TRIMESTER II
Nama Kelompok :
Kadek Deta Andri Riady 17C10171
Ni Made Sri Purnami 17C10172
Ni Luh Putu Devi Wardani 17C10173
Ni Made Monika Tari 17C10174
Gusti Ayu Made Kartika Asri Utari 17C10175
LAPORAN
PENDAHULUAN
Pengertian
Kehamilan
Komplikasi
Keguguran kandungan Hamil Anggur
Pemeriksaan Diagnostik
1. JDL: menunjukkan animia, hemoglobinopatis (misal : sel sabit )
2. Golongan darah: ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap
inkompabilitas
3. Usap vagina/ rektal : tes untuk neisseria ghonorrhea, clamydia
4. Tes serologi: menentukan adanya sifilis (RPR: rapid plasma reagen), penyakit
hubungan kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kulit vagina, lesi, abnormal
5. Skrinning: terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
6. Papaniculou smear: mengidentifikasi neoplasma, herpes simolek tipe 2
7. Urinalisis: Skrin untuk kondisi medis (misal: pemastian kehamilan, infeksi, diabetes,
penyakit ginjal)
8. Positif Tes serum/ urin : untuk gonadotropin chorionik manusia (HCG)
9. Sonografi : ada janin setelah gestasi 8 minggu
10. Skrin glukosa serum/ 1 jam tes glukosa : < 140 mg biasanya dilakukan antara 24 dan
28 minggu pada trimester II dan III)
KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN
Pengkajian
• Pengumpulan Data
A. Identitas Pasien
B. Riwayat keperawatan
1. Keluhan utama (keluhan yang paling dirasakan ibu saat pengkajian)
a. Sakit pinggang
b. Kram kaki
c. Varises
d. Cloasma
2. Riwayat obstetric
a. Riwayat menstruasi
(kapan menstruasi pertama kali, siklus haid, keadaan darah selama
haid, konsistensi, bau, volume, ada tidak disminore, HPHT, TP).
b. Riwayat perkawinan
(pernikahan yang ke berapa, umur pernikahan, lama pernikahan).
c. Riwayat kontrasepsi
(penggunaan alat kontrasepsi sebelumnya: jenis kontrasepsi, lama
penggunaan, keluhan selama menggunakan alat kontrasepsi).
d. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas sebelumnya
e. Riwayat kehamilan sekarang
(riwayat kehamilan sekarang mulai dari kunjungan pertama,
konsumsi obat-obatan, keluhan selama hamil, imunisasi TT,
diagnosa medis dan terapi).
f. Riwayat penyakit yang pernah diderita
(apakah ibu pernah menderita penyakit yang berhubungan dengan
kandungan, penyakit menular sperti TBC dan HIV/AIDS, penyakit
keturunan seperti DM dan hipertensi).
g. Riwayat penyakit keluarga
(apakah dikeluarga ibu maupun suami ada yang menderita penyakit
menular dan penyakit keturunan).
i. Data bio-psiko-sosial-spiritual
2. Data psikologis
1. Data biologis
a. Rasa nyaman
a. Bernafas
b. Rasa aman
b. Makan dan minum
c. Konsep diri
c. Eliminasi: BAB dan
3. Data social
BAK
a. Social
d. Istirahat dan tidur
b. Pengetahuan atau belajar
e. Gerak dan aktivitas
c. Prestasi
f. Pengaturan suhu tubuh
d. Rekreasi
g. Kebersihan diri
4. Data spiritual
h. Seksualitas
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
1. Pada saat ini diperhatikan pula bagaimana sikap tubuh, keadaan punggung
dan cara berjalan. Apakah cenderung membungkuk, terdapat lordosis,
kifosis, skoliosis, atau berjalan pincang dan sebagainya (Pusdiknakes, 1993
: 69).
2. Bagaimana keadaan umum : keadaan gizi, kelainan bentuk badan,
kesadaran (Sastrawinata, 1983 : 158).
3. Pada periksa pandang dilihat kemungkinan dengan kesempitan atau
kelainan panggul misalnya : Klien sangat pendek, berjalan pincang,
terdapat kelainan punggung seperti kifosis, skoliosis, lordosis dan belah
ketupat michaelis tidak simetri (Pusdiknakes, 1993 : 78).
2. Gejala cardinal
a. Suhu
Normal 35,5- 37,5 C jika lebih dari 37,5 C dikatakan demam, berarti ada
infeksi dalam kehamilan(Depkes RI, 1994 : 11).
b. Nadi
Nadi yang normal adalah sekitar 80x/menit. Bila nadi lebih dari
120x/menit, maka hal ini menunjukkan adanya kelainan (Depkes RI,
1994 : 11).
c. Tekanan darah
Tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90 mmhg. Adanya
kenaikan sistole > 30 mmhg dan diastolik 15 mmhg, perlu diwaspadai
adanya pre eklampsi (Depkes RI, 1994 : 11).
d. Respirasi
Sesak nafas ditandai oleh frekuensi pernapasan yang meningkat dan
kesulitan bernafas serta rasa lelah, bila hal ini timbul setelah melakukan
kerja fisik(Berjalan, tugas sehari-hari) maka kemungkinan terdapat
penyakit jantung (Depkes RI, 1994 : 11).
3. Ukuran-ukuran lain
a. BB sebelum hamil
b. BB saat pengkajian
c. TB
d. LILA
4. Keadaan fisik
a. Kepala
b. Muka (Pada muka didapatkan hiperpigmentasi yang disebut closma gravidarum)
c. Mata
d. Hidung
e. Telinga
f. Mulut
g. Leher
h. Thorax
i. Payudara
j. Primigravida mammae tampak tegak dan tegang.
k. Abdomen
l. Ekstremitas
m. Genetalia
n. Anus
Diagnosa Keperawatan
Menurut Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia, diagnosis yang
mungkin muncul pada ibu usia kehamilan trimester II ialah:
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pergeseran diafragma
karena pembesaran uterus.
2. Penurunan curah jantung yang berhubungan dengan peningkatan
kebutuhan sirkulasi, perubahan pre load (penurunan aliran balik vena),
hipertrofi ventrikel.
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh.
4. Risiko jatuh berhubungan dengan anemia.
5. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi.
Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Hasil
1 Pola nafas tidak Setelah dilakukan O: 1. Mengetahui adanya bunyi tambahan
efektif berhubungan tindakan keperawatan 1. Memonitor bunyi napas tambahan. seperti wheezing, mengi atau ronki.
dengan pergeseran 3x24jam diharapkan 2. Memonitor pola napas. 2. Untuk mengetahui frekuensi napas
diafragma karena masalah teratasi N: pasien.
pembesaran uterus. dengan kriteria hasil : 1. Berikan oksigen jika diperlukan 3. Untuk menurunkan kerja miokard.
Ditandai dengan : 1. Peningkatan otot 2. Posisikan pasien semi-Fowler atau
4. Untuk mempermudah jalan nafas.
1. Dispnea bantu napas fowler.
5. Untuk menurunkan pola aktivitas otot
2. Penggunaan otot menurun E:
pernapasan.
bantu pernapasan 2. Tidak ada 1. Ajarkan pasien teknik batuk efektif.
6. Untuk memperlebar permukaan
3. Pola napas pernafasan cuping C:
bronkus pada paru-paru.
abnormal hidung 1. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
3. Frekuensi napas ekspektoran, mukolitik, jika
meningkat diperlukan
2 Penurunan curah Setelah dilakukan tindakan O : 1. Mengetahui perubahan
jantung yang keperawatan 3x24jam 1. Monitor TTV tanda-tanda vital pasien
berhubungan dengan diharapkan masalah teratasi 2. Monitor frekuensi 2. Aritmia merupakan irama
peningkatan kebutuhan dengan kriteria hasil : dan durasi aritmia jantung yang dapat
sirkulasi, perubahan pre 1. Penurunan aritmia jantung N : mengindikasikan
load (penurunan aliran 2. Tekanan darah kembali 1. Posisikan pasien ternyadinya curah jantung
balik vena), hipertrofi normal semifowler 3. Untuk mempertahankan
ventrikel. E: posisi nyaman pasien
1. Ajurkan melakukan 4. Melakukan aktivitas ringan
Ditandai dengan : aktivitas fisik untuk melatih otot jantung
1. Perubahan irama secara bertahap 5. Untuk mengatasi irama
jantung jantung yang tidak teratur
K:
2. Perubahan preload
1. Berikan antiaritmia
3. Perubahan afterload
3 Gangguan citra tubuh Setelah dilakukan tindakan O : 1. Untuk mengetahui perubahan
berhubungan perubahan keperawatan 3x24jam 1. Monitor apakah bagian tubuh pasien.
fungsi tubuh. diharapkan masalah teratasi pasien bisa melihat 2. Untuk meningkatkan
dengan kriteria hasil : bagian tubuh yang pengetahuan pasien tentang
Ditandai dengan : 1. Menurunkan perasaan berubah. perubahan yang akan dialami
1. Fokus pada negatif tentang perubahan N : oleh ibu hamil.
perubahan tubuh tubuh. 3. meningkatkan kepercayaan diri
1. Diskusikan
2. Fungsi struktur 2. Respon terhadap perubah pasien.
perubahan akibat
tubuh berubah. tubuh membaik.
kehamilan.
E:
1. Latih kemampuan
peningkatan
penampilan diri.
K:-
4 Risiko jatuh berhubungan Setelah dilakukan tindakan O : 1. Mengidentifikasikan faktor
dengan anemia. keperawatan 3x24jam 1. indentifikasi faktor resiko resiko yang dapat menyebabkan
Ditandain dengan : diharapkan masalah jatuh terjadinya resiko jatuh
1. Pusing teratasi dengan kriteria N : 2. Memudahkan pasien untuk
2. hemodelusi hasil : 1. Atur tempat tidur mekanis turun dari tempat tidur.
1. penurunan resiko pada posisi terendah. 3. Alas kaki karet mengurangi
jatuh saat berdiri E: gesekan sehingga sehingga
2. penurunan resiko 1. Anjurkan menggunakan mengurangi pasien terpeleset.
jatuh saat duduk alas kaki yang tidak licin 4. Untuk mencegah pasien jatuh