Anda di halaman 1dari 40

Manajemen, Sistem Pencacatan,

Pelaporan, dan Monev dalam Patient


Safety

Dr Rima Semiarty MARS


Patien safety
Keselamatan pasien di rumahsakit
 Suatu sistem di rumah sakit yang menjamin bahwa asuhan pasien
lebih aman
Sistem tersebut meliputi:
 Kajian risiko
 Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko
pasien
 Pelaporan dan analisis insiden
 Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut serta implementasi
 solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera


yang disebabkan oleh kesalahan dalam melakukan atau tidak
melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan
PENGERTIAN PATIENT SAFETY

 Patient Safety ( keselamatan pasien )


suatu system yg membuat asuhan
pasien di rumah sakit menjadi lebih
aman.

 Sistem ini mencegah terjadinya cedera


yg disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yg seharusnya
diambil
TUJUAN PATIENT SAFETY

1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di


RS
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit
thdp pasien dan masyarakat;
3. Menurunnya KTD di RS
4. Terlaksananya program-program pencegahan
shg tidak terjadi pengulangan KTD.
5. Isu penting yg terkait dgn
keselamatan (safety) di rumah sakit
yaitu :

1) keselamatan pasien (patient safety),


2) keselamatan pekerja atau petugas
kesehatan,
3) keselamatan bangunan dan peralatan
4) keselamatan lingkungan (green
Productivity)
5) keselamatan bisnis rumah sakit
Langkah kegiatan

 Bentuk tim keselamatan pasien rumahsakit


 Kembangkan sistem informasi pencatatan dan
pelaporan internal tentang insiden
 Rumahsakit melakukan pelaporan insiden ke KKPRS
secara rahasia
 Rumah sakit agar memenuhi standar keselamatan
pasien rumah sakit dan menerapkan tujuh langkah
menuju keselamatan pasien
 Menyusun standar pelayanan klinis berdasarkan hasil
analisis akar masalah
Beberapa istilah yg terkait dgn
keselamatan pasien

 Keselamatan pasien (patient safety)


 Kejadian tk diharapkan (adverse event)
 KTD yg tdk dpt dicegah (unpreventable adverse event)
 Kejadian nyaris cedera (KNC) (Near miss)
 Kesalahan medis (medical error)
 Insiden keselamatan pasien (Patient safety incident)
 Pelaporan insiden keselamatan pasien rumahsakit
 Analisis akar masalah (root cause analyisis)
 Manajemen risiko (riks management)
 Kejadian sentinel (sentinel event)
Standar Keselamatan Pasien di
Rumah Sakit
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan
4. Penggunaan metode – metoda peningkatan kinerja
untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien.
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan
keselamatan pasien
6. Mendidik staff tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk
mencapai keselamatan pasien
MANAJEMEN PATIENT
SAFETY
 Pelaksanaan Patient Safety ini dilakukan dengan system
Pencacatan dan Pelaporan serta Monitoring san Evaluasi
SISTEM PENCACATAN DAN
PELAPORAN PADA PATIENT
SAFETY
a. Di Rumah Sakit
1. Setiap unit kerja di rumah sakit mencatat semua kejadian terkait
dengan keselamatan pasien (Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak
Diharapkan dan Kejadian Sentinel) pada formulir yang sudah disediakan
oleh rumah sakit.
2. Setiap unit kerja di rumah sakit melaporkan semua kejadian terkait
dengan keselamatan pasien (Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak
Diharapkan dan Kejadian Sentinel) kepada Tim Keselamatan Pasien
Rumah Sakit pada formulir yang sudah disediakan oleh rumah sakit.
3. Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit menganalisis akar penyebab
masalah semua kejadian yang dilaporkan oleh unit kerja
4. Berdasarkan hasil analisis akar masalah maka Tim Keselamatan Pasien
Rumah Sakit merekomendasikan solusi pemecahan dan mengirimkan
hasil solusi pemecahan masalah kepada Pimpinan rumah sakit.
5. Pimpinan rumah sakit melaporkan insiden dan hasil solusi masalah ke
Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) setiap terjadinya
insiden dan setelah melakukan analisis akar masalah yang bersifat
rahasia.
Cont..

b. Di Propinsi
Dinas Kesehatan Propinsi dan PERSI Daerah menerima
produk-produk dari Komite Keselamatan Rumah Sakit
Cont..

c. Di Pusat
1. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS)
merekapitulasi laporan dari rumah sakit untuk menjaga
kerahasiaannya
2. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS)
melakukan analisis yang telah dilakukan oleh rumah sakit
3. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS)
melakukan analisis laporan insiden bekerjasama dengan
rumah sakit pendidikan dan rumah sakit yang ditunjuk
sebagai laboratorium uji coba keselamatan pasien rumah
sakit
4. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS)
melakukan sosialisasi hasil analisis dan solusi masalah ke
Dinas Kesehatan Propinsi dan PERSI Daerah, rumah sakit
terkait dan rumah sakit lainnya.
PELAPORAN INSIDEN, ANALISIS
DAN SOLUSI

 Penting U/ memonitor upaya pencegahan,


terjadinya kesalahan, shg diharapkan
dapat mendorong dilakukannya investigasi
selanjutnya
Tujuan pelaporan

Umum :
 Menurunkan insiden  KTD, KNC dan meningkatkan
mutu pelayanan dan keselamatan pasien.

( Keselamatan pasien prioritas dlm pelayanan kesehatan )


Tujuan khusus :

Internal ( RS )
1. Terlaksananya sistem pelaporan dan
pencatatan insiden keselamatan pasien
di RS.
2. Mengetahui penyebab insiden
keselamatan pasien sampai pada akar
masalah
3. U/ perbaikan asuhan kepada pasien
agar dpt mencegah kejadian yg sama
dikemudian hari.
lanjutanTujuan khusus ….

 Eksternal ( komite keselamatan pasien


RS )
1. Diperolehnya data nasional angka
insiden keselamatan pasien ( KTD, KNC
)
2. Diperolehnya pembelajaran u/
meningkatkan mutu pelayanan dan
keselamatan bagi RS lain.
3. Ditetapkannya langkah-langkah praktis
keselamatan pasien u/ RS lain.
Mengapa pelaporan penting ?

Pelaporan akan menjadi awal proses,


pembelajaran u/ mencegah kejadian yg
sama terulang kembali
Bagaimana cara memulai pelaporan ?

Dibuat suatu sistem pelaporan


insiden di RS , meliputi :
1. Kejadian.
2. Alur pelaporan.
3. Formulir pelaporan
4. Prosedur pelaporan
( harus disosialisaikan pd seluruh
karyawan )
Apa yg dilaporkan ?

 Kejadian yg sudah terjadi, potensial


terjadi / nyaris terjdi.
Cara Membuat Laporan Kejadian

 Berikan pelatihan : mulai dari


maksud, tujuan manfaat dan alur
pelaporan.
 Cara mengisi formulir laporan.
 Kapan harus dilaporkan.
 Pengertian –pengertian yg
digunakan dlm sistem pelaporan
dan cara menganalisa pelaporan.
Alur pelaporan pasien

 Apabila terjadi insiden KTD/KNC di RS,


wajib ditindak lanjuti ( dicegah/ditangani
) u/ mengurangi dampak/akibat yg tdk
diharapkan.

 Setelah ditindak lanjuti segera buat


laporan dgn mengisi formulir laporan
insiden pd akhir jam kerja/shift kepada
atasan lansung ( paling lambat 2 X 24
Jam ) jgn menunda laporan
Cont…

 Setelah selesai mengisi laporan segera


laporkan kpd atasan langsung pelapor.
 Atasan memeriksa laporan dan melakukan
grading risiko terhadap insiden yg
dilaporkan.
 Hasil grading akan melakukan bentuk
investigasi dan analisa yg akan dilakukan.
 Setelah selesai dilakukan investigasi
dilaporkan ke tim KP RS.
Cont…

 Tim keselamatan RS akan menganalisa


kembali hasil investigasi dan laporan
insiden u/menentukan analisaapakah
perlu investigasi lanjutan.
 U/ grade kuning, merah lakukan analisa
akar masalah
 Setelah melakukan RCA  tim akan
memberi petunjuk pasien safety agar
kejadian tdk terulang.
 Hasil rekomendasi laporkan ke direksi.
Cont…

 Hasil rekomendasi laporkan ke


direksi.
 Rekomendasi u/ perbaikan
kembalikan ke unit kerja terkait.
 Unit kerja membuat laporan analisa
kejadian kerja masing-masing.
 Monitoring dan evaluasi perbaikan
o/tim KP RS.
Alur pelaporan insiden ke tim Keselamatan
Pasien (KP) di rumah sakit(internal)
insiden (KNC/KTD/Kejadian Sentinel)

Tindak lanjut (dicegah/ditangani)

Buat laporan insiden ( isi formulir pada akir kerja dan


diserahkan ke kprs)

kprs memeriksa laporan ( melakukan grading risiko)

Dilihat hasil investigasi dan dilaporkan ke tim KP di RS

Tim KP RS menganalisis lagi hasil investigasi dan laporan


insiden
Cont…
Untuk grade kuning/merah, Tim KP di RS akan melakukan Root Cause
Analysis (RCA)

Tim KP di RS akan membuat laporan dan rekomendasi untuk


perbaikan serta “pembelajaran” berupa: petunjuk/safety alert
Langkah kegiatan

Hasil Root Cause Analysis (RCA), rekomendasi dan rencana kerja


dilaporkan kepada direksi
Langkah kegiatan

Rekomendasi untuk “Perbaikan dan Pembelajaran” diberikan umpan


balik kepada instalasi

kprs akan membuat analisis dan tren kejadian di satuan kerjanya,


monitoring dan evaluasi perbaikan oleh Tim KP di RS
Alur pelaporan insiden ke Komite Keselamatan
Pasien Rumah Sakit (KKPRS) (Eksternal)
 Laporan Hasil investigasi sederhana/analisis akar
masalah/ RCA yang terjadi pada pasien dilaporkan
oleh Tim KP di RS (internal)/ Pimpinan RS ke KPRS
dengan mengisi formulir Lporan Insiden
Keselamatan Pasien.
 Laporan dikirim ke KKP-RS lewat POS atau kurir ke
alamat
 Sekretariat KKP-RS
d/a Kantor PERSI : Jl. Boulevard Artha Gading
Blok A-7 A No 28, Kelapa Gading Jakarta Utara 14240.
Telp (021) 45845303/304
Tabel matriks Grading Risiko
•Skor risiko akan menentukan prioritas risiko.
•Jika pd penilaian risiko ditemukan dua insiden dgn hasil skor risiko yg
nilainya sama, maka u/ memilih prioritasnya dpt menggunakan warna
bands risiko.
•Bands risiko derajat risiko yg digambarkan dlm 4 warna yaitu biru,
hijau, kuning, merah.
•Skala prioritas bands risiko adalah :

Bands biru : rendah  investigasi sederhana


Bands hijau : sedang  inv. sederhana
Bands kuning: tinggi  inv. komprehensif/RCA
Bands merah : sgt tinggi  inv.
komprehensif/RCA
Tindakan yg dilakukan setelah
diketahui tingkat dan bands risiko
ALUR PELAPORAN INSIDEN, ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kpd
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
(2) Pelaporan insiden kpd Komite Nasional Keselamatan Pasien RS
mencakup KTD, KNC, dan KTC, dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS.
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya, bersifat rahasia, anonim
(tanpa identitas), tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak.
Cont…

(4) Pelaporan insiden sebagaimana


ditujukan untuk menurunkan insiden dan
mengoreksi sistem dalam rangka
meningkatkan keselamatan pasien dan
tidak untuk menyalahkan orang (non
blaming).
Cont…

 Pasal 12
1. Setiap insiden harus dilaporkan secara
internal kepada TKPRS dlm waktu paling
lambat 2x24 jam sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pd Formulir
Peraturan ini.
2. TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang
dilaporkan
3. TKPRS melaporkan hasil kegiatannya kpd
kepala rumah sakit.
Cont…

 Pasal 13
1. RS harus melaporkan insiden, analisis,
rekomendasi dan solusi KTD secara
tertulis kepada Komite Nasional
Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai
format laporan

2. Komite Nasional Keselamatan Pasien RS


melakukan pengkajian dan memberikan
umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan..
Cont…

Pasal 14
 Ketentuan lebih lanjut mengenai
sistem pelaporan insiden diatur
dgn Peraturan Menteri.
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

 Pasal 15
(1) Menteri, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota secara berjenjang
melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai
tugas dan fungsi masing-masing.

(2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan


Menteri, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengikutsertakan
asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi
kesehatan.
MENGEMBANGKAN SISTEM
PELAPORAN

 Memastikan staf dpt melaporkan kejadian/ insiden,


serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite
Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
Langkah penerapan:
A. Untuk Rumah Sakit:
Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden
ke dlm maupun ke luar, yg harus dilaporkan ke Komite
Nasional Keselamatan Pasien RS

B. Untuk Unit/Tim:
Berikan semangat kepada rekan sekerja anda u/ secara
aktif melaporkan setiap insiden yg terjadi dan insiden
yg telah dicegah tetapi tetap terjadi juga, karena
mengandung bahan pelajaran yg penting.
MONITORING DAN EVALUASI

a. Di Rumah sakit
Pimpinan Rumah sakit melakukan monitoring dan evaluasi pada unit-
unit kerja di rumah sakit, terkait dengan pelaksanaan keselamatan
pasien di unit kerja
b. Di propinsi
Dinas Kesehatan Propinsi dan PERSI Daerah melakukan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan Program Keselamatan Pasien Rumah Sakit di
wilayah kerjanya
c. Di Pusat
1. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit melakukan monitoring
dan evaluasi pelaksanaan Keselamatan Pasien Rumah Sakit di
rumah sakit-rumah sakit
2. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan minimal satu tahan satu
kali.
Terima kasih……

Anda mungkin juga menyukai