Anda di halaman 1dari 24

ASPEK MIKROBIOLOGIS

KOSMETIKA

Kosmetologi
Liza Pratiwi, S.Far, M.Sc., Apt
Bakteri dan jamur

Terbagi atas 3 kelompok besar berdasarkan


bentuknya yaitu:
• Coccus
• Bacillus
• Spirillae
Lingkungan hidup bakteri
• Setiap jenis bakteri memiliki faktor-faktor
lingkungan yang sesuai dengan kebutuhannya.
• Antara lain: kelembaban, ada tidaknya udara,
PH lingkungan, tekanan osmotik, suhu,
kandungan bahan makanan.
Mikroorganisme membutuhkan sejumlah lingkungan
dan persyaratan untuk bisa tumbuh :
• Air
• Udara
• Bahan makanan:
a. Gum, gula, tepung
b. Alkohol yang berupa gliserol, sorbitol, manitol
c. Asam-asam lemak
d. Sterol
e. Protein
f. vitamin
Ragi dan jamur
• Ragi (yeast) berperan dalam fermentasi gula
menjadi alkohol
• Keadaan lingkungan hidup yang baik bagi
pertumbuhan jamur:
1. Tingkat kelembaban udara tinggi
2. Ada senyawa karbon dan nitrogen
3. Ada oksigen
4. Suhu lingkungan sedang
Mikroorganisme pada
permukaan kulit
1. Staphylococcus aureus
• Bakteri bentuk coccus
• Diameter 0,7-0,9 mikron
• Gram positif
• Hidup dalam lingkungan PH 2,6-10,
optimum pada PH 6,8-8,2
• Virulensinya ringan tapi jika terkena
kulit luka, iritasi, akan menimbulkan
pernanahan bahkan tumor
2. Streptococcus pyogenes dan S. Haemolyticus
• Berbentuk coccus
• Hidup baik pada PH 5,5-8
• Dapat menimbulkan pernanahan dan
peradangan
3. Bacilus subtilis
• Bakteri yang terdapat pada udara, air, debu
• Dapat menyebabkan degenerasi protein
• Membentuk spora dalam lemak, minyak
• Dapat bertahan hingga 2 tahun
4. Eschericia coli
• Bakteri gram negatif
• Bentuk basil
• Medium utama: faeces manusia atau hewan
5. Bacterium Proteus Vulgaris
• Bakteri gram negatif
• Bentuk basil
• Memfermentasi saccharosa dengan
membentuk gas dan asam, mengurai casein,
dapat menyebabkan bau busuk yang tidak
sedap
6. Mycobacterium smegmatis
• Sering terdapat pada bagian kulit yang lembab
dan berminyak
• Gram positif
7. Pityrosporum ovale
• Sering terdapat pada kulit kepala
8. Pseudomonas aeroginosa
• Terdapat pada luka di kulit
• Berbentuk basil, gram negatif
9. Trychophyton purpureum dan T. Gypseum
• Jamur yang sering menyebabkan peradangan
pada kulit di antara jari-jari kaki
10. T. Tonsurans
• Jamur yang sering menimbulkan peradangan
pada kulit kepala
Perlawanan kulit

Sifat2 kulit yang berperan penting untuk daya perlindungan :


1. Pertumbuhan sel-sel epidermis terus menerus dari dalam ke
permukaan kulit
2. Kandungan air yang relatif rendah pada str. Corneum
3. Lapisan dermis berfungsi sebagai penghalang yang efektif
terhadap penetrasi bakteri
4. Adanya resident flora yang normal dan tidak membahayakan
di permukaan kulit
5. Reaksi yang bersifat asam dari mantel asam
Desinfektan
Mekanisme kerja desinfektan :
1. Sel m.o dibungkus oleh dinding sel
yang tipis
2. Dinding sel m.o yang bertindak
sebagai penghalang terhadap
bahan2 dari luar yg membahayakan
m.o
Faktor-faktor yang menentukan
daya kerja
• Karakteristik bahan aktif
• Konsentrasi bahan aktif
• Lama kontak dengan m.o
• Kehadiran bahan lain
misal: garam merkuri organik dengan senyawa tio
dan merkapto yang menimbulkan rx kimia
• Tipe m.o
• Lingkungan sekitar karena m.o menunjukkan
resistensi yang lebih tinggi dalam lingkungan yang
sesuai
Pengujian
• Sediaan yang mengandung desinfektan
dicampur dalam suatu media kultur, dan
diberi kultur bakteri ke dalamnya
• Sedikit desinfektan ditempatkan pada suatu
kultur bakteri baru. Derajat efektivitas
desinfektan dapat dilihat dengan mengukur
diameter zona hambatan
• Uji serupa dilakukan terhadap jamur
Pengelompokkan Desinfektan
1. Etil alcohol dan propil alcohol
Efektivitas maksimum etil alcohol adalah
pada konsentrasi 70%, isopropil alcohol 50%,
n-propil alcohol 30-35%
2. Asam
• Asam organik
• Asam borat
• Poly-unsaturated fatty acids
3. Fenol
Misal: hexachlorophene, diclorophene, dichloro-m-
xylenol, 8-oxy-quinoline, pentachlorofenol,
diaphene, dll.
4. Surfaktan
• Anionik, nonionik, kationik.
• Kationik terdiri atas:
senyawa aliphatic quaternary ammonium
senyawa aryloxy, spt phemerol dan hyamine
senyawa heterocyclic, spt ceepryn, vancide
• Amphoteric
5. Senyawa iodium
iodophores sering dipakai sebagai desinfektan dalam
berbagai kosmetik, khususnya shampo.
6. Senyawa sulfur
Kosmetika penyembuh jerawat, antiscabies,
antiseborrhea, obat anti jamur ttt
7. Garam phenylmercuric
Misal: phenyl-mercuric borate (0,004%), thimerosol,
phenylmercuric asetat
8. Antibiotika
9. Senyawa desinfektan lainnya
misal: 6-acetoksi-2, 4-dimethyl-m-dioxane,
hexamethylenetetramine
Kontaminasi kosmetika oleh
mikroorganisme
• Kosmetika umumnya memiliki sifat mendekati
netral yang berisi air dan bahan organik
• M.o beserta sporanya didalam kosmetika

dibutuhkan metode pembersihan yang


higienis untuk mengurangi frekuensi
terkontaminasi dan mencegah berkembang
biaknya bakteri dan jamur didalam kosmetika
Efek m.o pada kesehatan
Menurut FDA:
• Efek langsung m.o pada kesehatan manusia
• Efek tak langsung pada kesehatan manusia akibat
kontaminasi
Penting bagi tempat penyimpanan dan penanganan produk
baru, dan tempat pengolahan produk akhir yang bebas
kuman:
1. masing2 batch telah melalui tes mikro sblm dipasarkan
2. Masing2 kosmetika dites mikro lagi untuk mengetahui efek
bahan pengawet selama pengembangan produk
dipasaran.
Bahan-bahan Pengawet
Kosmetika

•Mengapa diperlukan pengawet?


Peranan PH-Bahan Pengawet
• Faktor pertama dan terpenting yang perlu
dipertimbangkan adalah PH
• % pengawet yang aktif dalam PH berbeda
PH 4 5 6 7 8,5

Asam sorbat 86 37 6 0.6

Asam benzoat 60 13 1,5 0,15

Asam dehidroasetat 95 65 16 2

Paraben 77 63 50
Kelarutan Pengawet
• Faktor ke-2 yang penting adalah kelarutan
pengawet dalam fase air dan fase minyak
• Methylparaben larut dalam air dengan besar
kelarutan 0,25%
Efek bahan lain
• Faktor ketiga adalah efek bahan yang lain
• Banyak komponen kosmetik menonaktifkan
aktivitas bahan pengawet
• Senyawa ethoxylated menonaktifkan paraben,
asam benzoat dan asam sorbat.
1. Ethyl alcohol
tak dapat menguap, sehingga jarang digunakan
2. Surfaktan kationik
seringkali mengiritasi kulit
3. Asam sorbat
4. Formaldehid
5. 2-Bromo-2-Nitro-1,3 Propanediol
kelarutannya baik didalam air, bekerja pada PH 5,5,
tak boleh dipanaskan
6. Ester-ester dari parahydroxy benzoic acid
sulit dilarutkan dalam air, paling banyak digunakan
7. Dehyroacetic acid, garam natrium

Anda mungkin juga menyukai