rongga abdomen) dan organ di dalam (Muttaqin. A dan Kumala S, 2011). Menurut survei World Hasil survey pada Health Organization tahun 2011 Angka Hasil survey Jawa (WHO) di Inggris, kejadian peritonitis Timur tahun 2011, angka kejadian di sebagian besar jumlah kasus peritonitis selama wilayah Indonesia peritonitis dilaporkan tahun 2002-2003 Hasil survey hingga saat ini sebanyak 5.980 dan sebesar 0,0036% di RSUD masih tinggi. Di 177 diantaranya yaitu sebanyak 4562 Genteng Indonesia, jumlah menyababkan orang. Pada Tahun Banyuwangi pasien yang kematian. Jumlah 2005 jumlah kasus tahun 2019 menderita penyakit penderita peritonitis peritonitis didunia per Januari- peritonitis berjumlah tertinggi ada di Kota adalah 5,9 juta kasus. Agustus sekitar 7% dari Semarang, yakni 970 pasien yang jumlah penduduk di orang. (Dinkes menderita Indonesia atau Jatim,2011). Peritonitis sekitar 179.000 sebanyak 1,6 orang (Depkes, RI % dari 1.290 . 2011) Infeksi bakteri Mikroorganisme berasal dari penyakit saluran gastrointestinal. Appendisitis yang meradang dan perforasi . Tukak peptik (lambung/dudenum). Tukak thypoid. Tukan disentri amuba/ colitis Tukak pada tumor Tanda gejala dari penyakit Peritonitis (Haryono, R 2012). Adalah sebagai berikut: Syok (neurogenik, hipofolemik, atau spesik) terjadi pada beberapa penderita peritonitis umum. Demam . Distensi abdomen. Nyeri tekan abdomen Penurunan peristaltik. Nama : Nn.N Umur : 23 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia Alamat : Jl. MH. Thamrin Pengantigan Pekerjaan : Mahasiwa Nomor Register : 33651769 Tanggal MRS : 16 Agustus 2019 (11.10 WIB) Tanggal Pengkajian : 19 Agustus 2019 ( 07: 45 WIB) Diagnosa Medis : Post Op Lapartomi Keluhan Utama Keluhan Saat MRS : Terbukanya Jahitan post op laparatomi Keluhan Saat Pengkajian : pasien mengatakan nyeri pada bagian luka terbuka pot ops laparatomi Riwayat Penyakit Sekarang Pasien rujukan dari PKU Muhammadiyah rogojampi sebelum pasien dirujuk ke RSUD Genteng pasien di rujuk ke RSI Fatimah untuk USG. Hasil USG dari fatimah pasien di diagnosa Kista Ovarium, kemudian lanjut dirujuk ke RSUD Genteng untuk dilakukan operasi. Pasien masuk ke ruang RB ( ruang Bersalin) untuk dijadwalkan operasi Kista Ovarium. Pada tgl 03 Agustus 2019 jam 09.00 pasien masuk ruang OK untuk dilakukan operasi Kista Ovarium setelah di bedah ternyata rahim bersih tidak terdapat kista ternyata yang bermasalah pada ususnya. Kemudian dilakukan pembedahan laparatomi. Setalah pasien kontrol ke Poli dalam ternyata jaitannya terbuka, kemudian pasien di MRS dengan keluhan jaitan terbuka post op Laparatomi. Tanggal 19 Agustus 2019 jam 07.45, pada saat pengkajian pasien mengeluh nyeri pada luka post op Lapratomi. Pasien mengatakan Nyeri dirasakan setelah pembedahan laparatomi nyeri dirasakan saat beristirahat maupun beraktifitas, Nyeri di perut post op laparatomi, nyeri cenut-cenut, skala nyeri 6, nyeri timbul terus menerus. Dengan tanda-tanda vital : TD : 110/80 mmHg, S : 36,7 c, N : 98 x/m, RR: 20 x/m. Terdapat luka terbuka post op laparatomi dengan kondisi luka panjang : ±15 cm, Lebar: ±10 cm, luka kemerahan tidak ada pess, warna kulit disekitar terjadi kemerahan (iritasi). Pemeriksaan abdomen. Inspeksi : Terdapat luka terbuka post op laparatomi dengan kondisi luka panjang : ± 15 cm, Lebar: ±10 cm, luka kemerahan tidak ada pess, warna kulit disekitar terjadi kemerahan (iritasi). Auskultasi : terdengan 10x/ menit Palpasi : terdapat nyeri tekan disekitar area luka terbuka post op laparatomi. Perkusi : Tidak terkaji karena terdapat luka post op laparatomi Berdasarkan analisa yang ada di atas (asuhan keperawatan), terdapat kesesuaian antara teori dan kejadian di lapangan bahwasanya analisa yang ada pada pada pasien post op laparatomi terdapat tanda dan gejala yang hampir sama dengan teori yang sudah ada. Akan tetapi analisa data yang didapatkan dari hasil pengkajian yang ditemukan tidak semua menunjang diagnosa yang ada pada teori. Pada kasus asuhan keperawatan pada Nn.N penulis menggambil 2 diagnosa yaitu : Nyeri akut berhubungan dengan luka terbuka post op laparatomi Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan bedah insisi Intervensi Keperawatan 1. Nyeri akut berhubungan dengan luka terbuka post op laparatomi ; BHSP Selidiki laporan nyeri, catat lokasi, lama, intensitas (skala 0- 10) dan karateristiknya (dangkal, tajam, konstan). Atur posisi setiap 2 jam sekali Berikan tindakan kenyaman, contoh pijatan punggung, napas dalam latihan relaksasi. Berikan perawatan luka dengan setiap hari. Hilangkan rangsangan lingkungan yang tak menyenagkan. Berikan obat sesuai indikasi : analgesic. 2. kerusaakan integritas jaringan b/d bedah insisi BHSP Anjurkan untuk melakukan latihan ROM (range of motion) dan mobilisasi jika mungkin Rubah posisi tiap 2 jam Gunakan bantal air atau pengganjal yang lunak di bawah daerah-daerah yang menonjol Lakukan massage pada daerah yang menonjol yang baru mengalami tekanan pada waktu berubah posisi Observasi terhadap eritema dan kepucatan dan palpasi area sekitar terhadap kehangatan dan pelunakan jaringan tiap merubah posisi. Jaga kebersihan kulit dan seminimal mungkin hindari trauma, panas terhadap kulit. Pelaksanaan tindakan keperawatan pada Nn. N hampir sepenuhnya sudah dilakukan sesuai dengan rencana keperawatan yang telah dibuat. Tindakan keperawatan yang kita lakukan ke pasien harus benar-benar kita sesuaikan dengan rencana keperawatan yang sudah penulis buat dengan tidak mengutamakan waktu dan kondisi pasien. Dalam melaksanakan implementasi tidak harus semua yang ada diintervensikan, implementasi dilakukan semua itu tergantung dengan kondisi klien. Jadi tindakan keperawatan yang telah diberikan pada Nn. N terdapat kesenjangan antara fakta dilapangan dengan teori yang ada di literatur. Dari hasil evaluasi atau catatan perkembangan masalah yang dialami klien selama 3 x 24 jam belum teratasi. Dikarenakan masih harus terus diobservasi keadaan luka dan keadaan jaringan kulit. Dan penulis tetap memberikan motivasi sebagai penguat pasien agar sabar dan tabah untuk menghadapi penyakit yang dideritanya. Adapun Cara yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan data guna penyusunan penulisan, Yaitu dengan menggunakan metode Interview, Observasi, dan studi literatur. TERIMAKASIH