Anda di halaman 1dari 38

TERAPI CAIRAN

PADA ANAK
Noor Ariyani Rokhmah
Pendahuluan
Makan & minum  tubuh mendapatkan:
 air, elektrolit
 Nutrient:
makronutrient: protein, lemak, karbohidrat
mikronutrient: vitamin , mineral
Pengeluaran:
 Urin, feses
 Keringat
 Pernafasan
 keseimbangan/ hemostatis
Tujuan

1. Mengatur keseimbangan air


dan elektrolit tubuh
2. Dukungan nutrisi
3. Akses intravena
TERAPI CAIRAN

RESUSITASI RUMATAN

KRISTALOID KOLOID ELEKTROLIT NUTRISI


Asering DEXTRAN 40
KA-EN 3B AMIPAREN
Ringer laktat KA-EN 3A AMINOVEL
Normal Saline KA-EN 1B PAN-AMIN G
KAEN-4A KA-EN MG3
KAEN-4B MARTOS

Mengganti kehilangan akut Memelihara keseimbangan


Macam –macam cairan parenteral
Kristaloid:
 BM kecil, tidak tahan lama di inta vaskuler, mudah terdistribusi
ke jaringan interstisiel ( 1:3-4)  edema paru
 Isotonik: Na Cl 0,9 %, RL, RA
 hipotonik: dektrose
Koloid:
 BM besar, bertahan lama di intra vaskuler
 Fungsi plasma substitute & plasma ekpander, sealing effects
 Kerugian: fungsi filtrasi ginjal <<, koagulopati, edema paru,
reaksi alergi
 albumin. Dextran, Hess, Haemaccel, Gelafusin
Nutrisi:
 Lemak: intra lipid, ivelip
 Protein: pan amin, aminofusin
CAIRAN KRISTALOID
CAIRAN KOLOID
CAIRAN KOLOID
CAIRAN ELEKTROLIT
CAIRAN ELEKTROLIT
CAIRAN NUTRISI
KEBUTUHAN CAIRAN TUBUH YANG
RASIONAL SETIAP HARI
Berat badan Kebutuhan cairan

1 < 10kg 100ml / Kgbb / hari


2 11 – 20kg 1000ml + 50ml / kg tiap Kg
di atas 10kg
3 > 20kg 1500ml + 20ml / kg tiap Kg
di atas 20kg
Contoh Soal
Anak dg BB 14 kg, berapa kebutuhan dalam 24
jam (per hari) ?
Jawab :
Rumus ke 2 :
1000 ml + [50 ml x (14 kg-10 kg)]
1000 ml + [50 ml x 4]
1000 ml + 200 ml
1200 ml/24 jam
Jadi kebutuhan per hari atau 24 jam : 1200 ml
Contoh Soal
Anak dg BB 35 kg, berapa kebutuhan 24
jam?
Jawab :
Rumus ke 3
1500 ml + [20 ml x (35 kg – 20 kg)]
1500 ml + [20 ml x 15 kg]
1500 ml + 300 ml
1800 ml/24 jam
KEBUTUHAN ELEKTROLIT TUBUH

NATRIUM
( MeQ / KGBB / HR )
Dewasa : 1,0 – 1,7
Remaja : 3,0 – 4,0
Anak : 1,0

1 Gr garam ( NaCl ) = 17 meq


KEBUTUHAN ELEKTROLIT TUBUH

KALIUM
Dewasa : 0,9 – 1,3
Remaja : 3,0 – 4,0
Anak : 1,6 – 2,3
1 gr KCl = K 13 meq

KARBOHIDRAT
30 – 35 KAL / KGBB / HR
1 gr Kh = 4 Kal
PENGHITUNGAN INTAKE DAN OUTPUT CAIRAN

Masuk ( Intake ) :
Air ( makan + minum ) = …cc
Infus = …cc
Air metabolisme = …cc
NGT u/ makan+minum = ...cc
Keluar ( Output ) :
Urine = …cc
IWL(Insensible water Loss)= …cc
Feses = …cc
Muntah = …cc
Perdarahan = …cc
Drain, NGT dialirkan =…cc
Lanjutan

Urine normal = >0,5 – 1 cc/kgbb/jam


Feses = 100cc/hari
IWL =
~ Dewasa : 15 cc/kgbb/hari
~ Anak : 30 – usia ( tahun)cc/kgbb/hari
Jika ada kenaikan suhu : IWL + 200 ( SB
sekarang – 36,8°C ) atau
- Neonatus : 50 cc/kgBB/hr
- < 6 bln : 40 cc/kgBB/hr
- 6 bln - 5 th : 30 cc/kgBB/hr
- 5 th – 10 th : 20 cc/kgBB/hr
Lanjutan

Air metabolisme :
Dewasa : 5cc/kgbb/hari
Anak :
12 – 14 th :5-6cc/kgbb/hari
7 – 11th : 6 – 7cc/kgbb/hari
5 – 7 th : 8 – 8,5cc/kgbb/hari
Balita : 8cc/kgbb/hari
MONITORING TERAPI CAIRAN

1. Kebutuhan air dan elektrolit


2. Pengaturan kecepatan tetesan
3. Jumlah cairan intake dan output
4. Komplikasi
5. Keadaan umum pasien ( odema,
sesak nafas, vital sign, dll )
Rumus Penghitungan tetesan infus

Jumlah cairan yang diberikan x faktor tetesan


_____________________________________
Waktu (dalam menit)

Faktor tetesan : 15 atau 20 atau 60


MONITORING CAIRAN
Pengkajian yang perlu :
1. Status volume cairan Intravaskuler :
HR, TD, postural, urine, JVP
2. Status volume cairan Interstisiil :
turgor kulit, membran mukosa
3. Ruang Intra sel :
Osmolaritas
4. Pengkajian tingkat dehidrasi meliputi :
cairan disemua ruang tubuh
KOMPLIKASI PEMBERIAN CAIRAN
1. Sistemik
a. Kelebihan cairan tubuh
b. Kekurangan cairan tubuh
c. Kelainan elektrolit
Hiper/hiponatremi
Hiper/hipokalemi
Ketidakseimbangan asam basa
d. Kelainan gula darah
e. Emboli udara
f. Kebocoran cairan pada
tubuh/jaringan
Lanjutan

2. Lokal :
a. Flebitis
FLEBITIS
( Radang dinding vena )

Sign and simptom


a. Nyeri tekan + dan rasa sakit pada tempat
tusukan
b. Kemerahan pada tempat tusukan dan
sekitarnya bisa sampai sepanjang alur
vena yang ditusuk
c. Rasa panas pada tempat tusukan
d. Tempat tusukan keluar cairan atau pus
Komplikasi yang paling sering pada waktu
pemberian terapi cairan
SKALA FLEBITIS
0 : Tidak ada tanda flebitis
+1 : Ada kemerahan dan edema
pada tempat tusukan,
Kemerahan disertai/tanpa rasa
sakit
Edema bisa muncul/tidak
Tidak ada cord yang dapat
dipegang
+2 : Tanda flebitis 1 disertai garis
kemerahan sepanjang alur
vena yang ditusuk

+3 : Tanda flebitis 1 dan 2 disertai


alur vena yang ditusuk terasa
mengeras ( cord )
Penyebab flebitis
a. Kimiawi
* Penyebab : PH
~ PH normal 7,35 – 7,45
~ Pemakaian obat bersifat asam
atau basa/alkali :
KCL : 4,0 – 8,0
Antibiotik : 2,5 – 4,5
Primperan : 2,5 – 4,5
Lasik : 8,6 – 9,6
Lanjutan

* Penyebab : Osmolaritas
~ Normal 285±5 mOsm/l
Cairan Isotonik : 240-340mOsm/l
Cairan Hipotonik : < 240 mOsm/l
Cairan Hipetonik : > 340 mOsm/l
~ Osmolaritas cairan yang dapat
diterima oleh vena perifer max 900
mOsm/l
b. Mekanis
* Paling sering terjadi
* Pemilihan ( vena ) tempat penusukan
jarum yang tepat
* Pemilihan jarum yang tepat ( ukuran dan
bahan )
* Cara fiksasi yang benar
* Gejala muncul < 72 jam setelah jarum
terpasang
c. Bakterial
Penyebab :
* Cairan infus terkontaminasi :
~ Teknik memasukkan obat ke
botol
~ Teknik penggantian botol
~ Set infus terlepas dari
sambungan
~ Teknik injeksi obat
~ Penggantian set infus
Lanjutan

* Tempat penusukan terkontaminasi :


~ Perawatan tempat tusukan
~ Penggantian jarum
~ Alat tidak steril

* Tempat / lingkungan tidak bersih


Cara pemberian obat
a. Sistemik ( masuk pembuluh darah ) :
* Suntikan ( Parenteral )
* Oral ( mulut )
* Inhalasi ( paru paru )
b. Non sistemik
* Kulit atau mata ( topikal )
Suntikan ( Parenteral ) :
a. IM / IC / SC
b. IV : * Bolus
* Intermiten IV drip ( 50 / 100 ml )
* Continuous Intravenous Infusion
( 500– 1000 )
* IV Bolus :
Kadar obar dalam darah cepat mencapai
angka maksimum, tetapi juga secara cepat
akan turun karena cepat diekskresi
sehingga obat berada di bawah angka
yang diharapkan
* IV Intermitten drip :
~ Obat dilarutkan dalam cairan infus
diberikan 15 – 120 menit
~ Kadar obat dalam darah sesuai yang
diharapkan, kerja obat dapat bertahan
lebih lama sehingga pengobatan lebih
efektif
* IV Continuous :
Kadar obat dalam darah rendah, tidak
sesuai dengan yang diharapkan sehingga
obat efektifitasnya kurang

Keuntungan obat yang diberikan secara IV


Intermitten dan IV Continuous :
Lebih sedikit resiko mengiritasi vena
Infus dapat dihentikan sewaktu-waktu bila
terjadi efek samping obat
BB 17 Kg, faktor tetesan 20
Kebutuhan 24 jam
1000 + 50 (17-10)
1000 + (50x7)
1000 + 350
1350 ml/24 jam
1350 x 20 = 18,75 = 19 tetes/mnt
1440
BB 49, faktor tetesan 15
1500 + 20 (49-20)
1500 + (20x29)
1500 + 580
2080 ml/24 jam
2080 x 15 =21,66 = 22 tetes/mnt
1440

Anda mungkin juga menyukai