Anda di halaman 1dari 19

DISKUSI TOPIK

“ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER” (ADHD)


“GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS”
(GPPH)

Disusun Oleh:
Az Zahra Ulfah Dokter Pembimbing:
Nadia Salsabila Fauziah dr. Isa Multazam Noor, Sp.KJ
Sasqia Rakhmi Leony
Muhammad Kamardi Rusli
Yasmin Kamila Manan
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN JIWA
RSJ ISLAM KLENDER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2019
Ilustrasi kasus
Rida berusia 7 tahun. Saat ini dia duduk di kelas 1 Sekolah Dasar. Orang

tuanya seringkali mendapatkan masukan dan laporan dari gurunya

bahwa dia seringkali jalan-jalan di kelas. Rida lebih banyak berdiri dan

tidak fokus pada pekerjaan sekolahnya. Orang tuanya pun mengakui

bahwa di rumah pun Rida seperti itu. Seringkali Rida berganti-ganti

aktivitas dan tidak pernah sampai selesai. Misalnya, bermain bongkar

pasang dan selang beberapa menit kemudian sudah beralih pada

permainan yang lain. Kondisi seperti ini bisa mempengaruhi prestasinya di

sekolah. Rida seringkali sulit dikontrol. Dia sering mengabaikan apa yang

Mamanya perintahkan.
Daftar Masalah

Rida lebih banyak


Rida seringkali berjalan- berdiri dan tidak focus
jalan di kelas pada pekerjaan
sekolahnya

Di rumah Rida juga


Mempengaruhi
prestasi disekolah berperilaku sama seperti
disekolah

Sering mengabaikan Rida sering berganti-


perintah orang tuanya Rida seringkali sulit ganti aktivitas dan tidak
dikontrol pernah sampai selesai
Kriteria Diagnosis (DSM V-TR)
A. Salah satu dari (1) atau (2):
1. Inatensi bila didapatkan enam atau lebih gejala inatensi untuk anak-anak sampai usia 16 tahun, atau lima
atau lebih untuk dewasa usia 17 tahun atau lebih; gejala inatensi ditemukan sekurang-kurangnya 6 bulan
dan mereka memiliki perkembangan mental yang kurang:
 Sering gagal untuk memberikan perhatian pada detail atau membuat kesalahan dengan ceroboh dalam
pekerjaan sekolah, pekerjaan atau aktivitas lain
 Sering memiliki kesulitan untuk memusatkan perhatian pada pekerjaan atau aktivitas bermain
 Sering terlihat tidak mendengar pada saat pembicaraan berlangsung
 Sering tidak mengikuti instruksi dan salah dalam menyelesaikan pekerjaan sekolah, tugas atau kewajiban
di tempat bekerja (kehilangan fokus, mengesampingkan pekerjaan)
 Sering mengalami kesulitan dalam mengorganisir pekerjaan dan aktivitas
 Sering menghindar, tidak menyukai atau malas untuk mengerjakan pekerjaan yang membutuhkan kerja
pada waktu yang lama (seperti pekerjaan sekolah atau pekerjaan rumah)
 Sering kehilangan barang yang digunakan untuk suatu pekerjaan dan aktivitas (misalnya alat tulis, buku,
pensil, dompet, kunci, kacamata, kertas, telepon genggam)
 Sering merasa kebingungan
 Sering melupakan aktivitas sehari-hari.
2. Hiperaktivitas dan impulsivitas bila didapatkan enam atau lebih gejala hiperaktivitas-
impulsivitas untuk anak-anak sampai usia 16 tahun, atau lima atau lebih untuk dewasa usia
17 tahun atau lebih; gejala hiperaktivitas-impulsivitas ditemukan sekurang-kurangnya 6
bulan dan mereka memiliki perkembangan mental yang kurang, antara lain:
 Sering merasa gelisah dengan mengetuk kaki atau tangan atau menggeliat di kursi
 Sering meninggalkan kursi pada situasi yang mengharuskan duduk
 Sering berlari kesana kemari di situasi yang tidak tepat (pada dewasa atau remaja dapat
dikatakan tidak mudah merasa lelah)
 Sering tidak dapat bermain atau mengambil posisi tenang atau diam pada waktu luang
 Seringkali beraktivitas seperti sedang mengendarai motor
 Sering berbicara berlebihan
 Sering melontarkan jawaban sebelum pertanyaan selesai diajukan
 Sering memiliki kesulitan dalam menunggu gilirannya
 Sering memotong atau memaksakan pada orang lain (misalnya pada percakapan atau pada
permainan)
Sebagai tambahan, beberapa kondisi dibawah ini yang
harus ada:
 Beberapa gejala inatensi dan hiperaktif impulsif timbul
pada usia sebelum 12tahun
 Beberapa gejala timbul pada dua atau lebih kondisi
(misalnya di rumah, sekolah atau pekerjaan; dengan
teman atau rekan kerja; di lain aktivitas)
 Terdapat penemuan gejala yang mempengaruhi
kualitas dari fungsi sosial, akademik atau pekerjaan
 Gejala tidak timbul dikarenakan terdapat skizofrenia
atau kelainan psikotik lain. Gejala tidak dapat
dijelaskan dengan gangguan mental lain (seperti
gangguan mood, gangguan kecemasan, gangguan
disasosiasi, atau gangguan personalitas).
Penulisan Diagnosis
Berdasarkan tipe ADHD
 314.01  ADHD tipe kombinasi (campuran) (A1 & A2 dalam 6 bulan
terakhir)
 314.00  ADHD predominan Inatensi (A1,  A2 dalam 6 bulan terakhir)
 314.01  ADHD predominan Hiperaktivitas-Impulsivitas (A2, A1 dalam
6 bulan terakhir)
 Jika mempunyai gejala-gejala ADHD tetapi tidak memenuhi kriteria
ADHD yang lengkap, maka harus dituliskan dengan Remisi partial.

ADHD tipe kombinasi


Multi Aksial Diagnosis
o Aksis I : F90.0 Gangguan perhatian dan aktivitas
o Aksis II : Tidak ada diagnosis pada aksis ini
o Aksis III : Tidak ada penyakit penyerta
o Aksis IV : Terdapat masalah di lingkugan sekolah dan rumah dalam
proses pembelajaran
o Aksis V : GAF = 70-61
DEFINISI

Anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan


hiperaktifitas (GPPH) didefinisikan sebagai berikut 
Anak yang menunjukan perilaku hiperaktif, impulsive
dan sulit memusatkan perhatian yang timbulnya
lebih sering, prsisten dengan tingkat yang lebih berat
dibandingkan anak-anak seusianya
EPIDEMIOLOGI
 Prevalensi diseluruh dunia diperkirakan berkisar antara
2-9.5% dari anak-anak usia sekolah dasar
 Prevalensi GPPH juga diperngaruhi oleh jenis kelamin
dan usia  pada anak remaja dan dewasa angka
kejadianya lebih rendah dibanding dengan anak-anak
usia sekolah dasar
 Anak laki-lakimempunyai insidensi lebih tinggi
disbanding perempuan dengan angka perbandingan ( 3
:1)
KLASIFIKASI adhd

1. ADHD dengan predominan inatensi  anak memiliki


paling sedikit 6 gejala inatensi dan kurang dari enam
gejala hiperaktivitas-impulsivitas.

Anak dengan tipe ini kurang cenderung ‘acting out’ atau


mengalami kesulitan untuk berinteraksi dengan anak
lainnya.

