Anda di halaman 1dari 45

Bab

9 Minggu 9

KESEMPATAN BISNIS WARALABA

Sumber : Leonardus Saiman (2009), KEWIRAUSAHAAN : Teori, Praktik dan Kasus-kasus, PT


Salemba Empat

PowerPoint Presentation by Leonardus Saiman

Copyright © 2010 Leonardus Saiman.


SIMAK KE DEPAN
Setelah mempelajari bab ini anda akan dapat :
1. Mengambil inspirasi usaha Mie Kita; Waralaba Ritel
Minimarket Indomaret dan Alfamart
2. Menjelaskan syarat-2 bisnis & struktur industri
waralaba
3. Mengidentifikasi pro & kontra bisnis waralaba
4. Menggambarkan proses untuk evaluasi
kesempatan bisnis waralaba
5. Mendiskusikan pertimbangan-2 hukum khusus
dlm bisnis waralaba

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–2


TERMINOLOGI TERKAIT USAHA WARALABA

• Franchising
Adalah suatu sistem pemasaran berkisar tentang
perjanjian dua belah pihak, dimana franchisee
menjalankan bisnis sesuai dengan syarat-syarat
yg ditentukan oleh franchisor.
Atau sistem pemasaran yg melibatkan kedua belah
pihak & terikat perjanjian, sehingga franchise harus
dijalankan sesuai dengan aturan dari
franchisor.

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–3


Definisi waralaba menurut Keputusan Menteri
Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia
No. 259/MPP/Kep/7/1997 tentang Ketentuan dan Tata
Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba),

• “Waralaba adalah perikatan dimana salah


satu pihak diberikan hak untuk
memanfaatkan dan atau menggunakan hak
atas kekayaan intelektual atau penemuan
atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain
dengan suatu imbalan berdasarkan
persyaratan yang ditetapkan dalam rangka
penyediaan dan atau penjualan barang dan
atau jasa”.

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–4


Pengertian waralaba menurut PP RI No. 42
Tahun 2007 tentang Waralaba

• “Waralaba adalah hak khusus yang dimiliki


oleh orang perorangan atau badan usaha
terhadap sistem bisnis dengan ciri khas
usaha dalam rangka memasarkan barang
dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil
dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan
oleh pihak lain berdasarkan perjanjian
waralaba”.

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–5


Terminologi berkaitan dg Franchising (
lanjutan )

• Franchise contract : adalah perjanjian


hukum antara franshisor dengan
franchisee
• Franchise : Adalah hak-hak istimewa
yang disampaikan / diatur dalam
kontrak / perjanjian franchise

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–6


Terminologi Franchising ( lanjutan )
• Franchisee
- Adalah pengusaha/usahawan yang
kekuasaanya dibatasi berdasarkan
perjanjian dengan franchisor.
- Adalah orang/pengusaha/usahawan yang
mendapatkan hak untuk menjalankan bisnis
franchise.

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–7


Terminologi berkaitan dg Franchising ( lanjutan )

• Franchisor
- Adalah orang/pengusaha yang memiliki bisnis
& memberikan hak franchice kepada orang/
pengusaha lain.
- Adalah orang / pihak di dalam kontrak
franchise yg menentukan metode-metode untuk
diikuti dan syarat-syarat yg disepakati oleh
orang / pihak lainnya.

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–8


MODEL MENJADI TERWARALABA PD USAHA
WARALABA

1. Analisis 2. Analisis 4. Analisis


Merek & 3. Analisis
Potensi Diri Profil dan
HAKI Pasar dan
Terwaralaba Prospek
Pewaralaba Pemasaran
Terwaralaba

Umpan Balik (feedback)

6. Analisis 5. Analisis
8. Pembuka- 7. Evaluasi Support dan
Pendanaan,
an usaha & Pemilihan Sistem dari
BEP, &
Waralaba Terwaralaba pewaralaba
Risiko

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–9


DELAPAN TAHAP ANALISIS USAHA WARALABA

1. Tahap 1 : Analisis Potensi diri sebagai Terwaralaba


2. Tahap 2 : Analisis Merek dan HAKI Pewaralaba
3. Tahap 3 : Analisis Pasar dan Pemasaran
4. Tahap 4 : Analisis Profil dan Prospek Waralaba
5. Tahap 5 : Analisis Support dan Sistem Pewaralaba
6. Tahap 6 : Analisis Pendanaan, BEP, dan Risiko
Waralaba
7. Tahap 7 : Evaluasi dan Pemilihan Waralaba
8. Tahap 8 : Pembukaan / Launching

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–10


Jenis-2 Franchise (Types of Franchises)
Menurut Longenecker et.al.
1. Franchise nama dagang & produk  Bantuan-2 hak
menggunakan/menjual nama & produk yang telah
dikenal luas
2. Waralaba unit tunggal  Terwaralaba hanya
diperkenankan untuk menjalankan usahanya pada
sebuah cabang/unit atau satu outlet yang telah
disepakati
3. Franchise Format Bisnis  Menyediakan seluruh
sistem pemasaran & petunjuk yang terus-menerus
dari franchisor

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–11


Jenis-2 Franchise (lanjutan)
4. Franchise Dukung-dukungan  Operasi suatu
franchise eceran / ritel dalam fasilitas
fisik/bangunan toko tuan rumah (franchisee).
5. Pemegang Lisensi Pemilik (Master Licensee)
 Perusahaan independen atau individu yang
bertindak sebagai agen penjualan produk
dengan tanggung jawab untuk menemukan
franchisee baru dengan batasan suatu teritori
khusus.

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–12


Jenis-2 Franchise (lanjutan)
6. Kepemilikan Kelipatan Unit / Multiunit 
Mengangkat penerima hak (franchisee)
tunggal lebih dari satu unit waralaba
(franchise) dari perusahaan yang sama
7. Pengembang Wilayah  Perorangan-2 atau
perusahaan-2 yang memperoleh hak hukum
untuk membuka beberapa gerai (outlets)
waralaba dalam wilayah yang telah
ditentukan.

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–13


PRINSIP DASAR USAHA WARALABA

1. Franchisor harus hidup dari royalti (bagi


keuntungan) yang dibayarkan oleh franchisee
2. Franchisor harus mau memberikan informasi
yang berkaitan dengan produk dan atau jasa
yang akan di-franchise-kan secara jujur,
benar, lengkap dan transparan
3. Jaringan franchise harus besar agar royalti
yang didapat mampu membiayai operasional
bisnis dari franchisor

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–14


PRINSIP DASAR USAHA WARALABA

4. Seluruh distribusi bahan baku sebaiknya


dijaga oleh franchisor agar kualitas terjaga
5. Secara prinsip franchisee bisa mendapatkan
harga beli yang lebih murah
6. Franchisee menyukai bisnis yang dibelinya,
memiliki komitmen penuh, dan percaya akan
potensi itu
7. Franchisee sebaiknya bekerja keras
berpengabdian dan percaya bahwa sukses
berasal dari dirinya sendiri

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–15


PRINSIP DASAR USAHA WARALABA

8. Franchisee sebaiknya memiliki tipe owner-


operator
9. Franchisee harus memahami bahwa
bergabung dengan sistem waralaba bukan
untuk mencari kambing hitam bila usaha gagal
10. Franchisee sebaiknya memahami setiap
usaha pasti ada risiko gagal
11. Franchisee sebaiknya memahami keunggulan
dan kelemahan bergabung pada bisnis /
usaha sistem waralaba.

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–16


PRINSIP DASAR USAHA WARALABA

12.Franchisee harus memiliki


kemampuan manajemen yang
memadai, termasuk mengelola
SDM dan pelayanan pelanggan
sepenuh hati

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–17


BEBERAPA PERTIMBANGAN SEBELUM
MEMBELI USAHA WARABLABA
4. Nilai atas produk dan atau jasa dalam
hubungannya dengan kemampuan bertahan
atas produk / jasa dalam jangka panjang
5. Keharusan untuk membeli bahan baku dari
franchisor
6. Jenis promosi yang dilakukan oleh pihak
franchisor
7. Ada baiknya bila calon terwaralaba/franchisee
dapat melihat lebih dahulu isi kontrak yang
akan disetujui

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–18


BEBERAPA PERTIMBANGAN SEBELUM
MEMBELI USAHA WARABLABA
8. Estimasi keuntungan dan bahkan estimasi
kerugian yang diproyeksikan dengan realistis
9. Batasan-2 yang diberlakukan oleh pewaralaba
untuk kegiatan operasi dan keuangan
perusahaan
10. Adanya target penjualan / omzet yang
ditetapkan pada terwaralaba

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–19


KIAT MEMILIH WARALABA
(Menurut Bambang N. Rachmadi)
1. Jangan mudah percaya dengan brosur, lebih-
lebih kepada calo franchise / usaha waralaba.
2. Jangan berharap ingin cepat kaya yang
berlebihan
3. Jangan memilih franchise hanya karena
harganya yang murah
4. Tentukan tujuan Anda memasuki binsis
franchise
5. Perhatikan tingkat risiko bisnis waralaba yang
Anda pilih

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–20


KIAT MEMILIH WARALABA
(Menurut Bambang N. Rachmadi) – (Lanjutan)

6. Hati-hati dengan faktor subyektivitas /


emosional
7. Hindari franchisor yang hanya memiliki
satu jenis produk
8. Hindari franchise yang membutuhkan
banyak karyawan
9. Hindari franchisor yang terjerat masalah
hukum
10.Selidiki seberapa banyak franchisee yang
gagal
Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–21
KIAT MEMILIH WARALABA
(Menurut Bambang N. Rachmadi) – (Lanjutan)

11.Pelajari dukungan promosi franchisor


selama ini
12.Kunjungi beberapa franchisor sebagai
perbandingan
13.Pelajari dokumen dan informasi yang
sudah diperoleh
14.Mengujungi atau bertukar pikiran dengan
franchisee lain yang sudah membelinya
lebih dahulu

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–22


KIAT MEMILIH WARALABA
(Menurut Bambang N. Rachmadi) – (Lanjutan)

15.Pelajari laporan keuangan


franchisor.
16.Bandingkan tingkat penghasilan
usaha waralaba yang akan Anda beli
dengan penghasilan deposito atas
rencana investasi Anda
17.Pertimbangkan besarnya franchise
fee, royalty dan atau fee lainnya

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–23


PROSES PENDIRIAN USAHA WARALABA

1. Franchisor akan mengirim brosur dan


bahan-bahan lain dan banyak juga yang
memberikan pertanyaan yang komplit.
2. Langkah selanjutnya adalah evaluasi
perusahaan
3. Ketahui berapa banyak franchisee yang
telah ikut bergabung pada franchisor yang
akan Anda ikuti/beli
4. Lihat rencana bisnis franchisor, manual
pengoperasian, dan analisis pasar

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–24


KRITERIA UNTUK MENGAJUKAN USAHA
SISTEM WARALABA

1. Terbukti memberi keuntungan


2. Memiliki prosedur operasi standar (
Standard Operational Procedure =
SOP) manual tertulis untuk pelayanan
dan kualifikasi barang dan atau jasa
yang ditawarkan
3. Manajemennya mudah diajarkan dan
diterapkan

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–25


KRITERIA UNTUK MENGAJUKAN USAHA SISTEM
WARALABA (Lanjutan)

4. Memberikan dukungan
berkesinambungan kepada
Franchisee
5. Memiliki hak kekayaan intelektual
yang telah terdaftar di instansi
berwenang

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–26


PRO DAN KONTRA TERHADAP USAHA
WARALABA
• Pihak yang Setuju/Pro terhadap usaha waralaba
1. Kemungkinan sukses lebih tinggi dibanding mulai
dari nol
2. Merk bisnis terbukti dikenal luas
3. Tuntutan syarat khusus (Prakualifikasi) bagi terwaralaba
4. Tersedia pelatihan oleh francbisor bagi calon terwaralaba
5. Percepatan perluasan usaha dg modal relatif rendah
6. Efisiensi dalam meraih target pasar melalui promosi bersama
7. Terbentuknya kekuatan ekonomi dalam jaringan distribusi

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–27


PRO DAN KONTRA TERHADAP USAHA
WARALABA
• Pihak yang Setuju/Pro terhadap usaha waralaba
8. Menggantikan kebutuhan personel Franchisor
dengan para operator yang dimiliki oleh Franchisee
9. Pemilik gerai memiliki motivasi tinggi karena
menyangkut pengembalian investasi dan
keuntungan usaha yang cepat
10.Disediakan bantuan atau pinjaman keuangan oleh
pewaralaba kepada terwaralaba
11.Bantuan manfaat operasi dari pewaralaba kepada
terwaralaba.

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–28


Pro dan Kontra Waralaba

• Pihak yang Kontra terhadap usaha waralaba


1. Biaya-2 waralaba yang cenderung tinggi adalah:
a. Biaya waralaba awal
b. Biaya-2 investasi
c. Pembayaran royalti
d. Biaya-2 periklanan
2. Berbagai pembatasan-2 pada operasi-2 bisnis
3. Kehilangan kemerdekaan
4. Kewenangan gerai di tangan terwaralaba
5. Perlu perubahan paradigma atas materi yg dijual
6. Untuk membentuk sistem usaha yang baku, perlu adanya
proses yang lebih birokratis.

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–29


SISI POSITIF DAN NEGATIF USAHA
WARALABA
• Sisi positif bisnis waralaba
1. Pelatihan formal
2. Bantuan modal / keuangan
3. Metode pemasaran / marketingnya telah teruji
4. Bantuan manajemen / sistem pengelolaan
5. Waktu pemulaian (start-up) bisnis lebih cepat
6. Tingkat kegagalan bisnis / usaha yang relatif
lebih rendah

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–30


SISI POSITIF DAN NEGATIF USAHA
WARALABA
• Sisi Negatif bisnis waralaba
1. Biaya bisnis waralabanya yang seringkali cenderung
lebih tinggi
2. Pembagian royalti yang seringkali memberatkan
3. Terdapat batasan-batasan pertumbuhan
4. Tidak memiliki kebebasan dalam operasi dan
pemasaran
5. Pewaralaba mungkin akan menjadi pemasok tunggal
atas berbagai perlengkapan dan bahan-bahan baku
6. Batasan atau klausal pembaruan

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–31


SISI POSITIF DAN NEGATIF USAHA
WARALABA
• Sisi Negatif bisnis waralaba
7. Waralaba, lisensi dan atau Royalty fee wajib ada dan
menjadi syarat mutlak dalam waralaba
8. Keberadaan franchise, licency, dan atau royalty fee
dijadikan sumber utama pendapatan franchisor demi
kelangsungan hidup usahanya, karena franchisor
membutuhkan dana untuk membiayai segala
pengeluaran dan men-support usahanya seperti:
membayar biaya supervisi, biaya monitoring dan
biaya on going assistent secara terus menerus.

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–32


Kasus 9.1: USAHA WARALABA
Bakmi Mie-Kita

• Mie telah menjadi menu favorit bagi sebagian orang


Indonesia
• Mie telah menggeser kebiasaan orang Indonesia dari
sebelumnya makan nasi menjadi makan mie
• Bisnis bakmi tidak ada matinya.
• Semua masyarakat Indonesia suka mie
• Strategi yang dilakukan Petrus Puspo Sutopo, pemilik
jaringan waralaba Bakmi Mie-Kita, selalu berusaha
menampilkan keunggulan menu yang tersaji.

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–33


• Setiap gerai Mie-Kita sanggup menawarkan 100
sajian mie beraneka rasa. Bakmi Mie-Kita
mengembangkan jaringan Bakmi Mie-Kita lewat
bendera PT Sistem Waralaba Bakmi Mie-Kita.
• Strategi yang dilakukan yakni tidak saja
membuka gerai di Jabodetabek, tetapi juga di
luar Jawa, dengan alasan kedai mie di
Jabodetabek sudah amat padat, sedangkan di
luar Jawa masih relatif sedikit.
• Bakmi Mie-Kita di Jabodetabek meraih
pendapatan Rp 30 juta sampai Rp 90 juta per
bulan.

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–34


• Sedangkan di Pontianak omzet rata-rata Rp 80
juta per bulan, di Balikpapan Rp 90 juta hingga
Rp 120 juta per bulan.
• Dengan modal awal Rp 500.000 untuk membeli
gerobak mie dan terpal, Petrus Puspo Sutopo
memulai usaha Bakmi Mie-Kita.
• Kini usahanya telah berkembang menjadi 21
outlet di berbagai daerah – tiga diantaranya
milik Petrus sendiri. Usaha ini pun ditawarkan
menjadi peluang bisnis waralaba.

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–35


• Ada 3 pilihan skema waralaba yang
ditawarkan Petrus, yaitu:
1) food court, modal awal Rp 77 juta,
2) mini resto, modal awal Rp 126 juta, dan
3) resto, dengan modal awal Rp 159 juta.
Biaya tersebut sudah termasuk franchise fee 5
tahun, renovasi dan equipment.
Tergantung skema waralaba mana yang dipilih
dari tiga pilihan tersebut.
Dengan perkiraan titik impas masing-masing 12
bulan, 15 bulan, dan 16 bulan.

