Kepala
Normocephal, rambut tidak mudah dicabut dan berwarna
hitam.
Mata
Konjungtiva anemis +/+
Sklera ikterik -/-
Pemeriksaan Fisik
Telinga
Tidak ditemukan kelainan bentuk dan tidak ada sekret
yang keluar dari liang telinga
Hidung
Tidak ditemukan kelainan bentuk pada hidung
Tidak ada sekret yang keluar dari lubang hidung
Tidak ada pernafasan cuping hidung
Mulut
Bibir tidak sianosis
Lidah tidak terdapat plaque putih
Pemeriksaan Fisik
Leher
Trakea tidak deviasi
Tidak terdapat adanya pembesaran kelenjar getah bening
Submental, Submandibular, Parotis, Pre auricular, Post auricular, Supraclavicular.
JVP: 5 + 2
Thorax
Paru
Inspeksi : Pergerakan statis dan dinamis dinding dada simetris
kanan kiri, Retraksi intercostal (-)
Kesimpulan :
USG intraabdomen dalam batas normal
Resume
Seorang wanita berusia 65 tahun datang dengan keluhan muntah 2x
sejak 4 jam SMRS. Muntah keluar cairan warna bening, muntah bercampur
dengan makanan, tidak disertai darah, volumenya kurang lebih ¼ gelas aqua.
Mual (+) Nyeri epigastrium (+) sejak 2 hari SMRS. Timbul saat stress dan
berkurang setelah makan. Nyeri tidak menjalar ke tempat lain Keluhan
disertai perut begah saat setelah makan dengan porsi biasanya. Nafsu makan
dan minum juga menurun. Pasien tampak lemas dan pucat. Demam (+) sejak
2 hari SMRS. Demam naik turun. Buang air besar (BAB) cair 2x sejak 2 hari
SMRS. BAB berwarna coklat, lendir dan darah (-).
Pemeriksaan fisik dan tanda vitasl lainnya dalam batas normal hanya
didapatkan conjungtiva anemis +/+ dan nyeri epigastrium (+). Pada
pemeriksaan laboratorium ditemukan penurunan Hb 7 g/dl, eritrosit 2.87 x
106, MCV 79 fl, MCH 24 pg/mL, MCHC 31 g/dL serta peningkatan netrofil
(90/ µL), laju endap darah (60mm/jam) dan Leukosit (10.400/ µL). Pada
pemeriksaan coombs test B Rh Positif (+) compatible mayor dan
incompatible minor, gambaran darah tepi Anemia mikrositik dengan hasil
radiologi Kardiomegali, pulmo dalam batas normal dan USG intraabdomen
dalam batas normal.
Diagnosis Klinis
Susp. Gastritis
Anemia Mikrositik Hipokrom ec Susp.
Anemia Chronic Disease
Diagnosis Banding
Sindrom dispepsia ec Ulkus peptikum
Anemia mikrositik hipokrom ec defisiensi
besi
Perencanaan
Rencana Diagnostik
Pemeriksaan lab :
◦ Serum iron, TIBC, ferritin
◦ Darah samar tinja (faecal occult blood test) dan
urin
Endoskopi
Terapi
p/
P/ IVFD NaCl 0.9% 500cc/8 Ranitidine 2x150 mg
P/ IVFD NaCl 0.9% 500cc/8 jam
jam P/ IVFD NaCl 0.9% 500cc/8 jam Ondancentron 3x 8mg
Inj. Ceftriaxone 2x 1 gr
Inj. Ceftriaxone 2x 1 gr Inj. Ceftriaxone 2x 1 gr
Inj. Ranitidine 2x 50 gr
Inj. Ranitidine 2x 50 gr Inj. Ranitidine 2x 50 gr
Inj.ondancentron 3x4 mg
Inj.ondancentron 3x4 mg Inj.ondancentron 3x4 mg
Transfuse PRC 250 cc/ hari target
Transfuse PRC 250 cc/ hari target
hb 10 tunda
hb 10
Follow up Laboratorium
Hematologi
Hematokrit 21 % 24 % 38-47 %
Fauci A, et al. 2016. Harrison's Principles of Internal Medicine. 19th ed. New York, N.Y.:
McGraw-Hill Education LLC
Setiati S et al.2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6. Jakarta : Interna Publishing.