Anda di halaman 1dari 20

PENENTUAN POSISI

HORIZONTAL DI
LAUT

ENJELIUS SILABAN
03311740000028
Penentuan Posisi di Laut
Penentuan posisi Teknik Penentuan Geometri Posisi
Geometri
berbasis Garis Posisi Secara Secara
Garis Posisi
Posisi Optik Elektronik

Garis Lurus Perpotongan


LOP garis lurus Metode Optik Pengukuran Jarak
Murni Secara Elektronik
Lingkaran Perpotongan
konsentris LOP Lingkaran
konsentris
Lingkaran Metode elektro Pemanfaat
eksentrik Perpotongan optik Gelombang Radio
LOP Lingkaran
eksentrik
Hiperbolik
Perpotongan
LOP Hiperbolik
Garis Lurus Lingkaran
konsentris

• Memiliki pusat satu


• Pengukuran jarak
u3 R • Masing masing titik
dipisahkan sejauh R
αAu u2 A • Posisi u merupakan fingsi
u1 dari A dan R

A merupakan titik pengamatan dan u1,u2,u3,titik


yang berbeda pada arah α dari titik A..
Lingkaran Hiperbolik
Eksentrik
• Terbentuk oleh titik yang
selisih jaraknya ke dua titik lain
konstan
• Motode selisih jarak
• Jika titik i dan titik j adalah
pengamat yang menjadi
referensi, maka titik-titik u1,
u2,u3, ..., un berada pada
sepanjang garis hiperbolik yang
• lingkaran yang melewati dua titik. dibentuk oleh titik-titik yang
• Metode perpotongan sudut (resection) selalu tetap selisih jaraknya ke
• Jika titik i dan titik j adalah pengamat yang menjadi titik idan titik i
referensi, maka titik titik u1,u2,….un berada pada garis
sepanjang lingkaran yang dibentuk titik-titik i, i dan u
• Posisi u diperoleh dengan mengukur arah-arah a.
dan a,.dari dua buah titik ikat (referensi) j dan i di
Penentuan posisi pantai.
berbasis Garis • Biasanya menggunakan theodolite kompas
Posisi
• posisi u diperoleh dari minimal dua titik
referensi i dan j yang diketahui posisinya dan
Perpotongan
pengamatan jarak-jarak horisontal
LOP garis lurus • Pengukuran jarak dengan memanfaatkan cahaya
tampak, gel. Radio atau sinar laser.
Perpotongan
LOP Lingkaran • Posisi titik u diketahui dari minimal tiga titik
konsentris referensi i, j dan k yang koordinat-koordinatnya
diketahui.
Perpotongan • Jarak diukur secara optic dengan sektan atau
LOP Lingkaran rotating laser beam.
eksentrik
• Menggunakan 3 titik referensi
• Menggunakan gelombang radio untuk komdinasi
Perpotongan
LOP.
LOP Hiperbolik • Beda jarak diukur menggunkan beda pulsa antar
ketiga titik.
Teknik Penentuan • Menggunakan theodolite
Posisi Secara • Menggunakan sinar tampak sebagai garis garis pengamatan
Optik • Bisanya digunkan untuk pengukuran jarak antara 200 meter sd. 2 km dari
pantai.
• Dipengaruhi oleh refraksi dan kelengkungan bumi

• Menggunakan instrumen elektro-optic


Metode Optik • kombinasi dari LOP garis lurus, lingkaran kosentrik, dan lingkaran eksentrik
Murni • Pengukuran sudut dilakukan dengan traking theodolite.
• Pengukuran jarak murni dengan sextant substance bar
• Pengukuran jarak dengan pengukuran sudut menggunakan substance bar

Metode elektro
optik
Metode Optik
Murni
• Menggunakan instrumen elektro-optic
• kombinasi dari LOP lingkaran kosentrik
• Pada objrk yang akan diukur menggunakan reflector dan pada darat terdapat
referensi tempat theodolite ditempatkan
• Teknik laser alignment beam, pengamatan jarak S ju,
• Teknik tracking tacheometer dilakukan untuk mengukur jarak ui
• Teknik roating laser untuk mengukur sudut sapuan dengan sudut sapuan gel.
Elektomagnetik.

Metode
elektro-optik
Kombinasi LOP Lingkaran Kosentrik dan Hiperbolik
Geometri Posisi
Intrumen elektronik digunkan untuk mengukur jarak jauh yang tidak
Secara Elektronik
dapat dijangkau secara optik.

Pengukuran Jarak • Teknik two way ranging dilakukan dengan satu instrumen pemancar
Secara Elektronik (Mater) dan satu instrumen pemantul (refflektor)
• Teknik one way ranging 1 pemancar (Transmiter) dan 1 penerima
(Reseiver)
• Teknik range diffrencing 2 pemancar (Transmiter) dan 1 penerima (slaves)

Pemanfaat • Kombinasi LOP lingkaran Kosentrik (pengamatan jarak)


Gelombang Radio • Gelombang radio digunaka
Penentuan Posisi Dengan
GPS pada Survey Kelautan

Metode Survey

Penentuan Posisi Secara


Kinematik

Sistem DGPS

Sistem RTK
Penentuan Posisi Dengan
GPS pada Survey Kelautan

• Metode survei GPS: untuk penentuan posisi titik-titik kontrol di pantai;


• Metode kinematik diferensial: untuk tahapan lainnya, baik menggunakan data
pseudorange untuk aplikasi-aplikasi yang menuntut ketelitian menengah (level
meter), maupun menggunakan data fase untuk ketelitian yang lebih tinggi (level cm);
• Sistem DCPS dan RTK; untuk aplikasi-aplikasi yang menuntut informasi posisi
secara instan (real-time); dimana sistem DCPS umumnya digunakan untuk melayani
aplikasi berketelitian menengah dan sistem RTK untuk aplikasi berketelitian lebih
tinggi.
Metode Survey

• Bertujuan unuk penentuan posisi secara difrensial dan


static dengan menggunakan data fase
• Dapat dilakukan pentuan posisi dapat dilakukan secara
dengan moda jaring maupun radial
• Dibagi menjadi 3 tahap:
1. Pengolahan data dari setiap baseline dalam jarring
2. Melibatkan semua baseline untuk mentukan semua titik
3. Transfoemasi koordinat dari datum WGS 84 jika
dipelikan
Penentuan Posisi Secara
Kinematik Penentuan Posisi untuk benda bergerak

Difrensial Ketelitian lebih tinggi (fase)


Absolut Ketelitian lebih rendah (pseudorange)

Hasil penentuan posisi bisa saat pengamatan (real-


time) ataupun sesudah pengolahan (post-processing).

Metode kinematik CPS ini akan bermanfaat untuk navigasi, pemantauan (surveillance),
guidance, fotogrametri, airborne gravimetry, survei hidrografi dan lainnya.
Sistem DGPS
(Diffrencial GPS)

Menggunakan data pseudorange.


Untuk benda bererak
Monitir station mengirim koreksi secra real time
Ketlitian sekitar 1 – 3 meter (untuk survei laut)
Dibedaka menjadi dua Low Area DGPS
(LADGPS) dan Wide Area DGPS (WADGPS)
RTK (Real Time
Kinematik)

• Menggunakan data fasa


• Mengirim data kepada pengguna
secara real time
• Ketelitian sekitar 1-5 cm.
ANALISA PENENTUAN POSISI HORISONTAL DI LAUT DENGAN MAPSOUNDER
DAN AQUAMAP
Khomsin1, G Masthry Candhra Separsa

• Dikarenakan survey dengan GPS mebutuhkan dana yang besar dan sumber
daya manusia yang masih kurang terhadap GPS, maka pada jurnal ini
dijelaskan metode yang lebih sederha yaitu dengan fish finder (Mapsounder
dan Aquamap)
• Metode yang dilakukan dengan membandingkan hasil koordinat pengukuran
GPS Geodetic Hiper Pro merupakan penentuan posisi secara diferensial
yang diikat ke titik CORS ITS Surabaya dengan hasil pengukuran koordinat
hasil pengukuran Mapsounder dan Aquamap.
Mapsounder

Aquamap

GPS Geodetic Hiper Pro


• Grafik warna biru merupakan kesalahan jarak
Mapsounder,
• Grafik warna oranye merupakan kesalahan jarak
Aquamap.
• Dari Pengukuran tersebut diperoleh :
• Ketelitian penentuan posisi horisontal menggunakan Aquamap terhadap
GPS Geodetik yang terikat dengan CORS adalah sebesar ± 1,474 m.
• Ketelitian Mapsounder terhadap GPS Geodetik yang terikat dengan CORS
adalah sebesar ± 2,537 m
• Aquamap lebih teliti dibandingkan Mapsounder

Anda mungkin juga menyukai