Anatomi Saluran Kemih Ginjal • Secara anatomis dibagi menjadi 2 bagian : korteks dan medulla • Korteks letaknya lebih superfisial dan didalamnya terdapat berjuta-juta nefron. Nefron adalah unit fungsional terkecil ginjal. • Medula ginjal letaknya lebih profundus banyak terdapat saluran kecil yang mengalirkan urin. Ureter • Terdapat 3 tempat penyempitan pada ureter, yaitu: • Pada perbatasan antara pelvis renalis dan ureter (pelvi-ureter junction) • Tempat pada saat ureter menyilang arteri iliaca di rongga pelvis • Saat ureter masuk ke buli-buli Vesica Urinaria / buli buli • Pada dasar buli buli kedua muara ureter dan meatus uretra internum membentuk suatu segitiga yang disebut trigonum buli buli. • Vaskularisasi : dari cabang a.iliaca interna yaitu a.vesicalis superior. Vena nya bermuara di vena iliaca interna Uretra • Uretra dilengkapi sfingter uretra interna (di perbatasan buli buli dan uretra), sfingter uretra eksterna (perbatasan uretra anterior dan posterior) Panjang uretra wanita 3-5cm, pria 23-25 cm. Batu Saluran Kemih • Deposit mineral dan garam yang terbentuk di dalam ginjal • Menurut Williams et al. (eds) (2008), ada beberapa etiologi penyebab terbentuknya batu saluran kemih, diantaranya: • Diet • Perubahan kelarutan urin • Penurunan sitrat • Infeksi ginjal • Tidak adekuatnya pengeluaran urin • Imobilisasi yang lama • Hiperparatiroidisme Batu Saluran Kemih • Jenis-jenis ion pembentuk batu: • Kalsium • Oksalat • Fosfat • Asam urat • Natrium • Sitrat • Magnesium • Sulfat • Klasifikasi Berdasarkan Gambaran Radiologis • Pembagian kalkuli berdasarkan gambaran radiologisnya menjadi tiga yaitu: • radiopak, radiopak lemah, dan radiolusen. • Yang bersifat radiopak yaitu: kalkuli kalsium oksalat dihidrat, kalsium oksalat monohidrat, dan kalsium phospat. • Yang gambaran radiologisnya radiopak lemah: magnesium amonium phospat, apatite, dan sistin. • Dan yang tergolong radiolusen: kalkuli asam urat, amonium urat, xanthin, 2,8-didroksiadenin, batu karena obat-obatan. Gejala dan Tanda • Nyeri atau pegal-pegal pada pinggang atau flank yang dapat menjalar ke perut bagian depan, dan lipatan paha hingga sampai ke kemaluan. • Hematuria:buang air kecil berdarah. • Urin berisi pasir, berwarna putih dan berbau • Nyeri saat buang air kecil • Infeksi saluran kencing • Demam. Lokasi dan karakteristik dari nyeri pada urolitiasis meliputi: • Di ureteropelvic: nyeri bersifat ringan-berat dirasakan lokasinya agak dalam dalam regio flank tanpa penyebaran ke regio inguinal, urgensi, frekuensi (sering berkemih), disuria (nyeri saat berkemih) dan stranguria (pengeluaran urin yang lambat dan nyeri akibat spasme uretra dankandung kemih). • Di ureter: nyeri yang mendadak, berat, nyeri di regio flank dan ipsilateral dari abdomen bagian bawah, menyebar ke testes atau vulva, mual yang terus menerus tanpa muntah • Di ureter bagian proksimal: nyeri menyebar ke regio flank atau area lumbar • Di ureter di bagian medius: nyeri menyebar ke anterior dan caudal • Di uterer di bagian distal: menyebar ke inguinal atau testis atau labia majora • Waktu melewati vesica ruinaria: paling sering asimptomatis, retensio urin posisional Diagnosis • Anamnesis : • Kolik renalis • Nyeri pada kolik renalis ditandai nyeri akut dan berat pada regio flank yang menjalar ke anterior dan inferior abdomen. • Pasien terlihat tidak bisa diam, selalu menggeliat berbeda dengan nyeri karena peritonitis dimana pasien selalu diam dan berbaring Diagnosis • Pemeriksaan Fisik • TTV • Flank tenderness • Abdomen dan genitalia Diagnosis • Pemeriksaan Penunjang • Urinalisis : hematuria, kristaluria, pH urin • BNO IVP • USG Tata laksana • Observasi konservatif • Dissolutions agents • Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) • Ekstraksi batu dengan ureteroskopi • Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL) • Operasi terbuka