Anda di halaman 1dari 45

CAMPAK

Morbili, Measles,
Rubeola, Serampak,
Gabagen
RENNY BAGUS, dr, SpA,
JAMES T, dr,SpA
Annet R, SpA
Helena M, SpA

CDC Creative Services 103162


SMF ILMU KESEHATAN ANAK
RSUD JAYAPURA
M E A S L E S 1
Campak—Penyebab Utama
Kematian Anak
Penyebab Kematian 1.6 juta
anak karena PD3I selama Yellow Fever
tahun 2000 2%
Hib
22%

Neonatal
Measles Tetanus
12%
48%
Diphtheria
(777,000 0.2%
Pertussis
deaths) 16%
M E A S L E S 2
1
Patogenesis
 Selama prodromal & Gejala kulit  virus ada di
- darah - sekret conyunctiva
- tracheobronchial - sekret nasopharynx

 Virus menyebar  hyperplasi lymphoid


mis pd tonsil , adenoid , lympha , appendix

Kelainan kulit sama spt pd Koplik’s spot


didptkan sel Datia banyak dg exudasi serum fokal &
nekrosis serta exudasi / infiltrasi para vasculer

M E A S L E S 6
3
1
Karakteristik Campak

 Sangat menular,
disebabkan oleh virus Paramyxo viridae ( RNA )
 Penularan melalui percikan ludah
saat penderita batuk atau bersin
 Masa penularan 4 hr SBLM s/d 4 hr SSDH RASH dan puncaknya
pd saat gejala awal ( 1 – 3 hr pertama sakit )
 Gejala: Demam, bercak merah
(maculopapular rash), batuk, mata merah (conjunctivitis), dan
beringus (coryza)
 Komplikasi seperti pneumonia atau diare dapat mempercepat
kematian
 Pemberian Vitamin A menurunkan kematian 30–40%
M E A S L E S 6
3
Perjalanan Klinis Campak
Masa Inkubasi prodromal rash
(7–18 hr sebelum rash) (± 4 hr) (± 4–8 hr)

-18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 +8

Periode sangat menular

- 18 -4 0 +4
18 hr sebelum rash 4 hr sebelum rash Tgl mulai timbul 4 hr setelah rash
adalah kemungkinan adalah rash adalah kemungkinan
tgl paling awal kemungkinan akhir menularkan
tertular menularkan

M E A S L E S 1
7
Gambaran Klinis Campak
 Masa inkubasi:
 Rata2 10 hari ( 7–18 hari )
 Fase prodromal:
Demam tinggi,puncaknya saat erupsi
Batuk, pilek/beringus, dan atau mata merah
(conjunctivitis), photophobia
 Rash:
◦ Timbul 2–4 hari setelah fase prodromal
◦ Bintik kemerahan (maculopapular)
◦ Dimulai dari belakang telinga, muka, badan, lengan
kemudian tungkai
◦ Rash terjadi selama 4 – 8 hari
◦ Selanjutnya rash berangsur-angsur memudar menjadi
kehitaman ( hyper pigmentasi dlm 1 mgg M E–
M 1 SSbln
E AA ) SS
LL EE 1
8
Gambaran Klinis Campak

 GEJALA MAKIN LAMA MAKIN HEBAT

 Pathognomonis : KOPLIK’S SPOT


- exantheme dg bintik putih ditengahnya
- pd mukosa pipi didepan molar ke 2
- timbul pd + hari ke 2 sebelum erupsi
- Gejala ini terdapat bbrp jam s/d akhir hari
ke 2 erupsi dan kemudian menghilang

M E A S L E S 8
measles
dengue mononucleosis

other viral
rubella exanthems
rash + fever
scarlet fever Kawasaki

roseola
meningococcemia
infantum
toxoplasmosis

M E A S L E S 37
1
DIAGNOSA
 GEJALA KLINIK YANG KHAS
 Isolasi virus dari darah ,urine , sekret nasopharynx
 Pd preparat sekresi hidung , saliva , hapusan mukosa
pipi  giant epithelial cell & vesiculo endothelial
giant cell ( 60% )  CAMPAK

 Serologis : Titer Ab Neutralizing


Hemagglutination Inhibition  CAMPAK
Complement Fixation
Peningkatan titer serolagis 4 X pd masa konvalesens  indikasi campak

M E A S L E S 1
DIAGNOSA BANDING
 RUBELLA ( German Measles )
- prodromal tak jelas , pembesaran kel sub occipital
- bercak merah muda , merata cepat( 1 -2 hr )
& hr ke 3 menghilang
 EEXANTHEMA SUBITUM
- tanpa prodromal , erupsi sesudah panas turun
- bercak mulai dari badan menyebar centrifugal.
 INFEKSI ENTEROVIRUS
- tanpa prodromal yg jelas , bercak sep rubella
- tanpa batuk & conyunctivitis

M E A S L E S 1
DIAGNOSA BANDING LANJ

 SCARLET FEVER
- erytheme pd bag flexor & menyebar dlm 24 jam
- muka merah , circum oris pucat
- Pastia’s line  garis merah pd lipatan2 kulit
- lidah warna strawberry & tonsillitis exudativa

 MENINGOCOCCEMIA
- bercak bersifat petechial & penyebaran tidak
mengikuti pola tertentu

M E A S L E S 1
Tatalaksana Kasus
 Selflimited
 Memberikan vitamin A
 Turunkan demam dengan antipiretik
 Batuk, pilek  simtomatis
 Sampaikan kepada orang tua untuk pengobatan
selanjutnya jika kondisi penderita secara umum memburuk
 Pengobatan malnutrisi dan diare dengan cairan cukup dan
makanan yang bergizi, bila dehidrasi  Infus/sonde
 Pengobatab pneumonia dan otitis dengan antibiotik
 “Isolasi kasus” untuk kasus yang dirawat.

M E A S L E S 10
Vitamin A untuk Tatalaksana Kasus Campak

Umur Pada saat di Hari berikutnya*


diagnosis
6 – 11 Bln 100 000 IU 100 000 IU

12 Bln 200 000 IU 200 000 IU

* Jikapenderita mempunyai penyakit mata,


berikan dosis ketiga 2 minggu setelah dosis
kedua (hari ke 16)

MMEEAASSLLEESS 11
1
KOMPLIKASI
 Pdrt sangat menurun daya tahannya shg dpt terjadi
komplikasi
ok :
1. Perluasan peradangan oleh virus
2. Infeksi lanjutan ok bakteri
3. kombinasi ke 2 hal tsb.

Ditandai : - panas tak menurun


- panas naik lagi pd konvalesens.

M E A S L E S 1
KOMPLIKASI LANJ

 OTITIS MEDIA
- paling sering tu bayi yg MRS
- dapat berakibat mastoiditis
 Keratitis - kebutaan
 PNEUMONIA
- mungkin akb infeksi lanjutan ok virus /bakteri / ke 2nya
- ditandai panas menetap atau naik lagi
- dengan “ respiratory distress “
- kematian sering
 LARYNGITIS atau LARYNGO TRACHEITIS
- biasanya ringan , kalau berat  tracheostomy

M E A S L E S 1
Komplikasi Campak

Kerusakan kornea, menyebabkan


kebutaan

M
M EE AA SS LL EE SS 13
1
pneumoni dan
diare

M E A S L E S 1
KOMPLIKASI LANJ

 ENCEPHALITIS
- Mortalitas sangat tinggi
- antara hr 2 – 6 setelah bercak
- didahului muntah , panas ,kejang ,
kesadaran menurun
LCS : sel meningkat , prot naik , glukose N / naik
prognosis : 60% sembuh , 15% plus , 25% dg brain
damage ( mental retard , tuli, lumpuh )

M E A S L E S 1
Komplikasi lanj

 Jangka Panjang
1. Subacute sclerosing panencephalitis ( SSPE )
- kelainan kepribadian >> kemunduran
disekolah >> kejang2 >> kematian ( 6 bl)
2. Anorexia & daya tahan turun >> P E M
3. Aktivasi TBC yg tenang

 YANG Lain : - pd kehamilan bisa prematur / abortus

M E A S L E S 1
Definisi Kasus Campak
untuk Membantu Masyarakat Melaporkan
ke Fasilitas Kesehatan

SETIAP ORANG YANG


DEMAM DAN BINTIK-2
MERAH

M
M EE AA SS LL EE SS 36
1
Fase Pemberantasan Campak

Reduksi Pencegahan KLB dan Kematian campak

Eliminasi Kasus jarang & case based surveillance

Eradikasi Virus campak musnah

M E A S L E S 1
15
4 Strategi untuk mereduksi
Campak dan kematiannya
1. Meningkatkan cakupan imunisasi campak
dosis pertama melalui imunisasi rutin
2. Memberikan imunisasi campak dosis kedua
melalui imunisasi rutin dan kampanye
3. Meningkatkan surveillance campak (case-
based) dan monitoring cakupan imunisasi
campak (management data dan analysis
epidemiologi)
4. Meningkatkan management kasus, termasuk
pemberian vit A dan antibiotik untuk kasus
dengan komplikasi M
M EE AA SS LL EE SS 15
1
CAKUPAN CAMPAK 2013-2014
2013

2014

M E A S L E S 1
CAPAIAN PROGRAM vs TARGET
NASIONAL

 UCI desa 100% pd tahun 2014 : Papua 44,6 %


 Cakupan HB-0 bayi baru lahir 80% pd tahun 2014 :
Papua 39,7 %
 Cakupan campak 95% dosis ke 2 melalui BIAS : Papua
= 40,28%
 Eliminasi MNT pada tahun 2015 : Papua 10 Kab
belum Eliminasi
 Reduksi kematian akibat campak sebesar 95% pd tahun
2015 dibanding 2000 : Papua : ?
M E A S L E S 1
Informasi Penting Untuk Menemukan
Suspek Campak
Orang
 Umur dan Jenis kelamin
 Tanggal terakhir imunisasi campak
 Hasil spesimen darah
Waktu
 Tanggal mulai timbul Rash
 Tanggal diambil spesimen darah
Tempat
 Tempat tinggal saat mulai timbul Rash
 Sumber penularan yang potensial (tempat,
orang)

M
M EE AA SS LL EE SS 38
1
Surveilance : Definisi Kasus Campak
(Tahap Reduksi Campak)

 Suspek campak:
◦ Demam + Rash + salah satu dari Batuk, Pilek/Beringus
atau Conjunctivitis
 Konfirm Lab:
◦ Suspek campak dengan IgM antibody [+], tidak sedang
mendapat imunisasi (4–8 weeks ago)

M E A S L E S 9
Definisi Kasus Campak ………… (lanjutan)

 Konfirmasi Epidemiology :
Semua kasus klinis yang mempunyai hubungan
epidemiologi dengan kasus konfirmasi Lab
 Konfirmasi Klinis :
Semua kasus tersangka campak yang tidak
dilakukan pemeriksaan lab dan tidak ada
hubungan dengan kasus konfirmasi
 Bukan Kasus Campak :
Kasus tersangka campak, setelah dilakukan
konfirmasi lab, hasilnya negatif
M
M EE AA SS LL EE SS 1
KLB CAMPAK
(Untuk negara yg akan masuk Eliminasi atau
LOW INSIDEN CAMPAK)

Tersangka KLB : Jika menemukan tersangka


Campak minimal 5 kasus di 1 wilayah
puskesmas dalam waktu 28 hari
Pasti KLB : Apabila minimum 2 spesimen
positif Ig M campakdari hasil pemeriksaan
kasus pada tersangka KLB Campak
Mengapa Melakukan Surveilans
Campak?

 Identifikasi kasus
 Identifikasi populasi resiko tinggi
 Deteksi dan investigasi KLB
campak
 Evaluasi strategi imunisasi untuk
meningkatkan pencegahan campak

M E A S L E S 29
Jika ada suspek Campak, apa yang harus
dilakukan?
 Tatalaksana kasus
 Catat dalam format C-1
 Cek adanya kasus tambahan di lapangan
 Terjadi KLB bila minimal 5 kasus kluster
dalam 3 minggu berturut-turut (fase reduksi)
 Untuk Fase Low Inciden KLB= min 5 kasus
dalam 1 wil puskesmas selama 28
hariLaporkan KLB ke kabupaten dengan
format W1

M
M EE AA SS LL EE SS 30
1
Jika ada suspek Campak, apa yang harus
dilakukan?
 Ambil spesimen darah dari 5 kasus
(saja) dengan rash > 3hr – 28hr
 Setiapkasus diinvestigasi dengan
format investigasi
 Kompilasi kasus dalam format laporan
C-1
 Laporkan hasil investigasi KLB
 Isikan dalam laporan bulanan KLB
M
M EE AA SS LL EE SS 31
1
Definisi KLB Campak
(Untuk negara-2 yang masih dalam fase Reduksi)

 Minimal 5 kasus suspek


campak yang mengelompok
dalam satu wilayah
epidemiologi dalam periode 3
minggu berturut-turut.

M
M EE AA SS LL EE SS 32
1
KLB CAMPAK
(Untuk negara yg akan masuk Eliminasi
atau LOW INSIDEN CAMPAK)

Disebut KLB
Jika menemukan tersangka Campak minimal
5 kasus
di 1 wilayah puskesmas
dalam waktu 28 hari
M E A S L E S 1
Pengumpulan Spesimen Darah

 Mengapa?—Untuk konfirm laboratorium


◦ Setelah kampanye imunisasi campak (kelompok umur
akan melebar, incidence rendah), 80–95% kasus campak
yang dilaporkan bukan karena campak
 Kapan?—Waktu pengambilan spesimen darah
◦ Paling sensitive 3–28 hr setelah mulai timbul Rash
◦ Pada 0-2 hr setelah Rash, IgM+ hanya 70–80%
◦ Tetapi— Kumpulkan spesimen darah saat pertama kali
bertemu kasus, tanpa memperhatikan berapa hari
setelah Rash

M
M EE AA SS LL EE SS 33
1
Pemeriksaan Laboratorium

 Fase Reduksi
◦ Memeriksa 5-10 kasus pada saat KLB campak
◦ Mengetahui tipe virus campak asli Indonesia
(Urin)
◦ Menegakkan diagnosa campak (darah/IgM)
 Fase Eliminasi dan Eradikasi
Semua kasus campak diperiksa IgM dan
tipe virusnya.
 Saat ini tipe Indonesia G-2, G-3 dan d9.
M E A S L E S 1
Genotype of Measles Virus
SUMUT
Indonesia (up to 2006)
Samosir: D9 Source: Puslitbang Biomedis, 2006
RIAU KALBAR KALTENG KALSEL SULUT
Rokan Hulu: D9 Pontianak: D9 Katingan: G3 Tanah Laut: G3 Minahasa: D9

SUMBAR
Limapuluh Koto: D9

SUMSEL
Muara Enim: D9

JAMBI
Merangin: G3

JATIM
LAMPUNG Gresik: G3
Lampung Selatan: D9 SULSEL
Tanggamus: G3 Majene: G3
Lampung Tengah: D9

BANTEN
Lebak: D9 Genotype of Measles Virus
Pandeglang: D9 DIY
JATENG Bantul: G2 : D9
JABAR Wonogiri: G2
Indramayu: D9 Pekalongan: D9 : G2
DKI
Jakarta Pusat: D9
Subang: D9 Banjarnegara: G3 : G3
Garut: D9 Wonosobo: G3
Jakarta Selatan: D9
Bandung: D9 Kebumen: D9 M E A S L E S 381
Respons Antibodi
infeksi virus campak

Eksresi Virus
10 4 hari seb.ras
s.d 4 hari ssd ras IgG
Level relatif 8
dari antibodi
6

2
IgM
0
-21 -14 -7 0 7 14 21 28 35 42

Terpapar
Timbul
Ras
M E A S L E S 34
Pengumpulan dan Pengiriman Spesimen
 Ambil 5 mL dengan venipuncture (minimum 1 mL)
kedalam tube yang telah diberi label Nama dan
Tanggal ambil
 Darah jangan sampai BEKU—menyebabkan
hemolysis
 Kirim sampel darah ke Lab Campak Nasional (Litbang
Jakarta, Biofarma Bandung, BLK Yogyakarta, dan BBLK
Surabaya)
 Hindari darah membeku sebelum tiba di Lab.
Sampel dapat mencair selama perjalanan, mencair
kemudian membeku akan merusak antibodi IgM

M
M EE AA SS LL EE SS 35
1
Definisi Kasus Campak
untuk Membantu Masyarakat Melaporkan
ke Fasilitas Kesehatan

SETIAP ORANG YANG


DEMAM DAN BINTIK-2
MERAH

M
M EE AA SS LL EE SS 36
1
measles
dengue mononucleosis

other viral
rubella exanthems
rash + fever
scarlet fever Kawasaki

roseola
meningococcemia
infantum
toxoplasmosis

M E A S L E S 37
1
Informasi Penting Untuk Menemukan
Suspek Campak
Orang
◦ Umur dan Jenis kelamin
◦ Tanggal terakhir imunisasi campak
◦ Hasil spesimen darah
Waktu
◦ Tanggal mulai timbul Rash
◦ Tanggal diambil spesimen darah
Tempat
◦ Tempat tinggal saat mulai timbul Rash
◦ Sumber penularan yang potensial (tempat,
orang)

M
M EE AA SS LL EE SS 38
1
ELIMINASI CAMPAK-RUBELLA

Latar belakang:
• Konsensus SEAR 2009 dan WHA 2010
– negara-negara anggota yakin bahwa eliminasi
campak di SEAR dapat dilakukan tahun 2020
• WHA Mei 2010 menyepakati target yaitu:
• Mencapai cakupan imunisasi campak dosis pertama > 90%
secara nasional dan minimal 80% di seluruh kab/kota
• Menurunkan angka insiden campak menjadi 5/1000.000
penduduk
• Menurunkan angka kematian karena campak minimal 95%
dari perkiraan angka kematian tahun 2000

M E A S L E S 1
ELIMINASI CAMPAK-RUBELLA

• Definisi
Tidak adanya transmisi virus endemik di
suatu wilayah tertentu selama > 12 bulan
dengan sistem surveilans yang baik.

M E A S L E S 1
MEASLES SURVEILLANCE INDICATORS

Routine Surveilance :
1. Measles Discarded Rate ≥ 2/100.000 pop
2. % Districts with Measles Discarded Rate 2/100.000 pop
: ≥ 80 %
3. Suspected Measles with IgM tested : ≥ 80 %
4. Adequate Specimen for IgM test : ≥ 80 %
5. Adequate Spesimen for Virology test : ≥ 80 %
6. Completeness C-1 puskesmas : ≥ 90 %
7. Timelines C-1 puskesmas : ≥ 80 %
8. Completeness Hospital report (active surveillance) : ≥ 90 %

Anda mungkin juga menyukai