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–36


KASUS 9.2 : FRANCHISE LOKAL, USAHA
RITEL MINIMARKET :
Indomaret & Alfamart
• Jika Anda tinggal di Jabodetabek pasti dengan mudah akan
menemukan kedua Ritel minimarket ini di sekitar tempat tinggal
Anda.
• Kedua minimarket ini bersaing ketat untuk saling mengungguli
satu sama lain.
A. MINIMARKET RITEL Indomaret :
Langkah-2 bergabung dalam Franchise di Indonesia Bisnis Ritel
( Indomart )
1. Warga Negara Indonesia
2. Menyediakan ruang usaha ukuran 120-150 m2 (milik sendiri /
sewa)
3. Memiliki NPWP dan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW),
serta kelengkapan perijinan lainnya
4. Investasi peralatan dan biaya waralaba

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–37


Pertimbangan dalam berbisnis
Franchise Indomaret
1. Adanya pelatihan
2. Ketahanan terhadap fluktuasi ekonomi
3. Cakupan jaringan waralaba yang cukup meluas
4. Telah berpengalaman lama berada dalam bisnis
minimarket
5. Posisi dalam industri
6. Pemilihan lokasi yang dilakukan survey sebelumnya
7. Fasilitas desain dan konstruksi standar
8. Terbukti kualitasnya tidak diragukan lagi
9. Gerai-gerai cabangnya relatif tahan krisis

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–38


BIAYA FRANCHISE Indomaret:
Rp 36.000.000 plus PPN
BIAYA INVESTASI Indomaret :
Rp 250.000.000 – Rp 300.000.000 (
mencakup Franchise Fee, Perijinan,
Pembelian, Peralatan Toko dan
Pergudangan).
BIAYA ROYALTI ATAU BAGI KEUNTUNGAN
Indomaret SBB:

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–39


Bagi Keuntungan Indomaret bagi franchisee:

PENJUALAN BERSIH PERSEN


Rp 0 – Rp. 175.000.000 0%
> Rp 175.000.000 – 200.000.000 2%

> Rp 200.000.000 – 225.000.000 3%

> Rp 225.000.000 4%

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–40


MINIMARKET RITEL Alfamart :
• PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk sebagai
perusahaan pengelola minimarket Alfamart
berdiri pada tanggal 18 Oktober 1999
beroperasi.
• Alfamart telah berkembang di sepanjang Pulau
Jawa dan Lampung dari total jumlah tokonya
yang telah mencapai 2.908 ( 31 Maret 2009),
677 toko diantaranya merupakan toko waralaba.
• Franchise Fee : Rp 45.000.000
• Investasi awal : Rp 425.000.000 s/d Rp
555.000.000, dengan rincian sbb:

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–41


INVESTASI AWAL ALFAMART BAGI
FRANCHISEE
INVESTASI (TDK
TIPE JUMLAH ITEM AREA TERMASUK BIAYA
GERAI BARANG PENJUALAN SEWA/ BELI
LOKASI)

36 Rak 2.500 80 m2 300 juta

45 Rak 3.000 100 m2 330 juta


54 Rak 3.500 > 120 m2 380 juta

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–42


Bagi Keuntungan Alfamart bagi franchisee:

PENJUALAN BERSIH PERSEN


Rp 0 – Rp. 75.000.000 0%
> Rp 75.000.000 – 100.000.000 2%

> Rp 100.000.000 – 150.000.000 2,5 %

> Rp 150.000.000 3%

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–43


EVALUASI PENGUASAAN MATERI

1. Kerjakan / jawablah dengan kata-kata


sendiri dengan tulisan tangan sendiri soal-
soal pada buku Leonardus Saiman (2009),
halaman 189-190
2. Dikumpulkan pada Minggu ke-10.
3. Pengumpulan lewat 1 hari nilai dikurangi
10 poin, 2 hari nilai dikurangi 20 poin dst,
tiap keterlambatan 1 hari dikurangi 20

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–44


Lanjutan diskusi kelompok

• Topik : Bisnis / usaha dengan sistem waralaba

Copyright © by South-Western College Publishing. All rights reserved. 6–45

Anda mungkin juga menyukai