Anda di halaman 1dari 11

Assalamu’allaikum wr.

wb
Nama kelompok 2 :
Adela Febianti Kusma (P27820317045)
M. Zidni Ilman Nafia (P27820317048)
Muhammad Hidayatur Rohman (P27820317050)
Anita Krisna Rahma W (P27820317051)
Firdaus Hidayatullah (P27820317053)
Ika Nadiyah Amalia (P27820317055)
Ovia Devi Eka Prananda (P27820317060)
Putri Maharani Nurhermaya (P27820317061)
Noer Isti’anah (P27820317066)
LAPORAN PENDAHULUAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI

A) DEFINISI
Defisit perawatan diri adalah ketidakmampuan dalam :
kebersihan diri, makan, berpakaian, berhias diri, makan sendiri,
buang air besar atau kecil sendiri (toileting) (Keliat B. A, dkk, 2011).
Defisit perawatan diri adalah kurangnya perawatan diri pada
pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses
pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri
menurun. Kurang perawatan diri terlihat dari ketidakmampuan
merawat kebersihan diri antaranya mandi, makan minum secara
mandiri, berhias secara mandiri, toileting (BAK/BAB) (Damaiyanti,
2012).
B) ETIOLOGI
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2000), penyebab kurang perawatan diri
adalah kelelahan fisik dan penurunan kesadaran. Menurut Depkes (2000),
penyebab kurang perawatan diri adalah:
1 Factor predisposisi
a. Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan
inisiatif terganggu.
b. Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri.
c.Kemampuan
realitas turun Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang
kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk
perawatan diri.
d. Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya. Situasi
lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
2 Faktor presivitasi
Faktor presivitasi defisit perawatan diri adalah kurang penurunan motivasi,
kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah/lemah yang dialami individu
sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri.
Menurut Depkes (2000: 59) Faktor – faktor yang mempengaruhi personal
hygiene adalah:
A. BodyImage
B. Praktik Sosial
C. Status Sosial Ekonomi
D. Pengetahuan
E. Budaya
F. Kebiasaan seseorang
G. Kondisi fisik atau psikis
C. JENIS-JENIS (KLASIFIKASI)

Menurut (Damaiyanti, 2012) jenis perawatan diri terdiri dari :


1. Defisit perawatan diri : mandi
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
mandi/beraktivitas perawatan diri sendiri.
2. Defisit perawatan diri : berpakaian
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
berpakaian dan berhias untuk diri sendiri.
3. Defisit perawatan diri : makan
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
sendiri.
4. Defisit perawatan diri : eliminasi
Hambatn kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
eliminasi sendiri.
D. TANDA DAN GEJALA
Adapun tanda dan gejala defisit perawatan diri menurut Fitria (2009) adalah sebagai berikut :
1. Mandi/Hygiene
Klien mengalami ketidakmampuan dalam membersihkan badan,memperoleh atau
mendapatkan sumber air,mengatur suhu atau aliran air mandi,mendapatkan perlengkapan mandi,
mengeringkan tubuh, serta masuk dan keluar kamar mandi
2. Berpakaian/berhias
Klien mempunyai kelemahan dalam meletakkan atau mengambil potongan pakaian
,menanggalkan pakaian,serta memperoleh atau menukar pakaian.Klien juga memiliki
ketidakmampuan untuk mengenakan pakaian dalam,memilih pakaian,mengambil pakaian dan
mengenakan sepatu
3. Makan
Klien mempunyai ketidakmampuan dalam menelan makanan,mempersiapkan
makanan,melengkapi makanan,mencerna makanan menurut cara yang diterima masyarakat,serta
mencerna cukup makanan dengan aman
4. Eliminasi
Klien memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan dalam mendapatkan jamban atau
kamar kecil,duduk atau bangkit dari jamban,memanipulasi pakaian untuk toileting,membersihkan
diri setelah BAB/BAK dengan tepat,dan menyiram toilet atau kamar kecil.
E. RENTANG RESPON

Adaptif Maladaptif
Kadang tidak melakukan
perawatan diri perawatan diri
tidak seimbang

Gambar 1. Rentang Respon Defisit Perawatan Diri


• Keterangan :
1. Pola perawatan diri seimbang : saat klien mendapatkan stresor dan mampu untuk berperilaku adaptif, maka pola perawatan yang d
masih melakukan perawatan diri.
2. Kadang perawatan diri kadang tidak : saat klien mendapatkan stresor kadang kadang klien tidak memperhatikan perawatan diri
3. Tidak melakukan perawatan diri : klien mengatakan dia tidak peduli dan tidak bisa melakukan perawatan saat stresor (Ade, 2011).
F. POHON MASALAH (PATHWAY)
Gangguan pemeliharaan
Kesehatan (BAB/BAK, mandi,
makan,minum)
Effect

Core problem

Defisit Perawatan Diri

Causa
Menurunnya motivasi
dalam perawatan diri

Isolasi sosial : menarik diri

Gambar 2: Pohon Masalah Defisit Perawatan Diri


(Sumber : Keliat, 2006)
G. MENAKISME KOPING
Mekanisme koping berdasarkan penggolongan di bagi menjadi 2
menurut Damaiyanti 2012 yaitu:
1. Mekanisme koping adaptif Mekanisme koping yang mendukung
fungsi integrasi pertumbuhan belajar dan mencapai tujuan. Kategori ini
adalah klien bisa memenuhi kebutuhan perawatan diri secara mandiri.
2. Mekanisme koping maladaptif Mekanisme koping yang menghambat
fungsi integrasi, memecah pertumbuhan, menurunkan otonomi dan
cenderung menguasai lingkungan. Kategorinya adalah tidak mau
merawat diri.
H. PENATALAKSANAAN
1. Farmakologi
Obat anti psikosis : Penotizin.
Obat anti depresi : Amitripilin.
Obat antuansietas : Diasepam, bromozepam, clobozam.
Obat anti insomia : phnebarbital.
2. Terapi
a. Terapi Keluarga
Berfokus pada keluarga dimana keluarga membantu mengatasi masalah klien dengan memberikan perhatian :
Jangan memancing emosi klien.
Libatkan klien dalam kegiatan yang berhubungan dengan keluarga.
b. Terapi Aktivitas Kelompok
Berfokus pada dukungan dan perkembangan, keterampilan sosial, atau aktivitas lainnya, dengan berdiskusi serta bermain untuk mengembalikan
keadaan klien karena maslah sebagian orang merupakan perasaan dan tingkah laku pada orang lain. Ada 5 sesi yang harus dilakukan :
• Manfaat perawatan diri.
• Menjaga kebersihan diri.
• Tata cara makan dan minum.
• Tata cara eliminasi.
• Tata cara berhias.
c. Terapi Musik
Dengan musik klien bisa terhibur, rileks, dan bermain untuk mengembalikan kesadaran pasien.
I . AKIBAT (DAMPAK)
Akibat dari Defisit Perawatan Diri Menurut Damiyanti, 2012 sebagai berikut;
• Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak tidak
terpeliharanya kebersihan perorangandengan baik, gangguan 12 fisik yang
seering terjadi adalah: gangguan integritas kulit, gangguan membrane
mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada kuku.
• Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygine adalah gangguan
kebutuhan aman nyaman , kebutuhan cinta mencintai, kebutuhan harga
diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.

Anda mungkin juga menyukai