Anda di halaman 1dari 18

HUBUNGAN BEBAN KERJA STATIS TERHADAP MUSCULOSKELETAL

DISORDER PADA POSISI PEKERJA KULI PANGGUL

Oleh:
Aditya Dwi Noviyanti (17.13.034)
BAB I
PENDAHULUAN
 Latar Belakang
Kuli panggul merupakan pekerja yang bekerja dengan menjual jasa mengangkut
barang dari satu tempat ketempat yang lain. Pada umumnya, pekerjaan tersebut
menggunakan tubuh sebagai alat angkut seperti menjinjing, menahan, mengangkat,
menurunkan, menarik, mendorong, maupun memanggul yang berkaitan dengan Manual
Handling (Cahyani, 2010). Pekerjaan kuli panggul memiliki beban kerja yang cukup
tinggi dan beresiko terhadap kesehatan dan keselamatan kerja.
Kegiatan Manual Handling mengambil porsi yang cukup besar yaitu sebesar 30%
(Straker, 2000) untuk menimbulkan Musculoskeletal Disorder seperti Low Back Pain.
Cedera yang dialami biasanya mengenai bagian punggung yaitu sekitar 60% dari seluruh
cedera akibat Manual Handling. Di Amerika sekitar 500.000 pekerja menderita cedera
akibat kelebihan kerja (Overexertion Injury) setiap tahunnya. Sekitar 60% dari sakit
punggung yang dilaporkan pekerja disebabkan oleh overexertion dimana 60% dari
overexertion tersebut 40% disebabkan oleh kegiatan mengangkat (lifting), dan 20%
karena mendorong (pushing) dan menarik (pulling) (NIOSH, 1981).
 Postur Kerja

Posisi Operator Saat Mengangkat Beban Secara Manual


 Simulasi Posisi Operator Dengan Menggunakan Software Mannequin Pro

Gambar Mannequin
Torque Table
Dari identifikasi beban torsi pada masing masing anthropometri operator,
melalui penggunaan Software Mannequin Pro, diperoleh hasil sebagai
berikut: beban pada tulang punggung (Back) adalah sebesar 44 N/m dan
pada tulang leher (Neck) sebesar 5 N/m. Sedangkan untuk siku (Elbow)
sebelah kanan maupun kiri memiliki beban torsi yang sama sebesar 1
N/m. Sementara itu beban pada pundak (Shoulder) kanan dan kiri
terdapat perbedaan yaitu untuk sebelah kiri sebesar 4 N/m, sedangkan
sebelah kanan sebesar 3 N/m. Beban pinggul (Hip) sebelah kanan
maupun kiri memiliki beban torsi yang sama sebesar 9 N/m. Beban kaki
(Knee) kanan dan kiri memiliki beban torsi yang sama sebesar 9 N/m.
Sementara itu beban pergelangan kaki (Ankle) bagian kanan dan kiri
memiliki beban torsi yang sama sebesar 9 N/m.
BAB II
REFERENSI
 Ergonomi
Ergonomi berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu
ergon yang berarti kerja dan nomos yang berarti
hukum/aturan. Istilah ergonomi digunakan secara luas di
Eropa. Di Amerika Serikat, istilah ergonomi dikenal dengan
istilah Human Factor atau Human Engineering. Kedua
istilah tersebut (ergonomic dan human factor) sama-sama
menekankan pada performansi dan perilaku manusia.
Menurut Hawkins (1987), untuk mencapai tujuan
praktisnya, keduanya dapat digunakan sebagai referensi
untuk teknologi yang sama.
 Definisi Ergonomi
Mc Coinick 1993, menjelaskan ergonomi secara fokus, tujuan, dan pendekatan
ergonomi:
a. Secara fokus
Fokus ergonomi terletak pada manusia dan interaksinya dengan produk,
peralatan, fasilitas, prosedur dan lingkungan dimana sehari-hari manusia
hidup dan bekerja.
b. Secara Tujuan
Tujuan ergonomi ada dua hal, yaitu peningkatan efektifitas dan efisiensi kerja
serta peningkatan nilai-nilai kemanusiaan, seperti peningkatan keselamatan
kerja, pengurangan rasa lelah dan sebagainya.
c. Secara pendekatan
Pendekatan ergonomi adalah aplikasi informasi mengenai keterbatasan-
keterbatasan manusia, kemampuan, karakteristik tingkah laku dan motivasi
untuk merancang prosedur dan lingkungan tempat aktivitas manusia tersebut
sehari-hari.
 Manual Handling

Manual handling merupakan suatu aktifitas


dimana manusia mengerahkan tenaga besar
untuk melakukan kegiatan seperti
mengangkat, mengangkut, mendorong,
menarik atau gerakan-gerakan lain seperti
memegang dan mengendalikan beberapa objek
yang bergerak maupun yang tidak bergerak,
mencakup menarik tuas, menahan, atau
mengoperasikan perkakas mesin (Occupational
Health and Safety Commission, 1990, 11).
 Kuli Panggul

Kuli panggul merupakan orang yg bekerja


dengan mengandalkan kekuatan fisiknya (seperti
membongkar muatan kapal, mengangkut barang
dari stasiun satu tempat ke tempat lain) pekerja
kasar. Kuli panggul merupakan salah satu dari
banyak jenis pekerjaan sektor informal .
Pekerjaan sektor informal merupakan kegiatan
ekonomi tradisional, usaha-usaha diluar sektor
modern yang sederhana, skala usaha relatif kecil,
dan biasanya belum terorganisir dengan baik
(Suryana, 2011).
BAB III
PEMBAHASAN

Permasalahan dari studi kasus yang diamati adalah


pengaruh dari beban statis terhadap posisi operator yaitu
seorang pekerja Kuli Panggul yang memindahkan barang
seperti karung beras dari satu tempat ketempat lainnya
secara manual tanpa menggunakan bantuan alat yang
menyebabkan ketidakergonomisan dari pekerjaan tersebut.
Berikut penjelasan dari faktor risiko pekerjaan kuli panggul.
 Faktor-Faktor Risiko Pekerjaan Kuli Panggul
1. Stress Kerja

Pekerjaan seperti kuli panggul dipasar dapat


menyebabkan kebosanan karena kesehariannya
mereka hanya bekerja mengangkat barang berat
dari satu tempat ketempat lainnya dan itu
dilakukan secara berulang-ulang. Selain melakukan
pekerjaan yang berulang-ulang dan monoton
seperti itu, kuli panggul pun harus mengangkat
barang-barang yang berat sehingga mereka pun
mengalami kelelahan secara fisik. Hal ini dapat
menyebabkan kemunduran dalam produktifitas
kerjanya.
 MSDs
MSDs adalah gangguan yang terjadi ketika
terdapat ketidaksesuaian antara kebutuhan
fisik pekerjaan dan kapasitas fisik dari tubuh
manusia (Safety and Health Assessment and
Research for Prevention). Nama lain dari
MSDs adalah repreritivi motion injuries,
repreritive strain injuries, cumulative
trauma disorders, ovense syndrome, dan
lain-lain (Canadian Center for Occupational
Health and Safety).
 Gejala MSDs
Nyeri adalah gejala yang paling umum yang terjadi dalam MSDs.
Dalam beberapa kasus mungkin terjadi kekakuan sendi, kekakuan otot,
kemerahan, dan pembengkakan pada daerah yang terkena, seperti
kesemutan, mati rasa, perubahan warna kulit, dan penurunan keringat
tangan. MSDs berkembang secara bertahap dari ringan sampai parah
 Tahap awal : Sakit dan kelelahan dari anggota badan yang terkena, terjadi
selama shift kerja, tetapi hilang pada malam hari dan selama hari-hari libur
kerja. Tidak terjadi penurunan kinerja
 Tahap peralihan : Sakit dan kelelahan terjadi di awal shift kerja dan bertahan
di malam hari dan mengurangi kapasitas untuk pekerjaan beruang-ulang.
 Tahap akhir : Sakit, kelelahan, dan kelemahan bertahan saat istirahat.
Ketidakmampuan untuk tidur dan melakukan tugas ringan.
BAB IV
SOLUSI

Berdasarkan studi kasus pada permasalahan di BAB I dan


pembahasan di BAB III maka dapat ditarik kesimpulan untuk
solusi yang diberikan terhadap kasus beban statis pada posisi
pekerjaan operator yaitu kuli panggul yang membawa beban
kerja statis contohya karung beras yang berpotensi dapat
menyebabkan cidera otot atau MSDs (Musculoskeletal
Disorder) yakni dapat diatasi dengan contoh sebagai berikut:
Hand Pallet
 Penggunaan Hand Pallet sebagai alat pemindahan
barang atau karung beras. Hand Pallet merupakan
peralatan material handling yang berfungsi dalam
pemindahan barang-barang yang lebih mudah,
efisien, dan hemat waktu. Hand Pallet berupa truck
kecil dengan 4 roda kecil, 1 buah kemudi bagian
belakang, dan 2 “garpu” yang digunakan untuk
mengangkut barang. Dengan adanya roda tersebut
mengurangi beban ketika mendorong hand pallet
tersebut. Penggunaan hand pallet memang sangat
penting pada aktivitas-aktivitas yang memiliki
hubungan erat dengan bahan yang memiliki bobot
cukup berat, terutama pada pekerja kuli panggul
yang mengangkut karung beras secara berulang-ulang.
 Selain itu, kuli panggul sebaiknya tidak membawa
beban yang melewati batas kemampuannya dan
dilakukan istirahat setiap kali agar otot tidak kaku
dan tegang untuk meminimalisir dampak dari
MSDs. Usahakan untuk membawa barang dengan
beban yang ringan dan untuk beban yang berat
bisa digunakan alat yang dapat memudahkan
pekerjaan. Posisi saat membawa barang juga
perlu diperhatikan, agar tidak membungkuk,
posisi tubuh harus tetap tegak agar kerangka
tubuh dapat menopang tubuh dengan baik. Dan
untuk mengurangi rasa sakit yang berlebihan di
punggung sebaiknya dilapisi dulu oleh sesuatu
yang nyaman agar punggung tidak kontak langsung
dengan barang yang di angkat.

Anda mungkin juga menyukai