Anda di halaman 1dari 23

GANGGUAN PERILAKU PADA

DEMENSIA

dr Ainuz Zahrah
Puskesmas Cimahi Selatan
DEMENSIA

• Demensia adalah istilah yang digunakan untuk melukiskan


gejala-gejala sekelompok penyakit yang mempengaruhi otak.
Ini bukan satu penyakit yang spesifik.
• Demensia mempengaruhi cara berpikir, kelakuan dan
kemampuan untuk melakukan pekerjaan biasa sehari-hari.
• Fungsi otak cukup banyak terpengaruh sehingga mengganggu
pergaulan dan pekerjaan normal penderita. Tanda khas
• demensia adalah ketidakmampuan melakukan kegiatan
sehari-hari sebagai akibat dari berkurangnya kemampuan
kognitif (mengenali).
• Merupakan suatu penyakit
ANGKA KEJADIAN
• Penderita demensia di dunia +/- 30 juta orang
> 50% adalah Demensia Alzheimer ( DA )

• Lewat usia 60 th , angka kejadian Demensia berlipat dua setiap pertambahan 5


tahun umur
(1% - 60 th, 2% - 65 th, 4% - 70 th, 8% - 75 th, 16% - 80 th, 32% - 85 th, dst)
( Evans dkk, 1989 ; Cummings, 2003 )

• 70 % kasus demensia ada di negara berkembang

• Hongkong :
Th 2016 : > 1000.000 orang berumur > 65 th
10 % menderita Demensia , 50 % nya DA
( Yu , 2001 )

• Perkiraan DA di Indonesia :
Th 2000 : 480.000 orang
Th 2025 : diperkirakan 1.020.000 orang
( Nasrun , 2001 )
Penyebab Demensia

• Penyakit Alzheimer ( 40 – 60 % )
• Penyakit Vaskular ( 20 % )
• Gangguan metabolisme ( Hipotiroidisme , Defisiensi vit. B12 )
• Penyakit Parkinson
• Trauma kepala

mengakibatkan timbulnya gejala


perilaku dan psikologik
Gejala Perilaku dan Psikologik pada Demensia
( Behavioral and Psychological Symptom of Dementia / BPSD )

• Kumpulan dari beberapa gejala neuro-psikiatrik

• Sering terjadi ( +/- 90 % penderita Demensia )

• Penyebab tersering penderita dibawa berobat dan ditempatkan


dalam institusi

• Menjadi sumber stres bagi caregiver dan keluarga

• Bervariasi dan multipel

• Kejadian meningkat pada stadium yang lebih lanjut

• Sekali timbul , umumnya akan kambuhan


Gejala Perilaku : Gejala Psikologis :
• Agitasi (jengkel kesal) • Delusi
• Agresivitas • Halusinasi
• Berkeliaran tanpa arah • Depresi
• Gelisah • Cemas
• Mondar mandir • Misidentifikasi
• Mencari-cari
• Perubahan perilaku dimalam
hari
• Perubahan napsu makan dan
pola makan
Agitasi - Agresivitas

• Agitasi adalah aktivitas motorik dan atau verbal (kata-kata)


yang tidak serasi, yang bukan merupakan akibat dari
kebingungan seseorang

• Kebanyakan perilaku agitatif merupakan usaha untuk


mengakomodasikan keinginan yang tidak tercapai
misal : berkomunikasi, meredakan rasa nyeri,
keinginan diusap, dll

• Menjadi perhatian khusus dalam tempat perawatan karena


merusak kualitas hidup penghuni lain (mengganggu ,
membuat takut, mengambil barang ) dan meningkatkan
stres anggota staf institusi
( Cohen – Mansfield , 1995 )
Agitasi dikelompokkan menjadi :
1. Perilaku fisik non-agresif

• gerakan manerisme berulang-ulang


• menangani sesuatu dengan tidak tepat
• jalan tanpa tujuan
• berpakaian tak pantas / tak berpakaian
• negativistik ( tidak mau mengerjakan sesuatu ,
tidak kooperatif , menolak perawatan )
• menyembunyikan barang
2. Perilaku fisik agresif

memukul
mendorong
mencakar
menendang
menggigit
3. Perilaku verbal non-agresif

minta perhatian terus menerus


mengeluh terus menerus
meratap
menonjolkan diri / berlaku seperti bos
keras kepala
interupsi yang tak perlu
menolak bicara
4. Perilaku verbal agresif

berteriak-teriak
memaki
mengumpat
mengutuk

( Cohen-Mansfield, Marx & Rosenthal, 1989 ; Cohen-


Mansfield, Werner, Watson & Pasis, 1995 )
Wandering

• Mengecek berulang-ulang, mencari keberadaan


caregiver setiap saat
• Trailing / shadowing ( mengikuti / membuntuti
caregiver / orang lain kemanapun perginya )
• Pottering ( hilir mudik dalam rumah, melakukan
pekerjaan tanpa hasil, mengacak-acak rumah /
halaman )
• Bepergian tanpa tujuan, pergi ke tempat yang salah /
bukan tujuan semula
• Aktivitas meningkat berlebihan
• Jalan / keluyuran malam hari
• Tersesat, hingga harus dibantu balik kerumah
• Mencoba kabur dari rumah
( Hope & Fairburn, 1990 )
Restlessness
( gelisah )

Pacing
( hilir-mudik )

Rummaging
( mengobrak-abrik )

Perubahan napsu makan dan


pola makan
( sweet /cookies craving )
Intrusiveness

• Banyak permintaan, tidak sabaran, menempel terus


menerus mengesalkan caregiver
Perubahan perilaku
dimalam hari

Lebih gelisah / lebih


agitatif menjelang /
waktu malam
(“sundowning” )
Disinhibisi
• Kehilangan batas-batas normatif
• Perilaku tak sesuai situasi sosial
• Impulsif, mudah tersinggung
• Daya nilai sosial buruk
• Disinhibisi seksual
Penyebab gangguan perilaku

Terdapat beberapa faktor penyebab :

1. Faktor kesehatan fisik


• keadaan tak nyaman, nyeri
• konstipasi
• penyakit medis akut (al. infeksi saluran kemih )
2. Faktor psikologis
• Gangguan kognisi tidak mampu
mengkomunikasikan keinginan frustasi
mengeluh, mencari perhatian, agitasi

• Delusi, halusinasi agitasi ( agresif / non-


agresif )

• Depresi mengkomunikasikan keinginan


dalam bentuk keluhan, komentar negatif,
negativistik ( menolak beraktivitas, menolak
makan
3. Kepribadian sebelum sakit
4. Jenis kelamin
agresivitas fisik :L>P
perilaku verbal non-agresif :P>L
5. Gangguan tidur
6. Faktor lingkungan
sendiri / kesepian
situasi yang kacau
rutinitas yang inkonsisten
perubahan lingkungan ( pindah )
7. Faktor neuro-biologik
menurunnya metabolisme otak, defisit
kolinergik
Mengapa gejala perilaku ini penting untuk diatasi

• Menyebabkan stres baik pada penderita maupun


caregiver
• Menurunkan kualitas hidup penderita, caregiver dan
keluarga
• Membutuhkan perhatian / bantuan yang berlebih
dan menghabiskan lebih banyak waktu caregiver
• Bisa menjurus pada “ elder abuse “ ( perlakuan yang
salah pada orang lanjut usia )
SKRINING DEMENSIA
Evaluasi demensia terutama ditujukan pada orang dengan
kecurigaan gangguan kognitif yaitu dalam keadaan sebagi berikut:

• Subjek dengan gangguan memori dan gangguan kognitif, baik


yang dilaporkan oleh pasien itu sendiri maupun oleh yang lainnya
• Gejala pikun yang progresif.
• Subjek yang dicurigai memiliki gangguan perilaku saat dilakukan
pemeriksaan oleh dokter pada saat pemeriksaan, walaupun subjek
tidak mengeluhkan adanya keluhan kognitif atau memori
• Subjek yang memiliki risiko tinggi demensia (adanya riwayat
keluarga dengan demensia)
TERIMAKASIH

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai