• Rasa tidak enak yang berlebihan (kaki) selama malam saat istirahat
akathisia (perasaan dirayapi hewan kecil) menggerakkan kaki
berjalan berkeliling susah tidur / bangun berkali-kali
• Pusat gravitasi: suatu titik imajiner dimana jumlah semua gaya adalah nol
(normal setinggi sakrum 2 dan 1 inci di depan tulang belakang
b. Keseimbangan dinamis:
Untuk memelihara keseimbangan pada saat melakukan gerakan.
Keseimbangan
SISTEM SENSORIK
KOGNITIF
dementia ↑ Jatuh
Muskuloskeletal
b. Strategi panggul :
Kepala dan panggul bergerak pada arah yang berlawanan.
Kontrol Postural
c. Strategi suspensori :
Strategi ini merendahkan pusat gravitasi terhadap landasan
penopang dengan cara fleksi kedua ekstremitas bawah atau
sedikit berjongkok.
d. Strategi melangkah/menggapai :
Kaki akan melangkah atau tangan akan menggapai untuk
membuat landasan penopang yang baru.
JATUH
• Sistem kontrol postural tubuh gagal
mendeteksi pergeseran
• Tidak mereposisi pusat gravitasi terhadap
landasan penopang pada waktu yang tepat
untuk menghindari hilangnya keseimbangan
• Akibat dari instabilitas
• Penyebab :
- pergeseran pusat gravitasi tubuh yg
besar,cepat,dan tiba-tiba
- gangguan lingkungan
- instabilitas sendi
- kelemahan otot
• 2 mekanisme jatuh :
- Terpeleset (slip)
berhubungan dengan gangguan ketajaman
penglihatan dan koordinasi
biasanya pasien akan terayun ke belakang
- Tersandung (trip)
kelemahan otot pangkal paha
berhubungan dengan gangguan
proprioseptif dan gangguan visuospasial.
DEMENTIA
• Dementia gangguan fungsi intelektual dan memori
yang disebabkan oleh penyakit otak, yang tidak
berhubungan dengan gangguan tingkat kesadaran
• Dementia suatu sindroma klinik yang meliputi
hilangnya fungsi intelektual dan ingatan/memori
sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi hidup
sehari-hari. (Brocklehurst and Allen, 1987)
• Manifestasi kliniknya :
- perjalanan penyakit yang bertahap (beberap a
bulan/tahun)
- tidak terdapat gangguan kesadaran (penderita tetap
sadar)
4 golongan dementia :
♠ Dementia degeneratif primer (50-60%)
♠ Dementia multi-infark (10-20%)
♠ Dementia reversible/irreversible (20-30%)
♠ Dementia neurologik (5-10%)
Dementia Degeneratif Primer
• Dikenal sebagai tipe Alzheimer keadaan
yang meliputi perubahan dari jumlah, struktur
dan fungsi neuron di daerah tertentu dari
korteks otak
• Terjadi kekusutan neurofibriler dan plak-plak
neurit dan perubahan aktifitas kholinergik di
daerah tertentu di otak
• Disebabkan: faktor genetik, radikal bebas,
toksin amiloid, akibat infeksi virus, lingkungan,
dll.
• 3 fase dementia alzheimer
Fase I :
- gangguan memori subjektif
- konsentrasi buruk
- gangguan visuo-spatial
- lingkungan jd asing, tdk bisa menemukan jalan pulang
- mengeluhkan agnosia kanan-kiri.
Fase II :
- kerusakan fokal-kortikal
- delusi dan halusinasi
- kelemahan fasial
Fase III :
- bicara terganggu berat
- tampak apatik
- inkontinensa ulvi/urine
- kejang epileptik
Dementia Multi-infark
• Didapat sebagai akibat/gejala sisa dari stroke
kortikal/subkortikal yang berulang
• Penurunan keadaan kognitif secara bertingkat
• Dengan MRI, terdeteksi adanya lesi di otak
Dementia Neurologik
• Berbagai penyakit neurologik yang disertai
dengan gejala dementia, diantaranya:
– Parkinson,
– khorea Huntington,
– dan hidrosefalus bertekanan normal
Penyebab
• Drugs (obat-obatan)
• Emotional (gangguan emosi, mis: depresi)
• Metabolik atau endokrin
• Eye and ear (disfungsi mata dan telinga)
• Nutritional
• Tumor dan trauma
• Infeksi
• Arteriosclerotic (komplikasi penyakit aterosklerosis,
misal infark miokard, gagal jantung,dll) dan alkohol
KRITERIA DIAGNOSIS DEMENSIA (DSM IV)
A. Munculnya defisit kognitif multipel yang bermanifestasi pada
kedua keadaan berikut:
1. Gangguan memori
(Ketidakmampuan untuk mempelajari informasi baru atau untuk mengingat
informasi yang baru saja dipelajari)
Metabolisme :
-Penurunan massa dan aliran darah
hepar.
-Penurunan kemampuan hepar
dalam penyembuhan penyakit
- Perpanjangan waktu paruh (T1/2)
PERUBAHAN DALAM FARMAKOTERAPI
Ekskresi :
Penurunan kapasitas fungsi ginjal
penurunan klirens
PERUBAHAN DALAM FARMAKOTERAPI
2.Perubahan farmakodinamika
Perubahan sensitifitas reseptor
Gangguan mekanisme homeostatis
PERUBAHAN SOSIAL & EKONOMI
• Inadequat nutrition
• Multiple drug therapy
EFEK SAMPING OBAT PADA USILA
• Jumlah obat yang diminum ~ Efek
samping
• Resiko efek samping obat 2x dewasa
Data epidemiologi 1 dari 10 orang
mengalami efek samping.
• Penambahan jenis obat meningkatkan
kemungkinan interaksi obat
PENYEBAB TINGGINYA EFEK SAMPING
a. Kesalahan peresepan
b. Kesalahan pasien
c. Ketidak jelasan informasi
pengobatan
BEBERAPA PERTIMBANGAN
1.Meskipun populasi usia lanjut sekitar 15%,
tapi peresepan mencapai 25-30%.
2.Pasien sering lupa instruksi pengobatan.
3.Pada penderita tremor/ gangguan visual
hindari pemberian obat bentuk cairan/
takar dan etiket dibuat lebih besar.
OBAT-OBAT YANG SERING
DIRESEPKAN PADA USILA
Obat- obat SSP : hipnotik sedatif ataksia
analgetik narkotika
anti depresan ES >>
Obat- obat Kardiovaskuler :
anti hipertensi prioritaskan terapi
non farmakologi untuk
hipertensi ringan
Pilihan I Diuretik
OBAT-OBAT YANG SERING DIRESEPKAN
PADA USILA
• Anti aritmia
• Glikosida jantung
• Anti mikroba perhatian khusus pada gol
aminoglikosida dan beta laktam
Obat AINS 20 % mengalami efek samping
laksansia habituasi
me motilitas usus
PENILAIAN KUALITAS HIDUP