Anda di halaman 1dari 61

Salah satu alat untuk mengukur

tingkat efisiensi
pengelolaan rumah sakit
 Adalah perusahaan “non profit”
 Harus melayani masyarakat dengan
“baik” dibidang kesehatan
 Harus bisa membiayai operasional
RS
 Harus bisa membuat sejahtera
karyawannya
Dalam pengelolaannya Rumah Sakit harus
efisien :
1. Baik dilihat dari segi mutu pelayanan
medis
2. dilihat dari segi ekonomi  pemanfaat
an/pendayagunaan sarana yang ada.
Oleh karena itu perlu
dilihat

 Bagaimana pemanfaatan sumber


daya ?–
sudah efisien/belum ?
 Bagaimana kinerja SDM yg ada ?
Perlukah EVALUASI ?
Hal itu untuk menjamin bahwa
pengorbanan  tidak sia-sia
tetapi
berdaya guna bagi : -
kesejahteraan pasien,
 Menurut ilmu teknik adalah ketercapaian ratio
efek dan riil.
 Menurut ilmu ekonomi adalah keseimbangan
yang paling baik antara output dan input.
 Menurut ilmu sosial adalah tingkat kepuasan
atau hasil dari derita serta jerih payah yang
harus dialami.
 Dalam ilmu Administrasi efisien adalah
gabungan dari ketiga diatas.
(Barry Barber, MA, Ph.D, Fins P, AFIMA dan
David Johnson, M.Sc)

EFISIENSI RUMAH SAKIT DIUKUR DARI :


- Lama rata-rata pasien dirawat (Av.LOS)
- Lamanya rata-rata tempat tidur tidak
terisi (TOI)
- Presentasi tempat tidur yang terisi
(BOR)
- Pasien dirawat yg keluar (hidup dan
mati) per tempat tidur yg siap pakai
selama setahun (BTO)
7
Jumlah pasien pada waktu tertentu yang
diinginkan.
Sensus harian rawat inap umumnya
dilaksanakan di rumah sakit pada saat
tengah malah (Pkl. 24.00) dan selalu pada
saat yang sama setiap hari

8
Sensus Harian Rawat Inap :
a. Adalah kegiatan pencacahan /
penghitungan pasien rawat inap yang
dilakukan setiap hari pada suatu
ruang rawat inap
b. Sensus harian berisi tentang mutasi
keluar masuk pasien selama 24 jam
mulai dari pukul 00.00 s.d.
24.00
9
Sensus Harian Rawat Inap :
Kegunaan :
a. Untuk mengetahui jumlah pasien masuk,
pasien keluar rumah sakit, meninggal di
rumah sakit
b. Untuk mengetahui tingkat penggunaan
tempat tidur
c. Untuk menghitung penyediaan sarana /
fasilitas pelayanan kesehatan.

10
Ada 2 macam formulir yang digunakan
untuk membuat rekapitulasi semua sensus harian
yang dikirim oleh ruang rawat inap.
1. Rekapitulasi Sensus Harian Rawat Inap
2. Rekapitulasi Bulanan Pasien Rawat Inap (RP1)

11
Rekapitulasi Sensus Harian Pasien
Rawat Inap :
• Adalah formulir untuk menghitung dan merekap
pasien rawat inap setiap hari yang diterima dari
masing-masing ruang rawat inap.
• memuat informasi selama satu hari tentang
penggunaan tempat tidur rumah sakit secara
global maupun terinci untuk masing-masing
jenis pelayanan atau menurut ruang rawat inap.
12
Sensus Harian Rawat Inap :
Kegunaan :
a. Untuk mengetahui jumlah pasien dirawat
pada hari yang bersangkutan
b. Untuk mengetahui tingkat penggunaan
tempat tidur
c. Merupakan data dasar mengenai pasien
dirawat pada hari ybs yang harus dikirimkan
kepada manajemen yang membutuhkan.
13
Rekapitulasi Bulanan Pasien Rawat Inap :
• Adalah formulir untuk menghitung dan merekap jumlah pasien rawat inap
selama sebulan yang diterima dari masing-masing ruang rawat inap
• memuat informasi selama satu bulan dari semua pasien rawat inap.
Rekapitulasi bulanan dibuat untuk setiap jenis pelayanan rawat inap dan
untuk keseluruhan rumah sakit.

14
Rekapitulasi Bulanan Pasien Rawat Inap :

Kegunaan :
a. Untuk mengetahui jumlah pasien dirawat
selama sebulan
b. Untuk mengetahui tingkat penggunaan
tempat tidur selama periode bulanan
c. Merupakan data dasar mengenai pasien
rawat inap, yang dibutuhkan untuk
pelaporan ke DepKes.
15
Seseorang yang memakai tempat tidur rumah sakit
untuk tujuan pengobatan tetapi tidak termasuk :
• Anggota dari karyawan rumah sakit yang menerima
pengobatan yang menjadi tanggungannya
• Bayi baru lahir dengan ibu yang memakai tempat
tidur rumah sakit kecuali yang diberikan sebagai berikut
a) Bayi baru lahir yang menggunakan tempat tidur
NICU
b) Bayi lahir kembar (multiple) dapat dianggap menjadi
16 pasien rawat inap
Proses resmi yang dialami seseorang pada
saat diterima oleh rumah sakit dengan
tujuan untuk memberikan pelayanan
pengobatan pada pasien tesebut. Jika
pasien tersebut keluar secara resmi dari
rumah sakit dan kemudian kembali lagi
untuk pengobatan yang lebih lanjut, proses
admission berulang kembali dan admission
kedua tercatat pada statistik.
17
jumlah pasien masuk dari luar rumah sakit,
dihitung dari pk. 00.01 – 24.00 saat sensus
dilakukan

18
jumlah pasien masuk ruang rawat ttt. yang
berasal dari ruang rawat lain, dihitung dari
pkl. 00.01 – 24.00 saat sensus dilakukan.

jumlah pasien yang keluar dari ruang


rawat ttt. Yang dipindahkan ke ruang rawat
lain, dihitung dari pk. 00.01 – 24.00 saat
sensus dilakukan
19
Proses resmi, seorang pasien rawat
inap meninggalkan rumah sakit pada
akhir perawatan
Termasuk pemulangan pasien ke
rumahnya, pemindahan ke rumah sakit
lain, perawatan di rumah atau institusi
lain dan kematian seseorang pada saat
ia dirawat inap pada rumah sakit
tersebut.
20
pasien yang meninggal kurang dari 48 jam
sesudah masuk rawat.

pasien yang meninggal lebih dari 48 jam


sesudah masuk rawat

21
Pada Jangka pendek/ perawatan sehari
(ODC) dapat dikriteria sbb:

Seorang pasien dapat menjadi pasien RI jika


pengobatan dan / perawatan diberikan staf
rumah sakit tidak kurang dari 4 jam yang mana
pasien:
¨ Memakai tt pasien yang disediakan untuk
dan / menangani prosedur diagnostik/ memakai
tt RS untuk tujuan pengobatan dan /
observasi.
22
Batas waktu 4 jam perlu agar tidak
digunakan untuk hal:
¨ dimana pasien menggunakan kamar operasi
¨ dimana pasien menggunakan alat khusus
seperti ruang endoskopi, ruang X-ray, terutama
memakai alat-alat prosedur invasive ( prosedur
yang biasa tetapi angka kematian dan angka
penyakit nya diketahui, dan penampilannya
dapat memperpanjang masa rawat ).

23
Rumus :
INPATIENTS + ADMISSION-DISCHARGE
Tersisa pada Sampai / kematian
tengah sensus selama
malam jam periode jam
sebelumnya berikutnya

24
Angka rata-rata jumlah pasien rawat inap perhari.
Hasil ini didapat dari sensus pemakaian tempat
tidur harian ditambah jumlah pasien yang masuk
dan keluar pada hari yang sama

Rumus :
Total jumlah hari rawat inpatient untuk satu
periode (Kecuali kelahiran baru)
Total jumlah hari pada periode yang sama
25
DATA PENGGUNA KEPENTINGAN
- Seberapa jauh RS
digunakan masy
PEMERINTA - Sbrp jauh masy.
BOR H membutuhkan pel. RI di
RS

 PERENCANAAN RS
Dimulai dari
 Sensus Harian rawat Inap
 Cut off pukul 24.00
 Lambar sensus harian diserahkan ke
bagian Assembling.
 Angka yang menunjukkan presentase
tempat tidur yg digunakan dalam satu
tahun
100
B = O X
 Rumus :
A
O = Rata-rata TT terisi
A = Rata-rata TT siap pakai
 BOR Ideal = 75 - 85 %
Batas optimal atas pertimbangan
keamanan dan efisiensi perawatan
 Bila lebih dari 85 % Pelayanan yang
dijalankan dokter perawat dan lain-lain
kurang efektif, karena - Beban kerja
tinggi
 Ruang Kerja terbatas
 Penggunaan yg berlebihan fasilitas sumber daya
 Meningkatkan kesulitan pasien memperoleh
perawatan yg layak yang dibutuhkannya
 Perpanjangan masa penyembuhan.
BOR untuk periode tertentu

 BOR (bulan ttt)


