Anda di halaman 1dari 53

MACAM – MACAM METODE

KONTRASEPSI

ANIS YULIASTUTIK,S.Kep.Ns.M.Kes
METODE SEDERHANA
1. Tanpa alat: 2. Dengan alat :
a. KB alamiah : a. Mekanis ( Barrier ):
- Kalender - Kondom
- Suhu badan - Barier intra
- Lendir serviks vagina
- Simpto - termal b. Kimiawi : Spermisid
b, Coitus interruptus
METODE MODERN
1. Kontrasepsi hormonal :
a. Per- oral
b. Injeksi
c. Sub kutis ( implant )
2. Intra uterin Devices
3. Kontrasepsi mantap
METODE BARU KONTRASEPSI
 Pada wanita  Pada pria
1. Cincin vagina 1. Gossypol
dengan hormon 2. LHRH Analogues
2. Vaksin anti fertilitas 3. Hormon – hormon
3. IUD berdaya kerja steroid berdaya
panjang dengan kerja panjang
hormon progestin 4. Inhibin
4. Kriosirurgi uterus
 Pada pria
METODE KONTRASEPSI EFEKTIF
TERPILIH ADALAH
 Metode kontrasepsi
yang bersifat
jangka panjang
dan mantap yaitu
IUD, implant dan
kontrasepsi
mantap pria /
wanita
KB ALAMIAH
DASAR :
 Menentukan periode / masa subur yang
terjadi sekitar waktu ovulasi
 Menghindari senggama selama kurang
lebih 7 – 18 hari, termasuk masa subur
dari tiap siklus
GEJALA DAN TANDA YANG
MENGARAH PADA MASA SUBUR
 Pola suhu badan basal
 Pola lendir serviks
 Sakit perut sekitar masa ovulasi
 Perdarahan inter – menstrual / spoting
 Nyeri payudara
 Perubahan posisi dan konsistensi serviks, dilatasi
serviks
 Perub kejiwaan / mood
 Perub. Libido
A. Metode kalender
Dasar :
Menentukan waktu ovulasi dari data haid yang
dicatat selama 6 – 12 bulan terakhir
Tehnik :
 Mengurangi 18 hari dari siklus haid terpendek,
untuk menentukan awal dari masa subur
 Mengurangi 11 hari dari siklus haid terpanjang,
untuk menentukan akhir dari masa suburnya
Efektifitas :
14,4 – 47 kehamilan pada 100 wanita perth
B. METODE SUHU BADAN BASAL
Dasar :
Peninggian suhu badan basal 0,2 – 0,5 C
pada waktu ovulasi

1-2 hari setelah ovulasi

Peninggian kadar hormon progesteron


Tehnik Metode Suhu Badan Basal
 Digunakan termometer khusus dengan kalibrasi
yang diperbesar ( Basal Termometer )
 Waktu penggukuran harus pada saat yang sama
setiap pagidan setelah tidur nyenyak sedikitnya
3 – 5 jam serta masih dalam keadaan istirahat
mutlak
 Pengukuran dilakukan dengan :
- Oral ( 3 menit )
- Rektal ( 1 Menit )
- Vaginal
Faktor – faktor yang mempengaruhi
suhu badan basal
 Influenza atau ISPA
 Infeksi / penyakit lain yang meningkatkan suhu
badan
 Inflamasi lokal lidah, mulut dan anus
 Faktor – faktor situasional
 Jam tidur yang irregular
 Pemakaian miniman panas dan dingin sebelum
pengambilan suhu badan basal
 Pemakaian selimut elektris
 Kegagalan membaca termometer dengan tepat
Macam – macam peninggian suhu
badan basal
 Peningkatan suhu yang mendadak
 Peninggian suhu yang berlahan – lahan
 Peninggian suhu yang bertingkat,
umumnya didahului penurunan suhu yang
tajam
 Peninggian suhu seperti gigi gergaji
Efektivitas metode suhu badan basal

Angka kegagalan 0,3 – 6,6 kehamilan


pada 100 wanita per th

Kerugian :
abstinens sudah harus dilakukan pada
masa pra ovulasi
C. METODE LENDIR CERVIKS
Dasar :
Perubahan siklis dari lendir serviks yang terjadi
karena perubahan kadar estrogen

hormon estrogen dan progesteron

berperan dlm reproduksi


2 macam produksi lendir cerviks
Lendir type E ( estrogenik )
 Diproduksi pada akhir pra ovulasi dan fase
ovulasi
 Sperma tozoa dapat menembus lendir ini
 Sifat – sifat :
 Banyak, tipis seperti air ( Jernih ) dan viskositas
rendah
 Elasitas besar
 Bila dikeringkan terjadi bentuk daun seperti
daun pakis
Lendir type G ( gestogenik )

 Diproduksi pada awal pra ovulasi dan fase


setelah ovulasi
 Sperma tozoa tidak dapat menembus lendir ini
 Dibuat karena peninggian kadar progesteron
 Sifat – sifat :
 viskositas tinggi
 kental
 keruh
Ciri – ciri lendir serviks pada berbagai
fase dari siklus haid
 Fase 1
 Haid
 Hari 1 – 5
 Lendir dapat ada atau tidak dan tertutup oleh darah haid

 Fase 2
 Pasca haid
 Hari 6 – 10
 Tidak ada lendir
 Perasaan wanita kering
 Fase 3
 Awal pra ovulasi
 Hari 11 – 13
 Lendir keruh, kuning atau putih dan liat
 Perasaan wanita lembab

 Fase 4
 Segera sebelum, pada saat dan sesudah ovulasi
 Hari 14 – 17
 Lendir bersifat jernih, licin, basah dapat direngganngkan
 Dengan konsistensi seperti putih telur, perasan wanita
basah
 Fase 5
 Pasca ovulasi
 Hari 18 – 21
 Lendir sedikit keruh dan liat
 Perasaan wanita lembab

 Fase 6
 Akhir Pasca ovulasiatau segera pra - haid
 Hari 27 - 30
 Lendir jernih dan seperti air
 Perasaan wanita lembab atau basah
Tehnik metode lendir serviks
Abstinens dimulai pada
haripertama
diketahuiadanya
lendir setelahhaid dan
berlanjutsampai
dengan harike empat
setelah gejala puncak
Penyulit metode lendir serviks
 Keadaan fisiologis : sekresi vagina karena
rangsangan seksual
 Keadaan patologis: infeksi vagina,
serviks, penyakit – penyakitpemakaian
obat – obat
 Keadaan psikologis : stress ( Fisik dan
emosional )
Efektifitas Metode lendir cerviks
 Angka kegagalan
0,4 – 39,7
kehamilan pada
100 wanita
pertahun
D. METODE SYMTO - TERMAL
 Dasar :
Kombinasi antar bermacam metode
alamiah untuk menentukan masa subur

 Efektivitas :
Angka kegagalan 4,9 – 34,4 kehamilan
pada 100 wanita per tahun
KONTRA INDIKASI METODE KB
ALAMIAH
 Siklus haid yang tidak
teratur
 Riwayat siklus haid an
– ovulatoir
 Kurve suhu badan
yang tidak teratur
KEUNTUNGAN KB ALAMIAH
 Aman
 Murah / tanpa biaya
 Dapat diterima oleh banyak golongan agama
 Sangat berguna untuk merencanakan maupun
menghindari terjadinya kehamilan
 Mengajar wanita juga suaminya perihal siklus
haid
 Tanggung jawab berdua sehingga menambah
komonikasi dan kerja sama
KERUGIAN KB ALAMIAH
 Kurang begitu efektif dibandingkan metode
kontrasepsi lain
 Perlu instruksi dan konselling sebelum memaki
metode ini
 Memerlukan catatan siklus haid yang cukup
 Dapat menghambatspontanitasseksual, stress
psikologis dan kesulitan dalam perkawinan
 Bila siklus haid tidak teratur dapat mempersulit
 Bila terjadi kehamilan ada resiko bahwa ovum /
spermatozoanya sudah terlalu tua
COITUS INTERRUPTUS
Suatu metode kontrasepsi dimana senggama
diakhirisebelum terjadi ejakulasi intra- vaginal

Keuntungan :
 Tidak memerlukan alat / murah
 Tidak menggunakan zat – zat kimia
 Selalu bersedia setiap saat
 Tidak mempunyai efek samping
kerugian
 Angka kegagalan cukup tinggi
 Kenikmatan seksual berkurang

Ejakulasi prematur pada pria


METODE BARIER PADA PRIA
( KONDOM )
Kondom : Sarung karet tipis yang
dipasang pada penis sebaai empat
penampung air mani yang dikeluarka oleh
pria pada saat senggama sehingga tiak
erurah ke dalam vagina
 2 bentuk kondom : bentuk polos dan
bentuk berputing
Cara kerja
Mencegah pertemuan
ovum dan
spermatozoa
Keuntungan
 Murah
 Mudah didapat
 Tidak memerlukan pengaasan khusus
 Mudah cara pemakainnya
 Tidak mengurangi kenikmatan senggama
 Dapat mencegah penyakit kelamin
INDIKASI PENGGUNAAN :

Semua pasangan usia subur


Akibat samping
 Alergi
 Kecewa karena kegagalan
Cara penanggulangan akibat samping

1. Jika timbul kegagalan atau kebocoran :


 Ganti kondom dengan kwalitas lebih baik
 Menganjurkan cara memakai kondom
yang benar
 Ganti cara

2. Jika timbul allergi: Ganti cara


Cara penggunaanya
 Kondom dipasang sebelum snggama
pada waktu penis ereksi
 Kondom dilepas setelah ejakulasi dengan
cara menahan bagian kondom pada
pangkal penis
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM
( AKDR )
 Alat kontrasepsi yang terbuat dari polthylen ( plastik )
yang halus, dipasang didalam rahim
 Macam – macam AKDR :
1. Lippes Loop yg terbuat dari plastik dan berbentuk
spiral
2. Multi Load C 250, yang berbentuk jangkar dan dililiti
logam tembaga
3. Copper T 200 B, yang terbuat dari plastik halus,
berbentuk T dan dililiti logam tembaga
4. Cooper 7, yang berbentuk angka 7, terbuat dari
bahan platik yang batangnya dililiti dengan logam
tembaga.
Cara kerja
Mengurangi kemungkinan terjadinya nidasi
karena AKDR merupakan benda asing di
dalam uterus yang merangsang terjadinya
kontraksi
Keuntugan
 Efektifitasnya tinggi dan kegagalan kira –
kira 2 %
 dapat dipakai untuk jangka waktu yang
relatif lama
 Ekonomis
 Praktis
 Mudah diangkat jika diinginkan
Kontra indikasi
 Adanya tanda – tanda kehamilan
 Infeksi panggul bagian dalam
 Erosi pada cervik uteri
 Diperkirakan adanya tumor
 Adanya perdarahan pervagina yang belum jelas
penyebabnya, saluran kecing atau infeksi panggul
 Perdarahan haid yang hebat
 Alergi terhadap logam / tembaga
 Adanya kelainan bentuk rahim
 Keganasan kanker
Waktu pemasangan AKDR yang tepat

 Waktu haid mulai hari ke – 3


 dua sampai empat hari setelah persalinan
atau setelah abortus komplit
 empat puluh hari setelah melahirkan
Akibat samping penggunaan AKDR
1. Perdarahan :
 waktu mens yang relatif banyak
 Sedikit – sedikit ( spooting ) diluar masa haid
 Diluar haid yang banyak

2. Ekspulsi

3. Nyeri

4. Keluhan suami
Cara penanggulangan
Bila terjadi perdarahan dirujuk
 Reinsersi AKDR yang cocok ukurannya
 Pemberian analgesik sesuai dengan
ketentuan
 Bila disebabkan gangguan benang yang
menusuk dapat didorong kebagian
samping atas mulur rahim ( fornix ) atau
enang dipendekkan seperlunya
KONTRASEPSI MANTAP
Suatu kontrasepsi dengan caa
pemotongan / pengikatan kedua saluran
telur pada wanita ( Tubektomi / medis
operatif wanita / MOW )
 Pemotongan / pengikatan kedua saluran
sperma pria ( Vasektomi / medis operatif
pia / MOP )
Cara kerja
Meniadakan perteman ovum dengan
spermaozoa dengan cara pemotongan
kedua tuba pada wanita atau kedua
saluran sperma ( Vas deferens ) pad pria
Keuntungan
 Paling efektif dibandingkan dengan
semua metoda
 Tidak mempengaruhi vitalitas
 meningkatkan libido terutama pada
wanita
Indikasi
 sudah mempunyai anak sesuai dengan
keinginan
 Kesehatan ibu tidak mengizinkan untuk
hamil lagi
 Tidak ada metode kontrasepsi yang cocok
Kontra indikasi
 Calon akseptor menderita tumor atau
kanker genetalia
 Adanya peadangan kulit, hernia,
hydrocele testis
 Gangguan sistem pembuluh darah
 Diabetes tak terkontrol
 Gangguan kehidupan perkawianan, Ex :
impotensia, homosex
 Salah satu pasangan tidak setuju
Akibat samping
 Haematoma / perdarahan pada bekas
luka operasi
 Timbulnya radang setempat
 Pengaruh psikologis, seperti pusing, cepat
marah
Cara Penanggulangan
 Akibat samping ringan pada umumnya
akan hilang dengan sendirinya
 Perdarahan yang banyak, peradangan

Dirujuk
 Bimbingan dan penyuluhan
TATA LAKSANA KB DARURAT
METODE KB DARURAT

INDIKASI :
 Sexarch
Pemerkosaan
Hub Sex tanpa perlindungan

Hormonal -24 jam Mekanis-insersio IUCD -7 hari


Menghalangi konsepsi Menghalangi ; kapasitas, gerak spermatozoa
Menghalangi nidasi Menghalangi nidasi
Menstruasi buatan u/ menghanyutkan  Ion Cu mempunyai efek ; blastosidal
nidasi embriotoksik

Komplikasi: Komplikasi :
 Mual muntah Trias : Perforasi, Infeksi
Menstruasi banyak dan perdarahan
CARA KERJA ESTROGEN
 Menyebabkan endometrium fase
proliferasi sehingga tidak layak untuk
nidasi
 Mempercepat peristaltik tuba, menunggu
konsepsi dan tidak tepatnya blastokis
untuk nidasi
CARA KERJA PROGESTERON
 Menghalangi endometrium fase proliferasi
sehingga tidak layak untuk nidasi
 Anda semua terlahir dengan kepakan
sayap. Mengapa lebih suka merangkak
dalam kehidupan ini ?
(Jalal ad – din rumi 1207 – 1273 ).

 Manusia kreatif termotivasi oleh keinginan


mencapai sesuatu, bukan oleh keinginan
untuk mengalahkan yg lain.
(Ayn rand 1905 – 1982 )

Anda mungkin juga menyukai