Meliantha Christa
F2
Blok 10
Skenario 3
Tidak ada
Rumusan Masalah
Hormon yang
Mempengaruhi
Ovulasi
Hipotesis
Pendarahan : A. uterina
Persarafan : plexus
uterovaginalis
Pem limfe :
- bag cranial -- nodi
lymphoidei iliaci int &
eks
- Bag tengah– nodi
lymphoidei iliaci int
- Bag caudal – nodi
lymphoidei iliaci
communes & n.l.
inguinales superficiales
Uterus
Terdiri : -Infundibulum,
-Ampulla, -Isthmus, -Intramural
Suatu mukosa, yg
di lapisi epitel
kolumnar selapis
Tuba Fallopi
Terdiri dari 3
lapisan : lap. otot,
lap. Mukosa, lap.
Serosa
berbentuk buah
kenari dengan
panjang sekitar 3 cm,
lebar 1,5 cm, dan
tebal 1 cm.
Hormon yang berperan
LH(luteinizing hormom):
LH bekerjasama dengan FSH menyebabkan terjadi sekresi
estrogen dari folikel de Graaf. LH juga menyebabkan
penimbunan substansi pendahuluan dari progesteron dalam sel
granulosa.
Bila estrogen dibentuk dalam jumlah yang cukup besar, maka
akan menyebabkan pengurangan produksi FSH, sedangkan
produksi LH malah akan bertambah. Hal ini terus terjadi hingga
tercapai suatu ratio produksi FSH dan LH yang dapat
merangsang terjadinya ovulasi.
GnRH(Gonadotopin releasing hormon):
hormon peptida yang dihasilkan oleh hipotalamus, yang menstimulasi sel-sel
gonadotrop pada hipofisis anterior. Di hipotalamus sendiri pengeluaran GnRH
diatur oleh nukleus arkuata. Neuron pada nukleus arkuata memiliki
kemampuan untuk memproduksi dan melepas gelombang GnRH ke hipofisis.
Prolaktin:Ditemukan pada wanita yang mengalami menstruasi,
terbanyak pada urine wanita hamil. Pada masa lactasi dan post
menopause. Dibentuk oleh sel alpha (acidophil) dari lobus anterior
hypophyse.
Fungsi hormon ini ialah untuk memulai dan mempertahankan produksi
progesteron dari corpus luteum.
Estrogen :Menimbulkan proliferasi dari endometrium, tapi
pengaruhnya lebih luas karena menyebabkan timbulnya tanda
sekunder (tumbuhnya buah dada, rambut kemaluan, dll), dan
menambah kontraktilitas uterus. Oestrogen yang terpenting
adalah oestron, oestriol, dan oesradiol.
Progesteron:Dibentuk oleh corpus luteum, setelah terjadi
ovulasi. Juga placenta merupakan sumber pembuatan
progesteron.
Pengaruh terhadap endometrium, Endometrium mulai bersekresi,
kelenjarnya menjadi panjang dan berkelok-kelok seperti “cork
screw” sehingga endometrium menjadi tebal dan oedemateus.
Perubahan-perubahan tersebut mempermudah nidasi.
Pengaruh terhadap dinding uterus
Progesteron dapat mengurangi kontraktilitas dinding uterus dan
dapat pula mengurangi oxytocin.
Pengaruh terhadap mammae
Menyebabkan pertumbuhan dari acini dan lobuli gl. mamae, seperti
yang dijumpai pada fase post ovulatoir dan selama kehamilan
Siklus Menstruasi
Fase menstruasi
korpus luteum menghentikan produksi hormon
estrogen dan progesteron. Turunnya kadar
estrogen dan progesteron menyebabkan lepasnya
ovum dari endometrium, disertai robek dan
luruhnya endometrium, sehingga terjadi
pendarahan.
Fase Poliferasi