Anda di halaman 1dari 33

ِ ‫الر ْح‬

َّ ‫من‬
‫الر ِح ِيم‬ َّ ‫هللا‬ ْ ‫ِب‬
ِ ‫س ِم‬

ANATOMI FISIOLOGI
KULIT

Program Studi Pendidikan Ners


STIKes PATRIA HUSADA
BLITAR
KULIT NORMAL
 Organ terbesar: 15 % BB orang dewasa
 Menerima 1/3 volume sirkulasi darah tubuh

 Fungsi utama sebagai pelindung

 Ketebalan 0,5 – 6 mm

 1 inch kulit terdiri dari: 650 kelenjar keringat,


20 pembuluh darah, 60 rb melanosit dan ribuan
ujung saraf tepi
 Asesoris kulit: rambut, kuku, kelenjar keringat/
sebaseous
FUNGSI KULIT
Kulit berfungsi sebagai:
- Mengeluarkan keringat
- Melindungi bagian dalam tubuh
dari gesekan, kuman,
penyinaran, panas dan zat
kimia
- Mengatur suhu tubuh
- Menerima rangsangan dari luar
- Mengurangi kehilangan air
- Indra peraba
- Pembentukan vit D
PROTEKSI
Proteksi terhadap (chemical, bakteri,
dan viral patogen) patogen
- Kelenjar sebaseous (sebum)
- Sel langerhans yg memiliki
kemampuan mengenali m.o dan
antigen, menangkap dan memproses
penempelan limfosit T
- Sel mast: reaksi alergi, melawan
parasit, menstimulasi kemotaksis,
mendorong fagositosis, membantu
perbaikan jaringan ikat dan
pembentukan pembuluh darah.
PROTEKSI, lanj......

- Makrophage merupakan hasil diferensiasi dari


monosit, sebagai anti bakteri, dapat
memproses dan menghadirkan
immunokompeten sel limphoid, dapat
mengeluarkan faktor pertumbuhan (growth
factor), cytokin, dan terlibat dalam koagulasi,
penyembuhan luka dan remodeling jaringan.
- Perlindungan terhadap sinar UV dari zat
pewarna kulit
SENSASI
- Sensasi yaitu: sakit, sentuhan, tekanan dan suhu
- Sel yg berperan: sel markel, fungsi utamanya
sebagai mekanoreseptor.
- Reseptor utama yg bekerja pada dermis:
korpus meisner: menerima sentuhan
korpus pacini: menerima tekanan, gerakan dan
tarikan
ujung saraf tepi berperan dalam menerima
sentuhan, nyeri dan suhu

(Wheter, Burkitt, and Daniels, 1987)


SINTESA VIT D

- Terjadi dengan bantuan sinar matahari

- Sterol menjadi cholecalciferol (Vit D)


- Vit D diubah menjadi calcitriol: pricursor
penyerapan calsium di usus kecil
THERMOREGULASI
- THERMOREGULASI dg mekanisme primer:
sirkulasi dan keringat
- Sirkulasi: vasodilatasi dan vasokonstriksi
Vasodilatasi reaksi: pelepasan panas
melalui konduksi, konversi, radiasi &
evaporasi
Vasokonstriksi reaksi: rambut berdiri,
perifer menjadi dingin dan pucat.

- Keringat: peningkatan kerja kelenjar


keringat (ekrin & apokrin)
EKSKRESI

- EKSKRESI: hasil keluaran keringat yg 99%


air yg mengandung sodium, klorida, urea,
sulfat dan phospat.
(Solomons, 1983; Spice & Monson, 1987)

Epidermis memiliki ikatan yg kuat, namun


masih ada ruang untuk masuknya
beberapa jenis lemak kedalam kulit
(proses asorbsi kulit)
Epidermis / Kutikel
Dermis / Kutis

Hipodermis /
Subcutaneus
adipose layer

SKIN LAYERS
EPIDERMIS
 Lapisan terluar dari kulit
 Sel epitel squamosa berjenjang
(keratinosit) atau sel utama.
 Sel lainnya: melanosit, sel
langerhans
 Epidermis dan dermis dibatasi
oleh basement mambrane zone
(BMZ)
 Tidak ada pembuluh darah,
nutrisi dan difusi dari dermis
 Variasi ketebalan: 0,4 – 0,6 mm

 Mamiliki 5 stratum / jenjang


KERATINIZATION
 Selama 26 – 42 hari
 Setiap 2 bulan ( 45 – 76 hari)

 Bermitosis dari stratum basale


ke stratum corneum
(desquamation)

Perlindungan tubuh oleh epidermis


yg utama adalah oleh stratum
corneum, yaitu dengan
mempertahankan air dalam tubuh
dan mempertahankan benda
asing tetap di luar tubuh
STRATA OF EPIDERMIS
Stratum Corneum
Terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan
sitoplasma yang dipenuhi keratin. sel keratinin mati,
tipis, tidak berinti, keras & water proof

Stratum Lucidum
Hanya ada di lapisan epidermis yg tebal (telapak kaki &
tangan, bibir). terdiri atas lapisan tipis sel epidermis
eosinofilik yang sangat gepeng, dan sitoplasma terdri
atas keratin padat. Antar sel terdapat desmosom.
Stratum Granulosum
terdiri atas 3-5 lapis sel poligonal gepeng yang
sitoplasmanya berisikan granul keratohialin.
Pada membran sel terdapat granula lamela yang
mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja
sebagai penyaring selektif terhadap masuknya
materi asing, serta menyediakan efek pelindung
pada kulit.
Stratum Spinosum
Terdiri atas sel-sel kuboid.
Sel-sel spinosum saling terikat dengan filamen; filamen
ini memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas
(kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi. Sel-sel
spinosum ini banyak terdapat di daerah yang
berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.

Stratum Basale: lapisan paling bawah, melekat ke dermis,


mulai kehilangan nutrisi dan oksigen lalu mati, proses ini
membutuhkan waktu 6 – 8 minggu, terdiri atas selapis sel
kuboid, terjadi aktivitas mitosis, sehingga stratum ini
bertanggung jawab dalam proses pembaharuan sel-sel
epidermis secara berkesinambungan.
TIPE SEL EPIDERMIS
 Sel Keratinocyte: 90% epidermis, produksi keratin dan
tahan air
 Sel Melanocyte: produksi melanin melalui proses
melanogenesis: pigmen, pelindung sinar UV
 Sel Langerhans: merupakan makrofag sumsum tulang,
respons imun, Sensitizer Limfosit T, yang merangsang
sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan
merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T.
Berperan penting dalam imunologi kulit
 Sel Merkel: Rangsangan sentuhan, berhubungan fungsi
dengan sistem neuroendokrin difus
FUNGSI EPIDERMIS
 First “Sknin Imune System (SIS)” : keeping other
harmful chemical and pathogens out
 Protect from UV light

 Vit D Synthesization

 Keeping water in the body

 Skin pigmentation

 First sensory
DERMIS
 Lapisan kedua dari kulit di bawah epidermis, ketebalan
2-4 mm (maks 4 mm di daerah punggung dan paling
tipis: kepala & telapak tangan).
 Terdiri dari jaringan ikat/ connective tissue

 Sel utama: fibroblast penghasil protein utama: colagen


& elastin
 Memiliki banyak pembuluh darah dan sel saraf

 Terdiri dari dua lapisan dengan batas yg tidak nyata


yaitu: stratum papilare dan stratum retucular
 Vaskularisasi epidermis
PAPILLARY
STRATUM PAPILARE
Merupakan bagian utama dari papila dermis
Papilare dermal: papillary / capillary loop u/ suplay
oksigen dan nutrisi ke epidermis
Papillary plexus: pembuluh darah berikatan
Terdiri atas jaringan ikat longgar.
Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag,
dan Leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi).
Kolagen ada tapi lebih sedikit.
Elstic fiber lebih kecil tapi banyak
RETICULARE
STRATUM RETICULARE

Kolagen lebih tebal & banyak dari stratum papilare dan


tersusun atas jaringan ikat padat tak teratur.
Elastic fiber lebih besar & sedikit,
Ada cutaneus flexus: ikatan pembuluh darah.
Sel lainnya: Sel mast, macrophage, limfosit
Sensasi: korpus meissner, korpus pacini, ujung saraf
tepi
PROTEIN DERMIS
COLAGEN
Sekresi o/ fibroblast
Protein u/ kekuatan & flexibilitas
(tensile & strength)

ELASTIN
Sekresi o/ fibroblast
Protein untuk elastisitas pengembalian
(elastic recoil)
FUNGSI DERMIS
Sebagai penguat dan melenturkan kulit
Membantu dlm mengontrol suhu
tubuh dan tekanan darah
Memberikan nutrisi dan oksigen ke
epidermis
Sebagai second “Skin Immune System
(SIS)” karena dalam dermis terdapat
sel mast, macrophage dan limfosit
Pusat sensasi
HIPODERMIS
Atau superficial facia

 Jaringan utama: jaringan lemak


& subdermal flaxus, pembuluh
darah dan jaringan ikat
Fungsi: penjaga organ
dibawahnya, mengurai benturan
saat bergerak, penyimpan
jaringan lemak.
Jaringan lemak memiliki fungsi
menghangatkan tubuh (regulasi
suhu tubuh)
KELENJAR KULIT

Sebaceous (oil) glands

Terhubung dgn hair follicles


Produce sebum: moistens hairs,
waterproof (slow water loss),
inhibits bacterial bacterial
growth
Untuk setiap lembar rambut
terdapat sebuah kelenjar sebasea
yg sekretnya akan melumasi
rambut dan membuat rambut
menjadi lunak dan lentur
KELENJAR KULIT

Sudoriferous (keringat) glands


Eccrine

Bagian yg keluar dari dalam dermis


Saluran pipa pada akhir pori2 epidermis
Produksi ± keringat/ hari rata2 dewasa 200
ml sensible n 400 ml insensible
Fungsi utama thermoregulasi
KELENJAR KULIT

Sudoriferous (keringat) glands


Apocrine

Terbatas: axila, pubis, areola, beard area in


males
Bagian yg keluar dari dalam dermis or
subcutaneus laye
Saluran terbuka dalam folikel rambut
Tidak berfungsi unti puberty
TERIMA KASIH

Referensi:
Bryant AR, Nix DP, et al. Acute & chronic wounds current
management concepts. 2007. 3rd ed. Philadelphia:
Mosby elsevier. p. 48-39.
Carville K. Wound care manual. 2007. 5th ed. Western
Australia: Silver Chain Nursing Association. p. 12-8.
Smeltzer SC, Bare BG, et al. Brunner & Suddarth’s
texbook of medical surgical nursing. 1996. 8th ed.
Philadelphia: Lippincott-Raven publishers. p. 1491-1477
Dealey C. The care of wound: a guide for nurses. 2005.
3rd ed. UK: Blackwell Publishing Ltd. p.10-1

Anda mungkin juga menyukai