Disusun Oleh:
Az Zahra Ulfah Dokter Pembimbing:
Nadia Salsabila Fauziah dr. Isa Multazam Noor, Sp.KJ
Sasqia Rakhmi Leony
Muhammad Kamardi Rusli
Yasmin Kamila Manan
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN JIWA
RSJ ISLAM KLENDER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2019
Ilustrasi kasus
Rida berusia 7 tahun. Saat ini dia duduk di kelas 1 Sekolah Dasar. Orang
bahwa dia seringkali jalan-jalan di kelas. Rida lebih banyak berdiri dan
sekolah. Rida seringkali sulit dikontrol. Dia sering mengabaikan apa yang
Mamanya perintahkan.
Daftar Masalah
Non-Medikamentosa :
1. Pendekatan psikososial pada penanganan anak dengan GPPH
2. Edukasi bagi orang tua dan guru (banyak orang tua dan guru
merasa belum mengerti)
a) Pelatihan pada guru (salah satu permasalahan utama pada
penderita GPPH adalah permasalahan akademis)
b) Kebutuhan akan kelompok dukungan keluarga
3. Modifikasi perilaku merupakan suatu tehnik untuk terapi
perilaku dengan menggunakan ABX (Antecendent Behavior and
Consequences)
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa :
Metilfenidat (sediaan tablet 10mg & 20mg) efek sampingnya
menyebabkan insomnia, penurunan nafsu makan, penurunan
berat badan, sakit kepala, iritabel. *tidak dianjurkan pada pasien
dengan kecemasan tinggi,tick motoric dan riwayat keluarga
dengan sindrom tourette
Metifenidat (slow release 20mg) efek sampingnya sama
seperti diatas. *awitan kerja lambat (1-2jam setelah pemberian
oral)
Metilfenidat-OROS (18mg,36mg,54mg) efek sampingnya sama
seperti diatas. *tidak dianjurkan pada pasien dengan kecemasan
tinggi,tick motoric dan riwayat keluarga dengan sindrom tourette
KOMPLIKASI
Gangguan Emosional
Perilaku Anti-Sosial
Gangguan Oposisional
Gangguan Tingkah Laku
Kesulitan Belajar
Syndrome Tourette
Perilaku Resiko Tinggi
PROGNOSIS
Remisi kemungkinan tidak terjadi sebelum usia 12 tahun,
biasanya antara usia 12 dan 20 tahun.
Kira – kira 15 – 20% kasus, gejala GPPH menetap sampai
masa dewasa.
Anak – anak dengan GPPH yang gejalanya menetap sampai
masa remaja adalah berada dalam resiko tinggi untuk
mengalami gangguan tingkal laku (conduct disorder)
± 50% anak – anak dengan gangguan tingkah laku akan
mengembangkan gangguan kepribadian anti sosial di masa
dewasanya.
Hasil yang optimal tampaknya dipermudah dengan
menghilangkan agresi anak dan dengan memperbaiki fungsi
keluarga sedini mungkin.