Anda di halaman 1dari 46

BAB VIII

VITAMIN
A. PENDAHULUAN
• Vitamin merupakan senyawa organik
yang terdapat dalam makanan dan sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan,
reproduksi, dan kesehatan
• Karakteristik vitamin :
– Efektif dalam jumlah yang sangat kecil
– Tidak memberikan energi secara langsung
bagi organisme
– Bebrerapa vitamin memegang peranan
penting pada transport membran
– Pada reaksi enzim, sebagian besar vitamin
berperan sebagai koenzim
• Penggolongan vitamin :
– Vitamin larut air :
 Vitamin B kompleks :
Vitamin B1 atau tiamin
Vitamin B2 atau riboflavin
Vitamin B5 atau asam pantotenat
Vitamin B6 atau piridoksin
Niasin atau asam nikotinat
Biotin
Vitamin B12 atau kobalamin
Asam folat atau asam pteroil glutamat
 Vitamin C atau asam Askorbat
– Vitamin larut lemak : Vitamin A, D, E, dan K
B. VITAMIN LARUT AIR
• Semua vitamin yang termasuk vitamin B
kompleks berfungsi sebagai koenzim pada
reaksi enzimatik
• Vitamin ini larut dalam air dan bila kelebih-
an akan dikaluarkan melalui urin, kecuali
vitamin B12
• Vitamin B12 disintesis oleh mikroorganisme
B.1. Vitamin B1 (Tiamin)
– Dibutuhkan dalam makanan bagi beberapa
mikroorganisme dan pada hampir semua ver-
tebrata
– Defisiensi : penyakit beri-beri
– Berfungsi sebagai koenzim pada metabolisme
karbohidrat, yaitu pemindahan gugus aldehid
– Bentuk koenzimnya : tiamin pirofosfat (TPP)
O
-
O P O
cincin tiazol
NH2 NH2 O
S S -
O P O
+ +
N CH2 N N CH2 N O
CH2CH2OH CH2CH2
CH3 CH3
N CH3 N CH3

Tiamin Tiamin pirofosfat (TPP)


– Mekanisme kerja TPP :
H H3C C(COOH)OH CO2 H3C CHOH
O
S S S
CH3CCOOH
+ + +
N N N

Piruvat
CH3 CH3 CH3

Asetaldehid aktif

H3C CHOH
CH3CHO
S
+ Asetaldehid
N

CH3
– Sebenarnya asetaldehid tidak langsung dile-
paskan, tetapi akan melalui koenzim lainnya
– Asetaldehid aktif adalah 2-(α-hidroksimetil)-ti-
amin pirofosfat

Asetaldehid aktif + as. Lipoat TPP-E + asetil lipoat


CH2
6-S-Asetil lipoat + KoASH CH3COSKoA + H2C CH2(CH2) 4COOH
SH SH

As. dihidrolipoat

– Vitamin B1 banyak terdapat pada biji-bijian


seperti kacang-kacangan, beras, gandum,
beras merah, dll
– Dapat ditentukan kadarnya secara spektro-
fotometri → diubah menjadi tiokrom yang da-
pat berfluoresensi
S
N C S CH2CH2OH
[O]
N CH2 N C
Tiamin
CH3
CH3
N
Tiokrom

B.2. Riboflavin (Vitamin B2)


– Banyak terdapat pada jaringan hewan, telur,
dan susu
– Dulu sering disebut laktoflavin, sekarang dike-
nal sebagai yellow pigmen
– Dapat disintesis oleh tumbuh-tumbuhan dan
mikroorganisme, tetapi tidak oleh hewan
– Koenzim : Flavin Mononukleotida (FMN) dan
Flavin Adenin Dinukleotida (FAD)
– FMN bukan nukleotida sebenarnya
– Koenzim ini berperan pada reaksi redoks,
sebagai carrier hidrogen
– Biosintesis FMN :

Riboflavin + ATP FMN + ADP


O O

N N
CH3 N CH3 N

CH3 O CH3 O
N N N N

CH2 CH2
Gugus COH
D-Ribitil COH Cincin
isoalloksazin COH
COH
COH COH
--
CH2OH CH2OPO3

Riboflavin FMN
6,7-dimetil-9-(D-ribitil)isoalloksazin

– Contoh reaksi
O H O

N N
NH NH
H
+ M
O
O H
N N N N

R R H
NH2

N
N

O
N N
-
O P O CH2
O
O
-
O P O
O OH OH
CH2

H C OH
H C OH
H C OH
CH2
9 1
10 N
CH3 8 N O
2

NH
7 4a 3
CH3
6 N 4
5
O
Flavin Adenin Dinukleotida (FAD)
B.3. Asam Nikotinat (Niasin)
O
O
C OH C NH2

N N

Niasin Nikotinamid

– Defisiensi : penyakit pellagra


– Hewan dan tumbuhan dapat mensintesisnya
dari asam amino triptofan
– Bentuk koenzim :
• NAD+ (Nikotinamid adenin dinukleotida)
• NADP+ (Nikotinamid adenin dinukleotida fosfat)
– Piridin berhubungan dengan reaksi dehidro-
genase seperti :
NAD+ : isositrat NADP+ : Isositrat
D-β-hidroksi butirat Glukosa-6-P
Gliseraldehid-3-P
Etanol NAD+ atau NADP+ :
Laktat, dll L-Glutamat

– Contoh mekanisme :
H H O
COOH O COOH
C NH2 C NH2
HO C H C O
CH2
+ +
CH2 +
+ N
COOH N COOH
R R

Oksaloasetat NADH
Malat NAD+
B.4. ASAM PANTOTENAT
– Merupakan faktor pertumbuhan pada ragi
– Dapat disintesis oleh tumbuh-tumbuhan dan
pada beberapa bakteri, tetapi tidak oleh verte-
brata

– Bentuk koenzim : Koenzim A (KoASH) yang


berfungsi sebagai pembawa gugus asil asetil
As am Pantote nat

O O CH3
HS CH2 CH2 NH C CH2CH2 NH C CH C CH2 O
-
OH CH3 O P O
NH2
Be ta m e rk apto O
e til am in
-
N C N O P O
C CH2 O
Ade nin C N
N O

Ribos a 3P

--
OH OPO3

Koenzim A

Contoh reaksi :

ATP + KoASH + asetal AMP + Asetil KoA + Pirofosfat


Asetil KoA + Kolin Asetilkolin + KoASH
B.5. PIRIDOKSIN (VITAMIN B6)
– Piridoksin yang mempunyai aktivitas biologis adalah
piridoksal dan piridoksamin
– Yang berfungsi sebagai koenzim : bentuk fosfatnya
Fungsi : transfer gugus amina
--
CH2OPO3
H H H
- H2O
HOOC C NH2 + O C N HOOC C N C E
R1 + H2O R1

OH CH3
Asam amino 1 Piridoksal Fosfat Basa Schiff

--
CH2OPO3

O H H

R1 C COOH + H2N C N HOOC C N CH2 E


R1

OH CH3

Asam alfa keto 2 Piridoksamin fosfat


--
CH2OPO3
H
O H
R2 C COOH + HOOC C NH2 + Piridoksal fosfat
H2N C N
R2

Asam alfa keto 1 Asam amino 2


OH CH3
B.6. BIOTIN
– Pertama kali diisolasi dari hati
– Dapat melindungi orang yang makan putih te-
lur mentah. Dalam putih telur mentah terdapat
avidin yang dapat berikatan erat dengan bio-
tin → biotin tidak terserap pada intestinum
– Pemakan telur mentah → defisiensi biotin
– Ada beberapa spesies yang menggunakan
oksibiotin sebagai koenzim
– Yang aktif sebagai pembawa CO2 : biositin
O O

HN NH HN NH

(CH2) 4COOH (CH2) 4COOH


S O

Biotin Oksibiotin

HN NH
H
O CH2CH2CH2CH2 C COOH
(CH2) 4 C NH NH2
S
Biositin
– Mekanisme kerja :
O
O
-
CO2 + Biotin E + ATP O C N NH
H O
O CH2CH2CH2CH2 C C lys E
(CH2) 4 C NH NH2
S

CO2 Biotin E
(Karboksibiotin-E)

CO2 Biotin E + Akseptor Akseptor COO + Biotin E


B.7. ASAM FOLAT
– Pertama kali ditemukan pada bayam dan ba-
nyak terdapat pada tumbuh-tumbuhan. Yang
mempunyai aktivitas biologis → bentuk L

N N
H2N
O COOH
N CH2 NH C NH CH CH2CH2COOH
N
OH
Asam Folat / Asam Pteroil Glutamat (PGA)
– Ada senyawa yang bekerja sebagai antagonis
N N
H2N
O COOH
N CH2 NH C NH CH CH2CH2COOH
N
NH2
Aminopterin (4-amini PGA)

– Senyawa ini menghambat sintesis asam nu-


kleat dengan menggantikan kerja PGA
– Mekanisme kerja asam folat :
Dihidrofolat
Folat + NADPH + +
H 7,8-dihidrofolat + NADP+
reduktase

7,8-dihidrofolat + NADPH 5,6,7,8-tetrahidrofolat


– Bentuk koenzim yang aktif :
• Formil glutamat + FH4 N5-formil FH4
• HCO + FH4 N5,N10-metilen FH4
• HCOOH + ATP + FH4 N10-formil FH4 + ADP +
Pi
N5,N10-metilen FH4 + NADP+ N5,N10-metenil-
FH4 + NADPH + H+

N5,N10-metenil-FH4 N10-formil FH4


 Yang lainnya :
N5 atau N10-formil imino FH4
N10-hidroksimetil FH4
– FH4 –lah yang berfungsi sebagai pembawa a-
tom C yaitu metil, metilen, formil, atau
formimino. Sumber atom C berasal dari Serin
– Defisiensi : biasanya berhubungan dengan
metabloisme kobalamin (pada anemia mega-
loblastik)
– Pada plasma darah 2/3 asam folat berikatan
dengan protein. Pada tumbuh-tumbuhan a-
sam folat terdapat sebagai senyawa terkonju-
gasi dengan 7 asam Glutamat
B.8. VITAMIN B12

Struktur koenzim 5’-deoksi


Sianokobalamin
(Vitamin B12)
– Hewan dan tumbuhan tidak dapat mensinte-
sis vitamin B12
– Disintesis oleh mikroorganisme tertentu
– Kadar dalam darah manusia 0,0002 μg/mL →
manusia tidak mengalami defisiensi vit B12
dari diet
Perniciou anemia lebih disebabkan karena kurang-
nya daya serap vit B12 karena tidak adanya gliko-
protein khusus yang terdapat pada cairan lambung
→ disebut sebagai faktor intrinsik
Protein ini akan berikatan dengan 1 molekul vit B12
& membawanya ke sel intestin. Dari sel ini kemu-
dian dibawa ke jaringan perifer dengan cara ber-
ikatan dengan protein lain yang disebut Transko-
balamin
– Pada manusia ada 2 reaksi enzimatik yang
membutuhkan kobalamin sebagai koenzim :
• Metilasi homosistein menjadi metionin
Metil diambil dari N5-metil FH4 yang diubah menja-
di FH4. Keuntungan metabolik reaksi ini → FH4 di-
gunakan untuk sintesis purin, pirimidin, & asam
nukleat
• Isomerisasi L-metil malonil KoA → suksinil KoA
– Vitamin B12 penting untuk pematangan dan
pengembangan eritrosit. Anemia karena ke-
kurangan vit B12 terjadi karena terganggunya
sintesis DNA, menghambat pembelahan sel &
pembentukan inti eritrosit baru
B.9. ASAM LIPOAT
– Disebut juga asam tioktat; berfungsi sebagai
koenzim pada reaksi oksidatif dekarboksilasi
asam piruvat dan asam α-keto (lihat contoh
reaksi tiamin)
H H
C CH2 SH
S
H2C CH2
S
C CH2 SH
CH2 CH2
CH2 CH2
CH2 CH2
CH2 CH2
COOH COOH

Asam lipoat Asam dihidrolipoat


(btk teroksidasi) (btk terreduksi)
– Asam lipoat terikat secara kovalen dengan
gugus ε-amino dari gugus lisin pada pada di-
hidrolipoil transasetilase. Gugus lipoillisin
dikenal sebagai lipoamida

B.10. VITAMIN C
– Beberapa hewan dapat mensintesis vitamin C
dari glukosa atau prekursor lain
– Tidak ada pada mikroorganisme; kemungkin-
an tidak dibutuhkan
– Merupakan reduktor kuat & mudah diubah →
dehidroaskorbat (masih aktif sebagai vit C)
– Aktivitas vit C hilang jika cincin lakton terhi-
drolisis
O C O C COOH

C O O C O O C

HO C O C O C

C HC H C OH

HO CH HO CH HO CH

CH2OH CH2OH CH2OH

Asam L-As korbat As. L-Dehidroaskorbat As. L-Diketogulonat

– Mekanisme kerja belum begitu jelas. Namun


demikian ada beberapa proses diketahui
membutuhkan vit C → sebagian berperan se-
cara tidak langsung; dibutuhkan untuk mem-
pertahankan kofaktor logam dalam keadaan
terreduksi (Cu2+ pada monooksigenase &
Fe2+ pada dioksigenase)
– Peran vitamin C :
• Pada sintesis kolagen : untuk hidroksilasi prolin &
lisin
• Degradasi tirosin
• Sintesis epinefrin dari tirosin → pada tahap dopa-
min β-hidroksilase
• Pembentukan asam empedu
• Absorpsi besi meningkat secara signifikan dengan
adanya vit C
• Sebagai antioksidan → dengan mereduksi
tokoferol teroksidasi pada membran & mengham-
bat pembentukan nitrosamin selama pencernaan
C. VITAMIN LARUT LEMAK

Vitamin A, D, E, & K semua merupakan


senyawa isoprenoid
• Ditranspor oleh darah dengan lipoprotein
atau protein pengikat
• Kelabihan vitamin ini tidak dikeluarkan me-
lalui urin, tetapi melalui feses. Kelebihan
vit A & D → racun
C.1. VITAMIN A
– Merupakan senyawa poliisoprenoid dengan
satu cincin sikloheksenil
– Di alam : sebagai provit A seperti α-, β-, γ-ka-
roten, & kriptoxantin. β-karoten provitamin A
terbaik karena menghasilkan 2 vit A aldehid
CH3
CH3 CH3

CH3
CH3
CH3
β-karoten
CH3 CH3
CH3 CH3
CH3 CH3
R
R
R

CH3 H
CH3
CH3

γ-karoten α-karoten kriptoxantin


CH3 CH3 H
CH3 CH3 Beta karoten C
O
CH3
CH3 dioksigenase
CH3 CH3
CH3
Beta karoten Retinaldehid

Retinal reduktase
NADPH + H +

CH3 OH
CH3
CH2OH C
O
CH3
CH3
NADP + CH3
CH3
Asam retinoat
Retinol
– Retinal dapat diubah menjadi retinol dan a-
sam retinoat, tetapi asam retinoat tidak dapat
diubah menjadi retinol maupun retinal. Setiap
senyawa mempunyai fungsi masing-masing
– Retinol berfungsi sebagai hormon
– Asam retinoat mendukung kecepatan pertum-
buhan dan fungsi sistem reproduksi
– Retinal berhubungan dengan penglihatan
– Kebutuhan vit A pada pria dewasa < 1mg/hari
Vit A disimpan dalam jumlah tertentu di hati
– Kelebihan vit A dapat merupakan racun,
mengakibatkan kerapuhan tulang, dan per-
kembangan janin yang tidak normal
– Defisiensi vit A dapat menyebabkan kebutaan
& pembentukan sel epitel terganggu
– Hubungan vit A dan penglihatan :
CH3 CH3
CH3 CH3 CH3 H
C
O
CH3
CH3
re tinal
CH3
CH3
CH3 is om e ras e C
H O
Trans-retinal 11-cis retinal

Sinar Opsin
foton

Rhodopsin
– Opsin merupakan suatu protein yang meng-
ikat cis retinal secara kovalen dengan mem-
bentuk basa schiff antara gugus aldehid reti-
nal dengan N-lys opsin

C.2. VITAMIN D
– Merupakan prohormon steroid
– Dapat berasal dari provitamin ergosterol (pa-
da tumbuhan) dan 7-dehidrokolesterol (pada
hewan)
– Vit D2 dan D3 diikat oleh globulin dan trans-
port dalam darah
– Perubahan 7-dehidrokolesterol terjadi di kulit
– 25-hidrosksi vit D3 merupakan vit pada sirku-
lasi dan penyimpanan
CH3 CH3 CH3 CH3
CHCH CHCH CH3 CHCH CHCH CH3
CH3 CH3
CH3 CH3

CH3 CH2

fotolisis HO
HO

Ergosterol ergokalsiferol
(pada tanaman) (vit D3)

CH3 CH3 CH3 CH3


CHCH2CH2CH2CH CHCH2CH2CH2CH
CH3 CH3
CH3 CH3

CH3 CH2

fotolisis HO
HO

kolekalsiferol
7-dehidrokolesterol
(Vit D3)
(pada hewan)
CH3 CH3 CH3 CH3
CHCH2CH2CH2CH CHCH2CH2CH2C OH
CH3 CH3
CH3 CH3

CH2 CH2
25-hidros ilas e

hati
HO HO
Kolekalsiferol 25-hidroksi kolekalsiferol
1-alfa-hidros ilas e
re nal, tulang,
(25-hidroksi vitamin D3)
plas e nta
24 hidrok s ilas e
re nal, tulang, plas e nta
inte s tinal, k artilage

CH3 CH3 CH3 OHCH3


CHCH2CH2CH2C OH CHCH2CH2CHC OH
CH3 CH3
CH3 CH3
OH
CH2 CH2

HO HO
1,25-dihidroksikolekalsiferol 24,25-dihidroksikolekalsiferol
(1,25-dihidroksi Vit D3) (24,25-dihoidroksi vit D3)
– 1,25-dihidroksi vit D3 :
• ↑ absorpsi Ca2+ pada intestin dan reabsorpsi Ca2+
dari ginjal & tulang
• ↑ absorpsi fosfat pada intestin & reabsorpsi fosfat
– Defisiensi vit D : hipokalsemia & hipofosfate-
mia
– Kelebihan vit D, seperti kelebihan vit A, → ke-
rapuhan tulang karena keduanya berperan
pada transport & deposisi kalsium
7-Dehidrokolesterol

Kolekalsiferol

25-hidroksikolekalsiferol

1,25-dihidroksikolekalsiferol

Pada intestin mempromosikan Pada tulang mempromosikan


absorpsi kalsium (efek primer) penglepasan kalsium
C.3. VITAMIN E
– Terdapat pada tanaman : gandum, beras, biji
kapas
– Berguna untuk kesuburan
CH 3
O CH3
H 3C
CH3
CH3 CH3 CH3
HO

CH
3

 - Tokoferol
– Tokoferol yang terdapat di alam
• α-Tokoferol (5,7,8-trimetil tokol)
• β-Tokoferol (5,8-dimetil tokol)
• γ-Tokoferol (7,8-dimetil tokol)
 δ-Tokoferol (8-metil tokol)
 ε-Tokoferol (7-metil tokol)
 ζ-Tokoferol (5,7-dimetil tokol)
– α-Tokoferol paling banyak di alam & yang
berfungsi sebagai vitamin
– Peran vitamin E :
 Sebagai antioksidan → pertahanan awal
terhadap peroksidasi asam lemak tak jenuh
ganda
 Pada metabolisme selenium
ROO. + TokOH ROOH + TokO.
ROO. + TokO. ROOH + produk nonradikal
C.4. VITAMIN K
– Ada beberapa vitamin K

O O
CH3 CH3

CH3 CH3
CH2CH C CH2(CH2CH2CHCH2)3H
O O
Menadion Filokuinon (Vit K1, fitonadion, mefiton)
O
CH3

CH3
(CH2CH CCH2)n H
O
Menakinon-n (Vit K2, n = 6,7, atau 9)
– Fungsi vit K : berhubungan dengan pembeku-an
darah.
– Defisiensi vit K :
Kegagalan biosintesis enzim prokovertin. Enzim
ini mengkatalisis satu tahap pembentukan pro-
trombin yang merupakan prekursor trombin.
Trombin merupakan protein yang mempercepat
perubahan fibrinogen → fibrin
– Inhibitor yang menggangu kerja vit K :
CH3
C O
OH OH OH CH2
CH2 CH

OO O O O
O
Dikumarol Warfarin
Keduanya merupakan inhibitor kompetitif. Di klinik digunakan
sebagai antikoagulan

Anda mungkin juga menyukai