Anda di halaman 1dari 61

LOGIKA MATEMATIKA

By: I Putu Ade Andre Payadnya, S.Pd., M.Pd.


Tahukah kamu ?

 Aristoteles adalah ahli filsafat pertama


yang mengembangkan logika pada
jaman Yunani kuno, sekitar tahun 400
SM. Kala itu logika dikenal dengan
istilah Logika Tradisional.
A. Pernyataan (Proposisi)

 adalah suatu kalimat yang


bernilai benar atau salah tetapi
tidak sekaligus benar dan salah.
Contoh : a. Rasa air laut asin.
b. 2 adalah bilangan prima
c. Jakarta adalah ibukota
Jawa Timur
• Pernyataan yang menyatakan pikiran
tunggal disebut pernyataan sederhana
(seperti contoh di atas), sedangkan
pernyataan yang terdiri dari beberapa
pernyataan sederhana dengan
bermacam-macam kata hubung
disebut pernyataan majemuk.

• Contoh : Jakarta terletak di Pulau Jawa


dan ibukota RI. (pernyataan majemuk)
 Lambang-lambang yang umumnya dipakai
untuk menyatakan suatu pernyataan dalam
logika adalah :
 Huruf p, q, r , … untuk menyatakan suatu
pernyataan. Contoh => p : Hari ini cerah
q :2+3=5
 B, T atau 1 untuk menyatakan nilai benar
 S, F atau 0 untuk menyatakan nilai salah
B. Kalimat Terbuka, Peubah (Variabel),
Konstanta dan Penyelesaian Kalimat
Terbuka

 Kalimat terbuka adalah kalimat yang memuat


variabel dan menjadi pernyataan jika
variabel tersebut diganti konstanta dalam
himpunan semestanya

Contoh : a. Kota P merupakan daerah wisata


b. 2 + x = 88
 Variabel adalah lambang untuk
menunjukkan anggota sebarang dari
himpunan semesta
Contoh : x – 2 = 5 (x adalah variabel)

• Konstanta adalah lambang untuk menunjukkan anggota


tertentu dalam himpunan semesta
Contoh :x–2=5
Jika x diganti dengan 7 maka pernyataan 7 – 2 = 5 bernilai
benar dan 7 disebut konstanta
Himpunan Penyelesaian Suatu Kalimat
Terbuka

 Contoh : 2x – 1 < 5, x { 1, 2, 3, 4, 5 }
Kalimat tersebut menjadi pernyataan yang
benar jika x diganti 0, 1, 2.
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah
{ 0, 1, 2 }
Jadi penyelesaian suatu kalimat terbuka adalah
konstanta-konstanta pengganti variabel yang menyebabkan
kalimat terbuka tersebut menjadi pernyataan yang
benar
C. Ingkaran atau Negasi Suatu Pernyataan

 Jika p adalah suatu pernyataan maka ingkarannya


dinotasikan sebagai –p atau p

 Apabila pernyataan p bernilai benar, maka


pernyataan –p bernilai salah. Sebaliknya bila
pernyataan p bernilai salah maka pernyataan –p
bernilai benar.

Contoh : p : Putri memakai baju putih


- p : Tidak benar bahwa putri memakai baju
putih
- p : Putri tidak memakai baju putih
Contoh : q : 3 + 2 = 7 ……………. (S)
-q : 3 + 2 ≠ 7 ……………. (B)

r : 5 + 6 ≥ 10 ……………. (B)
- r : 5 + 6 < 10 …………….(S)

 Definisi :
 Ingkaran atau negasi suatu pernyataan p adalah pernyataan
–p yang bernilai benar jika p bernilai salah dan bernilai
salah jika p bernilai benar

TABEL KEBENARAN p -p
B S
S B
LATIHAN 1
1. Manakah yang merupakan kalimat pernyataan, bukan
pernyataan atau kalimat terbuka dari kalimat-kalimat
berikut : a. G. Semeru terletak di Jawa Barat.
b. Tokyo ibukota Jepang
c. Pergilah engkau sekarang.
d. x adalah bil.prima kurang dari 20
e. 7 adalah faktor dari 63
f. 5 + 3 = 10
g. 6 + a < 8
h. 75 habis dibagi 4
2. Tentukan nilai kebenaran pernyataan berikut :
a. 2 adalah bilangan prima genap
b. √67 adalah bilangan rasional
c. 2 + (3 + 8) = (2 + 3) + 8
d. Sungai Kapuas adalah sungai terpanjang di
dunia.
e. Jumlah dua bilangan ganjil adalah bilangan
ganjil
f. 49 adalah bilangan kuadrat sempurna
g. Jepang adalah negara berkembang
h. Danau Toba terletak di Pulau Flores
i. Sin 30o = cos 60o

3. Tentukan himpunan penyelesaian kalimat terbuka di bawh ini


agar menjadi pernyataan yang benar :
a. 4p – 1 = 41
b. k adalah bilangan prima kurang dari
30
c. Untuk p dan q bilangan asli, p + q = 12
d. 3a + 1 = 7, a bilangan prima genap
e. y adalah bilangan kelipatan 3 dan
kelipatan 5 yang kurang dari 100
f. X2 – 4 > 0

4. Tentukan ingkaran dari pernyataan berikut ini serta


tentukan pula nilai kebenarannya :
a. 5 + 6 = 11
b. Bunga mawar berwarna merah
c. Ali mempunyai adik.
d. Segitiga lancip adalah segitiga yang
salah satu sudutnya kurang dari atau
sama dengan 90o
e. 5z + 32 = 0 adalah persamaan kuadrat
f. √625 bukan termasuk bentuk akar
g. Sin 235o bernilai negatif
h. Jumlah akar-akar persamaan kuadrat
2x2 – 8x + 21 = 0 adalah 4
D. Konjungsi
Konjungsi adalah pernyataan majemuk dengan
kata penghubung dan.

1. Lambang yang digunakan adalah Λ (dan)


p Λ q ( dibaca p dan q)

2. Kata-kata yang membentuk konjungsi selain


dan adalah meskipun, tetapi, sedangkan,
padahal, sambil, yang, juga, walaupun.
Tabel Kebenaran Konjungsi
p q pΛq
B B B
B S S
S B S
S S S
Contoh :
p : Bung Hatta lahir di Sumatra Barat (B)
q : Bung Hatta meninggal di Jakarta (B)
p Λ q : Bung Hatta lahir di Sumatra Barat dan
meninggal di Jakarta (B)

p : Sekarang hari Rabu (S)


q : Saya belajar matematika (B)
p Λ q : Sekarang hari Rabu dan saya belajar
matematika (S)
Tentukan nilai kebenaran dari kalimat :
“ 2 + 3 = 5 walaupun Jakarta bukan
Ibukota RI “ Gini aja kok
nggak bisa …

Jawab :

P : 2 + 3 = 5 ……………………………..(B)
q : Jakarta bukan Ibukota RI ……….(S)

Jadi 2 + 3 = 5 dan Jakarta bukan Ibukota RI bernilai salah


Tentukan nilai x agar kalimat :
“(2x + 1 = 11) Λ 5 adalah bilangan prima”
bernilai benar

p : 2x + 1 = 11
q : 5 adalah bilangan prima
Agar kalimat p Λ q bernilai benar maka p harus
benar.

p : 2x + 1 = 11
2x = 10 → x = 5
Untuk x = 5 maka p : 2x + 1 = 11 bernilai benar,
sehingga p Λ q bernilai benar.
E. Disjungsi
Disjungsi adalah pernyataan majemuk dengan
kata penghubung atau.

Lambang yang digunakan adalah ν (atau)


p ν q (di baca p atau q)
Tabel Kebenaran Disjungsi
p q pνq

B B B

B S B
S B B

S S S
CONTOH :
Tentukan nilai x agar kalimat :
x2 – 4 = 0 ν 1 – (-1) = 0 bernilai salah

Jawab :
p : x2 - 4 = 0
(x – 2) (x + 2) = 0
x = 2 atau x = -2

q : 1 – (-1) = 0 …………….(S)

Kalimat p ν q bernilai salah jika p bernilai salah

Jadi agar x2 - 4 = 0 bernilai salah maka x ≠ ± 2


Latihan
1. Diberikan dua pernyataan berikut ini.
p: Mangga adalah nama buah (benar)
q: Mangga adalah buah berbentuk balok (salah)
Tentukan kalimat konjungsi dan nilai kebenarannya.

2. Kalimat “Unmas adalah universitas swasta dan terletak di Denpasar”


bernilai benar. Mengapa demikian?

3. Tentukan nilai kebenaran dari setiap konjungsi berikut ini.


a) 4 + 2 = 6 dan ibukota Jawa Timur adalah Surabaya.
b) -4 adalah bilangan bulat dan 4 adalah bilangan prima.

4. Carilah nilai-nilai x agar kalimat berikut menjadi konjungsi yang


benar.
1 – x = 2x – 5 dan 10 adalah bilangan komposit.
Latihan
5. Diberikan dua pernyataan berikut ini.
p: 4 + 9 = 13 (benar)
q: 6 adalah bilangan prima (benar)
Tentukan kalimat disjungsi dan nilai kebenarannya

6. Tentukan nilai kebenaran dari disjungsi dua pernyataan berikut.


p: Salah satu faktor dari 12 adalah 5. (salah)
q: 14 habis dibagi dengan 2. (benar)

7. Tentukan nilai kebenaran dari setiap disjungsi berikut ini.


a) 3 × 5 = 15 atau 15 adalah bilangan ganjil.
b) 3 × 5 = 15 atau 15 adalah bilangan genap.

8. Carilah nilai-nilai x agar kalimat berikut menjadi disjungsi yang


benar.
5 – 2x = x – 1 atau 9 adalah bilangan prima.
F. Implikasi
Implikasi adalah dua pernyataan p dan q yang
dinyatakan dalam bentuk kalimat “ jika p maka q ”,
dan dilambangkan sebagai p → q

1. p → q dibaca : Jika p maka q ; p hanya jika q ; q jika p atau


p berimplikasi q ; q asal saja p
2. Pernyataan p disebut antesenden/hipotesa/sebab dan q
disebut konsekuen/konklusi/akibat.
3. q merupakan syarat perlu bagi p dan p merupakan syarat
cukup bagi q
4. Bermakna bahwa “ tidak benar bahwa p terjadi tetapi q
tidak terjadi “, ditulis dengan lambang – (p Λ –q)
Tabel Kebenaran Implikasi
p q p→q

B B B

B S S
S B B

S S B

Jadi dua pernyataan p → q bernilai salah hanya jika p bernilai


benar disertai q bernilai salah.

Buktikan bahwa p → q Ξ – (p Λ – q)
Implikasi Logis
1. p(x) implikasi logis q(x) jika dan hanya jika
untuk setiap x memenuhi p(x) juga
memenuhi q(x)

2. Implikasi yang berbentuk p(x) → q(x) yang


selalu bernilai benar atau suatu tautologi
disebut implikasi logis.
Contoh :
Tunjukkan dengan tabel kebenaran bahwa :
(p → q) → p implikasi logis p

Jawab :

Harus ditunjukkan bahwa ((p → q) → p) → p adalah tautologi

p q p → q (p →q) → p ((p →q) → p)→ p


B B B B B
B S S B B
S B B S B
S S B S B

TAUTOLOGI
G. Biimplikasi

Biimplikasi adalah dua pernyataan p dan q


yang dinyatakan dengan lambang p ↔ q
(dibaca p jika dan hanya jika q).

p ↔ q mengandung makna bahwa p → q benar


dan juga q → p benar.

Dengan kata lain p ↔ q merupakan singkatan


dua implikasi p → q dan q → p
Tabel Kebenaran Biimplikasi
p q p↔q

B B B

B S S
S B S

S S B

Jadi dua pernyataan p ↔ q bernilai BENAR jika p dan q


mempunyai nilai kebenaran yang sama.

Buktikan bahwa p ↔ q Ξ (p → q) Λ (q → p)
Biimplikasi Logis

1. p(x) biimplikasi logis q(x) jika dan hanya jika


untuk setiap x memenuhi p(x) juga
memenuhi q(x), dan sebaliknya untuk setiap
x memenui q(x) juga memenuhi p(x)

2. p(x) biimplikasi logis q(x) selalu bernilai


benar atau suatu tautologi.
Latihan
1. Tentukan nilai kebenaran dari implikasi dua pernyataan berikut.
p: Pak Rudi adalah manusia. (benar)
q: Pak Rudi kelak akan mati. (benar)

2. Tentukan nilai kebenaran dari implikasi dua pernyataan berikut.


p: 2 + 5 = 7 (benar)
q: 7 bukan bilangan prima (salah)

3. Tentukan nilai kebenaran setiap implikasi berikut ini.


a) Jika 3 + 2 = 5, maka 5 adalah bilangan prima.
b) Jika 9 adalah bilangan genap, maka Surabaya adalah ibukota Jawa
Timur.

4. Carilah nilai x agar kalimat berikut menjadi implikasi yang benar.


Jika x – 3 = 4 maka 4 adalah bilangan prima.
Latihan
5. Tentukan nilai kebenaran dari biimplikasi dua pernyataan berikut.
p: 3 × 2 = 6 (benar)
q: 6 memiliki faktor {1, 2, 3, 4, 6} (salah)

6. Tentukan nilai kebenaran dari biimplikasi dua pernyataan berikut.


p: Persegi memiliki 5 simetri lipat. (salah)
q: Persegi memiliki 2 simetri putar. (salah)

7. Carilah nilai-nilai x agar kalimat berikut menjadi biimplikasi yang bernilai


benar.
3x – 4 = 2x + 2 jika dan hanya jika 6 adalah bilangan genap.

6. Diketahui p adalah pernyataan yang bernilai salah dan q adalah pernyataan


yang bernilai benar, tentukan nilai kebenaran setiap pernyataan berikut.
a) p ⇔ q c) ~p ⇔ q e) ~(p ⇔ ~q)

b) p ⇔ ~q d) ~p ⇔ ~q f) ~(~p ⇔ q)
Proposisi Majemuk
Bentuklah tabel kebenaran dari proposisi majemuk (p  q) 
(~q  r).
p q r pq ~q ~q  r (p  q)  (~q  r)

T T T T F F T
T T F T F F T
T F T F T T T
T F F F T F F
F T T F F F F
F T F F F F F
F F T F T T T
F F F F T F F
 Proposisi majemuk disebut tautologi jika
ia benar untuk semua kasus

 Proposisi majemuk disebut kontradiksi


jika ia salah untuk semua kasus.

35
Contoh 7. p  ~(p  q) adalah sebuah tautologi

p q pq ~(p  q) p  ~(p  q)

T T T F T
T F F T T
F T F T T
F F F T T

36
Contoh 8. (p  q)  ~(p  q) adalah sebuah kontradiksi
p q pq pq ~(p  q) (p  q)  ~(p  q)

T T T F F F
T F F T F F
F T F T F F
F F F F T F

37
Hukum-hukum Logika
Disebut juga hukum-hukum aljabar proposisi.
1. Hukum identitas: 2. Hukum null/dominasi:
pFp pFF
pTp pTT

3. Hukum negasi: 4. Hukum idempoten:


p  ~p  T ppp
p  ~p  F ppp

5. Hukum involusi (negasi 6. Hukum penyerapan


ganda): (absorpsi):
~(~p)  p p  (p  q)  p
p  (p  q)  p

38
7. Hukum komutatif: 8. Hukum asosiatif:
pqqp p  (q  r)  (p  q)  r
pqqp p  (q  r)  (p  q)  r

9. Hukum distributif: 10. Hukum De Morgan:


p  (q  r)  (p  q)  (p  r) ~(p  q)  ~p  ~q
p  (q  r)  (p  q)  (p  r) ~(p  q)  ~p  ~q

39
H. Negasi dari Pernyataan
Majemuk
 Negasi konjungsi : – (p Λ q) ≡ – p ν – q

 Negasi disjungsi : ─ (p ν q) ≡ – p Λ – q

 Negasi implikasi : ─ (p → q) ≡ p Λ – q

 Negasi biimplikasi : ─ (p ↔ q) ≡ p ↔ ─ q ≡
─p↔q
Contoh :

Tentukan ingkaran dari “Jika saya rajin belajar


maka saya naik kelas. “

Jawab :

Negasi implikasi : ─ (p → q) ≡ p Λ – q

Jadi Ingkarannya adalah “Saya rajin


belajar tetapi tidak naik kelas”
I. Pernyataan Berkuantor

Ada dua macam kuantor yaitu :

a. Kuantor universal dilambangkan dengan 


(dibaca untuk setiap atau untuk semua)

b. Kuantor eksistensial dilambangkan dengan 


(dibaca terdapat atau ada beberapa)
Contoh :
 x Є R, x2 ≥ 0, artinya untuk setiap
x Є R berlaku x2 ≥ 0

Contoh :
x Є R, x + 5 < 1 , artinya terdapat x Є R
berlaku x + 5 < 1
Negasi Pernyataan Berkuantor

 Negasi dari  adalah  sedangkan kalimat


terbukanya menjadi ingkaran.

 Negasi dari  adalah  sedangkan kalimat


terbukanya menjadi ingkaran.

J. Konvers, Invers dan
Kontraposisi
Dari suatu implikasi p → q dapat dibentuk
pernyataan majemuk :

a. q → p disebut konvers
b. ─ p → ─ q disebut invers
c. ─ q → ─ p disebut kontraposisi
CONTOH :

Buatlah konvers, invers, kontraposisi


dan ingkaran dari implikasi :
“Jika hari hujan, maka matahari tidak
bersinar.”
Jawab :
p = hari hujan, - q = matahari tidak bersinar,
sehingga implikasi semula p → -q

• Konvers – q → p : “Jika matahari tidak


bersinar maka hari hujan”
• Invers –p → q : “ Jika hari tidak hujan maka
matahari bersinar”
• Kontraposisi q → -p : “Jika matahari bersinar
maka hari tidak hujan”
• Ingkarannya p Λ q : “Hari hujan dan matahari
bersinar”
K. PENARIKAN KESIMPULAN
a. MODUS PONENS
Premis (1) : p → q (B)
Premis (2) : p (B)

Konklusi : q (B)
CONTOH :
Jika tengah malam hujan, maka lapangan basah.
Tengah malam hujan.

Jadi, Lapangan basah.


b. MODUS TOLLENS

Premis (1) : p → q (B)


Premis (2) : ─ q (B)

Konklusi : ─ p (B)
CONTOH :
1) Jika sekarang hujan, maka saya memakai jas
hujan
2) Saya tidak memakai jas hujan.

Jadi, sekarang tidak hujan.


c. SILOGISME

Premis (1) : p → q (B)


Premis (2) : q → r (B)

Konklusi : p → r (B)
CONTOH :
Jika rajin belajar, maka nilai ulangan bagus
Jika ulangan bagus, maka naik kelas.

Jadi, jika rajin belajar, maka naik kelas.


CONTOH :
Periksa sah atau tidak argumentasi berikut ini :

Jika hari sedang turun hujan, maka pejalan kaki


memakai payung.

Pejalan kaki memakai payung.

Jadi, Hari sedang hujan.


Jawab :
p q p→q
B B B p → q (B)
B S S q (B)
S B B
S S B p (S) (tidak sah)
CONTOH :
Periksa sah atau tidak argumentasi berikut ini :

Jika Alex orang Eropa, maka rambutnya pirang.

Aleks berambut hitam

Jadi, Alex bukan orang Eropa.


Jawab :
−p −q p→q
S S B p → q (B)
S B S −q (B)
B S B
B B B − p (B) (sah)
CONTOH :
Periksa sah atau tidak argumentasi berikut ini :

p v q
p

q
Jawab :
p q pvq
B B B p v q (B)
B S B p (B)
S B B
S S S q (S) (tidak sah)
CONTOH :
Periksa sah atau tidak argumentasi berikut ini :

─pΛq
─ p

─q
Jawab :
p q ─p ─q ─pΛq
B B S S S
B S S B S
S B B S B
S S B B S
─ p Λ q (B)
─p (B)

─ q (S) (tidak sah)

Anda mungkin juga menyukai