Anda di halaman 1dari 28

WILAYAH sering juga disebut

dengan region, yaitu suatu bagian


dari ruang permukaan bumi yang
memiliki karakteristik atau ciri khas
yang dapat dibedakan dengan
kondisi ruang disekitarnya.
Biasanya yang menjadi karakter
pembedanya yaitu : iklim, fauna,
flora, tingkat ekonomi dan budaya.
PEMBAGIAN WILAYAH

WIL. FUNGSIONAL WIL. FORMAL


(HETEROGENITAS) (HOMOGENITAS)

Wilayah yang memiliki ketergantungan


antara pusat dengan daerah belakangnya. Wilayah yang memiliki sifat dan ciri
Dan dicirikan dengan adanya kegiatan yang yang sama dalam aspek tertentu.
saling berhubungan secara fungsional.

Misalnya Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,


Bekasi(jabodetabek) yang secara fisik memiliki Misalnya daerah pertanian, Industri
kondisi yang berbeda namun secara fungsional
saling berhubungan dalam memenuhi
kebutuhan penduduk disetiap wilayah
Perwilayahan merupakan cara kerja
mengelompokkan wilayah-wilayah yang
serupa atau memiliki ciri-ciri yang sama dalam
suatu kelompok wilayah.

1. Meratakan pembangunan sehingga mengurangi


kesenjangan
2. Memudahkan koordinasi antara wilayah dalam
pembangunan
3. Mengelompokka objek atau fenomena geosfer
yang homogen sehingga mudah diidentifikasikan.
Klasifikasi
Wilayah
Generalisasi Delimitasi
Wilayah Wilayah

Membagi Permukaan Cara-cara penentuan batas


Menghilangkan bagian yang
bumi secara sistematis terluar suatu wilayah untuk
dianggap kurang penting dalam
menjadi kelompok tujuan tertentu.
penentuan regional
tertentu
Pembangunan adalah upaya secara sadar dari
manusia untuk memanfaatkan lingkungan dalam
usaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan
adanya pembangunan, kehidupan dan kesejahteraan
manusia dapat meningkat.

TUJUAN PEMBANGUNAN WILAYAH


1.Pemeliharaan daya dukung lingkungan.
2.Pengendalian pertumbuhan penduduk dan kualitas
sumber daya manusia.
3.Pengendalian ekosisitem dan jenis spesies sebagai sumber
daya bagi pembangunan.
4.Pengembangan industri.
5.Mengantisipasi krisis energi sebagai penopang utama
industrialisasi.
Tahukah Kamu?

Jalan Tol Bali Mandara 100% Buatan Indonesia!


Konstruksi jalan tol bali mandara dibuat oleh konsorsium
BUMN dan BUMD Bali. Jalan tol sepanjang 12,7 km dan
menghabiskan dana 2,4 triliyun ini juga dibiayai oleh
sindikasi bank BUMN dan jasa Marga, tidak melibatkan
APBN sama sekali.
Pusat Pertumbuhan adalah
wilayah yang memiliki tingkat
pertumbuhan sangat cepat dan
tepat dijadikan pusat
pembangunan sehingga
mempengaruhi wilayah
sekitarnya

 Hubungan internal dalam berbagai sektor


 Efek pengganda (menimbulkan keterlibatan sektor lain)
 Konsentrasi geografis
Mendorong daerah belakangnya
TEORI Kutub Pertumbuhan

Berdasarkan teori ini pembangunan kota/wilayah


dimanapun adanya bukanlah merupakan suatu
proses yang terjadi secara serentak, namun dibuat
tempat-tempat atau kawasan yang menjadi pusat
pembagunan dinamakan pusat pusat atau kutub-
kutub pertumbuhan.Dari kutub dapat menetas ke
wilayah sekitarnya

Penarikan dan pemusatan kegiatan pada suatu


wilayah karena :
1. Adanya Homogenitas
2. Interelasi
3. Adanya wilayah khusus yang berbeda
TEORI TEMPAT CENTRAL

Menurut teori ini lokasi yang senantiasa melayani berbagai kebutuhan


penduduk harus terletak pada suatu tempat yang terpusat (sentral).
1. Apa yang menentukan banyaknya kota?
2. Apa yang menentukan besarnya kota?
3. Apa yang menentukan persebaran kota?

RANGE (jangkauan) dan THRESHOLD (ambang)

Range adalah jarak yang perlu di tempuh orang untuk mendapatkan


barang kebutuhannya pada suatu waktu tertentu saja.

Threshold adalah Jumlah menimal penduduk yang di perlukan untuk


kelancaran dan keseimbangan suply barang.
TEORI LOKASI PERTANIAN

Teori ini menitik beratkan pada 2 hal


utama yaitu :
1. Jarak lokasi pertanian kepasar
2. Sifat produk pertanian ( keawetan
harga beban dan angkut).
Teori ini mengukapkan bahwa
harga sewa lahan pertanian akan
berbeda beda tergantung tata guna
lahannya.
TEORI LOKASI INDUSTRI

Menurut teori ini pemilihan lokasi industri


berdasarkan atas prinsip minimasi biaya.
Lokasi setiap industri tergantung pada total
biaya transportasi dan tenaga kerja dimana
penjumlahan keduanya harus minimum.
Tempat dimana total kedua itu minimum
adalah identik dengan tingkat keuntungan
yang maksimum. Ada 3 faktor yang
mempengaruhi lokasi industri yaitu :
1. Biaya transportasi
2. Upah tenaga kerja
3. Kekuatan Aglomerasi dan Deaglomerasi.
TEORI KERUCUT PERMINTAAN
Mengatakan bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang
dapat digarapnya. Makin jauh tempat penjual, konsumen makin enggan memberi karena
biaya transportasi untuk mendatangi tempat tersebut semakin mahal. Jadi teori ini
menyarankan agar lokasi produksi berada di dekat pasar

TEORI KUTUB PEMBANGUNAN

Teori ini menjelaskan mengenai inpak pembangunan dari adanya kutub kutub
pembangunan yang terlokasikan pada tata ruang geografis. Dan untuk menjelaskan
persoalan persoalan kutub pembangunan harus di tunjang oleh teori teori lokasi. Teori
ini menggunakan cara induktif dan berkenan dengan tingkat industri industri dan besaran
makro.
Tata ruang adalah wujud struktur ruang
dan pola pemanfaatan ruang, baik
direncanakan maupun tidak. Struktur
ruang adalah susunan pusat-pusat
permukiman sistem jaringan prasarana
dan sarana yang berfungsi sebagai
pendukung kegiatan sosial ekonomi
masyarakat yang secara hierarkis memiliki
hubungan fungsional.
PEMANFAATAN TATA RUANG
1. Untuk mencegah atau menghindari benturan-benturan kepentingan atau konflik antar sektor dan antar
kepentingan dalam pembangunan masa kini dan masa yang akan datang.
2. Untuk menghindari terjadinya diskriminasi dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam.
3. Untuk tercapainya optimalisasi pemanfaatan ruang yang memperlihatkan daya dukung dan kesesuaian
wilayah terhadap jenis pemanfaatannya.
4. Untuk terciptanya kemudahan pemanfaatan fasilitas dan pelayanan sosial ekonomi bagi segenap
masyarakat maupun sektor-sektor yang terkait.
5. Untuk terjadinya kesesuaian antara tuntutan kegiatan pembangunan di satu pihak dengan kemampuan
wilayah di pihak lain baik secara langsung maupun tidak langsung.
6. Untuk dapat terciptanya interaksi fungsional yang optimal baik antara unit-unit wilayah maupun
wilayah lainnya.
7. Menjaga kelestarian dan kemampuan ruang serta menjamin kesinambungan pembangunan di berbagai
sektor.
8. Untuk dapat memberikan arahan bagi penyusunan program-program tahunan. Agar dapat terjadi
kesesuaian sosial ekonomi akibat pemanfaatan ruang terhadap perkembangan ekonomi dan sosial
yang sedang maupun mendatang.
9. Untuk dapat menciptakan kemudahan bagi masyarakat untuk berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan
produksi.
Tata Ruang Nasional
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional adalah arahan
kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah
negara yang dijadikan acuan untuk perencanaan jangka
panjang. Jangka waktu Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional adalah 20 (dua puluh) tahun, ditinjau kembali
satu kali dalam lima tahun. Kebijakan dan strategi Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) memuat:
penataan ruang wilayah nasional meliputi kebijakan 1. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasiona
pengembangan struktur ruang dan pola ruang. 2. Penyusunan rencana pembangunan jangka menenga
nasional;
3. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang
wilayah nasional;
4. Pewujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbanga
perkembangan antarwilayah provinsi, serta keserasia
antarsektor;
5. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi;
6. Penataan ruang kawasan strategis nasional;
7. Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota.
Struktur ruang wilayah nasional:
1.Akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan
ekonomi wilayah.
2.Kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana
transportasi, telekomunikasi, energi, dan sumber daya air.
Pola ruang wilayah nasional:
1.Kawasan lindung.
2.Kawasan budi daya.
3.Kawasan strategis nasional.
TATA RUANG WILAYAH (RT/RW) Provinsi

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi adalah


rencana tata ruang yang bersifat umum dari wilayah
provinsi, yang merupakan penjabaran dari RTRWN

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi


memuat:
1. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang
wilayah provinsi;
1.Rencana struktur ruang wilayah provinsi Penetapan
kawasan strategis provinsi;
2.Arahan pemanfaatan ruang wilayah yang berisi
indikasi program utama jangka menengah lima
tahunan;
3.Arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah
provinsi yang berisi indikasi arahan peraturan zonasi
sistem provinsi, arahan perizinan, arahan insentif dan
disinsentif, serta arahan sanksi.
RENCANA STRUKTUR DAN POLA RUANG WILAYAH
PRIVINSI

Rencana struktur ruang wilayah provinsi merupakan rencana


kerangka tata ruang wilayah provinsi yang dibangun oleh
konstelasi pusat-pusat kegiatan (sistem perkotaan) yang
berhirarki satu sama lain dan dihubungkan oleh sistem jaringan
prasarana wilayah provinsi terutama jaringan transportasi.
Sedangkan sistem jaringan prasarana wilayah provinsi sendiri
tidak hanya meliputi sistem jaringan transportasi, tetapi juga
meliputi energi, telekomunikasi, dan sumber daya air yang
memberikan layanan bagi pusat-pusat kegiatan yang ada di
wilayah provins
Rencana pola ruang wilayah provinsi merupakan rencana
distribusi peruntukan ruang dalam wilayah provinsi yang
meliputi rencana peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan
rencana peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.
Tujuan Penataan Ruang Wilayah Provinsi
Tujuan penataan ruang wilayah provinsi merupakan arahan
perwujudan ruang wilayah provinsi yang diinginkan pada masa
yang akan datang.
Tujuan penataan ruang wilayah provinsi berfungsi:
1.Sebagai dasar untuk memformulasi kebijakan dan strategi
penataan ruang wilayah provinsi;
2.Memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama
dalam RTRW provinsi;
3.Sebagai dasar dalam penetapan arahan pengendalian
pemanfaatan ruang wilayah provinsi.
Perencanaan Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota adalah
rencana tata ruang yang bersifat umum dari wilayah
kabupaten, yang berisi tujuan, kebijakan, strategi penataan
ruang wilayah kabupaten, rencana struktur ruang wilayah
kabupaten, rencana pola ruang wilayah kabupaten, penetapan
kawasan strategis kabupaten, arahan pemanfaatan ruang
wilayah kabupaten, dan ketentuan pengendalian pemanfaatan
ruang wilayah kabupaten.

Anda mungkin juga menyukai