Anda di halaman 1dari 21

AZAS DAN HUKUM LINGKUNGAN

 Mohamad Mirwan
Jenis kegiatan pembagunan
yang menimbulkan pencemaran
 Kegiatan industri yang membentuk limbah,
seperti industri kimia menghasilkan zat-zat
buangan bahan berbahaya dan beracun (B-
3)
 Kegiatan pertambangan, berupa terjadinya
perusakan instalasi, kebocoran, pencemaran
udara dan rusaknya lahan bekas
pertambangan.
 Kegiatan Transportasi, berupa kepulan
asap yang mengakibatkan naiknya
suhu udara di kota, kebisingan
kendaraan bermotor, dan tumpahan
BBM dari kapal tanker.
 Kegiatan pertanian, akibat dari residu
pemakaian zat-zat kimia (Herbisida,
insektisida, pestisida, fungisida, pupuk
anorganik).
Upaya pencegahan
kerusakan lingkungan
1. Diadakan Konferensi PBB tentang
Lingkungan Hidup Manusia tanggal
5-16 Juni 1972 yang me -
Rekomendasi tentang Kelembagaan
Lingkungan Dunia ; Dewan Pengurus
(Governing Council) Program
Lingkungan Hidup (United Nation
Environment Programme = UNEP).
2. Deklarasi Rio de Janeiro, tanggal 3- 14 Juni
1992 menghasilkan atara lain:
o 27 Prinsip fundamental tentang lingkungan
dan pembangunan.
o Prinsip-prinsip kehutanan yang merupakan
konsensus Internasional terdiri dari 16 Pasal
yang mencakup aspek pengelolaan, aspek
konservasi, aspek pemanfaatan dan
pengembangan. Prinsip ini tidak mengikat
secara hukum dan berlaku bagi semua jenis
dan tipe hutan.
HUKUM LINGKUNGAN
1. Hukum lingkungan Klasik adalah hukum
yang menetapkan ketentuan dan norma-
norma dengan tujuan terutama sekali untuk
menjamin penggunaan dan eksploitasi
sumber-sumber daya lingkungan dengan
berbagai akal dan kepandaian manusia
guna mencapai hasil semaksimal mungkin
dan dalam jangka waktu yang sesingkat-
singkatnya.
Orientasi Hukum
Lingkungan klasik
 Menjamin adanya kepastian dalam
penggunaan dan eskploitasi sumber
daya lingkungan atau dapat juga
dikatakan orientasinya adalah
kapitalis.
 Bergerak pada bidang (sektor)
tertentu atau bersifat sektoral, serba
kaku, dan sukar berubah.
2. Hukum Lingkungan Modern adalah
menetapkan aturan dan norma-
norma guna mengatur perbuatan
manusia, dengan tujuan untuk
melindungi lingkungan dari kerusakan
dan kemerosotan mutunya demi
untuk menjamin kelestarian fungsinya
agar dapat secara langsung terus-
menerus dugunakan oleh generasi
sekarang maupun yang akan
datang.
Orientasi Hukum Lingkungan Modern

 Memberikan perlindungan
terhadap lingkungan,
dengan demikian hukum
lingkungan modern bersifat
utuh dan menyeluruh atau
komprehensif, integral dan
luwes.
UU No. 32 Tahun 2009 Tentang
perlindungan dan pengelolaan
Lingkungan Hidup
Dasar pertimbangan:
1. Bahwa kualitas LH yang semakin menurun
telah mengancam kelangsungan hidup
manusia dan mahluk hidup lainnya
sehingga perlu dilakukan perlindungan
dan pengelolaan LH yang sungguh-
sungguh dan konsisten oleh semua
pemangku kepentingan.
2. Bahwa pemanasan global yang
semakin meningkat mengakibatkan
perubahan iklim sehingga
memperparah penurunan kualitas
lingkungan hidup karena itu perlu
dilakukan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup.
Pokok-Pokok Isi, antara lain :
 AMDAL adalah kajian mengenai dampak
penting suatu usaha dan/atau kegiatan
yang direncanakan pada lingkungan
hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan dan atau kegiatan.
 UKL-UPL pengelolaan dan pemantauan
terhadap usaha dan atau kegiatan yang
tidak berdampak penting terhadap
lingkungan hidup yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan kegiatan dan atau
usaha.
 Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran
batas atau kadar mahluk hidup, zat, energi,
atau komponen yang ada atau harus ada
dan atau unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya dalam suatu sumberdaya
tertentu sebagai unsur lingkungan hidup.
 Pencemaran lingkungan hidup adalah
masuk atau dimasukkannya mahluk hidup,
zat, energi dan/atau komponen lain
kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan
manusia sehingga melampaui baku mutu
lingkungan hidup yang telah ditentukan.
 Kreteria baku mutu kerusakan lingkungan
adalah ukuran batas perubahan sifat fisik, kimia,
dan atau hayati lingkungan hidup yang dapat
ditenggang oleh lingkungan hidup untuk dapat
tetap melestarikan fungsinya.
 Perusakan lingkungan hidup adalah tindakan
orang yang menimbulkan perubahan langsung
ataupun tudak langsung terhadap sifat fisik,
kimia,dan/atau hayati lingkungan hidup
sehingga melampaui kreteria baku kerusakan
lingkungan hidup.
 Kerusakan lingkungan hidup adalah
perubahan langsung atau tidak langsung
terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau hayati
lingkungan hidup yang melampaui kreteria
baku kerusakan lingkungan hidup.
 Sengketa lingkungan hidup adalah
perselisihan antar dua pihak atau lebih yang
timbul dari kegiatan berpotensi dan/atau
telah berdampak pada lingkungan hidup.
AZas, Tujuan dan Ruang Lingkup
Perlindungan dan Pengelolaan
LH
AZAS
Perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup berasaskan:
1. Tanggungjawab Negara.
2. Kelestarian dan keberlanjutan.
3. Keserasian dan keseimbangan
4. Keterpaduan.
5. Manfaat,
6. Kehati-hatian
7. Keadilan,
8. Ekoregion,
9. Keanakaragaman hayati
10. Sanksi/ denda
11. Partisipatif,
12. Kearifan Lokal,
13. Tata kelola pemerintahan
14. Otonomi daerah,
Tujuan perlindungan dan pengelolaan LH
 Melindungi wilayah NKRI dari pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup.
 Menjamin keselamatan, kesehatan dan kehidupan
manusia.
 Menjamin kelangsungan mahluk hidup dan kelestarian
ekosistem.
 Mencapai keserasian, keselarasan, dan keseimbangan LH.
 Menjamin terpenuhinya keadilan generasi masa kini dan
masa depan.
 Menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas LH
sebagai bagian dari HAM.
 Mengendalikan SDA secara bijaksana.
 Mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan
 Mengantisipasi isu lingkungan global.
Ruang lingkup perlindungan dan
pengelolaan LH

 Perencanaan,
 Pemanfaatan,
 Pengendalian,
 Pemeliharaan,
 Pengawasan dan,
 Penegakan hukum.
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
(Sustainable Development)
 Adalah upaya sadar dan terencana, yang
memadukan lingkungan hidup, termasuk
sumber daya, ke dalam proses pembangunan
untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan,
dan mutu hidup generasi masa kini dan
generasi masa depan.
 Harus diletakkan sebagai kebutuhan dan
aspirasi manusia kini dan masa depan.
 Secara konkrit tidak bisa disangkal bahwa hak
manusia atas lingkungan hidup yang sehat dan
baik menjadi kebutuhan mendesak sebagai
bagian dari hak asasi manusia.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai