DUKUN BAYI
Dukun bayi adalah seorang anggota
masyarakat pada umumnya seorang
wanita yang mendapat kepercayaan
serta memiliki ketrampilan menolong
persalinan secara turun menurun,
belajar secara praktis atau cara lain
yang menjurus kearah peningkatan
ketrampilan tersebut serta memiliki
petugas kesehatan.
Dalam lingkungan dukun bayi
merupakan tenaga terpercaya dalam
segala soal yang terkait dengan
reproduksi wanita. Ia selalu membantu
pada masa kehamilan, mendampingi
wanita saat bersalin, sampai persalinan
selesai dan mengurus ibid an bayinya
dalam masa nifas
Program penempatan Bidan Di desa (BDD)
yang bertujuan untuk menurunkan tingkat
kematian ibu hamil bayi dan balita belum
menunjukkan hasil yang optimal, karena
masih banyak persalinan yang terjadi di
beberapa daerah dilakukan oleh dukun
bayi, berarti Dukun Bayi masih dibutuhkan
oleh masyarakat setempat.
Hasil temuan dilapangan menunjukkan
bahwa kemitraan Bidan Di Desa
dengan Dukun bayi sudah
menampakkan tanda-tanda yang
menggembirakan, masih berjalan
lancar, saling mendukung tanpa
menimbulkan image persaingan,
pasaran kerja, dan mengurangi status
dukun bayi sebagai tokoh masyarakat
Lanjutan….
. Tetapi kemitraan yang sementara berjalan sekarang
ini masih dalam batas pemaknaan transfer
knowledge, masih dalam bentuk pembinaan cara-
cara persalinan yang higiens BDD kepada Dukun
Bayi, berarti belum ada dalam bentuk kesepekatan
uraian tugas dan fungsi masing-masing, juga
belum mengarah pada alih peran pertolongan
persalinan secara optimal.
b. Pembinaan adalah suatu usaha yang
dilakukan oleh seseorang, masyarakat,
pemerintah dalam rangka
meningkatkan keterampilan dan
mempersempit kewenangan sesuai
dengan fungsi dan tugasnya
c. Kemitraan adalah kerjasama yang
didasarkan atas kesepakatan¬
kesepakatan bersama antara
beberapa pihak yang terkait.
Peran Dukun Bayi
a. Jaman Dahulu
1) Melakukan pemeriksaan ibu hamil.
2) Menolong persalinan.
3) Merawat ibu nifas dan bayi.
4) Menganjurkan ibu hamil dan nifas untuk berpantang
makanan tertentu.
5) Melarang ibu untuk ber KB sebelum 7 bulan pasca
persalinan.
6) Melarang bayi diimunisasi.
b. Jaman Sekarang.
1) Merujuk ibu hamil ke petugas kesehatan.
2) Merujuk ibu bersalin ke petugas kesehatan dan tidak boleh
menolong persalinan.
3) Membantu merawat ibu nifas dan bayi.
4) Melarang ibu berpantang makanan tertentu sesuai dengan
petunjuk kesehatan.
5) Memotivasi ibu untuk segera berKB, ASI eklusif dan
segera imunisasi.
Tujuan Pembinaan dan Kemitraan Dukun
Bayi dan Bidan
• Untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia utamanya mempercepat
• penurunan AKI dan AKB.
Manfaat Pembinaan dan Kemitraan Dukun Bayi
a. Meningkatkan mutu ketrampilan dukun bayi
dalam memberikan pelayanan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
b. Meningkatkan ke~asama antara dukun bayi dan
bidan.
c. Meningkatkan cakupan persalinan dengan petugas
kesehatan.
5 Program pembinaan dukun bayi meliputi :
a. Fase I : Pendaftaran dukun
1) Semua dukun yang berpraktek didaftar dan diberikan tanda terdaftar.
2) Dilakukan assesment mengenai pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka
dalam penanganan kehamilan dan persalinan.
b. Fase II : Pelatihan
1) Dilakukan pelatihan sesuai dengan hasil assesment.
2) Diberikan sertifikat.
3) Dilakukan penataan kembali tugas dan wewenang dukun dalam pelayanan
kesehatan ibu.
4) Yang tidak dapat sertifikat tidak diperkenankan praktek.
Terima Kasih