Anda di halaman 1dari 29

Ekuitas Kelompok 4

Saldo Laba, 1. Nurul Haisyah


(2017520052)
Dividen, Saham
2. Septi Oktarina
Treasuri dan (2017520098)
Penghasilan 3. Vinna Handayani
Komprehensif (2017520094P)
Lain 4. Yudi Saputra
(2017520021)

Akuntansi Keuangan Menengah II


Saldo Laba
Yaitu akumulasi laba yang diperoleh perusahaan yang tidak didistribusikan
kepada pemegang saham sebagai dividen dan tetap diinvestasikan dalam
perusahaan.
Untuk formula menghitungnya:
Saldo laba = Saldo laba awal + Laba (Rugi) bersih – Dividen

Restriksi (melakukan pembatasan) atas saldo laba


Yaitu Perusahaan dapat mengambil kebijakan untuk merestriksi
(melakukan pembatasan) atau mengalokasikan atas penggunaan sebagian
dari saldo untuk tujuan tertentu.
Restriksi Hukum Restriksi Sukarela
Restriksi Kontraktual
(negara mensyaratkan (melakukan
perusahaan untuk (kontrak utang
pembatasan saldo
merestriksi biaya dari jangka panjang untuk
laba untuk tujuan
saham treasuri bagi pembayaran dividen)
khusus)
pembagian dividen)
Contoh saldo laba
Laporan saldo laba pada PT. Maju Mundur untuk periode berakhir pada tanggal 31
Desember 2004

Saldo laba (awal) Rp. 200.000.000


Laba bersih setelah pajak Rp. 24.000.000
Dividen Rp. 10.000.000
Saldo laba (akhir) Rp. 214.000.000

Untuk perhitungannya:
Saldo laba = saldo laba awal + labarugi bersih – dividen
= Rp. 200.000.000 + Rp. 24.000.000 - Rp.
10.000.000
= Rp. 214.000.000
Dividen
Dividen merupakan bagian laba yang
didistribusikan kepada pemegang saham.
Pembayaran dividen merupakan
mekanisme pengalokasian kesejahteraan
kepada pemegang saham. Umumnya,
dividen daiambil dari saldo laba dan sangat
jarang sekali perusahaan membagikan
seluruh laba yang diperoleh selama satu
periode atau satu tahun kepada pemegang
sham.
Bentuk dari Dividen
Dividen dapat dikeluarkan dalam
berbagai bentuk sebagai berikut :
1. Dividen Kas
2. Dividen Saham
3. Dividen Properti
4. Dividen Scrip
5. Dividen Likuidasi
Pemecahan Saham
Pemecahan saham (stock split)
merupakan peningkatan jumlah saham
beredar dengan mengurangi nilai nominal
saham.
Biasanya, pemecahan saham dilakukan
ketika nilai harga pasar saham perusahaan
sudah terlalu tinggi, sehingga menjadi kurang
aktif diperdagangkan. Melalui pemecahan
saham harga pasar saham akan berkuarang
sesuai rasio, sehingga dengan harga yang
relatif rendah akan menarik minat para
investor untuk melakukan perdagangan
saham.
Saham Treasuri
Yaitu saham perusahaan yang telah dikeluarkan oleh
perusahaan dan kemudian dibeli kembali.
Beberapa alasan perusahaan melakukan hal itu:

Untuk meningkatkan
laba per-saham dan Mengurangi jumlah
Untuk memperkecil
pengembalian atas pemegang saham
pajak
ekuitas

Saham akan dijual


kembali kepada Saham akan
Membentuk pasar bagi karyawan dikeluarkan dengan
saham perusahaan atau surat-surat berharga
sahan akan dibagikan perusahaan lain
sebagai dividen
Pembelian Saham Treasuri oleh
BUMN
Pada saat krisis global mulai menerpa Indonesia pada semester II
tahun 2008 yang lalu, Indeksi Bursa Efek Indonesia anjlok besar, dari
2.830 per tanggal 9 januari 2008 menjadi 1.352 pada penutupan 30
Desember 2008 alias hampir 50%. Harga-harga saham bergugura,
termasuk perusahaan-perusahaan besar yang masuk dalam kategori
blue-chips. Harga PT Astra Internasional, misalnya turun dari level
tertinggi pada 9 Januari 2008 sebesar Rp29.600 hingga menjadi
Rp7.100 pada 29 Oktober 2008. Pun juga beberapa BUMN yang
dikenal kuat dan tangguh seperti PT Telekomunikasi Indonesia (PT
TLKM) dan PT Timah (TINS).
Setelah krisis 2008 berlalu, pasar modal di Indonesia berangsur
pulih. Harga saham meningkat dan IHSG semangkin menguat. Pada
13 Juni 2014, PT TLKM menjual kembali 1.075.000.000 lembar
saham treasuri yang dibelinya pada saat masa krisis 2008. Hasilnaya!
Dari rata-rata harga saham treasuri Rp1.832 per lembar, PT TLKM
berhasil menjual kembali dengan harga RP 2.405.
Penghasilan Komprehensif Lain
Yaitu komponen ekuitas yang direpresentasikan dalam laporan
penghasilan komprehensif yang mencerminkan total penghasilan dikurang
beban yang tidak diakui dalam labarugi sebagaimana yang diisyaratkan
dalam SAK.
Komponen penghasilan komprehensif lain meliputi:

Keuntungan dan Keuntungan dan Keuntungan dan


kerugian yang timbul kerugian aktuaria atas kerugian dari
dari penjabaran program manfaat pasti pengukuran kembali
laporan keuangan yang diakui aset keuangan yang
dari entitas asing dikategorikan sebagai
Bagian efektif dari tersedia untuk dijual
keuntungan
instrumen lindung
nilai arus kas

Perubahan dalam
surplus revaluasi
Pengakuan dan Pengukuran Saldo
Laba
Saldo laba merupakan akumulasi laba
perusahaan yang tidak didistribusikan
sebagai dividen dan ditahan oleh
perusahaan untuk direinvestasikan dalam
bisnis perusahaan atau dapat pula
digunakan untuk pembayaran utang.

Saldo Laba = Saldo Laba Awal + Laba


(Rugi) Bersih - Dividen
Pengakuan dan Pengukuran Dividen
 Dividen Kas
Ketika perusahaan mendistribusikan laba
dalam bentuk Dividen Kas maka terdapat
dua pencatatan jurnal yaitu pada tanggal
pengumuman dividen, yaitu perusahaan
mengakui adanya utang dividen dan
penerbitan saldo laba, dan pada tanggal
pembayaran, yaitu perusahaan melakukan
pencatatan atas pembayaran dividen dan
pendebitan utang dividen yang telah diakui
sebelumnya.
Contoh Pencatatan Dividen Kas
PT XYZ mengumumkan dividen pada saat
rapat umum pemegang saham (RUPS) pada
tanggal 25 Maret 2014 (tanggal deklarasi) dan
mendeklarasikan akan terutang pada tanggal
20 April 2014 (tanggal pembayaran) kepada
pemegang saham yang tercatat sebagai
pemegang saham pada tanggal 10 April 2014
(tanggal pencatatan). Jumlah dividen yang
dideklarasikan adalah Rp550 per lembar
saham, dan jumlah saham yang beredar
adalah 10.000.000 lembar saham.
Jurnal yang dibuat :
25 Maret 2014 Saldo Laba 5.500.000.000
Utang Dividen 5.500.000.000
(pada tanggal pengumuman)

10 April 2014 (tidak ada pencatatan jurnal pada tanggal tersebut)

20 April 2014 Utang Dividen 5.500.000.000


Kas 5.500.000.000
(pada tanggal pembayaran)
 Dividen Saham
Dividen saham tidak menyebabkan kekayaan perusahaan
berkurang. Nilai aset bersih perusahaan tetap seperti
pembagian dividen. Demikian halnya dengan komposisi
kepemilikan. Transaksi dilakukan dengan cara
mengapitalisasi saldo laba. Artinya saldo laba
(sebagian/seluruhnya) dipindahkan ke akun modal.
Sehingga modal disetor bertambah, sedangkan saldo laba
berkurang atau habis. Perlakuan akuntansi dividen saham
berbeda-beda tergantung porsi dividen saham yang
dibagikan antara lain :

1. Deviden saham jumlah kecil


2. Deviden saham dalam jumlah besar
Contoh Dividen saham jumlah kecil
PT. JAK sebelum dividen saham diumumkan:

Saham Biasa, nilai nominal Rp20 (30.000 lembar saham beredar) = Rp 600.000
Tambahan Modal Disetor = Rp 300.000
Saldo Laba = Rp 600.000

Total Ekuitas Pemilik = Rp1.500.000

PT. JAK mengumumkan pembagian deviden dalam bentuk saham ebesar


20% dari saham beredar (30.000 x 20% = 6.000 lembar). Pada tanggal yang
sama, hrga pasar saham PT JAK adalah Rp25/lembar. Dengan demikian,
maka harga pasar wajar atas 6.000 lembar sham yang akan dibagikan
sebagai dividen adalah Rp150.000. Jurnal yang diperlukan:
Pada saat pengumuman :
Laba Ditahan 150.000
Dividen Saham Biasa tersedia untuk dibagi 120.000
Tambahan Modal Disetor dari dividen saham 30.000
Pada saat penerbitan saham untuk dividen
Dividen Saham Biasa tersedia untuk dibagi 120.000
Saham biasa nilai nominal (Rp20%) 120.000

Setelah saham untuk dividen diterbitkan, maka posisi ekuitas pemilik


menjadi sebagai berikut:

Saham Biasa, nilai nominal Rp20 (36.000 lembar saham beredar) = Rp 720.000
Tambahan Modal Disetor = Rp 330.000
Saldo Laba = Rp 450.000

Total Ekuitas Pemilik = Rp1.500.000


 Dividen Properti
Dividen properti merupakan pembagian
dividen dalam bentuk aset perusahaan.
Apabila perusahaan ingin membagikan
dividen ini, maka perusahaan harus
melakukan penilaian atas nilai wajar dari
aset tersebut, dan mengakui adanya
keuntungan atau kerugian sebagai selisih
dari nilai wajar aset dengan nilai buku aset
pada tanggal deklarasi.
Pencatatan Akuntansi Dividen Properti
Sebagai ilustrasi, PT XYZ pada tanggal 15 Maret 2014
mengumumkan akan membagikan dividen dalam bentuk
surat berharga berupa surat berharga diterbitkan oleh
PT PQR yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan.
Tanggal pendistribusian dividen tersebut adalah tanggal
10 April 2014. Surat berharga tersebut diperoleh
seharga Rp 500.000.000. Pada saat pengumuman
pembagian dividen dilakukan (15 Maret 2014) nilai pasar
wajar surat berharga yang diterbitkan oleh PT PQR
adalah Rp 600.000.000. Bagaimana jurnal untuk
pembagian dividen PT XYZ?
Jurnal Yang Dibuat :
Pada tanggal pembayaran :
 Investasi di PT PQR 100.000.000
Keuntungan yang Belum Direalisasi 100.000.000
 Saldo Laba 600.000.000
Properti Dividen Payable 600.000.000
Pada tanggal pembayaran (10 April 2014)
 Properti Dividen Payable 600.000.000
Investasi di PT PQR 600.000.000
 Dividen Scrip
Dividen scrip merupakan keadaan ketika
perusahaan memiliki akumulasi saldo laba
yang sesungguhnya sudah memungkinkan
untuk membagikan dividen bagi para
pemegang saham, akan tetapi jumlah uang
tunainya tidak mencukupi. Alternatif yang
bisa diambil adalah dengan menerbitkan
promes atau janji membayar di kemudian
hari (notes paable).
 Pemecahan Saham
Dalam transaksi pemecahan saham, maka
secara akuntansi perlu dilakukan
pencatatan ayat jurnal karena secara
ekonomis tidak terdapat perubahan nilai
kapitalisasi perusahaan di pasar modal.
Namun demikian, perusahaan tetap
berkewajuban mengungkapkan transaksi
ini untuk menunjukkan perbedaan sebelum
dan sesudah dilakukannya pemecahan
saham tersebut.
Contoh pengungkapan transaksi pemecahan
saham
 Dividen Likuidasi
Apabila perusahaan mengeluarkan dividen
dan saldo laba tidak dapat mencukupi
jumlah dividen tersebut, maka jumlah
dividen tersebut diambil dari modal saham.
Oleh karena itu dividen likuidasi akan
mengurangi jumlah modal saham
perusahaan.
Cotoh Dividen Likuidasi
PT.Y mengeluarkan dividen kepada pemegang saham
biasanya sebesar Rp100.000.000.000. penyiapan pembagian
dividen tersebut disetai catatan bagi pemegang sham bahwa
sebanyak Rp 60.000.000.000 berasal dari laba dan sisanya
diambil dari modal disetor. Pencatatan ayat jurnal atas
dividen likuidasi Sebagai berikut:

Pada tanggal deklarasi :


Saldo Laba 60.000.000.000
Agio Saham Biasa 40.000.000.000
Utang Dividen 100.000.000.000
Pada tanggal pembayaran
Utang Dividen 100.000.000.000
Kas 100.000.000.000
Pengakuan dan Pengukuran Saham
Treasuri
Saham treasuri yang dimiliki oleh
perusahaan dapat dijual kembali. Bahkan
aturan Bursa Efek Indonesia mewajibkan
perusahaan publk untuk menjual lagi saham
treasuri yang dimiliki selambat-lambatnya
lima tahun dari tanggal pembelian. Pada saat
melakukan penjualan lagi, harga pasar
kemungkinan akan berubah dari harga
pembelian kembali, dapat lebih tinggi atau
lebih rendah.
 Metode Biaya
Berdasarkan metode biaya, pada saat akuisisi saham
treasuri maka akun saham treasuri didebit sebesar
biaya perolehan dan melaporkan akun saham
treasuri sebagai pengurang dari ekuitas pada laporan
posisi keuangan, pada saat penjualan kembali saham
treasuri dijual kembali, maka jumlah yang sama (yaitu
sebesar nilai pembelian) akan dikreditkan. Apabila
saham treasuri diperoleh dalam waktu yang
berbeda-beda, maka perusahaan dapat memilih
harga perolehan yang digunakan ketika menjual
kembali saham treasuri tersebut berdasarkan
alternatif metode persediaan yaitu identifikasi
khusus, biaya rata-rata, atau FIFO.
 Metode Nilai Nominal
Berdasrkan metode nilai nominal, pada saat
akuisisi saham treasuri maka pencatatan
semua transaksi dalam saham treasuri pada
nominalnya dan melaporkan saham treasuri
hanya sebagai penguarang dari modal saham.
Pada saat pembelian saham treasuri, maka
saham treasuri didebit sebesar nominal
saham dan didebit agio saham biasa sebesar
selisih antara nilai nominal dengan harga
pengeluaran saham biasa.
Analisis Laporan Keuangan
1) Rasio Pembagian Dividen (Dividend Payout Ratio)
Dengan mengetahui rasio ini investor dapat memperhitungkan
pendapatan dividennya dan berapa persen dari laba bersih perusahaan
yang ditahan dan diinvestasikan kembali.
Rasio Pembagian Dividen = Dividen Kas
Laba Bersih – Dividen Preferen
2) Nilai Buku per Lembar (Book Value per Share)
Rasio ini mencerminkan jumlah yang diterima setiap lembar saham
apabila perusahaan mengalami likuidasi dengan basis jumlah yang
dilaporkan pada laporan posisi keuangan perusahaan.
Nilai Buku per Lembar = Modal Saham Biasa
J
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai