Anda di halaman 1dari 11

PENGUJIAN PENGENDALIAN

SUBTANTIF DAN ANALITIC.

 M. ARIF MAULANA
 LISA ANDAYANI
 LISTIN MEILANDARI
 REVIKA NOVIANDIRA
 RIA ANGGRAENI
 GUNTUR MARI. B
 VIDYANINGRUM
 MARIANI
 USWATUN HASANAH
Pengujian pengendalian

Pengujian pengendalian merupakan pengujian


yang dilaksanakan terhadap rancangan pelaksanaan
suatu prosedur struktur pengendalian internal.

Tipe Pengujian Pengendalian :


1. Concurrent Test Of Control
2. Pengujian Pengendalian Tambahan/ yang
direncanakan
Pengujian pengendalian mencakup prosedur-
prosedur audit dibawah ini:
1. Melakukan wawancara dengan pegawai yang
tepat
2. Memeriksa dokumen, catatan-catatan, dan
laporan-laporan
3. Mengamati kegiatan-kegiatan pengendalian
4. Melaksanakan kembali prosedur auditan
Pengujian substantif

Pengujian substantif adalah prosedur-prosedur audit


yang didesain untuk menguji kesalahan dalam nilai rupiah
yang mempengaruhi langsung kebenaran dari saldo-saldo
dalam laporan keuangan.
Misalnya seperti salah saji dari akun-akun.

Terdapat 3 (tiga) macam pengujian substantif yaitu :


a) pengujian substantif atas transaksi
b) prosedur analitis
c) pengujian terinci atas saldo
A. Pengujian substantif atas transaksi

Tujuan dari pengujian substantif atas


transaksi adalah untuk menentukan apakah semua
tujuan audit berkaitan dengan transaksi
(transaction-related audit objectives) telah
terpenuhi untuk setiap kelas transaksi.

Sebagai contoh auditor melakukan pengujian


substantif atas transaksi untuk menguji apakah
transaksi yang dicatat benar-benar ada
dan transaksi yang ada semua telah dicatat.
Pengujian atas transaksi (substantive test of
transaction) meliputi prosedur-prosedur audit untuk menguji
kecermatan pencatatan transaksi. Tujuan dilakukanyya
pengujian atas transaksi adalah untuk menentukan apakah
transaksi akuntansi klien telah otorisasi dengan pantas,
dicatat, dan diikhtisarkan dalam jurnal dengan benar dan
diposting ke buku besar dan buku pembantu dengan benar.

Untuk menentukan apakah semua transaksi telah memenuhi


tujuan audit untuk transaksi:
 -Ekistence
 - Completeness
 - Accuracy
 - Classification
 - Timing
 - Posting and summarizing
Jika auditor percaya bahwa transaksi
percaya bahwa transaksi dicatat dengan benar
dalam jurnal dan diposting dengan benar, maka
auditor akan percaya bahwa total buku besar
adalah benar.
Pengujian detail transaksi ini dilakukan untuk
menentukan
a. Ketetapan otorisasi transaksi akuntansi
b. Kebenaran pencatatan dan peringkasan
transaksi dalam jurnal
c. Kebenaran pelaksanaan posting atas
transaksi dalam buku besar dan buku
pembantu.
B. Prosedur analitis

Prosedur analitis mencakup perbandingan


jumlah yang dicatat dengan ekspektasi yang
dikembangkan oleh auditor.

Prosedur analitis yang sering dilakukan auditor


adalah perhitungan rasio untuk membandingkan
dengan rasio tahun lalu dan data lain yang
berhubungan.
Efektivitas dan efisiensi prosedur analitis
dalam mendeteksi kemungkinan tejadi salah saji
material, tergantung pada faktor:
- Sifat asersi
- Kelayakan dan kemampuan untuk
memprediksi suatu hubungan
- Tersedianya dan keandalan data yang
digunakan untuk mengembangkan harapan
- Ketepatan harapan
Tujuan penggunaan prosedur analitis:

a. Memahami bidang usaha klien


b. Menetapkan kemampuan kelangsungan hidup entitas
c. Indikasi timbulnya kemungkinan salah saji dalam
laporan keuangan
d. Mengurangi pengujian audit yang lebih rinci.

Digunakan dalam phase pengujian:


a. Sebagai pelengkap test of details.
b. Untuk memperoleh bukti mengenai asersi/tujuan audit
tertentu.

Dalam situasi tertentu, prosedur analitis dipandang


cukup efektif dan efisien, terutama untuk akun-akun yang tidak
material dan/atau bila risko deteksi tinggi.
kesimpulan

Pengujian pengendalian membantu auditor dalam


mengevaluasi apakah pengendalian atas transaksi sudah
cukup efektif guna mendukung pengurangan penilaian
risiko pengendalian, sehingga mengurangi pengujian
substantif, serta menjadi dasar laporan auditor dalam hal
penerapan pengendalian internal auditan
Pengujian substantif atas transaksi digunakan untuk
memastikan bahwa transaksi yang dicatat dalam jurnal
telah sesuai dengan apa yang diposting di buku besar
Prosedur analitis digunakan untuk meyakini
kelayakan transaksi dan saldo buku besar secara
keseluruhan

Anda mungkin juga menyukai