Anda di halaman 1dari 29

MANAJEMEN

KEDARURATAN
Michelle Kairupan, S.Kep., M.Kes
Manajemen Kedaruratan :
• Definisi
Keadaan • Tujuan
darurat •

Transformasi
Karakteristik
• Masalah-masalah Manajemen
Anggapan Kedaruratan
tentang • Masalah-masalah Manajemen
Kedaruratan Kedaruratan (lanjutan…) Apa
• Anggapan yang diperlukan dalam
dalam Manajemen Kedaruratan ?
Kedaruratan • Kontinum
• Curah • Konsep tentang Operasi
Pendapat  Definisi Operasi
Manajemen  Aspek Teknis dalam Operasi
Kedaruratan Tanggap Darurat
dalam
Siklus
Manajemen
Bencana
1. Manajemen Koordinasi
2. Perlindungan dan Pendataan
3. Pangan
4. Logistik dan Transportasi
5. Penampungan Sementara
6. Air Bersih
7. Sanitasi
8. Kesehatan dan Nutrisi
9. Pelayanan Masyarakat
10. Pendidikan
Keadaan
Darurat

Situasi/kondisi kehidupan atau


kesejahteraan individu manusia atau
masyarakat akan terancam, apabila
tidak dilakukan tindakan yang tepat
dan segera, sekaligus menuntut
tanggapan dan cara penanganan yang
luar biasa (diluar prosedur
rutin/standar)
ANGGAPAN

?
Anggapan
TENTANG
dalam
KEDARURATAN
Kedaruratan

Curah Pendapat – 15 menit


 Diskusikan anggapan yang dijumpai di
masyarakat dalam menghadapi keadaan
darurat (di luar contoh yg telah disebutkan).
 Tuliskan dalam kertas flip chart
Manajemen Kedaruratan Dalam Siklus
Manajemen Bencana
Kejadian
Bencana

Tanggap
Kesiapsiagaan
Darurat

EWS Represif PD
MANAJEMEN
Pre-KEDARURATAN
Mitigasi ven- Pemulihan
tif Re-
ha-
bili-
tatif

Pencegahan Rekonstruksi
Manajemen Kedaruratan (emergency
management)
1. Definisi Manajemen Kedaruratan
2. Tujuan Manajemen Kedaruratan
3. Transformasi Manajemen
4. Karakteristik Manajemen
Kedaruratan
5. Masalah-masalah Umum
Definisi Manajemen Kedaruratan
(emergency management)
 Seluruh kegiatan yang meliputi aspek perencanaan dan
penanggulangan kedaruratan, pada menjelang, saat
dan sesudah terjadi keadaan darurat.
 Manajemen kedaruratan ini mencakup :
- Kesiapsiagaan
- tanggap darurat,
- pemulihan darurat
Mencegah
kerusakan
Stabilisasi lebih jauh
Tujuan kondisi
korban /
Manajemen pengungsi Menyediaka
n pelayanan
Kedaruratan dasar dalam
Mengamank
penanganan
an aset
pasca
darurat

Meringanka
Mengurangi n
jumlah penderitaan Meringanka
korban Memulihkan n beban
fasilitas masyarakat
kunci setempat
Transformasi Manajemen Manajemen Kedaruratan
 90% Sama dengan
Manajemen Tradisional manajemen
Parameter Jelas
tradisional
Tetapi
 Planning/Perencanaan  Waktu sangat
 Organizing/Pengorganisasian mendesak
 Staffing/Personil  Semua keputusan

 Delegating/Pendelegasian ber-resiko tinggi


 Coordinating/Koordinasi (kalau salahBISA
 Reporting/Laporan,
FATAL)
Monitoring, Evaluation  Kebutuhan lebih

 Budget/Anggaran besar dari


kemampuan/
sumber daya
 Kewenangan
Bersifatmeluas, besar-
besaran, dan membebani
sistem normal
Karakteristik
Dalam suasana yang kacau
Manajemen
dan/atau traumatis
Kedaruratan

Segalakeputusan membawa
konsekuensi langsung
Masalah-masalah Manajemen
Kedaruratan

 Kesiapan kurang  Kebingungan,


sempurna / tidak ada chaos, krisis, gagal
 Peringatan dini tidak kordinasi
ada atau kurang efektif  Kebutuhan besar,
 Informasi tidak lengkap bahan bantuan tidak
/ tidak tepat, mencukupi
membingungkan
 Komunikasi/
 Lingkup terlalu
transportasi terputus besar / meluas
 Sasaran yang tidak jelas
Masalah-  Masalah keamanan dan
masalah jaminan perlindungan
 Terlalu banyak tugas, waktu terlalu sempit
Manajemen
 Banyak yang terlibat, koordinasi
Kedaruratan sangat kompleks
(lanjutan…)  Hambatan politis, administratif dan birokratis
 Kebutuhan yang mendesak ?

Apa yang

?
 Kegiatan apa ?
diperlukan dalam
Manajemen  Kapan harus dilaksanakan ?
Kedaruratan ?
 Sumber yang tersedia ?

 Siapa bertanggung jawab,

berkordinasi dg. Siapa ?


Kontinum Manajemen
Kedaruratan
Tahap Gugus kegiatan Elemen kunci
Kesiagaan Peringatan dini

Perencanaan Kontijensi Kajian


Tanggap darurat
Sumber
Perencanaan Operasi
Koordinasi
 Pelaksanaan

Pasca Darurat  Penuntasan


Konsep tentang Operasi

A. Definisi Operasi
B. Aspek Teknis dalam Operasi Tanggap Darurat
A. Definisi “Operasi”
 “... sekelompok orang, instansi, atau organisasi
yang saling terkait dan bekerjasama sebagai
halnya sebuah tim untuk mencapai tujuan bersama

PBB Kita

Pemerintah OPERASI

Pihaklain
Mereka

 Kuncinya adalah KOORDINASI !


B. Aspek Teknis dalam Operasi
Tanggap Darurat
1. Manajemen dan Koordinasi
2. Perlindungan Penerimaan dan Pendataan
3. Pangan dan Nutrisi
4. Logistik dan Transportasi
5. Penampungan Sementara “kalau Anda kurang
6. Air Bersih menguasai, mesti tahu
7. Sanitasi Lingkungan kapan memanggil
ahlinya.”
8. Pelayanan Kesehatan
9. Pelayanan Masyarakat
10. Pendidikan
Manajemen & Koordinasi
Manajemen Tanggap Darurat
diperlukan 3 C:
- Command (komando)
- Control (pengendalian)
- Coordination (kordinasi)
Bentuk kegiatan:
- Mendirikan POSKO
- Membuat Tim Reaksi Cepat

Kegiatan ini merupakan


tugas: BAKORNAS,
SATKORLAK dan SATLAK
Perlindungan & Pendataan
Kegiatan ini meliputi :
Evakuasi korban yg masih
hidup dan meninggal
Memberikan pertolongan
dan perlindungan bagi
korban selamat III.9.A
Menerima dan memberikan
tempat penampungan
sementara
Mendata dan mencatat agar
memudahkan dalam
pengurusan pelayanan
Tugas ini dilakukan oleh
Pemda (Dinas
Kependudukan)
Pangan
Pada tahap awal yg diberikan
adalah makanan siap santap,
karena tidak dapat memasak.
Pendirian dapur umum
Pemberian jatah hidup per
keluarga, apabila sudah
didata dan mendapatkan
tempat penampungan
Jenis pangan disesuaikan
dengan makanan pokok
setempat
Standar Departemen Sosial
400 g dan Rp 3000,- (per
orang per hari)
Logistik & Transportasi
Pengumpulan, pengadaan,
penyimpanan dan penyaluran
bantuan logistik sangat
diperlukan pada tanggap
darurat.
Diperlukan gudang dan
sarana transportasi
Perbaikan prasarana jalan
dan jembatan, pelabuhan dan
bandara sangat vital.
Dukungan transportasi
sangat ditentukan oleh
ketersediaan bahan bakar
minyak (BBM).
Dikoordinasikan oleh
Departemen Perhubungan
Penampungan Sementara
Penampungan sementara
ditempatkan pada bangunan
gedung yg aman: sekolah,
kantor, stadion, gudang, dsb.
Jika tidak memungkinkan dapat
ditempatkan di lapangan atau
tempat terbuka, dengan
mendirikan tenda-tenda.
Pada pengungsian yg cukup
lama dibuat hunian semi
permanen (huntara) yang
berupa barak yang berisi
beberapa keluarga.
Pekerjaan ini dilakukan oleh
Dinas Permukiman atau PU.
Air Bersih
Penyediaan air bersih
diarahkan pengguna-
annya untuk: mandi,
minum, cuci, memasak
Sumber air dapat
diperoleh dari: sungai,
danau, sumur, air tanah
dalam dan mata air.
Untuk itu diperlukan:
volume dan kualitas air
yg memenuhi, sistem
penampungan, pengo-
lahan, penyaluran dan
distribusinya.
Penanggung jawab:
PDAM / PU
Sanitasi Penyediaan sarana MCK
disesuaikan dgn
kebiasaan pengungsi di
daerah asal.
Sarana MCK tsb harus
mudah dipakai dan dapat
dipelihara oleh warga.
Harus diperhitungkan
rasio jumlah MCK
terhadap jumlah
pengungsi.
Pengelolaan sampah
diatur pengumpulan dan
pembuangannya.
Kegiatan ini
dikoordinasikan oleh
Dinas Kesehatan / PU
Kesehatan dan Nutrisi
Setiap korban bencana
mendapat perawatan
kesehatan secara gratis di
puskesmas dan RS
rujukan
Pemerintah menyediakan
tenaga medis, peralatan
kesehatan dan obat-
obatan.
Di samping itu dilakukan
pula imunisasi dan
vaksinasi guna mencegah
timbulnya penyakit.
Kegiatan ini dilakukan
oleh Dinas Kesehatan.
Pelayanan Masyarakat
Dalam penampungan
sementara perlu disediakan
tempat umum untuk
memberikan pelayanan, a.l:
-Media (radio, televisi)
-Komunikasi (telepon, SSB)
-Informasi (keluarga,
penyuluhan, sosialisasi,
pertemuan warga)

Peran LSM sangat


diperlukan untuk
pelayanan masyarakat.
Pendidikan
Pada tahap tanggap
darurat, proses belajar
mengajar bagi para siswa
harus tetap berjalan.
Lokal tempat belajar dapat
menggunakan bangunan
yg ada, sekolah terdekat
dan tenda-tenda darurat.
Keperluan untuk proses
belajar (buku pelajaran, alat
tulis dan keperluan lain)
harus disediakan.
Pelaksanaan kegiatan ini
adalah Dinas Pendidikan
setempat.
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai