Anda di halaman 1dari 72

SKENARIO 3: Penyuluhan kecacingan

dan imunisasi massal di SD Sukahati


Pada hari ini, SDN Sukahati terlihat ramai dengan kehadiran orang tua dan tim dari
Puskesmas sehubungan akan adanya penyuluhan dan pengobatan kecacingan sekaligus
peresmian UKS di sekolah ini. Kegiatan ini dilaksanakan sehubungan dengan hasil skrining
pemeriksaan tinja yang menunjukkan tingginya kejadian askariasis, trikuriasis dan infeksi
cacing tambang. Keadaan ini cukup mengherankan karena pihak puskesmas telah
memberikan pengobatan kecacingan setiap 6 bulan. Faktor geografis berupa adanya sungai
kecil dekat pemukiman, disokong oleh kelembaban tanah yang sesuai dan perilaku
masyarakat yang menggunakan sungai sebagai MCK membuat daerah ini endemik dengan
penyakit kecacingan. Pada saat penyuluhan, narasumber menerangkan dengan panjang lebar
mengenai penyakit kecacingan, hubungan penyakit tersebut dengan kebiasaan kontak dengan
tanah, serta gejala dan tanda anak yang mengalami kecacingan dan akibatnya terhadap
tubuh.

Pada saat yang bersamaan, tim puskesmas juga melaksanakan program pemberian imunisasi
TT untuk murid Sekolah Sukahati. Pada saat itu, kepala sekolah menjelaskan tujuan suntikan
TT adalah untuk mencegah penyakit tetanus dan bahaya penyakit tetanus sehingga murid
yang tadinya ingin melarikan diri karena takut jadi mengurungkan niatnya.

Bagaimanakah saudara menjelaskan masalah kesehatan yang ada di daerah ini dan
penatalaksanaannya?
Terminologi
1. Ascaris : infection caused by ascaris lumbricoides will
infect small intestine
2. Kecacingan : infection caused by different species of
parasitic worm that bright and live in the intestine
transmitted expresented in human disease
3. Thcuriasis : infection of large intestine caused by
ancilostoma and necator americanus
4. Imunisasi TT : tetanus toxoid vaccine is to provide
protection
5. Tetanus : infection caused by clostridium tatani with
produces toxin
Rumusan masalah
1. Apa tujuan diadakan penyuluhan dan pengobatan
cacingan?
2. Apa yang harus dilakukan tim puskesmas pada warga
setelah angka kejadian tinggi?
3. Mengapa diberikan obat cacing setiap 6 bulan dan
mengapa masih terjadi?
4. Mengapa hasil skrinning menunjukkan angka kejadian
cacingan yang tinggi?
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi cacingan?
6. Apa saja tanda dan gejala dari kecacingan?
7. Mengapa imunisasi tt penting dilakukan?
8. Apakah tetanus berbahaya?
Brainstorming
1. Tujuannya sebagai pencegahan penyakit sesuai permenkes RI no 15 tahun 2007 mengedukasi orang tua
seperti makanan yang bersih serta masak dengan matang dan diusahakan anak anak membawa bekal
dari rumah. Pengobatan bertujuan untuk mngurangi angka infeksi dan paling sering terjadi pada anak
merupakan penyakit menular serta gaya hidup yang sehat

2. Kebiasaan BABS yaitu kontak langsung dengan tangan si anak akan terkontaminasi dengan telur cacing serta
tanah yang lembab akan masuk ke dalam usus dan terjadi infeksi.
Edukasi kepada anak agar tidak bermain ke daerah sungai serta harus memakai alas kaki dan mencuci
sayuran dan buah untuk dikonsumsi

3. WHO tidaklah harus 6 bulan dan tergantung dari angka prevelensi pada daerah tersebut untuk dilakukan
pencegahan.
20% = 1 thn sekali dan 50% = 6 bln sekali

4. Faktornya sungai di dekat pemukiman dan tanah lembab sesuai dengan perkembangan telur dan larva
Ascaris mrupakan telur hospes dari cacing parasit akibat BABS yang kurang benar trjadilah infeksi
Skrinning : ditemukan telur cacing di sempel tinja dari anak yang terinfeksi
Kejadian Ascariasis ini dapat ditemukan pada berbagai jenis usia. Prevalensi tertinggi didapatkan pada anak
golongan usia sekolah dasar yaitu pada usia 5-9 tahun karena ada hubungannya dengan kebiasaan anak-
anak yang sering bermain di tanah yang terkontaminasi cacing sehingga lebih mudah terinfeksi
5. Faktor individu :
• -hygine
• -status gizi
• -tingkat pendidikan dan kebiasaan
• -kontak dengan cacing
Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kontaminasi tanaholeh STH
antara lain adalah :
• Tanah
• Iklim
• Kelembapan
• Suhu
6. Kecacingan jarang sekali menyebabkan kematian secara langsung, namun sangat
mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Kecacingan dapat mengakibatkan
menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktivitas penderita
sehingga secara ekonomi dapat menyebabkan banyak kerugian yang pada akhirnya
dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia.
• Infeksi cacing gelang yang berat akan menyebabkan malnutrisi dan gangguan pertumbuhan
dan perkembangan pada anak-anak. Infeksi cacingtambang mengakibatkan anemia
defesiensi besi, sedangkan Trichuristrichiura menimbulkan morbiditas yang tinggi .Pada
infeksi Trichuris trichiura berat sering dijumpai diare darah, turunnyaberat badan dan anemia.
Diare pada umumnya berat sedangkan eritrosit dibawah 2,5 juta dan hemoglobin 30% di
bawah normal. Infeksi cacing tambang umumnya berlangsung secara menahun, cacing
tambang ini sudahdikenal sebagai penghisap darah. Seekor cacing tambang mampu
menghisapdarah 0,2 ml per hari. Apabila terjadi infeksi berat, maka penderita akan
kehilangan darah secara perlahan dan dapat menyebabkan anemia berat. Dapat ditemukan
eosinofilia
7. Tetanus yang juga dikenal sebagai lockjaw (kejang mulut), merupakan infeksi termediasi-
eksotoksin akut yang disebabkan oleh basilus anaerobik pembentuk spora, Clostridium tetani.
Tetanus bersifat fatal pada hampir 60% orang yang tidak terimunisasi, biasanya dalam 10 hari
setelah serangan. Komplikasinya antara lain atelektasis, pneumonia, emboli pulmoner, ulser
gastrik akut, kontraktur fleksi dan aritmia kardiak. Jika gejala berkembang dalam waktu 3 hari
setelah paparan, prognosisnya buruk. Setelah masuk ke tubuh, Clostridium tetani
menyebabkan infeksi lokal dan nekrosis jaringan. Clostridium tetani memproduksi toksin yang
menyebar menuju jaringan sistem saraf pusat tetanus dapat menyerang berbagai usia
namun sering menyerang bayi dikarenakan persalinan yang tidak bersih.
8. Jika trismusnya semakin berat, tentu prognosisnya semakin buruk.
Tanda dan gejala klinis lainnya yang dapat menjadi faktor penentu
prognosis tetanusadalah suhu, tekanan darah, spasme, kekakuan
otot, disfagia, opistotonus, risussardonikus, rigiditas leher, heart
rate, suhu badan, frekuensi napas, dysarthria,dan adanya
hipotonia umum. Rata- rata pasien tetanus akan dirawat di ICU.
Kematianpenderita tetanus disebabkan karena komplikasinya.
Derajat baik atau burukrespons seseorang terhadap neurotoksin
tetanus akan terlihat di komplikasinya.Karena jika sudah sampai
komplikasi, maka prognosisnya semakin buruk.Adapun komplikasi
yang dimaksud adalah gangguan sistem kardiovaskuler,kegagalan
napas, infeksi nosokomial, disfungsi otonom, dan pneumonia.
Skema
Learning objective
TRIKURIASIS
• Penyakit infeksi yang disebabkan oleh T.
trichiura (cacing cambuk) yang hidup di usus
besar manusia khususnya caecum yang
penularannya melalui tanah
• Disebut juga cacing cambuk karena secara
menyeluruh bentuknya seperti cambuk
Klasifikasi
• Filum : Nematoda
• Kelas : Aphasmidia
• Order : Enoplida
• Suborder : Dorylaimina
• Superfamili : Trichuroidea
• Family : Trichuridae
• Genus : Trichuris
• Spesies : T. trichiura
Epidemiologi
• Merupakan penyebab infeksi cacing kedua
terbanyak pada manusia di daerah tropis
• Distribusi :
- seluruh dunia (lebih sering di daerah panas &
lembab)
Etiologi
• Trichuris trichiura
bentuk seperti cambuk dengan bagian depan (kepala)
yang mengecil dan bagian belakang yang membesar
Panjang cacing ± 4 cm (jantan) dan ± 5 cm (betina)
Menghasilkan telur sebanyak 2.000-10.000 butir per
hari yang berukuran ± 50 × 22µ dengan bentuk seperti
tempayan dengan kedua ujung menonjol, berdinding tebal
dan berisi larva
pertumbuhan larva: Tanah gembur dengan suhu
optimum 32ºC-38ºC
Daur hidup
• Cacing dewasa masuk ke mukosa
caecum dan colon proximal
manusia dan dapat hidup di
saluran pencernaan selama
bertahun-tahun
• Telur yang keluar melalui tinja
menjadi infektif dalam waktu 10-
14 hari di tanah yang hangat dan
lembab
• Telur ditemukan dalam tinja
setelah 70-90 hari sejak terinfeksi
Cara penularan
• Telur infektif tertelan manusia
• Di bagian proksimal usus halus telur menetas
menjadi larva
• Larva menetap selama 3-10 hari
• Setelah dewasa, cacing akan turun ke usus
besar dan menetap dalam beberapa tahun
• Waktu yang dibutuhkan sejak telur infektif
tertelan sampai cacing betina menghasilkan
telur yaitu 30-90 hari
Tanda dan gejala
• Trauma (kerusakan) pada dinding usus dikarenakan cacing
ini membenamkan bagian kepalanya pada dinding usus dan
menghisap darah yang mengakibatkan terjadinya iritasi dan
peradangan mukosa usus
• Adanya respons imunitas humoral yang ditunjukkan dengan
adanya reaksi anafilaksis lokal
• Gejala ringan dan sedang adalah anak menjadi gugup, susah
tidur, nafsu makan menurun, pada infeksi berat bisa
dijumpai nyeri perut, disentri sampai prolapsus rekti.
• Peningkatan berat badan yang lebih rendah pada anak yang
terinfeksi dibandingkan dengan anak yang tidak terinfeksi
Prinsip diagnosis
• Pemeriksaan tinja telur (+)
Tatalaksana
• Anthelminthic Medications (obat yang
membersihkan tubuh dari cacing parasit),
seperti albendazole dan mebendazole
merupakan obat pilihan untuk pengobatan
trichuriasis
• Mebendazole dengan dosis 100 mg dua kali
per-hari selama 3 hari berturut-turut, tidak
tergantung berat badan atau usia penderita
Pencegahan
• Membuang tinja pada tempatnya sehingga
tidak membuat pencemaran lingkungan oleh
telur cacing
• Mencuci tangan sebelum makan
• Pendidikan terhadap masyarakat terutama
anak-anak tentang sanitasi dan hygiene
• Mencuci bersih sayur-sayuran atau
memasaknya sebelum dimakan
Program pemerintah
• Perbaikan infrastruktur bersih
• Penyuluhan tentang kebiasaan hidup bersih
dan sehat dengan menerapkan kebiasaan
mencuci tangan pada anak sedini mungkin dan
menghindari pangan terkontaminasi.
• Pengobatan gratis bagi penderita
Infeksi cacing tambang
• Nekatoriasis adalah infeksi cacing tambang
yang disebabkan oleh Necator americanus.
Epidemiologi
• infeksi pada lebih dari 900 juta orang dan
mengakibatkan hilangnya darah sebanyak 7
Liter. Cacing ini ditemukan di daerah tropis
dan subtropis. Kondisi yang optimal untuk
daya tahan larva adalah kelembaban sedang
dengan suhu berkisar 23°-33°C. Kejadian
infeksi cacing ini terjadi pada anak-anak.
• Cacing dewasa hidup di dalam usus halus
manusia, cacing melekat pada mukosa usus
dengan bagian mulutnya yang berkembang
dengan baik. Cacing ini berbentuk silindris dan
berwarna putih keabuan. Cacing dewasa jantan
berukuran 8 sampai 11 mm sedangkan betina
berukuran 10 sampai 13 mm. Cacing
N.americanus betina dapat bertelur ±9000
butir/hari sedangkan cacing A.duodenale betina
dapat bertelur ±10.000 butir/hari. Bentuk badan
N.americanus biasanya menyerupai huruf S
sedangkan A.duodenale menyerupai huruf C.
• Infeksi pada manusia dapat terjadi melalui penetrasi
kulit oleh larva filariorm yang ada di tanah. Cacing
betina menghasilkan 9.000-10.000 butir telur sehari.
Cacing betina mempunyai panjang sekitar 1 cm, cacing
jantan kira-kira 0,8 cm, cacing dewasa berbentuk
seperti hurup S atau C dan di dalam mulutnya ada
sepasang gigi. Daur hidup cacing tambang dimulai dari
keluarnya telur cacing bersama feses, setelah 1-1,5 hari
dalam tanah, telur tersebut menetas menjadi larva
rhabditiform. Dalam waktu sekitar 3 hari larva tumbuh
menjadi larva filariform yang dapat menembus kulit
dan dapat bertahan hidup 7-8 minggu di tanah.
• Setelah menembus kulit, larva ikut aliran
darah ke jantung terus ke paru- paru. Di paru-
paru menembus pembuluh darah masuk ke
bronchus lalu ke trachea dan larynk. Dari
larynk, larva ikut tertelan dan masuk ke dalam
usus halus dan menjadi cacing dewasa. Infeksi
terjadi bila larva filariform menembus kulit
atau ikut tertelan bersama makanan
Manifestasi klinis
• Gambaran klinis walaupun tidak khas, tidak cukup
mendukung untukmemastikan untuk dapat membedakan
dengan anemia karena defisiensi makanan atau karena
infeksi cacing lainnya. Secara praktis telur cacing22
Ancylostoma duodenale tidak dapat dibedakan dengan
telur Necator americanus. Untuk membedakan kedua
spesies ini biasanya dilakukan tekhnik pembiakan larva
(Onggowaluyo, 2002). Larva cacing tambang kemudian
bermigrasi ke bagian kerongkongan dan kemudian tertelan.
Larva kemudian menuju usus halus dan menjadi dewasa
dengan menghisap darah penderita. Cacing tambang
bertelur di usus halus yang kemudian dikeluarkan bersama
dengan feses ke alam dan akan menyebar kemana- mana
• Patogenesis
• Larva cacing menembus kulit akan
menyebabkan reaksi erythematous. Larva di
paru-paru akan menyebabkan perdarahan,
eosinophilia, dan pneumonia. Kehilangan
banyak darah dapat menyebabkan anemia
Pencegahan
• Pencegahan dapat dilakukan dengan memutus
rantai lingkaran hidup cacing sehingga dapat
mencegah perkembangannya menjadi larva
infektif,23mengobati penderita, memperbaiki
cara dan sarana pembuangan feses dan
memakai alas kaki
Schistosomiasis
• penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing
(trematoda) dari genus Schistosoma.
• Kadang-kadang disebut sebagai bilharzias,
bilharziasis, atau demam siput
Jenis schistosomiasis
• Schistosoma mansoni
• Schistosoma japonicum
• Schistosoma haematobium
Cara penularan
• Cacing dewasa hidup di vena mesenterica inferior di
sekitar intestinum tenue → telur menembus jaringan
submukosa intestinum → masuk ke dalam lumen usus
dan keluar dari tubuh bersama tinja → di dalam air
telur menetas → keluar mirasidium → masuk ke
hospes perantara → berkembang menjadi
sporokista → keluar dari hospes perantara → menjadi
cercaria → penetrasi ke kulit manusia → ikut sirkulasi
darah → menuju jantung, paru-paru, kembali ke
jantung → masuk sirkulasi darah arteri → menjadi
dewasa di vena mesenterica. Cacing dewasa dapat
berumur 5 – 6 tahun.
Manifestasi

• Stadium inkubasi (4 – 7 minggu)


• Gejalanya dapat berupa :
• Pada kulit
• Pada paru-paru : terjadi rangsang traumatis dan infiltrasi, kadang-
kadang dengan haemorrhage, gejala batuk-batuk, dan nyeri di dada.
• Pada hati : dapat timbul hepatitis akut selama larva mengalami
pertumbuhan di dalam cabang-cabang vena portae dalam hepar.
Pada stadium sistemik ini akan terjadi gejala panas, menggigil, sakit
kepala, leukositosis, dan eosinophilia.
Manifestasi
• Stadium oviposition
• Stadium proliferasi dan penyembuhan (> 1,5
tahun)
Pemeriksaan penunjang
• Analisis Feses atau Kemih
Tatalaksana
• Prednisolon 40mg setiap hari selama 5 hari
dapat digunakan untuk reaksi
hipersensitivitas.
• Rawat jalan
• Antihelmin (Praziquantel dengan dosis 60
mg/kg berat badan dalam 3 dosis pada satu
hari secara peroral)
Pencegahan
• Hindari berenang di sungai/danau air tawar terutama
di daerah yang banyak terjadi kasus schistosomiasis.
• Berenang di laut atau di kolam renang yang sudah
sudah diberi kaporit atau klorin aman dari
schistosomiasis.
• Tidak buang air besar sembarangan terutama di sungai
Memasak air sampai matang sebelum diminum
Melakukan pengobatan pada penderita untuk
mencegah terjadinya siklus hidup
Askariasis
Epidemiologi
• Terdapat lebih dari 1 milyar orang di dunia
dengan infeksi askariasis.Infeksi askariasis, atau
disebut juga dengan cacing gelang, ditemukan di
seluruh area tropis di dunia, dan hampir di
seluruh populasi dengan sanitasi yang buruk.
• Telur cacing bisa didapatkan pada tanah yang
terkontaminasi feses, karena itu infeksi askariasis
lebih banyak terjadi pada anak-anak yang senang
memasukkan
• jari yang terkena tanah ke dalam mulut.
Morfologi
• Ascaris lumbricoides memiliki tiga bibir
(prominent lips) yang masing-masing
memiliki dentigerous ridge (peninggian
bergigi), tetapi tidak memiliki interlabia atau
alae. Ascaris lumbricoides jantan memiliki
panjang 15-31 cm dan lebar 2-4 mm,
dengan ujung posterior yang melingkar ke
arah ventral, dan ujung ekor yang tumpul.
Ascaris lumbricoides betina memiliki
panjang 20-49 cm dan lebar 3-6 mm,
dengan vulva pada sepertiga panjang badan
dari ujung anterior.
• Ascaris betina memiliki ovarium yang luas
dan dapat mengandung 27 juta telur
• pada satu waktu, dengan 200.000 telur
dikeluarkan setiap harinya.
Siklus hidup
Keterangan
• Infeksi terjadi ketika telur infektif (telur berisi larva)
yang belum menetas tertelan bersama air dan
makanan yang tercemar. Telur akan menetas di
duodenum, menembus mukosa dan submukosa,
kemudian memasuki limfe.
• Setelah melewati jantung kanan, cacing ini memasuki
sirkulasi paru dan menembus kapiler menuju daerah-
daerah yang mengandung udara. Pada paru, cacing
tumbuh hingga mencapai panjang 1,4-1,8 mm dalam
10 hari. Selanjutnyacacing akan naik ke faring dan
tertelan. Cacing yang tahan terhadap asam
• lambung akan masuk ke usus halus dan matang di sana
• Dalam 60-65 hari
• setelah tertelan, cacing akan menjadi dewasa
dan mulai bertelur. Cacing dewasa
• memiliki panjang 20-40 cm dan hidup dalam
usus halus manusia hingga bertahun-
• tahun
Tanda dan gejala
• malnutrisi
• perdarahan kecil pada kapiler paru
• Ascaris lumbricoides pneumonitis (Loeffler’s
pneumonia)
• nyeri abdomen
• Urtikaria
• Nyeri pada mata
• Asma
• Insomnia
Diagnosis
• Ditemukan telur cacing pada tinja
• 2. Ditemukan cacing dewasa pada muntahan
• 3. Radiografi
Tatalaksana
• Askariasis dapat ditatalaksana dengan pirantel pamoat, albendazol,
mebendazol, dan piperazin.
• Dosis tunggal pirantel pamoat 10 mg/kgBB menghasilkan angka
penyembuhan 85-100%. Efek samping dapat berupa mual, muntah, diare,
dan sakit kepala, namun jarang terjadi.
• Albendazol diberikan dalam dosis tunggal (400 mg) dan menghasilkan
angka penyembuhan lebih dari 95%, namun tidak boleh diberikan kepada
ibu hamil. Pada infeksi berat, dosis tunggal perlu diberikan selama 2-3
hari.
• Mebendazol diberikan sebanyak 100 mg, 2 kali sehari selama 3 hari. Pada
• infeksi ringan, mebendazol dapat diberikan dalam dosis tunggal (200 mg).
• Piperazin merupakan obat antihelmintik yang bersifat fast-acting. Dosis
• piperazin adalah 75 mg/kgBB (maksimum 3,5 gram) selama 2 hari,
sebelum atau sesudah makan pagi.
Pencegahan
• Tidak menggunakan tinja sebagai pupuk tanaman.
• Sebelum melakukan persiapan makanan dan hendak makan, tangan dicuci terlebih
• dahulu dengan menggunkan sabun dan air mengalir.
• Bagi yang mengkonsumsi sayuran segar (mentah) sebagai lalapan, hendaklah dicuci
• bersih dengan air mengalir.
• Mengadakan terapi massal setiap 6 bulan sekali didaerah endemik ataupun daerah
• yang rawan terhadap penyakit askariasis.
• Memberi penyuluhan tentang sanitasi lingkungan.
• Melakukan usaha aktif dan preventif untuk dapat mematahkan siklus hidup cacing
• misalnya memakai jamban/WC.
• Makan makanan yang dimasak saja.
• Menghindari sayuran mentah (hijau) dan selada di daerah yang menggunakan tinja
• sebagai pupuk.
• Karena telur cacing Ascaris dapat hidup dalam tanah selama bertahun- tahun, pencegahan dan
pemberantasan di daerah endemik adalah sulit.
Taeniasis
• Taeniasis adalah penyakit zoonosis yang
disebabkan oleh cacing pita yang tergolong
dalam genus Taenia Sp.
• Ada 3 jenis Taenia yang menyebabkan
taeniasis :
Taenia saginata
Taenia sollium
Taenia asiatica
Gejala klinis
• Nausea
• Letargi
• Berat badan menurun
• Nafsu makan menurun
• Sakit kepala
• Konstipasi
• Diare
• Pruiritus ani
• Defisit neurologi
Patofisiologi

Cacing pita
Usus halus Sistiserkus dewasa (2
bln)

Segmen Parasit Scolex


terminal matur menambah menempel di
dan gravis segmen2 baru dinding usus
halus

Bertahan
50.000
hidup sampai
telur/hari
25 thn
• Untuk melengkapi siklus hidupnya, sistiserkus harus mampu hidup dalam otot
hospes selama berminggu-minggu sampai bulanan. Oleh karena itu, kista akan
mengembangkan mekanisme untuk mengatasi respon imun penjamu.
• Metacestoda dapat mengembangkan sebuah mekanisme untuk memproteksi diri
dari destruksi yang dimediasi komplemen dengan menghasilkan paramiosin
• Parasit akan mensekresikan inhibitor protease serin yang disebut taeniastatin
• Polisakarida sulfa, yang melapisi dinding kista, mengaktivasi komplemen untuk
menjauhi parasit, menurunkan deposisi komplemen, dan membatasi jumlah sel
radang yang menuju parasit
Diagnosis
• Ditemukan cacing dewasa
• Menggunakan pita adhesif yang ditempelkan
pada daerah sekitar anus.
• Pemeriksaan coproantigen dan molekuler
• Metode serologis seperti ELISA dan PCR
Penatalaksanaan

Medikamentosa
• Niclosamide, anak usia 2-6 tahun dosisnya 1
gr, anak dibawah 2 tahun dosisnya 500 mg)
• Praziquantel dosis 5-10 mg/kgBB dosis tunggal
Non medikamentosa
• Memasak daging hingga matang
• Menjaga sanitasi lingkungan
• Mencuci tangan
Enterobius vermicularis
(cacing kermi)
• Hospes definitif manusia.
• Nama penyakitnya adalah oksiuriasis atau
entrobiasis.
• Diagnosis  menemukan telur dengan anal
swab
• Akan bersarang di usus besar, pada malam hari
, biasanya cacing betina menaruh telurnya di
daerah anus.
9/25/2019 61
Pencegahan dan Pemberantasan
• Memutuskan rantai daur hidup dengan :
- Defekasi dikakus
- Menjaga kebersihan
- Pengobatan masal
• Pemberian penyuluhan kepada masyarakat
mengenai sanitasi lingkungan
Tetanus
Definisi
• Suatu toksemia akut yang disebabkan oleh
neurotoksin yang dihasilkan oleh C. tetani
ditandai dengan kekakuan otot dan spasme
yang periodik dan berat
Epidemiologi
• 1 juta kasus per tahun di seluruh dunia:
– Angka kejadian 18:100.000 penduduk per tahun
– Angka kematian 300.000-500.000 penduduk per
tahun
• Mortalitas dari penyakit tetanus > 50 % di
negara berkembang, dengan penyebab
kematian terbanyak:
– kegagalan pernapasan akut
Etiologi

• Disebabkan oleh bakteri Clostridium Tetani


– Gram Positif
ditemukan di kotoran binatang dan di tanah
– Bentuk batang, memproduksi spora
– Gambaran klasik: drumstick
– Mengeluarkan toksin: tetanospasmin
• Dikeluarkan jika menempati tempat yang anaerob
Patogenesis
• C. tetani -> tubuh (melalui luka yang
terkontaminasi) + lingkungan anaerob -> Spora
vegetatif -> Dinding sel kuman tipis ->
pelepasan eksotoksin (tetanospasmin) -> SSP
(melalui otot yg suasana anareob) -> Susunan
saraf perifer -> Saraf presinaptik ->
menghambat GABA -> Aktivitas tidak
teregulasi
Gambaran Klinis

• Masa inkubasi: 7-10 hari


• 4 macam:
– Generalized : Trismus, Risus Sardonicus
– Lokal : Lebih ringan, hanya didaerah yang terlokalisasi
– Cephalic : Disfungsi N. Cranial
– Neonatal : Lemah dan tidak mampu menyusui,
opistotonus
Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang: Kultur luka
Tatalaksana
1. initial supporive therapy
2. Netralisasi toksin bebas
3. Menghentikan poduksi toksin
4. Management luka
5. Penanganan spasme dan kejang
6. Terapi suportif tambahan dan cegah
komplikasi
Prognosis

• Phillips Score

Anda mungkin juga menyukai