Aplastik
NIM : 130611031
BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT DALAM
MAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA ACEH UTARA
Presptor:
FAKULTAS KEDOKTERAN dr. Maulina Debbyousha, Sp.PD
1
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2019
2
PENDAHULUAN
3
STATUS PASIEN
Identita Pasien
Nama: Tn. I M
No. RM : 09.xx.xx
Umur : 48 tahun
Alamat : Paya Bakong
Agama : Islam
Status Perkawinan : Cerai Hidup
Suku : Aceh
Pekerjaan : Petani
Tanggal masuk : 14 Januari 2018
Tanggal pemeriksaan : 15 Januari 2018
4
ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Demam
KeluhanTambahan :
Pegal-pegal, nyeri ulu hati, kembung
pada perut, mual, nafsu makan
menurun, pusing, sakit kepala,
lemas, BAB keras, tidak BAB 3 hari.
5
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan demam sejak
7 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien
mengaku demam yang dirasakan selama ini
naik turun, memberat ketika sore menjelang
malam. Pasien mengaku 2 hari sebelum
demam badan terasa pegal-pegal. Pasien
juga mengeluhkan nyeri ulu hati, nyeri ulu
hati terasa perih, kembung pada semua
bagian perut, dan kadang menyesak ke
atas. Pasien menyangkal adanya nyeri dada
maupun jantung berdebar.
6
Riwayatsosial ekonomi :
Pasien menggunakan kartu BPJS.
9
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis Kesadaran Compos Mentis
TD 130/70 mmHg
Nadi 72 x/ menit
Pernapasan 20 x/ menit
Suhu 37,8oC
Warna : Sawo matang
Turgor : Cepat kembali
Kulit Sianosis : (-)
Ikterus : (-)
Oedema : (-)
10
Kepala : Normocephali,
Mata : dbn
THT : dbn
Mulut : Lidah kotor
Leher : dbn
Thorax : dbn
Abdomen : soepel, nyeri tekan epigastrium
(+)
Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas : dbn
Pemeriksaan Penunjang11
15/01/2018
Hematologi Klinik/ Kimia Darah
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hb 14,3 13-18
Eritrosit 5,02.106 4,5-6,5
Leukosit 10,25.103 4-11
Hematokrit 43,4 42-52
MCV 86,5 76-96
MCH 28,5 27-32
MCHC 33,0 33-37
RDW 11,5 11,5-14,5
Trombosit 271.103 150-450
KGD
12
KGDS 47 110-200
Imunoserologi
Tubex Skala 6 Negatif <= 2
Psitif 4
Lain-lain Negatif
16/01/2018
KGD
Resume
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 7 hari
sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengaku
demam yang dirasakan selama ini naik turun,
memberat ketika sore menjelang malam. Pasien juga
mengeluhkan pegal-pegal, nyeri ulu hati, perut
kembung, mual, mulut pahit, sakit kepala, pusing,
lemas , BAB terakhir tiga hari yang lalu dengan
konsistensi keras dan nyeri saat BAB.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan kesadaran
compos mentis E4 V5 M6, TD: 120/70 mmHg, HR : 72
x/menit reguler, RR : 20 x/menit, T: 37,9 0C. Nyeri
tekan epigastrium (+), lidah kotor (+).
Pemeriksaan Laboratorium di dapatkan Tubex skala
6, KGDS 152 mg/dl.
16
Dianosis Banding
17
18
TERAPI
Farmakoterapi Non Farmakoterapi
IVFD RL 20 gtt/i Tirah baring
IV. Ceftriaxone 1g/12j Diet MB
IV Omeprazol 40mg/12j Minum air gula
Oral
Paracetamol 3 x 500 mg
Domperidon 3 x 10 mg
Supp
Dulcolax supp 1
19
PROGNOSIS
Quo Ad vitam : Dubia ad bonam
Quo Ad fungsionam: Dubia ad bonam
Quo Ad sanationam: Dubia ad bonam
20
Follow Up
Tanggal S O A P
15-1-2018 Demam (+) TD : 130/70 Demam thypoid Tirah baring
Pusing (-)
Lemas (+)
BAK (+)
BAB (+)
22
Lemas (↓)
BAK (+)
BAB (+)
23
(-) T : 36 0C
Mual (-)
Pusing (-)
Lemas (↓)
BAK (+)
BAB (+)
24
TINJAUAN PUSTAKA
Demam thypoid,
juga dikenal sebagai demam enterik, adalah
penyakit multisistemik yang berpotensi fatal
yang terutama disebabkan oleh Salmonella
enterica, subspesies enterica serovar typhi
dan serovars paratyphi A, B, dan C lebih
jarang menyebabkan kondisi fatal (Brusch,
2017).
25
TINJAUAN PUSTAKA
Etiologi
Diagnosa
Gambaran klinis
Setelah 7-14 hari tanpa keluhan atau gejala,
dapat muncul keluhan atau gejala.
Gejala yang biasanya dijumpai adalah demam
sore hari, anoreksia, mialgia, nyeri abdomen,
dan obstipasi.
Dapat disertai dengan lidah kotor, nyeri tekan
perut, dan pembengkakan pada stadium lebih
lanjut dari hati atau limpa atau kedua-duanya.
Konstipasi pada permulaan sering dijumpai
pada orang dewasa.
31
Pemeriksaan Penunjang
WIDAL TEST
TUBEX
TYPHIDOT
TYPHIDOT M
KULTUR
32
Uji Widal
Uji Widal
Uji Tubex
Uji Typhidot
Uji Typhidot M
Kultur Darah
Walaupun di tabel ini tertera cefotaxime untuk terapi demam tifoid tetapi
sayangnya di Indonesia sampai saat ini tidak terdapat laporan keberhasilan
terapi demam tifoid dengan cefotaxime (Nelwan, 2012).
43
Pencegahan
Vaksin yang ada :
1. Vaksin Vi Polysaccharide
2. Vaksin Ty21a
3. Vaksin Vi-conjugate
44
Prognosis
Dengan terapi antibiotik yang tepat dan tepat,
demam tifoid biasanya merupakan penyakit
demam jangka pendek yang memerlukan 6
hari perawatan di rumah sakit.
Kemungkinan sekuele jangka panjang dan
risiko kematian sebesar 0,2% jika di terapi.
Demam tifoid yang tidak diobati dapat
mengancam jiwa dalam beberapa minggu dan
sering melibatkan sistem saraf pusat.
Angka fatalitas 9% -13%
45
Komplikasi
Sekitar 10-15% dari pasien akan mengalami
komplikasi, terutama pada yang sudah sakit
selama lebih dari 2 minggu.
Komplikasi yang sering dijumpai adalah
reaktif hepatitis, perdarahan gastrointestinal,
perforasi usus, ensefalopati tifosa, dan
miokarditis.
46
ANALISA KASUS
KESIMPULAN
Demam tifoid masih menjadi masalah kesehatan yang penting
49