Anak mungkin akan duduk tenang, tetapi tidak


memperhatikan apa yang dikerjakan. Jadi,
kemungkinan besar akan tidak disadari oleh orangtua dan
gurunya bahwa ia memiliki ADHD.
2. ADHD dengan predominan hiperaktivitas-impulsivitas
 anak memiliki paling tidak 6 gejala hiperaktivitas-
impulsivitas dan kurang dari 6 inatensi.
Anak tidak bisa duduk diam dan banyak berbicara.
Anak dapat berlari, loncat-loncat atau memanjat.
Anak merasa gelisah dan impulsif (seringkali menyela,
mengambil barang dari orang lain, atau berbicara pada
saat yang tidak tepat).
Anak sulit menunggu serta lebih sering mengalami
kecelakaan dan cedera daripada anak lainnya.
3. ADHD tipe kombinasi  anak memiliki 6
atau lebih tanda dan gejala dari ketiga
kelompok tersebut.
Tipe Ini yang biasanya dimiliki oleh sebagian
besar anak dengan ADHD.
ETIOLOGI
 Sampai saat belum ditemukan penyebab pasti
dari GPPH.
 Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan
dikatakan adanya
keterlibatan dari factor genetik, struktur
anatomi dan
neurokimiawi otak dalam terjadinya GPPH.
PENATALAKSANAAN
 Tujuan utama dari tatalaksana anak dengan
GPPH adalah memperbaiki pola perilaku dan
sikap anak daam menjalankan fungsinya sehari-
hari dengan memperbaiki kontrol diri, sehingga
mampu untuk memenuhi tugas tanggung jawab
secara optimal sebagaimana anak seusianya.
 Tujuan lainya adalah memperbaiki pola adaptasi
dan penyesuaian sosial anak sehingga terbentuk
suatu kemampuan adaptasi yang lebih baik dan
matur sesuai dengan tingkat perkembangan
anak.
PENATALAKSANAAN

 Non-Medikamentosa :
1. Pendekatan psikososial pada penanganan anak dengan GPPH
2. Edukasi bagi orang tua dan guru (banyak orang tua dan guru
merasa belum mengerti)
a) Pelatihan pada guru (salah satu permasalahan utama pada
penderita GPPH adalah permasalahan akademis)
b) Kebutuhan akan kelompok dukungan keluarga
3. Modifikasi perilaku merupakan suatu tehnik untuk terapi
perilaku dengan menggunakan ABX (Antecendent Behavior and
Consequences)
PENATALAKSANAAN
 Medikamentosa :
 Metilfenidat (sediaan tablet 10mg & 20mg)  efek sampingnya
menyebabkan insomnia, penurunan nafsu makan, penurunan
berat badan, sakit kepala, iritabel. *tidak dianjurkan pada pasien
dengan kecemasan tinggi,tick motoric dan riwayat keluarga
dengan sindrom tourette
 Metifenidat (slow release 20mg)  efek sampingnya sama
seperti diatas. *awitan kerja lambat (1-2jam setelah pemberian
oral)
 Metilfenidat-OROS (18mg,36mg,54mg)  efek sampingnya sama
seperti diatas. *tidak dianjurkan pada pasien dengan kecemasan
tinggi,tick motoric dan riwayat keluarga dengan sindrom tourette
KOMPLIKASI
 Gangguan Emosional
 Perilaku Anti-Sosial
 Gangguan Oposisional
 Gangguan Tingkah Laku
 Kesulitan Belajar
 Syndrome Tourette
 Perilaku Resiko Tinggi
PROGNOSIS
 Remisi kemungkinan tidak terjadi sebelum usia 12 tahun,
biasanya antara usia 12 dan 20 tahun.
 Kira – kira 15 – 20% kasus, gejala GPPH menetap sampai
masa dewasa.
 Anak – anak dengan GPPH yang gejalanya menetap sampai
masa remaja adalah berada dalam resiko tinggi untuk
mengalami gangguan tingkal laku (conduct disorder)
 ± 50% anak – anak dengan gangguan tingkah laku akan
mengembangkan gangguan kepribadian anti sosial di masa
dewasanya.
 Hasil yang optimal tampaknya dipermudah dengan
menghilangkan agresi anak dan dengan memperbaiki fungsi
keluarga sedini mungkin.

Anda mungkin juga menyukai