Anda di halaman 1dari 15

Otonomi Daerah

Abdul Wachid, M.H.


Hak, wewenang, dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus
sendiri Urusan Pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam
sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia

Pengertian otonomi daerah


( UU No 23 tahun 2014 Ttg Pemerintahan Daerah)
 Pemerintahan terpusat yang bersifat
sentralistik
 Pembagian SDA yang tidak adil dan
merata
 Kesejahteraan antar daerah yang
tidak seimbang

Latar belakang otonomi daerah


 Mencegah pemusatan kekuasaan
 Terciptanya pemerintahan yang
efisien
 Partisipasi masyarakat

Tujuan otonomi daerah


1. Prinsip otonomi seluas-luasnya: daerah diberikan kewenangan
dalam mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan yang
meliputi kewenangan semua bidang pemerintahan, kecuali
kewenangan yang menjadi tanggungjawab pemerintah pusat
2. Prinsip otonomi nyata: daerah diberikan kewenangan dalam
menangani urusan pemerintahan yang berdasarkan tugas,
wewenang, dan kewajiban yang secara nyata sudah ada dan dapat
berpotensi untuk tumbuh, hidup dan berkembang sesuai dengan
potensi dan ciri khas daerah.
3. Prinsip otonomi yang bertanggung jawab: sistem
penyelenggaraannya harus sesuai dengan tujuan dan maksud dari
pemberian otonomi, yang bertujuan untuk memberdayakan
daerahnya masing-masing dalam meningkatkan kesejahteraan
rakyat

Prinsip otonomi daerah


 Asas desentralisasi yaitu penyerahan wewenang
pemerintahan dari pemerintah kepada daerah otonom
berdasarkan struktur NKRI.
 Asas dekosentrasi yaitu pelimpahan wewenang dari
pemerintah kepada gubernur sebagai wakil
pemerintah dan atau perangkat pusat daerah.
 Asas tugas pembantuan yaitu penugasan oleh
pemerintah kepada daerah dan oleh daerah kepada
desa dalam melaksanakan tugas tertentu dengan
disertai pembiayaan, sarana, dan prasarana serta
sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan
pelaksanaannya dan mempertanggungjawabkan
kepada yang berwenang.

Asas Otonomi Daerah


 Politik luar negeri
 Pertahanan keamanan
 Yustisi
 Moneter dan fiskal nasional
 Agama

Urusan Pemerintahan Pusat


1. Urusan Pemerintahan yang lokasinya lintas
Daerah kabupaten/kota;
2. Urusan Pemerintahan yang penggunanya
lintas Daerah kabupaten/kota;
3. Urusan Pemerintahan yang manfaat atau
dampak negatifnya lintas Daerah
kabupaten/ kota;
4. Urusan Pemerintahan yang penggunaan
sumber dayanya lebih efisien apabila
dilakukan oleh Daerah Provinsi

Kewenangan Provinsi
1. Urusan Pemerintahan yang lokasinya dalam
Daerah kabupaten/kota;
2. Urusan Pemerintahan yang penggunanya
dalam Daerah kabupaten/kota;
3. Urusan Pemerintahan yang manfaat atau
dampak negatifnya hanya dalam Daerah
kabupaten/kota;
4. Urusan Pemerintahan yang penggunaan
sumber dayanya lebih efisien apabila
dilakukan oleh Daerah kabupaten/kota.

Wewenang Kabupaten/Kota
1. mewujudkan efektivitas penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah;
2. mempercepat peningkatan kesejahteraan
masyarakat;
3. mempercepat peningkatan kualitas pelayanan
publik;
4. meningkatkan kualitas tata kelola
pemerintahan;
5. meningkatkan daya saing nasional dan daya
saing Daerah;
6. memelihara keunikan adat istiadat, tradisi,
dan budaya Daerah.

Tujuan Penataan Daerah


1. Asas kepastian hukum yaitu landasan
peraturan perundang-undangan dan keadilan
dalam penyelenggaraan suatu negara.
2. Asas tertip penyelenggara yaitu landasan
keteraturan, keserasian serta keseimbangan
dalam pengendalian penyelenggara negara.
3. Asas kepentingan umum yaitu asas yang
mengutamakan kesejahteraan umum dengan
cara aspiratif, akomodatif, dan selektif.
4. Asas keterbukaan yaitu asas yang membuka
diri atas hak masyarakat untuk memperoleh
informasi yang benar, jujur, serta tidak
diskriminatif

Asas Penyelenggaraan PemDa


5. Asas proporsinalitas yaitu asas yang mengutamakan
keseimbangan antara hak dan kewajiban.
6. Asas profesionalitas yaitu asas yang mengutamakan
keadilan yang berlandaskan kode etik dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Asas akuntabilitas yaitu asas pertanggungjawaban setiap
kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara
kepada rakyat, sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
8. Asas efisiensi dan efektifitas yaitu asas yang menjamin
penggunaan sumber daya yang tersedia secara optimal dan
bertanggung jawab.

Asas Penyelenggaraan Pemda


1. Otonomi daerah tidak dirancang agar
suatu daerah memiliki sifat seperti
suatu negara;
2. Pengawasan otonomi daerah dilakukan
secara bertingkat;
3. Otonomi untuk menyelesaikan
persoalan yg ada di daerah;
4. Otonomi ada agar masyarakat lebih
aktif ikut membangun daerahnya.

Implementasi Otonomi Daerah


1. paling sedikit 5 (lima) Daerah kabupaten/kota
untuk pembentukan Daerah provinsi;
2. paling sedikit 5 (lima) Kecamatan untuk
pembentukan Daerah kabupaten; dan paling
sedikit 4 (empat) Kecamatan untuk
pembentukan Daerah kota.
3. batas usia minimal Daerah provinsi 10
(sepuluh) tahun dan Daerah kabupaten/kota 7
(tujuh) tahun terhitung sejak pembentukan;
dan
4. batas usia minimal Kecamatan yang menjadi
Cakupan Wilayah Daerah kabupaten/kota 5
(lima) tahun terhitung sejak pembentukan

Syarat Pemekaran Daerah


1. geografi;
2. demografi;
3. keamanan;
4. sosial politik, adat, dan tradisi;
5. potensi ekonomi ;
6. keuangan Daerah; dan
7. kemampuan penyelenggaraan
pemerintahan.

Persyaratan dasar kapasitas Daerah

Anda mungkin juga menyukai