Anda di halaman 1dari 26

RETINOBLASTOMA

KELOMPOK 8
ANATOMI FISIOLOGI MATA
RETINOBLASTOMA
Keganasan intraokular yang diderita oleh bayi dan
anak. Keganasan ini mirip dengan neuroblastoma.

Retinoblastoma adalah tumor endo-okular yang


mengenai syaraf embrionik retina.

Probabilitas sama antara lai-laki dan perempuan,


begitu pula dengan mata kanan atau kiri.
ETIOLOGI

1. Faktor endogen – adanya kelainan saat


pembentukan pRB pda kromosom 13 dan q14.

2. Faktor Eksogen – adanya faktor luar yang dapat


mempengaruhi kelainan pembentukan kromosom
pRB (sinar UV, zat kimia, radiasi, polusi, obat-
obatan yang kontradiktif).
Klasifikasi Retinoblstoma

1. Klasifikasi Reese-Ellsworth – hanya dapat


mendetect retinoblastoma intraokular,
terdapat 5 Group besar.

2. Internasional Intraocular Retinoblastoma


Classification (5 resiko besar).
PATOFISIOLOGI

1 POLA PERTUMBUHAN

2 INVASI N. OPTIKUS

3 DIFFUSE INFILTRASI
RETINA

4 METASTASE
Limfa regional, paru-paru, otak dan tulang
MANIFESTASI KLINIS

ANAK USIA < 5 TAHUN ANAK USIA > 5 TAHUN

1. Leukokoria 54—62% 1. Leukokoria 35%


2. Strabismus 18—22% 2. Penurunan visus 35%
3. Hypopion 3. Strabismus 15%
4. Hyphema 4. Inflamasi 2—10%
5. Heterochromia 5. Floater 4%
6. Proptosis 6. Nyeri 4%
7. Katarak 7. Spontaneous globe perforation
8. Glaukoma
9. Nystagmus
10.Tearing
11.Anisocoria
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. OFTALMOSKOPI MATA
PEMERIKSAAN PENUNJANG
2. USG MATA
PEMERIKSAAN PENUNJANG
FOTO FUNDUS MATA
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Topografi kornea • UJI VISUS MATA
dan retina
PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Enukleasi – terapi pembedahan pada pasien tumor
atau retinoblsatoma.
2. Kemoterapi
3. Photocoagulation and Hyperthermia –
pengobatan menggunakan terapi laser.
4. Cryotherapy – adalah tindakan pembedahan pada
pasien dengan ukuran retinoblastoma < 10mm
5. External-beam radiation therapy – terapi
menggunkan radiasi megavoltage jika cryotherapy
dan laser tidak berhasil.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN

1. Bila ada keluhan nyeri sejak kapan nyeri tersebut dirasakan/


dialami.
2. Pernah ada riwayat trauma pada mata atau tidak
3. Riwayat penyakit keluarga
4. Apakah ada pembengkakan pada mata
5. Atau adakah nyeri/masalah lain yang timbul di regional mata
ASUHAN KEPERAWATAN
B. Pemeriksaan Khusus Mata
1. Pemeriksaan tajam pengelihatan
2. Pemeriksaan gerakan bola mata
3. Pemeriksaan pupil
4. Pemeriksaan funduskopi
5. Pemeriksaan tekanan intra okular (10—12mmHg)
6. Pemeriksaan susunan mata luar dan lakrimal
a. Leukokoria – pupil putih
b. Nanah bilik mata depan
c. Hifema – darah bilik mata depan
d. Uveitis – radang pada iris dan badan siliaris
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensorik (penglihatan) berhubungan
dengan gangguan penerimaan sensori fotoreseptor dari mata.
2. Resiko cidera berhubungan dengan keterbatasan lapang
pandang.
3. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan intra
okular pada mata.
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan
penampilan mata pasca operasi.
5. Ansietas berhubungan dengan kurangnya informasi terkait
tindakan pembedahan kepada keluarga pasien.
6. Defisit Pengetahuan berhubungan dengan kurangnya terpapar
informasi perjalanan penyakit
INTERVENSI
Gangguan persepsi sensorik (penglihatan) berhubungan
dengan gangguan penerimaan sensori fotoreseptor dari mata.

1. Pastikan tipe kehilangan penglihatan


2. Kaji keterbatasan pasien
3. Lakukan tindakan untuk membantu pasien menangani
keterbatasan penglihatannya.
4. Kolaborasi tetes mata untuk memberikan sensasi dingin
pada mata
5. Siapkan persiapan operasi/ tindakan bedah pasien
6. Pelaksanaan krioterapi, laser atau kombinasi sitostatik.
INTERVENSI
Resiko cidera berhubungan dengan keterbatasan lapang
pandang.

1. Batasi aktivitas seperti menggerakkan kepala tibatiba,


menggaruk mata, membungkuk.
2. Anjurkan keluarga memberikan mainan yang aman (tidak
pecah), dan pertahankan pagar tempat tidur.
3. Arahkan semua alat mainan yang dibutuhkan klien pada
tempat.
4. Pemberian analgesik, misalnya: acetaminophen (tyenol),
empirin dengan kodein.
INTERVENSI
Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan
tekanan intra okular pada mata.

1. Tentukan riwayat nyeri, lokasi, intensitas, dan skala


nyeri (1—10)
2. Evaluasi penyebab nyeri
3. Edukasi keluarga untuk mengalihkan fokus nyeri
pasien dengan bermain, tertawa.
4. Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi
INTERVENSI
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
perubahan penampilan mata pasca operasi.

1. Diskusikan dengan orang tua bagaimana diagnosis dan


pengobatan serta daampak psikologis pada anak.
2. Evaluasi struktur asuhan yang digunakan oleh orang
tua.
3. Berikan dukungan emosional untuk anak dan
keluarganya.
4. Gunakan sentuhan selama berinteraksi
INTERVENSI
Ansietas berhubungan dengan kurangnya informasi
terkait tindakan pembedahan kepada keluarga
pasien.

1. Kaji tingkat ansietas, derajat serta pengalaman nyeri


pada kondisi saat ini.
2. Dorong keluarga agar menjadi jembatan pasien untuk
mengakui masalah dan mengekspresikan masalahnya.
3. Berikan informasi yang tepat, akurat dan jujur kepada
keluarga pasien.
INTERVENSI
Defisit Pengetahuan berhubungan dengan
kurangnya terpapar informasi perjalanan penyakit

1. Kaji tingkat pengetahuan keluarga anak terkit


manajemen dan perjalan retinoblastoma.
2. Gambarkan tanda dan gejala yang bisa saja timbul
dalam pengobatan.
3. Gambarkan proses penyakit dengan cara yang tepat.
SILAKAN MENJAWAB
PERTANYAAN KAMI
1. Apa yang anda ketahui tentang retinoblastoma!
2. Sebutkan perbedaan ciri anak yang terkena
retino blastoma pada usia < 5 tahun dan >5
tahun!
3. Sebutkan intervensi apa saja yang dapat
mengatasi masalah resiko cidera pada
retinoblastoma!
4. Saraf apa yang bermasalah terkait dengan
retinoblastoma?
5. Sebutkan pemeriksaan diagnostik pada
retinoblastoma!
KELOMPOK 8 — RETINOBLASTOMA

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai