumatan berarti pemenuhan jumlah air,
elektrolit (natium, kalium, klorida) serta glukosa yang
dibutuhkan klien yang tidak dapat memilih asupan mereka
sendiri. Diberikan setelah hemodinamik stabil, dan bertujuan
untuk menggantikan cairan yang hilang oleh karena
evaporasi, redistribusi, dan perdarahan baik akibat trauma
maupun pembedahan.
Monitoring Selama Terapi Cairan
Respon cepat
Respon Sementara
Respon minimal atau tidak berespon
Titik akhir terapi cairan dapat dievaluasi dari