= rerata O (bulan ttt) x 100%
A
 Rerata jumlah TT dalam satu periode (O)
sama dengan jumlah HP periode tersebut
dibagi dengan jumlah hari dalam periode
yang bersangkutan (t), atau
 O = jumlah HP
t
Maka rumus nya dapat menjadi
BOR periode ttt= HP (bln ttt) x 100%
(A x t)
BOR dengan perubahan TT
 Dapat dibuatkan rumus
 B = jumlah HP periode ttt x 100%
(∑ TT1 x t1) + (∑ T2 x t2) +…
 Angka setahun yang menunjukkan
rata-rata lamanya seorang pasien
dirawat.
 Rumus : 365
L = O X
D

 AvLOS Ideal = 3 - 12 hari


O = Rata-rata TT terisi
D = Jml Ps.Keluar (H+M)
Rata-rata jumlah hari pasien rawat inap tinggal
di rumah sakit (hari). Tidak termasuk bayi baru
lahir
Rumus:
Jumlah Lama dirawat pasien keluar (Hidup+Mati)
Jumlah Pasien Keluar (Hidup+Mati) pd periode yg
sama

Nilai AvLOS ideal antara 6-9 hari


Pada tanggal 14 April 2008 terdapat 4 orang pasien
pulang dengan rincian lama rawat sebagai berikut:

Pasien A: Masuk tgl.1/4 pulang 14/4 LOS= 13 hari


B: Masuk tgl.4/4 pulang 14/4 LOS= 10 hari
C: Masuk tgl.10/4 pulang 14/4 LOS= 4 hari
D: Masuk tgl.13/4 pulang 14/4 LOS= 1 hari
TOTAL: 28 hari

Maka ALOS pasien tgl 14 April adalah 28/4= 7 hari artinya


rata-rata lama rawat pasien di ruangan “X” adalah tujuh
hari
LENGTH OF STAY
(Lama dirawat)

 Jumlah hari-hari kalender dari masuk


sampai keluar rumah sakit (Glossary
Huffman)
 Hari pertama masuk RS dihitung , hari
keluar RS tidak dihitung (atau sebaliknya)
 Bila dalam bulan yang sama dapat
dicari dengan cara tanggal keluar
dikurangi tangal masuk.
 Pasien yang masuk dan keluar pada
hari yg sama : lama dirawat dihitung 1
hari (walaupun mungkin hanya dirawat
 Rata-rata jumlah hari sebuah tempat tidur
tidak terisi, yaitu waktu antara sebuah TT
ditinggalkan pasien sampai dengan saat
ditempati lagi oleh pasien lain berikutnya.
 Rumus :

365
T= (A-O) X
 TOI Ideal = 1 - 3 hari D
A = Rata-rata TT siap pakai
O = Rata-rata TT terisi
D = Jml Ps.Keluar (H+M)
 Angka yang menunjukkan tingkat
penggunaan sebuah TT selama satu
tahun = rata-rata jumlah pasien yang
menggunakan setiap TT dalam tahun yg
bersangkutan.

 Rumus : D
B =
 Angka ideal : lebih dari 30 kali
A
D = Jml Ps.Keluar (H+M)
A = Rata-rata TT Siap pakai
GDR : GROSS DEATH RATE
Angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar

RUMUS
Jumlah kematian pasien seluruhnya X 1000
Jumlah pasien keluar hidup dan meninggal
Angka dianjurkan kurang dari 45 per 1000

39
NDR : NET DEATH RATE
Angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita
keluar.Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit

RUMUS
NDR = Jumlah Kematian pasien >48 jam X 1000
Jumlah pasien keluar hidup dan meninggal
Angka dianjurkan kurang dari 25 per 1000 penderita keluar

40
 Perbandingan efisiensi dalam kurun waktu
tertentu
 Memonitor terhadap standar/target yg
telah ditentukan
 Perbandingan antar ruang mana yg
pengelolaannya efisien dan mana yg tidak
 Meneliti akibat dari perubahan kebijakan
 Mengecek kesalahan laporan.
 Grafik BOR makin dekat dengan
sumbu Y Ordinat  BOR Makin tinggi
 Makin dekat grafik BTO dengan titik
sumbu  pasien keluar per TT makin
tinggi jumlahnya
 Rata-rata tenggang perputaran (TOI)
tetap, AvLOS berkurang, BOR akan
turun.
Y GRAFIK BARBER JOHNSON
22
BATASAN

