Anda di halaman 1dari 32

GIZI DALAM

KEHAMILAN
By:
Astri Faluna
(1102009044)

Mentor:
dr. Mathius S. Gasong Sp. OG

Faculty of Medicine Yarsi


Obstetric and Gynecology Department
Rumah Sakit TK.II Moh. Ridwan Meuraksa
Periode 29 Februari 2016 – 8 Mei 2016
Pendahuluan
• Status gizi  ukuran keberhasilan dalam pemenuhan
nutrisi untuk ibu hamil
• Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya dalam porsi
yang dimakan tetapi harus ditentukan mutu zat-zat
gizi yang terkandung dalam makanan yang
dikonsumsi
Pendahuluan
WHO
menganjurkan Boston, dkk (2005)
jumlah menunjukkan
tambahan bahwa ibu hamil
WHO melaporkan
sebesar 150 dengan kurang gizi
bahwa ibu hamil
dapat melahirkan
Kkal pada yang mengalami
bayi lahir mati,
trimeseter I, defisiensi besi
meninggal setelah
dan 300 Kkal sekitar 35 – 75%.
beberapa hari lahir,
sehari pada dan bayi lahir
trimester II dan dengan kecacatan
III.
Pendahuluan

Target • Menurunkan AKI menjadi


Millenium 102/100.000 kelahiran
hidup
Development
• Menurunkan AKB
Goal (MDGs) menjadi 23/100.000
2015 kelahiran hidup
Pendahuluan
Di negera
Rendahnya status gizi
berkembang, masalah
selama hamil
gizi merupakan
berdampak buruk bagi
masalah kesehatan
ibu dan bayi
utama

Rikesdas 2010, kejadian BBLR


BBLR  Peluang sebesar 11,1%. tahun 2007
sebesar 11,5%, tetapi masih jauh
meninggal 30 – 40x dari target BBLR sasaran program
lebih besar perbaikan gizi menuju Indonesia
Sehat 2010 yakni maksimal 7%
DEFINISI STATUS GIZI IBU
HAMIL

keadaan tingkat kecukupan dan penggunaan


satu nutrien atau lebih yang mempengaruhi
kesehatan seseorang

Status gizi seseorang pada hakekatnya


merupakan hasil keseimbangan antara
konsumsi zat-zat makanan dengan kebutuhan
dari orang tersebut
Perubahan-perubahan selama hamil

2 mg setelah konsepsi, terjadi proliferasi sel-sel dengan cepat,


plasenta terbentuk. Pada tahap ini belum diperlukan
suplementasi zat gizi khusus

Mg ke 2 – 8, sebagian besar organ-organ mulai terbentuk, spt


; jantung, ginjal, paru2, hati & rangka. Pada tahap ini
diperlukan suplementasi dalam btk vitamin & mineral utk
menghindari defisiensi yg dpt mengakibatkan cacat bawaan.
Perubahan-perubahan selama hamil
Mg 8 s/ lahir terjadi pertumbuhan janin yg cepat, serta
terbtknya cadangan pd ibu utk mempersiapkan kelahiran &
produksi ASI.

Pada tahap ini terjadi hiperplasi dan hipertrofi sel-


sel, dan kecepatannya berbeda pada tiap individu.

Suplementasi nutrisi sangat diperlukan terutama


dalam bentuk kalori & protein.
Zat-Zat yang dibutuhkan

energi
• 300 kkal per hari

Protein
• Trimester I <6 gram/hari - trimester II
• Trimester terakhir 10 gram/hari
• bayi sudah dilahirkan 15 gram/hari
Vitamin B1
Vitamin B6 (Tiamin), vitamin
VIT A
(Piridoksin) B2 (Riboflavin),dan
vitamin B3 (Niasin)

Vitamin
VIT D VIT E
B12(Kobalamin)

VIT C VIT K Zat Besi

Kalsium Asam Folat Yodium


Kebutuhan
Sumber
Zat Gizi Tak Hamil Fungsi
Makanan
Hamil
Protein 16 – 19 + 12 g - Pertumbuhan janin - Susu
thn: - Cairan amnion - Keju
51 gr - Pertumbuhan dan - Telur
perkembangan plasenta - Daging
20 – 45 - Pertumbuhan payudara - Kacang-
thn: dan rahim kacangan
48 gr - Cadangan ibu untuk
proses melahirkan dan
menyusui
Kalori 2200kkal +300 g - Kenaikan metabolisme - Karbohidrat
- keperluan tenaga - Protein
Kalsium 600 mg + 400 mg - Pembentukan rangka - Susu
janin - Keju
- Kenaikan metabolisme - Bijian utuh
kalsium ibu
Fosfor 450 mg + 200 mg - Pembentukan rangka - Susu
janin - Keju
Kebutuhan Sumber
Zat Gizi Fungsi
Tak Hamil Hamil Makanan
Zat Besi 26 mg + 20mg Kenaikan sirkulasi darah - Hati
ibu, kenaikan Hb -Daging, telur
- simpanan zat besi di hati -Sayuran
-Buah
-Kacang-
kacangan
Iodium 150µg 25 µg -Kenaikan metabolisme basal -Garam
-iodium
Magnesiu 300 Mg 150 -koenzim untuk metabolisme -kacang
m energi dan protein -tahu
-aktivator koenzim -kakao
-pertumbuhan jaringan -hasil laut, beras
metabolisme sel utuh, kacang
-penguat otot kering
Vitamin A 500 RE 200 RE -Pertembuhan sel dan jaringan -Mentega
-Pertumbuhan tulang -Krim
-Sayuran kuning
Kebutuhan
Sumber
Zat Gizi Tak Hamil Fungsi
Makanan
Hamil
Vitamin D 5 – 10 + 10 μg - Mineralisasi tulang & gigi - Susu
μg - Margarine
yang
diperkaya
Vitamin E >23 tahun 14 IU - Pertumbuhan jaringan dan - Minyak
= 12 IU sel sayur
- Integrasi sel darah merah
Vitamin C 60 mg +10 mg - Pembentukan jaringan ikat - Buah
- Bahan semen jaringan ikat - Sayuran
dan pembuluh darah - Daging
- Biji-bijian
Asam Folat 150 µg 150µg + - Kenaikan metabolisme - Hati
selama hamil - Sayuran
- Pencegahan anemia
- Pembentukan sel darah
merah
Kebutuhan
Sumber
Zat Gizi Tak Hamil Fungsi
Makanan
Hamil
Riboflavin 1,2 mg 0,2 mg Faktor untuk metabolisme - Daging
protein dan energi - Hati
Niasin 10 mg 0,1 mg Faktor untuk metabolisme - Daging
protein dan energi - Hati
Piridoksin 1,6 mg 2,2 mg - Faktor metabolisme - Gandun
(B6) protein - Jagung
- Pertumbuhan janin - Hati
- daging
B12 1,0 µg 0,3 µg - faktor metabolisme protein - susu
- pembentukan sel darah - telur
- daging
- keju

Sumber : Widya Karya Nasional Pangan & Gizi, 1998


Penilaian Status Gizi

Langsung
(antropometri,
klinis, biokimia, dan Tidak Langsung
biofisik) (makanan, statistik
vital, faktor ekologi)
Penilaian Antropometri
Memantau Penambahan Berat Badan
Selama Hamil
• Pola pertambahan berat badan selama
kehamilan
Kategori BMI Total Berat Badan

Rendah (<18,5) 12,5 – 18,0 kg

Normal (18,5 – 25) 11,5 – 16,0 kg

Tinggi (26– 30) 7,0 – 11, 5 kg

Obes (>30,0) 7,0 kg

Rekomendasi Penambahan Berat Badan untuk Ibu Hamil


berdasarkan BMI
Penilaian Antropometri
Lingkar Lengan Atas (LILA)

• untuk mengetahui resiko Kekurangan Energi Protein


(KEP) pada Wanita Usia Subur (15-45 thn)
• Ambang batas 23,5 cm
• Bila <23,5 → resiko KEP dan diperkirakan melahirkan bayi
BBLR
Penilaian Antropometri
Kadar Hemoglobin (Hb)

• penilaian status gizi secara biokimia → mengetahui


anemia gizi

Pada Bayi Baru Lahir Berdasarkan Berat


Badan
• Normal: 2500-4000 gr
• BBLR : <2500 gr
• Berat badan digunakan sebagai parameter laju
pertumbuhan fisik maupun gizi
Komponen pertambahan berat
badan
Produk Konsepsi Jaringan Maternal
• Janin (25%) • Uterus (10%)
• Jaringan Mammae
• Plasenta (5%) (10%)
• Cairan Amniotik • Darah (10%)
(6%) • Cairan Ekstraseluler
(10,4%)
• Cadangan lemak
(32%)
Prinsip dan Syarat makanan
 Prinsip : = makanan wanita dewasa,
hanya jumlah & mutu ditingkatkan
sesuai kebutuhan. Penambahan energi
yg tinggi baru diperlukan pd trimester
ke-3 kehamilan
 Syarat :
- susunan menu hrs seimbang
- tidak berbumbu pedas & berlemak
- menghindari alkohol
Anjuran makan sehari :

1. Pada Trimester I ( 1-3 bulan ) : BB .


Hal ini karena adanya gangguan pusing,
mual bahkan muntah.
Anjuran : makan porsi kecil tetapi sering &
segar2. Bentuk makanan kering.

2. Pada Trimester II :
Nafsu makan ibu membaik, makan makanan
yang diberikan : 3 x sehari ditambah 1 x
makanan selingan. Hidangan lauk pauk
hewani seperti : telur, ikan, daging, teri, hati
sangat baik dan bermanfaat untuk
menghindari kurang darah.
3. Pada Trimester III :
- Makanan harus disesuaikan dengan
keadaan badan ibu.

- Bila ibu hamil mempunyai berat badan


kelebihan, maka makanan pokok dan
tepung-tepungan dikurangi, dan
memperbanyak sayur-sayuran dan buah-
buahan segar untuk menghindari
sembelit.
Konsumsi Tablet Besi Pada Ibu Hamil
Tablet besi sebesar 30-60 mg yang dimulai pada
minggu ke-12 kehamilan yang diteruskan sampai
tiga bulan pascapartum perlu diberikan setiap
hari.

Dosis pencegahan, diberikan pada kelompok


sasaran tanpa pemeriksaan Hb, yaitu 1 tablet
berturut-turut selama minimal 90 hari masa
kehamilan. Mulai pemberian saat pertama kali
ibu memeriksakan kehamilannya (K1).

Dosis pengobatan, diberikan kepada sasaran


yang anemia (Hb < 11 gr/dl), pemberian menjadi
3 tablet sehari selama 90 hari kehamilannya
Dosis Pemberian Tablet Zat Besi
Kelompok Sasaran Umur Dosis
Ibu hamil sampai nifas - Hb < 11 gr/dl pemberian 3 tablet
sehari selama 90 hari
Hb = 11 gr/dl pemberian 1 tablet
sehari minimal 90 hari
Anak usia sekolah 6-12 tahun Sehari ½ tablet, 2 kali seminggu
selama 3 bulan
Remaja Putri / WUS 12-49 tahun Hb < 12 gr/dl pemberian 3 tablet
sehari selama 10 hari pada waktu haid
Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi

Umur

Berat badan

Suhu lingkungan

Aktifitas

Status kesehatan

Kebiasaan dan padangan wanita terhadap makanan

Pengetahuan zat gizi dalam makanan

Status ekonomi

Tingkat pendidikan ibu


Dampak Gizi Kurang

• BBLR
Janin • IUGR

• Kematian Ibu
Ibu • Morbiditas wanita
usia produktif
• Outcome kehamilan
BBLR

• Sulit untuk mengejar ketinggalan pertumbuhan


• Resiko tinggi terhadap kematian dan kesakitan,
terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan kognitif, dan
kemudian menderita penyakit kronik
• Penyebab: status gizi ibu, kurangnya asupan gizi, infeksi
pada masa kanak-kanak
• Memiliki resiko kematian neonatal  40x lebih besar,
penurunan durasi menuyusui, dan resiko tubuh pendek
IUGR
• Janin yang mengalami kegagalan dalam mencapai berat
standart sesuai kehamilan
• Faktor penyebab: Hipertensi, PGK, diabetes, jantung,
kurang gizi, anemia, infeksi, alkohol dan rokok.
• Rao et al (2007), asupan kalori rendah pada trimester III dan
berat badan ibu sangat erat dengan berat bayi lahir.
• WHO (2003), pada negara berkembang penyebab utama
IUGR adalah faktor kemiskinan, keterbatasan air bersih dan
penyakit infeksi.
Kematian Ibu
• WHO memperkirakan bahwa 80% kematian ibu
disebabkan oleh penyebab langsung (perdarahan, infeksi,
eklampsia, dan aborsi) dan 20% penyebab tidak langsung
(anemia, malaria, penyakit jantung)
• Dikaitkan dengan status gizi dan suplementasi gizi.
Morbiditas Wanita Usia Produktif
• Kapasitas fisik yang kurang optimal yang akan berpengaruh
terhadap kapasitasnya untuk pelayanan optimal
• Defisiensi mikronutrien dihubungkan dengan turunnya fungsi
imunitas sehingga mempengaruhi frekuensi, lama, dan
keparahan penyakit infeksi.
Outcome Kehamilan
• Kurang gizi pada masa tengah dan akhir gestasi akan
menyebab pertumbuhan fetus disproportionate, tekanan
darah tinggi, dan diabetes yang disebut dengan fetal
orrigins of disease hypotesis
• BBLR merupakan masalah kesehatan dengan morbiditas
dan mortalitas perinatal.
• BBLR merupakan penyumbang terbesar angka kematian
bayi.

Anda mungkin juga menyukai