Anda di halaman 1dari 9

Terapi Alternatif

Inti ajaran Islam adalah:


• Merealisasikan kemaslahatan
• Mencegah terjadinya kemudaratan atau
bahaya baik fisik atau psikis
• Mempunyai tujuan agar manusia dapat
menunaikan tugasnya sebagai hamba Allah
dan Khalifatullah dengan baik
Tujuan Agama adalah memelihara :
• Jiwa dan jasad
• Nasab
• Harta
• Kehormatan (jiwa,badan, sbg mc)
• Fatwa MUI ( Munas II tgl 26 Mei – 1 Juni 1980)
• Ditetapkan fatwa bahwa :
1. Setiap makanan dan minuman yang jelas
bercampur barang haram/ najis hukumnya
haram (babi)
2. Setiap makanan dan minuman yang
diragukan bercampur dengan barang haram/
najis hendaknya ditinggalkan ( mutasyabihat :
diragukan sisi halalnya).
Hadist Nabi Muhammad SAW
“ sesungguhnya Allah tidak menjadikan penyembuhan
kalian dari apa-apa yang diharamkan untuk kalian” (HR
Imam Bukhari dari Ibnu Mas’ud).
Makna :
Darurat pengobatan dengan obat terlarang ada 2
pendapat :
1. Bertentangan dikarenakan obat bukan makanan
sehingga tidak dapat dikategorikan darurat
2. Menerima dengan alasan merupakan suatu upaya
mempertahankan hidup
Syarat – syarat kedaruratan obat :
1. Yakin benar akan adanya bahaya yang mengancam
jiwa bila tidak memakai obat tersebut.
2. Tidak ditemukannya obat lain selain obat yang
diharamkan itu yang fungsinya sepadan.
3. Itu semua direkomendasikan oleh seorang dokter
muslim yang terpercaya dalam hal pengalaman dan
agamanya.
Dokter berperan dan bertanggung jawab dalam
kehalalan pemilihan obat kepada pasien.
(harus memberitau bahan2 obat thd pasien
Cth : vaksin, obat pengencer darah)
“ Sesungguhnya tidak ada darurat medis yang
memberi rekomendasi untuk mengkomsumsi
makanan haram sebagai obat”.
Pengobatan Islami :
1. Doa atau permohonan adalah obat yang utama
1. Ibadah shalat
2. Rukyah
 Mendapat ketenangan jiwa
2. Makanan/ phytochemical
cnt : Habatussaudah/ Jintan hitam
3. Minuman / ramuan alami :
cnt : Madu, Air Zam-Zam,air putih
4. Tindakan
cnt :
Akupuntur
Kesimpulan :
Dokter ikut bertanggung jawab dalam menentukan
kehalalan serta keharaman terapi dan tindakan medis
terhadap pasien.
Didalam islam diperbolehkan pengobatan alternatif
asalkan tidak menyimpang dari kaidah-kaidah islam.

Anda mungkin juga menyukai