Anda di halaman 1dari 90

Ringelman Effect

PSIKOLOGI OLAHRAGA
“ Ilmu yang membahas tentang tingkah laku
manusia dalam situasi berolahraga”
Sifat Utama :
1. Industriousness (pekerja keras)
2. Sympaty (simpati)
3. Enthusiasm (antusias)
4. Judgement (pengambilan keputusan)
5. Self control (kontrol diri)
6. Earnestness (tulus – serius)
7. Patience (sabar)
8. Detail attention (perhatian yang mendetail)
9. Impartiality (tidak pilih kasih)
10. Integrity (integritas)
Faktor Keturunan (Heriditer)

Faktor Fisik (Organobiologik)

Faktor Psiko – Educatif

Faktor Sosio Cultural

Faktor Spiritual
MANFAAT MEMPELAJARI PSIKOLOGI OLAHRAGA

1.Untuk menjelaskan dan memahami


tingkah laku atlet dan gejala – gejala
psikologi.
2.Untuk meramalkan dan membuat
prediksi dengan tepat.
3.Untuk mengendalikan dan mengontrol
tingkah laku atlet.
Tahun 1891 – 1896 George W. Fitz
• ( Harward’s Lawrence Scientific Schull )

Tahun 1897 – 1898 – Willian, G. Anderson


• Mental Practice

Tahun 1920 – Carl D’em


• ( Laboratorium Psikologi Pertama Di Dunia )

Tahun 1925 – Colleman Robert Grffit


• Universitas Illinois ( Laboratorium Psikologi Pertama
Di Amerika )
DEFINISI
James O. Wittaker
Memberikan pengertian, motivasi adlah kondisi – kondisi atau
keadaan yang mengatifkan atau memberi dorongan kepada mahluk
– mahluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan
oleh motivasi tersebut.
Mac. Donald
Motivasi adalah sebagai suatu perubahan tenaga didalam diri
pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi –
reaksi untuk mencapai tujuan.
INSTRINSIK ( DARI DALAM ) TINGGI

MOTIVASI

EXTRINSIK ( DARI LUAR ) RENDAH


Bersenang – senang

Mencari sahabat

Harga diri

Prestasi

Kesehatan

Mengisi waktu senggang


Motivasi adalah faktor penting
untuk meraih sukses

Rasa kebangsaan merupakan


permulaan dari motivasi

Motivasi harus cukup sesuai dengan


suatu tujuan pertandingan, tidak
terlalu tinggi, tidak terlalu rendah
1. Gembira dalam permainan, latihan dan
mengharapkan adanya kemajuan.
2. Mengharapkan adanya image yang baik dari
masyarakat, nama muncul disurat kabar/media,
gambar/foto dan sukses.
3. Kebanggaan bersama saling menghargai, bermain
bersama karena penguasaan teknik/taktik yang
sama.
4. Kebersamaan diruang ganti menguatkan suatu
tujuan dan keinginan.
5. Sesuaikan sasaran yang akan dicapai, posisi
yang pasti, ingin mancapai posisi 5 besar dan
sebagainya.
6. Hubungan antar 2 pemain, problem antara
dua pemain, persaingan antara mereka.
7. Harus mencermati kecemasan.
8. Pemain baru, muda harus dibimbing dengan
sangat hati – hati.
PENGALAMAN MASA LALU
PAST EXPERIENCE
MOTIVASI
MOTIVATION
HARAPAN
EXPECTATION

USAHA
EFFORT

PENAMPILAN
PERFORMANCE

PENGHARGAAN
REWARD

KEPUASAN
SATISFACTION
1. Sasaran event

2. Sasaran reward

3. Lingkungan
•Fasilitas
•Orang tua
•Pacar
•Masyarakat
•Sekolah
•Pelatih/Guru
4. Sasaran masa depan
FAKTOR INTERNAL

• Kurangnya percaya diri


• Frustasi
• Harapan tidak sesuai dengan kenyataan
• Emosi tidak stabil
• Kurang adanya bertanya
• Dll.
FAKTOR EXTERNAL

• Tempat latihan tidak menyenangkan


• Methode latihan kurang cocok
• Pelatih tidak disenangi
• Lingkungan yang membosankan
• Ketidak hadiran tokoh yang disenangi
• Lawan – lawan yang terlalu hebat
• Dll.
PEAK
PRESTASI

PARTICIPATION

CHOICE

INTEREST

INTRODUCE
1.Boredom
Perasaan jenuh atau bosan dimana atlet tidak
bergairah untuk malakukan latihan maupun
pertandingan (penurunan minat)
2.Fatique
• Physical Fatique (Kelelahan Fisik)
• Mental Fatique (Kelelahan Mental)
3. Stalleness
Keadaan ketidak mampuan untuk
mencapai suatu prestasi yang didahulukan
oleh kelelahan fisik dan mental.
4. Stress
Suatu keadaan dimana atlet mengalami
habatan dalam memenuhi kebutuhan
untuk mendapatkan kepuasan mencapai
tujuan yang diinginkan.
5. Cemas (Anxiety)
Suatu perasaan tak berdaya, tercekik, tidak aman,
tampa sebab yang jelas.
Beberapa bentuk kecemasan :
 Kecemasan yang ada hubungannya dengan
pengalaman masa lalu (conditioned)
 Kecemasan karena kurang keterampilan
 Kecemasan karena pernyataan diri
 Kecemasan karena tuntutan yang terlalu tinggi
atas diri sendiri
 Kecemasan yang dikarenakan oleh lingkungan
fisik/sosial yang “gawat“ (pelatih dan orang tua
tidak bijaksana)
6. Frustasi
Tidak terpenuhinya pemenuhan kepuasan dan kebutuhan
7. Agresi
Adalah suatu konsekwensi berlanjut dari pada frustrasi

RICHARD H. COX (1985)


a. Hostile Aggression
Yaitu tindakan agresif yang didasarkan atas dasar
permusuhan
b. Instrumental Aggression
Yaitu tindakan agresif dengan tujuan untuk
memenangkan pertandingan
“ A HIGH FRUSTRASION TOLORANCE “ Adalah
seseorang yang dapat mengatasi dan menguasai
keadaan gagal karena ia cukup matang.

AKIBAT – AKIBAT MARAH (NEGATIF)


• Mengurangi konsentrasi
• Menghalangi pemikiran secara rasional
• Membuat seseorang sulit mempelajari hal – hal
baru
• Marah akan lebih mudah tertipu oleh lawan
• Mudah melakukan kesalahan yang tidak berguna
MARAH DAN KONDISI (POSITIF)
• Memperkuat kontraksi otot
• Menanggulangi terjadinya lelah
• Meningkatkan konfrontasi
• Dapat melakukan tugas – tugas yang tidak
disenangi

KESIMPULAN TENTANG PENGARUH MARAH


• Gerak Simpel (Positif)
• Gerak Kompleks (Negatif)
Sifat Utama :
1. Industriousness (pekerja keras)
2. Sympaty (simpati)
3. Enthusiasm (antusias)
4. Judgement (pengambilan keputusan)
5. Self control (kontrol diri)
6. Earnestness (tulus – serius)
7. Patience (sabar)
8. Detail attention (perhatian yang mendetail)
9. Impartiality (tidak pilih kasih)
10. Integrity (integritas)
Faktor Keturunan (Heriditer)

Faktor Fisik (Organobiologik)

Faktor Psiko – Educatif

Faktor Sosio Cultural

Faktor Spiritual
1. Kemantapan emosi
2. Keuletan
3. Kecermatan
4. Tertib diri
5. Yakin diri
6. Ketegangan rendah
7. Kepercayaan
8. Keterbukaan
9. Dominan
10. Persaingan
11. Kecemasan kecil
12. Toleransi terhadap sakit
1. Tidak berpengalaman
2. Mengharapkan sesuatu yang paling jelek
terjadi
3. Tidak menyadari kemampuan diri
sendiri
4. Tidak ada keinginan untuk berusaha
5. Tidak bersemangat
6. Rasa gelisah yang tidak beralasan
7. Tidak mau melakukan usaha
8. Merasa diri tidak penting
9. Merasa kalah sebelum usaha dimulai
10. Ingin melarikan diri setelah menghalangi
hambatan pertama
1. Malakukan kesalahan yang fatal
2. Biarkan teman down
3. Harapan tidak sesuai dengan kenyataan
4. Kekalahan
5. Paksakan untuk menang
6. Meninggalkan tim
7. Latihan yang jelek
8. Pikiran kosong
9. Menyampaikan kritik yang salah
10. Merasa tercekik
11. Terlibat dalam permainan yang bodoh
12. Dikritik oleh pelatih
13. Peningkatan di akhir penampilan
14. Mutu olahraga / permainan
15. Persiapan psikologis
16. Bergantung pada harapan pelatih
17. Kehadiran teman & keluarga ditengah –
tengah penonton
1. Bersedia untuk menyediakan waktu dan
berusaha untuk mendapatkan pengalaman dan
kepandaian yang akan memberikan keberanian
untuk mencapai rasa percaya pada diri sendiri
2. Menyadari adanya rasa puas dalam mencapai
tujuan akhir
3. Meminta nasehat orang lain jika memang
memerlukan
4. Membuat dan menjalankan program selangkah
demi selangkah
5. Membebaskan hal – hal dalam diri anda yang dihambat
oleh rasa takut
6. Keluarkan humor individu anda
7. Catatlah kemajuan – kemajuan dan masalah – masalah
yang anda alami
8. Kembangkan sikap mental yang tepat
9. Carilah inspirasi, lihatlah apa yang telah dilakukan oleh
orang lain mungkin anda dapat melakukan hal – hal
yang sama
10. Berpikirlah bahwa andalah yang terbaik
“ Saya menyukai perkerjaan saya,atau saya sudah bosan“
TATA KRAMA PELATIH
1.Wajarlah dalam menuntut waktu, tenaga dan
semangat dari para pemain muda anda
2.Ajarkan pemain anda bahwa peraturan permaian
adalah merupakan kesepakatan antara kedua
belah pihak yang tidak boleh dirusak atau
dipungkiri oleh siapapun
3.Sewaktu – waktu, kelompokkanlah para pemain
berdasarkan usia, tinggi badan, keterampilan dan
kematangan fisik
4. Hindari menempatkan pemain berbakat secara
berlebihan. Mereka yang “ hanya rata – rata “
pun butuh dan berhak mendapatkan
kesempatan yang sama
5. Ingatlah bahwa anak berolahraga untuk senang
– senang dan bergembira dan bahwa
kemenangan itu hanyalah bagian dari motivasi
mereka. Jangan sekali – kali membentak dan
mentertawakan atas kesalahan atau kekalahan
mereka
6. Pastikan bahwa fasilitas dan peralatan sesuai
standart keamanan dan cocok dengan usia serta
kemampuan para pemain
7. Penjadwalan dan lamanya masa latihan serta
kompetisi seyogyanya mempertimbangkan
tingkat kematangan anak – anak
8. Kebangkan penghargaan kelompok ( tim )
terhadap kemampuan lawan dan juga terhadap
putusan pengurus ( officials ) serta pelatihnya
9. Ikuti saran dokter yang menetapkan kapan
seorang pemain yang cidera siap untuk bermain
kembali
10.Buat suatu tanggung jawab pribadi agar diri
anda tetap mendengarkan suara prinsip –
prinsip melatih dan asas pertumbuhan dan
perkembangan anak.
1. Melelahkan
2.Hilangnya harapan
3.Lemahnya filing
4.Penampilan secara fisik
5.Fasilitas / alat – alat yang kurang baik
6.Subyek yang kurang tepat oleh pelatih
7.Istirahat kurang
8.Ketidak mampuan mental
9.Sesuatu yang dipaksakan
10. Merasa takut
11. Mengingat – ingat intruksi
12. Kebingungan / ketakutan
13. Terlalu banyak latihan / bosan
14. Rasa gelisah yang menyelimuti
15. Rasa tertekan
16. Tidak dapat berkonsentrasi
17. Perasaan yang bodoh / pandir
18. Kondisi fisik
1. Membawa sial
2. Perilaku penonton
3. Peralatan tidak baik
4. Tingkah laku lawan
5. Official tidak fair
6. Penonton yang ramai / riuh
7. Official yang jelek
8. Bernasib buruk
9. Cuaca/Temperatur
10.Orang – orang bertanya / mengejek
11.Coaching yang salah
12.Penonton yang berbahaya
13.Bermain dalam kondisi yang kurang
14.Keributan diruang ganti
Pendekatan Individu
Pendekatan Kelompok
Pendekatan Sosiologis
Pendekatan Cultur
Pendekatan Religius
1. Pernakah anda melihat keadaan diri anda waktu
sedang tidur ?
2. Pernakah anda memperhatikan diri anda
sewaktu marah dan menyumpah – nyumpah
orang lain ?
3. Ingatkan anda waktu melihat diri anda ketika
sedang bergembira atau sedang bercerita
sesuatu yang lucu ?
4. Bagaimana keadaan anda waktu mengalami
keadaan yang memalukan karena ketahuan
berbuat sesuatu yang tidak sepantasnya ?
5. Bagaimana kira – kira wajah anda ketika sedang
mengkritik seseorang, atau ketika seseorang
mengkritik anda ?
6. Bagaimana kira – kira wajah anda dan ucapan
yang anda keluarkan ketika anda sedang mabuk ?
Konflik Sosial / Ekonomi

Konflik Cultur / Budaya

Konflik Religius

Konflik Managemen Dan Organisasi

Konflik Politik
1. Antara pelatih dengan pengurus

2. Antara pelatih dengan pemain

3. Antara pelatih dengan pelatih

4. Antara pemain dengan pemain

5. Antara pelatih dengan lingkungan

6. Antara pemain dengan lingkungan

7. Antara pelatih dengan pemilik

8. Antara organisasi dan pemegang kekuasaan


1. Membangun Fisik
2. Mambangun Teknik
3. Membangun Taktik ( Strategi )
4. Membangun Psikologi
5. Kematangan Juara

BEBERAPA CONTOH ATLET YANG MEMPUNYAI MENTAL KOKOH :


Juan Bonit, Rick Mc Cay, Joe Trevino, Sarapova, Michael Jordan
JALUR MENUJU PRESTASI
PRESTASI

LEARNING PROCES

SKILLS

PHYSICAL

MENTAL
EMOSIONAL
PRESTASI ATLET

KEMAMPUAN DAN
HASIL-HASIL RISET
KEPRIBADIAN PELATIH

KWALITAS LATIHAN

FASILITAS PERTANDINGAN

BAKAT KEMAMPUAN MOTIVASI


1. Kepribadian dan sikap yang baik
2. Pintar / Brilian (William Jones)
3. Pekerja keras
4. Disiplin
5. Pantang menyerah
6. Fokus dan cinta terhadap tugas (Kharil Gibran)
7. Tidak pilih kasih
8. Tidak otoriter
9. Berpengetahuan (Mc Cormack Harvard Business
School)
10. Menerima kritik dan saran
11. Berbagi dengan pelatih lain
12. Menjual diri (Joe Girard)
13. Aturan harus ditegakkan (menit – menit
pertama)
14. Kedekatan dengan atlet
15. Taqwa kepada Tuhan YME.
1. The Otoriterian Coach (Perintah, Marah)
2. The Easy Going Coach (Anggap enteng)
3. Business Like Coach (Pebisnis)

“ Pelatih Adalah Juga Seorang Psikolog “ (Brown Lewis)

“ Latihan Adalah Pertandingan “(Panahan, Biliard)

“ The More You Excerise The Quicker Your Improvement


Will Be “
“Orchestra & Team Olahraga”
Penampilan
Penempatan orang yang tepat
Pertumbuhan Pengetahuan
Antusias dedikasi Perhatian terhadap atlet
Kode etik
Kedewasaan
Fair Communication
Pengetahuan tentang Motivator
Metode melatih Kemampuan melatih
Evaluasi
Strategi Media
Efektif & praktis Disiplin
Kemampuan organisasi
Humor
Tahu tentang perkembangan fisik
Joe Girard :
“ How To Become The World’s Greatest Sales Person, By Selling Your Self First“

“ Coach Is A Better Teacher “

“ No Gain Without Pain “


“ The Pole Of Coach As Father, Teacher And Friend “

“ Customers Too Good To Lose Let’s Keep Them Happy “

“ If We Keep Our Customers Happy....... They Will Keep Us In Business “


“ Those Who Succeed, Fully Understand The Meaning Of Failure “
1. Bob Petit (Basket)
Pengaruh aspek mental dalam bola basket adalah 50 %
2. Joe Trevino (Golf)
Mental saya sangat kuat, setiap saat sebelum memukul
bola saya merasa sasaran sudah tercapai
3. James E. Loehr (Psikologi Olahraga)
Dalam permainan adalah penggabungan antara fisik
dan mental (50% - 50%)
4. Gayle Godwin (Tenis)
Faktor psikologi membuat mereka berbeda walaupun
dalam teknis dan semua kemampuan sama.
1. Joan Bonit (Marathon)
“My mental concentration my mental toughness“
2. Rich Mc Kinney (Panahan)
“Any one can buy the equipment I use, but only
the person with stronger mind, can make it really
work“
3. Shaquill O’nil ( Basket Ball )
“ Jangan pulang ke rumah seperti saat kita
datang “
4. Freida Pinto ( Artis )
“ Kita selalu memimpikan sesuatu yang ‘ajaib’
datang. Saat hal itu datang padamu, sulit rasanya
menerima hal itu benar-benar terjadi”. Kalau
sekarang aku menikmati keberuntungan, itu karena
sudah berjuang sebelumnya. Aku juga pernah ingin
menyerah karena tak menjadi apa-apa. Aku banyak
menghadapi kegagalan sebelumnya”
5. Maria Sharapova ( Tenis )
“ Saya belajar banyak dari kekalahan. Dan kekalahan-
kekalahan itu, membuat saya semakin tabah “
A B C

PSIKIS

FISIK

A : Tingkat Dunia
B : Tingkat Nasional
C : Tingkat Club

Hubungan Faktor Psikologis Dan Kebugaran Fisik


(James Anderson & Martin Cohen)
“ Who You Are, What You Do, What You Can Become “

I am happy, I am sick, I am good, I am beautiful


I am a loser, I am a winner, I am dumb, I am fine
I am okay, I am bad, I am clumsy, I am a gossip
I am neurotic, I am a bore, I am a mess, I am cool
I am succesful, I am a failure, I am lovable, I am sexy
I am sad, I am smart, I am a good teacher
I am a good person, I am a slow leaner, I am not okay
I am some body, I am ! I may be poor but I am some body
I may be in prison – but I am some body
I may be uneducated – but I am some body
1. Lupakanlah, maka masalah tersebut akan lenyap
2. Tuliskan pada buku harian tahun depan
3. Pikirkanlah hal – hal tersebut hanya pada waktu
anda mandi air panas
4. Tuliskan masalah – masalah tersebut pada secarik
kertas, lalu buanglah ketempat sampah
5. Sediakan buku khusus dengan judul “ jangan
dibuka sampai hari raya tahun depan “. bukalah
dan bakar pada malam hari raya.
10 PENGARUH DALAM LEADERSHIP
KAPASITAS
KOMITMEN
MENDENGAR
KONSISTEN

KAPASITAS
KETEKUNAN
KRITIK DIRI

EFISIENSI
KEPEMIMPINAN

HUBUNGAN
KETEPATAN DENGAN
MANAGEMENT PEMAIN
KOMPETENSI
KAPASITAS
MEMPUNYAI DALAM
STRATEGI MENGATUR
PENGEMBANGAN
GROUP
1. KONSISTEN
Apa yang dikatakan seseorang, dia juga harus
mengerti dan melakukannya jika ia
mengatakan saya mau melakukannya, ia harus
melakukannya jika mengatakan kepada
pemain bahwa ia akan bermain / latihan pada
keesokan harinya maka ia harus hadir pada
hari itu. Jika tidak maka prestise anda dan
karier anda sebagai pelatih tidak akan dihargai
/ dihormati.
2. KAPASITAS MENDENGAR
Kualitas ini jarang dan tidak sering didengar atau
dimunculkan. Seharusnya didengar dan juga
melakukan jangan sebaliknya. Anda harus
mendengarkan pertanyaan – pertanyaan mereka.
Ini adalah hal yang baik dimana pemain akan
bertanya tentang apa yang dia mau.
Anda tahu, bahwa pemain lelah dan alangkah
baiknya bahwa semua itu datang dari mulut
mereka yang kadang – kadang berdiplomasi,
kapan – kapan dengar kata mereka sudah cukup.
3.KOMITMEN
Tujuan komitmen anda adalah dengan kata –
kata dan perlakuan/perbuatan. Seorang
pemimpin menyatakan kepada pemain apa
yang harus dilakukan dan yang tidak
dilakukan. Sasaran adalah ditujukan kepada
setiap individu atau approachlah mereka
secara kelompok. Yakinkan diri anda.
4.KETEKUNAN / KEMAUAN KERAS
Ketekunan merupakan hal yang sangat
penting bagi pelatih, jika mengalami kesulitan
maka ada dua cara yaitu membuka jalan dan
rintangan. Bagaimana mengatasi kebiasaan –
kebiasaan yang sulit. Hal ini dapat dilakukan
misalnya dengan bermain 4 (empat) lawan 7
(tujuh) orang. Kembangkan suatu kebiasaan –
kebiasaan dalam hidup dengan menghadapi
stress.
5.HUBUNGAN DENGAN PEMAIN
Selalu ada dan bersedia disaat dibutuhkan,
harus selalu terbuka dengan orang lain kita
harus mempelajari latar belakang dari setiap
pemain, keluarganya, begitu pula orang –
orang yang disukai maupun tidak disukai dan
pergunakan kemampuan pengetahuan anda
dalam mendapatkan respon / umpan balik
darinya.
6.KAPASITAS DALAM KRITIK DIRI
Disaat sulit kita harus tempatkan diri yaitu
dengan menunjukan kepribadian kita, ini
adalah hal yang penting untuk meninggalkan
kebiasaan – kebiasaan dan eksperimen, kita
harus berlatih / bekerja dengan skenario yang
berbeda. Cobalah tetapi dengan indentitas diri
anda.
7.KUALITAS ORGANISASI
Manajemen yang tepat sangat penting dan
siap disaat membutuhkannya, jadwal dan
program harus dibuat sedemikian rupa dan
mengacu pada masa mendatang. Hal – hal
penting harus direncanakan / didahulukan
rencana harian, mingguan maupun jangka
panjang dilakukan / dibuat dengan jelas.
Banyak orang berkerja 24 jam sehari tetapi
yang lain berkerja lebih banyak lagi.
8. KAPASITAS DALAM MENGATUR MENGEMBANGKAN DIRI
Pelatih harus memikirkan saat – saat dimana ia
mendapatkan sesuatu persetujuan dengan
kelompok dan menjaga keseimbangan terutama
disaat pemain baru bergabung dengan group /
kelompok, dalam suatu tim memang selalu saja
ada masalah dan pelatih harus tahu bagaimana
mengatasi persoalan tersebut. Menerima mereka
atau menggusarkan mereka bilamana merasa
perlu.
Pelatih yang positif sudah barang tentu akan
mempunyai kelompok / tim yang positif dan
pelatih yang negatif akan mendapatkan kelompok
yang negatif, pelatih yang mempunyai keberanian
juga akan mendapatkan kelompok yang berani
dan sebagainya.... Pemain merupakan suatu
refleks bagi image pelatih.. Tim yang kalah 0 – 2
disaat 15 menit sebelum akhir pertandingan akan
mengalami stress dan harus belajar dalam suatu
kapasitas untuk melawan ketidak tentuan dalam
diri.
9.STRATEGI
Pastikan target / sasaran harus dinamis dan
objektif dalam mencapai tujuan / sasaran ,
lakukan suatu analisa dan mengetahui
bagaimana lawan bermain demikian pula
antisipasi terhadap masa yang akan datang,
sesudah dianalisa jangan ragu – ragu dengan
keputusan anda, kalau anda sudah
memutuskan maka lakukanlah dan kalau tidak
/ ragu – ragu jangan lakukan dan tunggu.
Disana ada sistim dan strategi, anda harus
membiasakan pemain untuk bereaksi bersama
– sama dalam mengcover masalah – masalah
teknik maupun taktik selama dalam
pertandingan. Regu yang menemukan solusi
dalam berbagai masalah dapat
mengembangkannya selama pertandingan dan
dapat mengadaptasikan diri pada berbagai
variasi dan mengambil suatu keputusan yang
tepat, akan mendapatkan kelebihan atau
keuntungan dari lawan.
10. KOMPETENSI
Efesiensi dan tetap up to date dalam
kebutuhan akhir dari suatu pertandingan
dalam hal teknik, taktik, fisik dan psikologi.
Tingkatkanlah pengetahuan teknik dan taktik
dari pemain anda, memperkaya ide – ide
anda dan selalu harus mempunyai daya
tarik.
Ringelman Effect
KESIAPAN PSIKOLOGIS DALAM
MENGHADAPI SUATU KOMPETISI
“THE MIND LEADS THE BODY”
(KOICHI TOHEI)

PREPARATION
“IF I HAD SIX HOUR TO CHOP DOWN A TREE,
I’D SPEND THE FIRST FOUR HOUR SHARPENING THE AXE”
(ABRAHAM LICOLN)
“ I AM MAD THAT MAY BROTHER
PUNCHED ME
AND HURT MY ARM ON
THE WAY TO SCHOOL

*
I AM WORIED THAT
HE WILL DO IT AGAIN
ON THE WAY HOME”
1. KEMAUAN
OBJECTIVE
2. TEKAD
3. PANTANG MENYERAH
MOTIVASI
4. MELIHAT PELUANG
MATERIAL MEN

METHOD EQUIPMENT

ENVIRONMENT
ATLET BINGUNG
Manager

Ass. Pelatih Orang tua


Pejabat
Suami
Pelatih
Isteri Pacar
Kebersamaan
Siaga
Waspada
Melindungi
Usaha
Kesiapan
Persiapan
Proteksi
Konsisten
Kebersamaan
Harapan Berbagi
Kerja keras Teguh

Bahagia Ulet

Tekun
Komitmen
Lelah
Pantang menyerah

Gotong royong Perbuatan

Pekerja keras Tindakan


Keterampilan

Konsentrasi Reward

Motivasi

Gagal

Repetisi

Latihan-latihan dasar
Keterampilan

Motivasi
Reward
Tindakan
Konsentrasi
Perbuatan
Usaha

Gagal

Kerja keras Repetisi

Latihan-latihan dasar
EKSPRESI Atlet Dan Pelatih Saat
Pertandingan Menang Maupun Kalah
EKSPRESI Atlet Dan Pelatih Saat Pertandingan Menang
Maupun Kalah
EKSPRESI Atlet Dan Pelatih Saat Pertandingan Menang
Maupun Kalah

Anda mungkin juga menyukai