90 %

%
20

80
BOR 75-85

R
BOR

%
BO
18
TOI

70
1-3 hr

R
16 15

BO
AvLOS 3-12 hr
14
BT BTO >30
12 O=
20
2002
10 20
2004
Bila titik temu BOR,
8
R5
0 % AvLOS, TOI & BTO
2003 BO berada di luar daerah
6
2001
30 efisien, mununjukkan
4
bahwa sistem yg
2 sedang berjalan
0 X adalah kurang efisien.
22
Perkemban

90 %

%
20 gan Tk

R80
BOR Efisiensi

%
BO
18

70
Peng. RS X

R
16 15

BO
Tahun 1999
2005
14 s/d 2003
BT
12 O=
20
2002
10 20
2004

8 0 %
R5
2003
BO
6
2001
30
4

0
GRAFIK BARBER JOHNSON
22
R. G

90 %

%
20 Perbandingan

80
tingkat efisiensi

R
BOR

%
BO
18
antar Ruang

70
R
16 15 Perawatan dalam

BO
ssuatu rumah sakit.
14
BT
12 O=
20
R. B
10 R. F 20
R. A

8 0 %
R5
R. C BO
6
R. D
30
4

2 R. E

0
REKOMENDASI
UNTUK
PERBAIKAN

 Perhatikan dari keempat


parameter : BOR, Av LOS, TOI,
BTO mana yang tidak memenuhi
standar yang telah ditetapkan.
 Cari kemungkinan penyebab
terjadinya tidak tercapainya
standar tersebut
 Usulkan tindakan perbaikan
BILA AvLOS
LEBIH
DARI 12 HARI.

Kemungkinan Penyebabnya :
 Pasien kronis dirawat di RS yang
diperuntukkan pasien akut.
 Adanya kelemahan dalam
pelayanan medis  komplikasi /
tidak ada kemajuan hasil.
 Ada individu dokter yang suka
menunda layanan
PERLU
evaluasi /
penelitian :
Antara lain :
 Lihat riwayat sakit dan keadaan pasien
 Penatalaksanaan/ketelitian pemeriksaan
pasien , penyelenggaraan visite (setiap
hari ? Teratur ?) , kecepatan/kecermatan
hasil pem. penunjang

 Ketepatan terapi yang diberikan


 Kecermatan pelayanan perawatan ?
TOI Tinggi dan
BOR rendah
 Penyebabnya ? Kurang informasi kepada
masyarakat ?
 Upaya perbaikan :
 a. “Promosi” tentang semua pelayanan yang ada
supaya demand meningkat
 b. Meningkatkan pelayanan dengan :
 Meningkatkanpengetahuan/ketrampilan
 Menanamkan perilaku SDM yg baik
 Memperhatikan karier dan kesejahteraan petugas

 Penatalaksanaan penerimaan dan penempatan pasien.


Penata laksanaan
bagian
Penerimaan
pasen
 Peningkatan tata laksana pekerjaan di admisi
 Pengaturan penempatan di bangsal
 Koordinasi/kerjasama yg baik antara petugas
admisi dan bangsal
 Papan / informasi posisi tempat tidur yg up to date
 Pasien mutasi, pasien pulang petugas bangsal
segera lapor ke admisi
 Peranan supervisi ditingkatkan
 Daftar pasien tunggu
 Realokasi tempat tidur

Bangsal yang BOR rendah


dikurangi untuk menambah TT
Bangsal yang BOR nya tinggi.
BOR = 50% O = 50/100 A  1/2A

LOS TOI

L = O X 365/D T = (A-O) X 365/D


= ½ A X 365/D = (A-1/2A) X365/D
= ½ A X 365/D

L = T
2 = 2
BOR = 70% O = 70/100 A

LOS TOI

L = O X 365/D T = (A-O) X 365/D


= 70/100 A X 365/D = (A- 70/100A) X365/D
L X D = 70/100A X 365 = 30/100 A X 365/D
100/70L X D = A X 365 T X D = 30/100A X 365
100/30T X D = A X 365

100/70L X D = 100/30T X D
100/70L X D = 100/30T X D

30/100 X 100/70 L = T

3/7 L =T  3 L = 7 T

Misal harga T = 3

3 L = 21  L = 7
26
          90 %
       
80 %
         
70 %
 

24
                             

22
                             

Av 20
                             

L 18
                             

16
                             

O
14
                             
50 %
S
 
12
                           
15
10
                             

8
                             

20
6
                             

                             
4
                             
2 30
                             

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
                             

             
T O I
               
Diketahui data dari RS “Basa Basi” tahun 2000 – 2001 sebagai berikut :

Tahun Hari Jumlah Total Jml.Ps Keluar


Perawatan tempat tidur Lama dirawat (Hidup+Mati)

2000 83676 350 82775 15050

2001 54933 350 55125 12250


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai