Anda di halaman 1dari 50

KEDOKTERAN DAN

ILMU KESEHATAN

Tutorial Klinis Mati


UMY Week 3
Ilmu Kedokteran Forensik
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Identitas Jenazah
Nama : Sdr. A
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 18 tahun
Warga negara : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Sidoharjo,
Tegal
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Identitas Penyidik
Nama : Tn R.G
Pangkat : AIPDA
NRP : 79071018
No. Surat : B/23-VER/IX/2019/LL
Instansi : Kepolisian Negara Republik
Indonesia
Tanggal : 01 September 2019
Kasus : Kecelakaan Lalu Lintas
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

KRONOLOGI
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

DNA

Primer Odontologi

Sidik jari Antropometri


Identifikasi
Medis Golongan Darah

Ciri khusus
Sekunder
Visual

Properti
Non medis
Dokumen

Ciri khusus
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

IDENTIFIKASI SEKUNDER ODONTOLOGI


Jenis Data Data ante mortem Data post mortem
Antropometri Panjang Badan : +- 165 cm Panjang Badan : 166,3 cm
Berat Badan : +- 50 kg Berat Badan : 50,65 kg

Golongan Tidak ada data O


Darah
Dokumen Tidak ada data • Tidak ada data

Pakaian - Sweater hitam - Sweater hitam


- Celana Panjang Jeans warna hitam - Celana Panjang Jeans warna hitam
- Sepatu “skercher” warna hitam - Sepatu “skercher” warna hitam

Fisik -Rambut ikal, pendek, warna hitam • Rambut ikal, pendek, warna
hitam
Barang yang di temukan
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Sweater warna hitam ukuran L bertuliskan
“ BILLIONARE’S PROJECT” di bagian dada depan, “BILL
PRO” di bagian lengan kiri, “ RICH BOY 03 dan “ MAKE
MONEY NOT LOVE” di bagian lengan kanan

Kaos warna hitam lengan


pendek ukuran L bertuliskan
DI ATAS MEJA
“420” warna kuning biru
OTOPSI
• Jenazah tidak
berlabel Celana jeans panjang
warna hitam,ukuran 32,
• Jenazah terbungkus tidak bermerk
kantong jenazah
warna putih tanpa
tulisan dan tidak
berlogo
Sepatu Skechers warna
hitam ukuran 41.5 (eropa)

Celana dalam warna abu-abu bertuliskan


“ Champiro”
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Medikolegal

Kelengkapan Ada Tidak


Ada
Surat permintan visum V
Laporan polisi no pol V
Berita acara penerimaan jenazah V
Surat pernyataan keluarga untuk pemeriksaan luar V
Laporan wartawan V
Laporan medis sementara V
Permintaan laboratorium V
Label jenazah V
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Pemeriksaan Luar
• Sikap Jenazah
– Jenazah terlentang dengan muka menghadap ke depan
• Anggota tubuh:
– Lengan atas kanan terhadap sumbu tubuh membentuk sudut 20O
– Lengan atas kanan terhadap lengan bawah kanan membentuk sudut 90O
– Lengan atas kiri terhadap sumbu tubuh membentuk sudut 30O
– Lengan atas kiri terhadap lengan bawah kiri membentuk sudut 100O
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Pemeriksaan Luar
• Kaku Jenazah
Mudah digerakkan

Sulit digerakkan

Sulit dinilai
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Pemeriksaan Luar
• Bercak Jenazah Hilang dengan
• Pembusukan penekanan

Tidak terdapat pembusukan


Tidak hilang dengan
jenazah
penekanan
• BB : 50,65 Kg
• PB : 160,3 Cm
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Pemeriksaan Luar

• Kepala
– Mata
• Kelopak mata kiri berwarna kebiruan di sudut mata
bagian luar, ukuran panjang 4 cm lebar 1,5 cm.
• Teraba derik tulang pada mata kiri
– Hidung
• Dari kedua lubang hidung keluar cairan berwarna
merah.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Pemeriksaan Luar

– Mulut
• Dalam keadaan terbuka
• Pada bibir atas bagian dalam terdapat luka
lecet tekan 2,5 cm membentuk garis
melintang horizontal
• Terdapat pata gigi ke-5 atas kiri dan gigi ke-6
dan 7 kiri bawah
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Pemeriksaan Luar

– Dagu
• Terdapat luka lecet geser dikelilingi luka memar
tepat di dagu bawah di sumbu tengah tubuh,
ukuran panjang 3 cm dan lebar 1,5 cm
– Telinga
• Dari telinga kanan dan kiri keluar cairan
berwarna merah.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Pemeriksaan Luar

• Leher
– Leher bagian depan tepat pada sumbu tubuh, 5 cm dari
tulang selangka terdapat sekumpulan luka lecet geser.
• Bentuk: tidak beraturan
• Warna: merah kehitaman
• Arah: dari kiri ke kanan
• Kondisi: bersih
• Dasar: kulit
• Ukuran: 7,5 cm x 6 cm
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Pemeriksaan Luar

• Dada
– Terdapat perubahan posisi tulang selangka kiri ke arah
atas
– Pengetukan terdengar redup pada dada kiri dan nyaring
pada dada kanan
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Pemeriksaan Luar

• Lengan atas kanan bagian bahu


– Luka memar
• Bentuk : tidak beraturan
• Warna : merah kehitaman
• Kondisi : bersih
• Dasar : kulit
• Ukuran : 17 x 3 cm
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Pemeriksaan Luar

• Lengan bawah kanan


– Pada lengan bawah kanan bagian belakang, 3 cm di bawah
lipat lengan, 25 cm dari pergelangan lengan kanan terdapat
sekumpulan luka lecet geser
• Bentuk: tidak beraturan
• Warna: merah kecoklatan
• Arah: dari bawah ke atas
• Kondisi: bersih
• Dasar: kulit
• Ukuran: 12 cm x 4 cm
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Pemeriksaan Luar
• Lengan bawah kiri
– Pada lengan bawah kiri bagian belakang 5 cm dari
pergelangan tangan kiri terpada cap bertuliskan “liquid”
berwarna ungu, ukuran 4 cm x 3,5 cm
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Pemeriksaan Luar

• Paha kanan
– paha kanan bagian atas 4 cm dari bidang panggul kanan
atas, 9 cm dari sumbu tengah tubuh terdapat luka
memar
• Bentuk: tidak beraturan
• Warna: biru
• Kondisi: bersih
• Dasar: kulit
• Ukuran 4 cm x 3 cm
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Pemeriksaan Luar
– Paha kanan bagian bawah 1 cm dari lutut kanan, 3,5 cm
dari tulang panggul kanan teraba derik tulang
– Pada tulang tempurung lutut kanan teraba derik tulang
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Pemeriksaan Luar

• Tungkai bawah kanan


– Pada tungkai bawah kanan bagian belakang 15 cm dari lipat
tungkai kanan bawah, 19 cm diatas tumit kanan, terdapat
luka lecet geser
• Bentuk: tidak beraturan
• Warna: merah kecoklatan
• Arah: dari luar ke dalam
• Kondisi: bersih
• Dasar: kulit
• Ukuran 4x3 cm
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Pemeriksaan Luar

– Pada tungkai bawah kanan bagian depan 10 cm dari


lutut kanan, 22 cm dari pergelangan kaki kanan terdapat
sekumpulan luka lecet geser
• Bentuk: tidak beraturan
• Warna: merah kecoklatan
• Arah: dari bawah ke atas
• Dasar: kulit
• Ukuran: 0,5 cm x 9 cm
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Pemeriksaan Luar
– Pada tungkai bawah kanan bagian depan 6 cm dari lutut
kanan, 26 cm dari pergelangan kaki kanan terdapat patah
tulang, tulang tampak menonjol tertutup kulit
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Pemeriksaan Dalam
• Tidak dilakukan pemeriksaan dalam sesuai dengan
SPV Kepolisian Resot Kota Yogyakarta. No Surat B/23-
VER/IX/2019/LL Tanggal 1 September 2019
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Pemeriksaan Penunjang
• Golongan Darah : O
• Alkohol dalam darah : Negatif
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Perkiraan Kematian

2
ja 8 12 24
m jam jam jam

Kaku
Leba
m
Pembus
Belum terjadi pembusukan
ukan
Perkiraa
n
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Kesimpulan

• Jenazah laki-laki dengan panjang badan seratus enam puluh


enam koma tiga sentimeter dengan berat badan lima puluh
koma enam puluh lima kilogram dengan golongan darah O
• Terdapat derik tulang di pipi kiri dan rahang akibat
kekerasan tumpul
• Terdapat derik tulang lutut dan tungkai bawah kanan akibat
kekerasan tumpul
• Terdapat perubahan posisi tulang panggul kanan akibat
kekerasan tumpul
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Kesimpulan

• Terdapat perubahan posisi tulang selangka kiri akibat


kekerasan tumpul
• Terdapat sekumpulan luka lecet geser, tekan dan memar
yang tersebar di seluruh bagian tubuh akibat kekerasan
tumpul
• Kelainan nomor 2, 4, dan 6 tidak dapat dikesampingkan
sehubungan dengan kematian korban. Sebab kematian
pasti tidak dapat ditentukan karena tidak dilakukan
pemeriksaan dalam sesuai surat permintaan penyidik
• Saat kematian perkirakan 2 sampai 8 jam sebelum saat
pemeriksaan
1.Pada jenazah tidak diberikan label, apa
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

peran label jenazah dalam aspek


medikolegalnya?
Pada korban mati (mayat) prosedur permintaan visum telah di atur dalam
pasal 133 dan 134 KUHAP termasuk mengenai label jenazahh.
Berdasarkan pasal 133 dan 134 KUHAP prosedur permintaan visum
yaitu dimintakan secara tertulis. Mayatnya harus diperlakukan dengan
baik dengan penuh kehormatan Disebutkan dengan jelas permintaan
yang diminta dan mayat diberi label yang memuat identitas yang di segel
dan diberi cap jabatan dan dikaitkan pada ibu jari kaki atau bagian lain
dari tubuh jenazah.
Label adalah sepotong kertas, kain, logam, baju dan sebagainya yang
ditempelkan pada barang dan menjelaskan tentang nama barang, nama
pemilik, tujuan, alamat dan sebagainya. Pemakaian label pada jenazah
tersebut dimaksudkan selain untuk memberi identitas pada jenazah juga
untuk menegaskan bahwa teresebut adalah barang bukti yang menjadi
milik negara.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Mengenai label pada jenazah berdasarkan instruksi kapolri NO POL


INST/E/IX/1975 yang berbunyi “untuk kepentingan di pengadilan dan
mencegah kekeliruan dalam pengiriman seorang mayat selalu di beri
label dan segel pada ibu jari kaki mayat. Pada label itu harus jelas
disebutkan nama, jenis kelamin, umur, bangsa, suku, agama, asal,
tempat tinggal, dan tanda tangan dari petugas polri yang mengirimkan
jadi berdasarkan penjelasan tersebut pemberian label pada jenazah
bertujuan untuk kepentingan di pengadilan dan mencegah kekeliruan
dalam pengiriman jenazah, dan sebagai keasllian barang bukti.
Bila ditemukan jenazah tidak berlabel sebagai dokter kita tetap boleh
melakukan otopsi tetapi hasil otopsi tidak dapat dipertanggung
jawabkan sepenuhnya. Karena belum pasti barang bukti yang dibawa
dari TKP merupakan barang bukti asli.
2. Apabila saat pemeriksaan luar tiba-tiba
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

keluarga tidak menyetujui, apakah keluarga


bisa menuntut rumah sakit?
• Instruksi Kapolri tentang keharusan melakukan prosedur
otopsi sekalipun bukan setingkat Undang-Undang (UU),
merupakan rule of procedure yang mesti ditaati dan
dilaksanakan penuh oleh penyidik dengan bantuan ahli
patologi forensik, tanpa terkecuali termasuk soal izin orang
tua/keluarga korban. Bahkan, apabila ada pihak-pihak yang
menghalangi proses otopsi dapat diancam pidana sesuai
yang diatur Pasal 222 KUHP.
• Barangsiapa dengan sengaja mencegah, menghalang-
halangi atau menggagalkan pemeriksaan mayat untuk
pengadilan, diancam dengan pidana penjara paling lama
sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat
ribu lima ratus rupiah.
3. Termasuk derajat berapakah luka yg
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

dialami pasien?
• Korban dengan luka ringan dapat merupakan hasil dari tindak pidana penga
niayaan ringan (pasal 352 KUHP) yaitu penganiayaan yang tidak
menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan jabatan atau
pekerjaan
• Sedangkan korban dengan luka sedang dapat merupakan hasil dari
tindakan penganiayaan pasal 351 ayat (1) atau 353 ayat (1) yaitu luka yang
mengakibatkanhalangan atau kehinlangan fungsi melakukan aktifitas sehari
-hari sementarawaktu/reversible.
• Korban dengan luka berat pasal 90 KUHP dapat merupakan hasil dari
tindak pidana penganiayaan dengan luka berat pasal 351 ayat (2) atau 353
ayat (2). Luka berat yang sesuai dengan pasal 90 KUHP adalah jatuh sakit
atau mendapat luka yang tidak memberikan harapan akan sembuh sama
sekali atau yang menimbulkan bahaya maut yang menyebabkan seseorang
terus menerus tidak mampu untuk menjalankan tugas jabatan atau
pekerjaan pencaharian yang menyebabkan kehilangan salah
satu panca indera yang menimbulkan cacat berat (verminking) yang menga
kibatkan terjadinya lumpuh, terganggunya daya pikir selama empat minggu
atau lebih sertaterjadinya gugur atau matinya kandungan seorang
perempuan.
• Luka pada korban digolongkan sebagai luka derajat 3 atau luka berat
karena sampai menimbulkan kematian pada korban.
4. Apa saja jenis-jenis luka?
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Trauma
Mekanik

Kekerasan Kekerasan Luka


tajam tumpul tembak

Luka Luka Luka Luka Luka Luka Luka


Luka iris
tusuk bacok lecet memar robek masuk keluar

Tekan Geser
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Luka Luka
Bersifat Bersifat
kimiawi
alami
Asam
Basa kuat
Suhu keras
listrik
tinggi

Cair Masuk
api petir
panas listrik
5. Bagaimana menentukan usia luka pada
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

luka memar?

• Luka memar : perdarahan dalam jaringan


bawah kulit/ kutis akibat pecahnya kapiler dan
vena yang disebabkan oleh kekerasan tumpul.
• Perkiraan umur luka memar :
Saat timbul 7-10 hari 14-15 hari
Warna 4-5 hari
Warna warna kembali
ungu/hitam warna hijau
merah kuning normal
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

6. Apa pertimbangan dilakukan pemeriksaan


golongan darah dan alcohol pada korban?

• Pemeriksaan golongan darah dilakukan sebagai


cara untuk mendapatkan data sekunder
identifikasi jenazah.
• Pemeriksaan alcohol dilakukan sebagai
pemeriksaan toksikologi untuk menyingkirkan
sebab kematian karena intoksikasi.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

7. Cara membedakan luka memar dan lebam jenazah?


Sifat Lebam Mayat Memar
Letak Epidermal, karena pelebaran pembuluh Ruptur pembuluh darah yang letaknya
darahyang tampak sampai ke permukaan kulit bisa superfisial atau lebih dalam
Kutikula Tidak rusak Kullit ari rusak
Lokasi Terdapat pada daerah yang luas, terutama luka Terdapat di sekitar bisa tampak di mana di
pada bagian tubuh yang letaknya rendah mana saja pada bagian tubuh dan tidak
meluas
Gambaran Pada lebam mayat tidak ada evalasi dari kulit Biasanya membengkak
Pinggiran Jelas Tidak jelas
Warna Warnanya sama Memar yang lama warnanya ber/ariasi.
Memar yang baru berwarna lebih tegas
daripadawarna lebam mayat disekitarnya
Pada Pada pemotongan, darah tampak Darah ke jaringan sekitar, susah
pemotongan dalam pembuluh, dan mudah dibersihkan. dibersihkan jaringan sekitar, susah
Jaringan subkutan tampak pucat. dibersihkan jika hanya dengan air
mengalir. Jaringan subkutan berwarna
merah kehitaman
Dampak Akan hilang walaupun hanya diberi penekanan Warnanya berubah sedikit saja jika diberi
setelah yang ringan. Maksimal 8 jam lebam mayat tidak penekanan
penekanan hilang dalam penekanan
8. Apakah jenazah berhak mendapatkan
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

klaim asuransi ?
Asuransi oleh jasa raharja :
Korban kecelakaan lalu lintas jalan raya yang berhak
mendapatkan santunan asuransi kecelakaan lalu lintas jalan raya adalah (UU
Nomor 33 Tahun 1964) :
1. Korban angkutan umum
2. Penumpang mobil plat hitam, yang mana kendaraan mobil plat hitam
tersebut mendapat izin resmi
3. Korban yang mayatnya tidak diketemukan (didasarkan kepada Putusan
Pengadilan Negeri)
Korban kecelakaan lalu lintas jalan raya yang berhak mendapatkan
santunan asuransi kecelakaan lalu lintas jalan raya (UU Nomor 34 Tahun
1964):
a. Setiap orang yang berada di luar angkutan lalu lintas jalan yang
menimbulkan kecelakaan yang menjadi korban
b. Setiap orang atau mereka yang berada di dalam suatu kendaraan
bermotor dan ditabrak
Referensi : UU Nomor 33 Tahun 1964
UU Nomor 34 Tahun 1964
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Korban yang tidak berhak mendapatkan santunan asuransi kecelakaan lalu
lintas jalan raya:
a. Bunuh diri, percobaan bunuh diri atau sesuatu kesengajaan lain pada
pihak korban atau ahli waris
b. Kecelakaan saat korban sedang dalam keadaan mabuk atau tak sadar.
c. Dinyatakan bahwa pengemudi yang mengalami kecelakaan merupakan
penyebab terjadinya kecelakaan

Pada kasus yang dialami oleh pasien, berdasarkan kronolgi maka pasien
tidak bisa meng claim asuransi jasa raharja dikarenakan pasien merupakan
penyebab terjadinya kecelakaan. (?)
Jenis santunan berdasarkan
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor: KEP.15/ PMK.010/2017


tanggal 13 Februari 2017.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Nilai santunan yang dibayarkan bagi korban kecelakaan lalu lintas


jalan telah diatur berdasarkan keputusan Menteri Keuangan RI
Nomor: KEP.16/ PMK.010/2017 tanggal 13 Februari 2017
KEDOKTERAN DAN

Ahli waris dan kadaluarsa santunan


ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

9. Apa kepentingan untuk penulisan


deskripsi luka sesuai dengan visum
(berdasarkan letak, bentuk, jenis, arah, dll) ?
Kepentingan deskripsi luka pada
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

pemeriksaan visum
 Menentukan regio luka
 Tujuan: mengetahui prognosis penyembuhan
 Menunjukkan bagian tubuh mana yang terkena
luka (dada, leher,kepala). Lebih baik jika
menggunakan bagian spesifik mana dari bagian
tubuh tersebut yang terdampak luka(misal: dada
bagian atas, leher sebelah kiri, lengan bagian
dalam, tungkai bawah bagian luar.)
Kepentingan deskripsi luka pada
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

pemeriksaan visum
 Menentukan lokasi berdasar (X,Y)
 Tujuan: untuk menentukan posisi luka dalam kaitannya dengan
tana anatomi yang tetap.
 Dilakukan untuk luka pada regio yang luas seperti dada perut
punggung. Koordinat tubuh dibagi dengan menggunakan garis
khayal yang membagi tubuh menjadi 2, yaitu: kanan dan kiri.
Garis khayal yang mendatar melewati puting susu, garis khayal
mendatar yang melewati pusat dan garis khayal mendatar yang
melewati ujung tumit. Pada kasus luka tembak harus selalu
diukur jarak luka dari garis khayal mendatar yang melewati
kedua ujung tumit untuk kepentingan rekonstruksi. Luka di
punggung dapat dideskripsikan lokasinya berdasarkan garis
khayal yang menghubungkan ujung bawah tulang belikat kanan
dan kiri.
Kepentingan deskripsi luka pada
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

pemeriksaan visum
 Menentukan jenis luka menurut ciri-cirinya
 Tujuan : untuk mengetahui luka disebabkan oleh kekerasa
tumpul, tajam, atau tembakan senjata api
 Tuliskan jenis luka yang ditemukan meliputi:
a. Daerah pada garis batas luka: batas (tegas/tidak tegas), tepi
(rata/tidak rata), sudut luka (runcing/tumpul).
b. Daerah didalam garis batas luka meliputi: jembatan jaringan
(ada/tidak ada), tebing (ada/tidak ada), dasar luka.
c. Daerah disekitar garis batas luka meliputi: memar
(ada/tidak), lecet (ada/tidak), tatoase (ada/tidak)
 Pada luka robek dan iris jika ragu maka dituliskan dengan luka
terbuka terlebih dahulu. Penulisan ciri-ciri luka akan membantu
menentukan jenis luka pada kesimpulan.
Kepentingan deskripsi luka pada
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

pemeriksaan visum
 Menentukan kondisi luka (bersih/kotor)
 Tujuan : untuk mengetahui kondisi sekitar tempat kejadian.
Kondisi luka meliputi warna, bentuk, dasar luka, kotor atau
bersih dan arah.
 Warna: kemerahan, cokelat, pucat, dll
 Bentuk: bulat, lonjong, tidak beraturan, dll
 Dasar luka: kulit, jaringan bawah kulit, otot, tulang
 Kotor juka terdapat kontaminasi luka, bersih jika luka
terlihat tidak terkontaminasi dan/atau rapi.
Kepentingan deskripsi luka pada
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

pemeriksaan visum
 Menentukan bentuk luka
 Tujuan : untuk membedakan jenis luka
a. Bentuk sebelum dirapatkan
b. Bentuk setelah dirapatkan
 Menentukan/ memperkirakan umur luka
berdasarkan warnanya
 Tujuan : Untuk menentukan waktu kejadian
 Menentukan arah luka
 Tujuan : untuk menentukan cara korban terluka
Kepentingan deskripsi luka pada
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

pemeriksaan visum
 Menentukan dasar luka
 Tujuan : untuk menentukan kedalaman luka, dan prognosis
penyembuhan
 Menentukan ukuran luka
 Tujuan : untuk membantu dalam mengambil foto luka
dengan indikasi dimensi.
Ukuran luka meliputi sebelum dan sesudah dirapatkan ditulis
dalam bentuk panjang x lebar x tinggi dalam satuan sentimeter
atau milimeter dengan satuan yang konsisten. Sebaiknya
seluruh ukuran dalam sentimeter.
 Jumlah luka
 Tujuan : untuk mengetahui seberapa banyak luka terjadi

Anda mungkin juga menyukai