Anda di halaman 1dari 9

Psikologi Perkembangan

menurut Al-Qur’an & Hadits

Fatkhullah Almar’ii Fajri -(18410179)-


Muhammad Farhan -(18410155)-
Martin Hidayat -(18410020)-
PERKEMBANGAN MANUSIA MENURUT AL-QUR’AN
Masa pranatal adalah masa pertumbuhan, dan perkembangan individu yaitu pada saat pembuatan telur pada
ibu dan spermatozoa pada ayah,, perkembangan pokok pada masa ini ialah perkembangan fisiologis berupa
pembentukan struktur tubuh.
Didalam Al-Qur’an Allah SWT telah menggambarkan diciptakannya manusia dimulai dari sulalatin min thin.
Firman Allah dalam Qs. Al-Mu’minun: 12-14, Yang artinya:
“(12) Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dengan sari pati (berasal) dari tanah. (13) kemudian Kami
menjadiknnya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). (14) kemudian, air mani itu Kami jadikan
sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging , dan segumpal daging itu kami
jadikan tulang-belulang, lalu tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk
yang (berbentuk) lain. Maha suci Allah pencipta yang paling baik”
Tahap Perkembangan Masa Pranatal

Tahap
Tahap Tahap
Sulalatin
Nuthfah Alaqah
min Thin

Tahap Tahap Tahap Tahap


Mudghah Idzaman Lahman Takhaluq
Tahap Perkembangan Masa Pranatal

FASE AT-TIFL FASE TAMYIZ

FASE KEARIFAN &


FASE BALIGH BIJAKSANA
(lansia)
Fase At-Tifl
(Masa Anak-anak)
Tugas-tugas perkembangan pada masa ini adalah :
• Pertumbuhan potensi-potensi indera dan psikologis, seperti pendengaran, penglihatan, dan hati Nurani,
sebagaimana dalam Q.S. al-Nah}l [16]: 78

َُ‫ار َو ْاْل َُْفئِ َََُ َ ُۙ لَ َعلَ هك ُْم تَ ْش هك هرون‬ َ ‫س ْم َُع َو ْاْل َ ْب‬
َُ ‫ص‬ َ ‫ل لَ هك هُم ال‬ َُ ‫ون أ ه َم َهاتِ هك ُْم‬
َ َُ‫ل تَ ْعلَ همون‬
َُ ‫ش ْيئًا َو َج َع‬ ُِ ‫ط‬ ُْ ‫ّللاه أ َ ْخ َر َج هك ُْم ِم‬
‫ن به ه‬ َُ ‫َو‬
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi
kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”

• Mempersiapkan diri anak dengan cara membiasakannya hidup dengan baik sesuai anjuran islam. Seperti dalam
berbicara, makan, bergaul, penyesuaian diri dengan lingkungan, dan berperilaku.

• Pengenalan aspek-aspek agama, terutama yang berkaitan dengan keimanan.


Fase Tamyiz

Masa di mana anak anak mulai dapat membedakan mana yang baik dan mana yang
buruk. Masa ini dimulai sekitar usia 10-13 tahun.
Tugas-tugas perkembangannya meliputi :
• Perubahan persepsi konkret menuju persepsi-persepsi yang abstrak, misal persepsi alam akhirat
dll
• Pengembangan ajaran-ajaran normatif agama melalui institusi sekolah, baik yang berkaitan
dengan aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
Nabi SAW mengisyaratkan bahwa usia tujuh tahun merupakan usia mulai berkembangnya
kesadaran akan perbuatan baik dan buruk, benar dan salah, sehingga Nabi SAW, memerintahkan
kepada orang tua untuk mendidik shalat kepada anak-anaknya.
Fase Baligh

Al-Ghazali menyebutnya sebagai masa ’aqil. Kondisi ’aqil ini menjadi salah satu syarat wajib bagi
seseorang untuk menerima satu beban agama. Para psikolog, menentukan bahwa masa ini
ditandai dengan kemampuan seseorang dalam memahami suatu beban. Masa ini
diperkirakan mulai antara usia 13-15 tahun.

Tugas tugas perkembangannya antara lain :

• Memahami segala perintah allah, dengan cara memperdalam ilmu pengetahuannya


(umum dan agama)
• Memiliki kesadaran dan kesediaan untuk mempertanggung jawabkan apa yang
diperbuatnya.
• Menjaga hubungan baik dengan orang lain, khususnya keluarga
• Mengaplikasikan ilmu agama yang sudah dipelajari dalam kehidupan.
Fase kearifan dan bijaksana
(lansia)
Al-Ghazali menyebut fase ini dengan fase awliya’ wa anbiya’, yaitu fase di mana perilaku kita dituntut
seperti perilaku yang diperankan nabi. Fase ini dimulai usia 40 tahun sampai meninggal
dunia, sebagaimana yang tertulis dalam Al-Qur’an :

“Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika
ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara
ma'ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa” (Al-Baqarah : ayat 180)

Tugas-tugas perkembangannya meliputi :

• Meningkatkan kesadaran akan peran sosial dengan niatan amal salih.


• Meningkatkan ketakwaan dan kedekatan (taqarrub) kepada Allah SWT, melalui perluasan
diri dengan mengamalkan ibadah-ibadah sunah, seperti salat malam, dll.
• Mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin, sebab usia-usia seperti ini mendekati masa-
masa kematian.

Anda mungkin juga menyukai