Akuntansi Keuangan Menengah II Kelompok 4
Akuntansi Keuangan Menengah II Kelompok 4
Untuk perhitungannya:
Saldo laba = saldo laba awal + labarugi bersih – dividen
= Rp. 200.000.000 + Rp. 24.000.000 - Rp.
10.000.000
= Rp. 214.000.000
Dividen
Dividen merupakan bagian laba yang
didistribusikan kepada pemegang saham.
Pembayaran dividen merupakan
mekanisme pengalokasian kesejahteraan
kepada pemegang saham. Umumnya,
dividen daiambil dari saldo laba dan sangat
jarang sekali perusahaan membagikan
seluruh laba yang diperoleh selama satu
periode atau satu tahun kepada pemegang
sham.
Bentuk dari Dividen
Dividen dapat dikeluarkan dalam
berbagai bentuk sebagai berikut :
1. Dividen Kas
2. Dividen Saham
3. Dividen Properti
4. Dividen Scrip
5. Dividen Likuidasi
Pemecahan Saham
Pemecahan saham (stock split)
merupakan peningkatan jumlah saham
beredar dengan mengurangi nilai nominal
saham.
Biasanya, pemecahan saham dilakukan
ketika nilai harga pasar saham perusahaan
sudah terlalu tinggi, sehingga menjadi kurang
aktif diperdagangkan. Melalui pemecahan
saham harga pasar saham akan berkuarang
sesuai rasio, sehingga dengan harga yang
relatif rendah akan menarik minat para
investor untuk melakukan perdagangan
saham.
Saham Treasuri
Yaitu saham perusahaan yang telah dikeluarkan oleh
perusahaan dan kemudian dibeli kembali.
Beberapa alasan perusahaan melakukan hal itu:
Untuk meningkatkan
laba per-saham dan Mengurangi jumlah
Untuk memperkecil
pengembalian atas pemegang saham
pajak
ekuitas
Perubahan dalam
surplus revaluasi
Pengakuan dan Pengukuran Saldo
Laba
Saldo laba merupakan akumulasi laba
perusahaan yang tidak didistribusikan
sebagai dividen dan ditahan oleh
perusahaan untuk direinvestasikan dalam
bisnis perusahaan atau dapat pula
digunakan untuk pembayaran utang.
Saham Biasa, nilai nominal Rp20 (30.000 lembar saham beredar) = Rp 600.000
Tambahan Modal Disetor = Rp 300.000
Saldo Laba = Rp 600.000
Saham Biasa, nilai nominal Rp20 (36.000 lembar saham beredar) = Rp 720.000
Tambahan Modal Disetor = Rp 330.000
Saldo Laba = Rp 450.000