Anda di halaman 1dari 16

C

PERKEMBANGAN DARI
INFANCY HINGGA
CHILDHOOD

I MADE ADI PUTRA WIGUNA


1870121088
INFANCY
PENGERTIAN INFANCY
Fase Infancy biasanya disebut juga masa bayi
Fase Infancy adalah periode pertama kehidupan
sesudah kelahiran ketika individu yang
bersangkutan relatif sangat tidak berdaya dan
bergantung sekali pada orang tuanya
Fase Infancy berlangsung dari neonatus (baru lahir
sampai usia 28 hari) dan bayi (sampai usia 1 tahun)
TAHAP PERKEMBANGAN INFANCY

– Tahap Pertama (Awal kelahiran – 4 bulan)


Bayi telah mampu mengendalikan kepala dan seluruh badannya sehingga bayi akan
dapat mengarahkan penglihatan dan pendengarannya kepada objek-objek yang
dijumpai.
– Tahap kedua (4 bulan – 7 bulan)
Pada tahap ini bayi telah mampu mengendalikan lengan dan tangannya, sehingga
bayi dapat menjangkau dan menggenggam benda-benda.
– Tahap ketiga (8 bulan – 12 bulan)
Pada tahap ini atensi bayi meluas kepada susunan stimulus yang lebih luas karena
bayi sudah dapat merangkak, berpindah-pindah tempat (locomotion), serta
mengeksplorasi hal-hal yang ada dibalik tabir/penghalang
CIRI CIRI MASA INFANCY

– Masa bayi adalah Masa Dasar yang Sesungguhnya


Masa bayi adalah dasar periode kehidupan yang sesungguhnya karena pada
saat ini banyak pola perilaku, sikap dan pola ekspresi yang terbentuk

– Masa Bayi adalah Masa Dimana Pertumbuhan dan


Perubahan Berjalan Pesat
Bayi berkembang pesat, baik secara fisik maupun secara psikologis.
Pertumbuhan dan perubahan intelek berjalan sejajar dengan pertumbuhan dan
perubahan fisik.

– Masa Bayi adalah Masa Berkurangnya Ketergantungan


Berkurangnya ketergantungan pada orang lain merupakan efek dari pesatnya
perkembangan pengendalian tubuh yang memungkinkan bayi duduk, berdiri,
berjalan dan menggerakkan benda-benda
– Masa Bayi adalah Masa Meningkatnya Individualitas
Individualitas tampak dalam penampilan dan pola-pola perilaku dan memungkinkan bayi mengembangkan hal-hal
yang sesuai dengan minat dan kemampuannya.
– Masa Bayi adalah Permulaan Sosialisasi
Egosentrisme, yaitu diri bayi yang muda belia, cepat berubah menjadi keinginan untuk menjadi bagian dari
kelompok sosial.
– Masa Bayi adalah Permulaan Berkembangnya Penggologan Peran-Seks
Hampir dari saat dilahirkan anak laki-laki diperlakukan sebagai anak laki-laki dan anak perempuan diperlakukan
sebagai anak perempuan. Tekanan pada anak perempuan untuk bersikap sesuai dengan jenis kelaminnya sejak
masa bayi tidak terlampau kuat seperti tekanan pada anak laki-laki, meskipun penggolongan peran-seks
merupakan bagian dari awal pendidikan anak perempuan
CHILDHOOD
PENGERTIAN CHILDHOOD
 Childhood biasanya disebut juga masa anak-anak
 Dimana masa ini dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :
1. Early childhood (2-6 tahun)
Dia mulai sadar bahwa sampai tahap tertentu dia dapat mengatasi lingkungannya
tanpa bantuan dari oranglain. Ia juga semakin tahu bahwa ia tidak harus selalu tunduk
pada lingkungan, entah itu suatu situasi, benda, atau orang tuanya sendiri
2. Late childbood (6-15 tahun)
(usia sekolah dasar) dimana anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual, atau
melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau
kemampuan kognitif seperti membaca, menulis dan menghitung. (Yusuf, 2001) Dari
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa yang disebut anak adalah individu antara
umur 2 – 15 tahun yang terbagi menjadi 2 tahapan. Tahapan pertama yang
disebut early childhood (gang-age) yaitu antara umur 2 – 6 tahun dan yang kedua
yaitu tahapan late childhood (usia sekolah dasar) dimana anak berumur 6 – 15 tahun.
PERKEMBANGAN MASA CHILDHOOD

• Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik bayi dalam dua tahun pertama kehidupannya
sangatlah ekstensif. Pada saat lahir, bayi memiliki kepala yang sangat
besar bila dibandingkan dengan bagian tubuh yang lain yang bergerak
terus menerus ke kiri dan ke kanan dan seringkali tidak dapat
dikendalikan. Berikut ini adalah uraian yang akan memberikan gambaran
lebih rinci tentang beberapa aspek dari perkembangan fisik yang terjadi
selama masa bayi
1. Tinggi dan berat badan
2. Refleks
3. Kemampuan motorik kasar dan halus
4. Otak
5. Perkembangan sensoris dan persepsi
– Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif pada masa awal anak-anak
dinamakan tahap praoperasional (preoperational stage),
yang berlangsung dari usia 2 hingga 7 tahun. Pada tahapn
ini, konsep yang stabil dibentuk, penalaran mental muncul,
egosentrisme mulai kuat dan kemudian melemah, serta
terbentuknya keyakinan terhadap hal yang magis, hal ini
dikemukakan oleh Piaget dalam teori kognitifnya.
Heterington & Parke, dan Seifert & Hoffnung
mengemukakan, secara garis besar, pemikiran
praoperasional dapat dibagi ke dalam dua subtahap, yaitu
subtahap prakonsektual dan subtahap pemikiran intuitif
Subtahap prakonseptual disebut juga dengan pemikiran simbolik karena
karakteristik utama subtahap ini ditandai dengan munculnya sistem-sistem
lambang atau simbol, seperti bahasa. Subtahap prakonseptual terjadi pada
rentang usia 2 sampai 4 tahun.
Subtahap Intuitif digunakan untuk menunjukkan subtahap kedua dari
pemikiran praoperasional yang terjadi pada anak dalam periode dari 4 hingga
7 tahun. Pada tahap ini simbol-simbol anak meningkat kompleks, namun
proses penalaran dan pemikirannya masih mempunyai ciri-ciri keterbatasan
tertentu.
1. Perkembangan persepsi
2. Perkembangan memori
3. Perkembangan atensi
4. Perkembangan Metakognitif
5. Perkembangan bahasa
 Perkembangan Psikososial
Di samping perkembangan fisik dan kognitif, masa awal anak-
anak juga ditandai dengan perkembangan psikososial yang
cukup pesat.
1. Perkembangan bermain
Terdapat ciri-ciri bermain tertentu yang khusus dalam masa
bayi yang berbeda dari permainan anak muda belia dan pasti
berbeda dengan ciri-ciri bermain anak yang lebih besar dan
orang dewasa
2. Perkembangan Hubungan Sosial
Kasih sayang orang tua atau pengasuh selama beberapa tahun
pertama kehidupan merupakan kunci utama perkembangan
sosial anak, meningkatkan kemungkinan anak memiliki
kompetensi secara sosial dan penyesuaian diri yang baik pada
tahun-tahun prasekolah dan sesudahnya. Salah satu yang utama
dari peran utama orang tua kepada anak adalah gaya
pengasuhan yang diterapkan langsung oleh orang tua terhadap
anak
3. Perkembangan Gender
Shepherd-Look (Desmita, 2006) mengemukakan bahwa kebanyakan
anak mengalami sekurang-kurangnya tiga tahap dalam
perkembangan gender. Pertama, anak mengembangkan kepercayaan
tentang identitas gender. Kedua, anak mengembangkan
keistimewaan gender, sikap tentang jenis kelamin mana yang mereka
kehendaki. Ketiga, mereka memperoleh ketetapan gender, suatu
kepercayaan bahwa jenis kelamin seseorang ditentukan secara
biologis, permanen dan tak berubah-ubah.
4. Kualitas Personal
Pemikiran skema gender seorang anak berkembang melalui
serangkaian tahap. Pertama, seorang anak mempelajari suatu hal
yang secara langsung dihubungkan dengan masing-masing jenis
kelamin. Kedua, sekitar usia 4 hingga 6 tahun, anak mulai
mengembangkan asosiasi yang lebih kompleks dan tidak langsung
terhadap informasi yang relevan atas jenis kelaminnya sendiri, tetapi
tidak untuk lawan jenis. Ketiga, pada usia kira-kira 8 tahun anak
juga memperlajari asosiasi yang relevan terhadap lawan jenis dan
telah menguasai konsep gender.
REFERENSI
• SOETJININGSIH. 2013. TUMBUH KEMBANG ANAK . 2ND ED . JAKARTA: BUKU KEDOKTERAN
EGC.
• ROBERT M. KLIEGMAN, MD, BONITA M.D. STANTON, MD, JOSEPH ST. GEME, MD AND
NINA F SCHOR, MD, PHD. 2016. NELSON TEXTBOOK OF PEDIATRICS, 2-VOLUME SET, 20TH
ED. AMSTERDAM, NETHERLANDS: ELSEVIER.
• DIANA, FM. 2010. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT: PERIODE PENTING DALAM TUMBUH
KEMBANG ANAK ADALAH MASA BALITA. VOL. 4. NO. 2. UNIVERSITAS ANDALAS
OM SHANTI SHANTI
SHANTI OM

Anda mungkin juga menyukai