Anda di halaman 1dari 11

TIKAR PERTUMBUHAN: INOVASI

CEGAH ‘STUNTING’ DI INDONESIA


Suasana di posyandu Permata Bunda di Manahan,
Surakarta, tampak meriah pada 12 Maret lalu,
menjelang kunjungan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
 Posyandu merupakan salah satu komponen utama
dalam program nasional pencegahan stunting (gagal
tumbuh) yang langsung dipimpin oleh Presiden Joko
Widodo dan Wapres Kala. Posyandu di Manahan
sendiri melayani 42 anak balita dan empat perempuan
hamil.
DI POSYANDU PERMATA BUNDA, WAPRES
KALLA MENYAKSIKAN PELUNCURAN
SEBUAH ALAT INOVATIF, YAKNI TIKAR
PERTUMBUHAN (LENGTH MAT).

• Diinisiasi oleh Generasi, Kementerian Kesehatan, dan


Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi, tikar ini dipakai untuk mengukur tinggi
anak di bawah usia dua tahun.
Antara 6-15 Februari 2018, tikar tersebut
telah diuji coba di 13 desa di empat
kabupaten prioritas – Cianjur, Gorontalo,
Maluku Tengah, dan Ketapang.

 Uji coba tersebut melibatkan 232 orang, termasuk orang


tua dari anak-anak berusia dua tahun, petugas
kesehatan, dan pekerja pembangunan manusia.
Generasi dan Kemendes akan memperluas program
rintisan ini untuk menjangkau 3.105 desa di 31
kabupaten pada 2018.
Tinggi badan, sebuah tolok ukur penting dalam
pertumbuhan anak, harus diukur setiap tiga
bulan untuk anak-anak di bawah dua tahun.

 Tikar Pertumbuhan memberikan petunjuk visual bagi
petugas kesehatan dan orang tua, untuk melihat apakah
anak memiliki tinggi yang sesuai usia mereka. Pada
tikar terdapat ukuran yang berbeda antara anak-anak
perempuan dan laki-laki. Tikar ini dipakai oleh
posyandu untuk mendeteksi stunting secara dini dan
secara cepat mengidentifikasi anak-anak yang
memerlukan perhatian khusus.
Tanda di masing-masing sisi tikar pertumbuhan mengindikasikan tinggi
yang diharapkan dari anak-anak berusia 3-18 bulan, berdasarkan
Standar Grafik Pertumbuhan WHO.
Dibuat dari plastik tahan lama, tikar pertumbuhan ini
praktis karena dapat dibawa berkeliling oleh petugas
kesehatan di daerah-daerah terpencil.
 Hal ini mempermudah pendeteksian stunting, dan
mendorong praktik-praktik kesehatan dan nutrisi
yang lebih baik. Tikar ini diharapkan dapat
memotivasi orang tua untuk mengubah perilaku
untuk mendorong pertumbuhan anak.
 Pengukuran tinggi di tingkat komunitas biasanya
tidak terlalu akurat. Untuk itu, pengukuran dengan
tikar pertumbuhan hanya untuk menumbuhkan
kesadaran akan perubahan perilaku, bukan
sebagai data untuk analisis.
Tikar pertumbuhan telah diluncurkan dalam inisiatif-
inisiatif pencegahan stunting di Bolivia, Guatemala,
Zambia, dan Kamboja.

 Penggunaan grafik pertumbuhan di Zambia


dilaporkan telah mengurangi stunting sampai 22
persen dalam periode lebih dari satu tahun. Kajian
awal dari penggunaan tikar pertumbuhan di Kamboja
dan Guatemala menunjukkan bahwa para ibu merasa
visualisasi tinggi anak pada tikar membantu mereka
memahami pertumbuhan anak-anak mereka.
*

* "Tanpa gizi yang cukup, lingkungan yang baik maka akan


sangat membahayakan generasi muda kita," ujar Wapres
dalam tertulis pada 12 Maret.
• "Indonesia ini termasuk daerah yang kritis untuk stunting, dan
telah diberikan peringatan oleh WHO bahwa Indonesia potensi
stuntingnya tinggi. Karena itu masyarakat harus aktif untuk
menjaga anak-anak kita," terangnya.
CARA MENGUKUR BALITA
DENGAN TIKAR PERTUMBUHAN
 Jika tumit kaki seorang anak berada di
garis hijau, menandakan pertumbuhan
baik, jika kuning berarti anak ada gejala
menuju stunting, dan jika berada di garis
merah berarti menandakan anak
teridentifikasi stunting.

Anda mungkin juga menyukai