Anda di halaman 1dari 14

NAMA: SELIN PUTRI APRILIA A

SETIA INDAH KURNIA P


SRIKANDI GAYATRI M.J
KELAS: XI IPS OLIMPIADE
Indeks harga adalah perbandingan antara harga rata-
rata pada tahun yang dihitung dan harga rata-rata tahun
dasar
Berikut ini beberapa tujuan perhitungan indeks harga:
a. Sebagai petunjuk atau indikator yang dapat digunakan dalam
mengukur kegiatan ekonomi secara umum.
b. Indeks harga perdagangan besar dapat memberi gambaran
tren atau kecenderungan dalam perdagangan.
c. Indeks harga konsumen (IHK) dan indeks harga biaya hidup
dapat digunakan untuk penetapan gaji dan perubahannya.
d. Sebagai pedoman pembelian bagi perusahaan-perusahan yang
memiliki persediaan dalam jumlah besar dan teratur.
e. Indeks harga yang berlaku bagi petani, yang dibayar dan
diterimanya, merupakan gambaran apakh petani semakin
makmur atau semakin melarat.
f. Indeks harga umunya digunakan pedagangan dalam kebijakn
penetapan harga dan penentuan jumlah persediaan.
Ada tiga macam indeks harga yang digunakan di indonesia, yaitu:
1. Indeks Harga Produsen (IHP). IHP merupakan perbandingan
perubahan barang dan jasa yang dibeli oleh produsen pada
waktu tertentu.
2. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB). Perhitungan IHPB
menggunakan data Harga Perdagangan Besar (HBP). HPB
mecakup barang-barang perdagangan dalam jumlah besar
(grosir). IHPB berguna untuk melihat perkembangan
perekonomian secara nasional.
3. Indeks Harga Konsumen (IHK). IHK dihitung dengan
menggunakan data Harga Konsumen (HK). HK adalah harga
barang-barang yang diperdagangkan secara eceran untuk
dikonsumsi sendiri, bukan untuk dijual. IHK digunakan oleh
Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai indikator inflasi
indonesia.
a) Metode Indeks Harga Agregatif Tidak Tertimbang.
Perhitungan indeks harga agregatif tidak tertimbang
mudah dan sederhana hanya menjumlahkan harga rata-
rata untuk tahun yang dihitung lalau dibandingkan
dengan jumlah harga pebanding (tahun dasar).
b) Metode Indeks Harga Agregatif Tertimbang. Ada
beberapa metode perhitungan indeks harga agregatif
tertimbang, yaitu:
1) Metode Perhitungan Indeks Harga Laspeyers. Metode
laspeyers merupakan perhitungan angka indeks tertimbang
dengan faktor penimbang jumlah pada tahun dasar (Q0)
2) Metode Perhitungan Indeks Harga Paasche. Pada metode
perhitungan indeks harga Paasche, penimbang terletak
pada tahun yang sedang dihitung.
Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian ketika
harga-harga secara umum mengalami kenaikan.
Kenaikan harga itu berlangsung dalam jangka panjang.
Inflasi merupakan suatu gejala ekonomi yang tidak
pernah dapat dihilangkan secara tuntas.
Inflasi disebabkan oleh kenaikan permintaan dan kenaikan
biaya produksi. Berikut penjelasannya:
a. Inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation).
Inflasi seperti ini terjadi karena adanya kenaikan
permintaan untuk beberapa jenis barang.
b. Inflasi dorongan biaya produksi (cost-push inflation).
Inflasi seperti ini terjadi karena adanya kenaikan biaya
produksi. Kenaikan harga produksi terjadi karena
kenaikan harga-harga barang baku.
c. Inflasi karena jumlah uang yang beredar bertambah.
Teori diajukan oleh kaum klasik yang mengatakan bahwa
ada hubungan antara jumlah uang yang beredar dan
harga-harga.
A. Jenis inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahannya.
Berdasarkan tingkat keparahannya, inflasi dapat
dibedakan atas inflasi ringan, inflasi sedang, inflasi
berat, dan inflasi sangat berat (hyperinflation).
B. Jenis Inflasi Berdasarkan Sumbernya. Berdasarkan
sumbernya, inflasi dibedakan atas inflasi yang
bersumber dari luar negeri dan inflasi yang berasal
dari dalam negeri.
C. Jenis Inflasi Berdasarkan Penyebabnya. Berdasarkan
penyebabnya, inflasi dapat dibedakan atas inflasi
karena kenaikan permintaan dan inflasi karena
kenaikan biaya produksi.
Angka inflasi merupaka suatu indikator ekonomi yang dapat
digunakan dalam mengambil berbagai langkah dibidang
ekonomi. Oleh karena itu, angka inflasi harus dapat dihitung
agar ada patokan dalam mengambil keputusan. Misalkan,
perusahaan mau menaikkan gaji kryawan untuk
mengimbangi kenaikan harga-harga akibat inflasi. Jika
tingkat inflasi adalah 10% dan gaji dinaikkan hanya 5%,
kenaikan gaji tersebut tidak cukup mengimbangu kenaikan
laju inflasi. Kenaikan gaji dianggap memadai atau tidak
memadai jika ada indikatornya, yaitu tinggi rendahnya angka
inflasi. Kenaikan angka inflasi atau laju inflasi ialah tingkat
persentase kenaikan harga dalam beberapa indeks harga dari
satu periode ke periode lainnya.
Berikut ini adalah dampak yang ditimbulkan inflasi terhadap
kegiatan ekonomi masyarakat:
1) Dampak Inflasi terhadap Pemdapatan. Inflasi dapat
mengubah pendapatan masyarakat. Perubahan dapat bersifat
menguntungkan atau merugikan.
2) Dampak Inflasi terhadap Ekspor. Pada keadaan inflasi, daya
saing untuk barang ekspor berkurang. Berkurangnya daya
saing terjadi karena harga barang ekspor mahal.
3) Dampak Inflasi terhadap Minat Orang untuk Menabung. Pada
masa inflasi, pendapatan riil para penabung berkurang karena
jumlah bunga yang diterima pada kenyataannya berkurang
karena laju inflasi.
4) Dampak Inflasi terhadap Kalkulasi Harga Pokok. Keadaan
inflasi menyebabkan perhitungan untuk menetapkan harga
pokok dapat terlalu kecil atau bahkan terlalu besar.
Tindaka yang dapat diambil untuk mengatasi inflasi sebagai
berikut:
a) Kebijakan Moneter. Kebijakan moneter diambil dengan
maksud untuk mengurangi jumlah uang yang beredar
dalam masyrakat.
b) Kebijakan Fiskal. Kebijakan Fiskal adalah langkah untuk
memengaruhi penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
c) Kebijakan lain diluar Kebijakan Moneter dan Kebijakan
Fiskal. Selain kebijakan moneter dan fiskal pemerintah
masih punya cara lain yaitu, meningkatkan produksi dan
menambah jumlah barang di pasar dan menetapkan
harga maksimum untuk beberapa jenis barang.
Berikut beberapa teori permintaan dan penawaran uang,
yaitu:
 Teori Permintaan Uang Klasik. Teori ini umunya
menjelaskan uang dari sudut pandang kuantitas atau
jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
 Teori Preferensi Likuiditas. Dalam teori ini Keynes
menyampaikan bahwa ada tiga motif mengapa
seseorang memegang uang, yaitu Motif transaksi
(transaction motive), Motif berjaga-jaga
(precautionary motive), dan Motif spekulasi
(speculative motive).
Faktor-faktor yang mempengaruhi Permintaan Uang:
1. Pengeluaran Konsumen
2. Biaya Transaksi Saham dan Obligasi
3. Perubahan Harga secara Umum
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Uang:
a. Tingkat Bunga
b. Tingkat Inflasi
c. Tingkat produksi dan pendapatan nasional
d. Kondisi kesehatan dunia perbankan
e. Nilai tukar rupiah

Anda mungkin juga menyukai